Part 14

Lidya menoleh kearah anak nya yang terlihat cuek bebek mendengar aduan Sasa...

"Benar yang dikatakan Sasa nak?"

"Mam, gak ada yang perlu dibahas! ini semua gak penting bagi Arga.." Balas Arga malas,

"Tuh kan Tante, Sasa gak mau putus dari Arga Tan... Tolong bujuk Arga tante, Om..." Rengek Sasa beralih ke Angkasah yang ikut menyimak semuanya.

"Gak usah caper deh Lo Sasa! Sampai kapan pun gue gak bakalan mau balikan sama Lo lagi..."Ketus Arga menatap kesal Sasa.

"Argaaa...," Angkasah menatap tajam anak nya seolah memberi isyarat harus diam.

"Jadi masalah nya apa? kenapa kalian sampai putus?" Tanya Angkasah yang tadinya diam ikut bicara.

"Arga salah faham sama Sasa om, Tante....."Jawab Sasa cepat.

"Salah paham apa nya? Arga mutusin dia ada sebab nya Ma, Pa..., Jadi mama sama papa gak usah khawatir lagi, dan untuk Lo Sasa, berhenti gangguin gue... Arga kekamar dulu! Arga harap papa sama Mama tidak terpengaruh dengan omongan Sasa.." Ucap Arga, lalu beranjak dari sofa.

" Ar....Arga! Aku gak mau, aku gak mau putus sama kamu Arga! Om, Tante..."Sasa memelas pada Lidya dan Angkasah.

"Maaf Sasa! Ini sudah menjadi keputusan nya Arga, om sama Tante juga gak bisa memaksa Arga, Tante harap kamu mengerti ya nak?" Ucap Lidya lembut mengusap bahu Lidya yang terus menangis.

"Tapi Tante! Sasa masih cinta sama Arga, Sasa gak sanggup tanpa Arga Tan...Hiks, hiks,"

"Sudah! gini aja deh nanti Tante coba bicarakan lagi sama Arga ya, kamu sekarang pulang dulu ya, ini juga sudah malam," Ucap Lidya mencoba menenangkan Sasa yang tidak berhenti menangis. Entah itu ekting atau bukan! Entahlah hanya Sasa yang tau...Wkwkwk.

"Benar ya Tante?" Sasa menghapus air mata nya, "Iya," Balas Lidya, barulah terbit senyum dibibir Lidya, setidak nya mama Arga masih merasa simpati terhadap nya. Dia yakin bisa mendapatkan hati Arga kembali.

****

Tok!Tok!Tok.

"Aileen...." Suara ketukan pintu mengagetkan Aileen yang sedang termenung duduk dekat jendela kamar.

"Sebentar," Balasnya beranjak membuka pintu,

"Kak Rangga," Terlihat Rangga sudah berdiri didepan pintu dengan senyum penuh dibibir nya.

"Kamu kenapa? Kamu menangis?''tanya Rangga terlihat khawatir.

"Eh, tidak kok kak," Aileen menyeka sisa air mata nya.

"Tapi kok mata nya sembab begitu, ayo cerita sama kakak, ada apa?"

"Tidak ada kakak, ayo masuk kak," Ajak Aileen mengalihkan perhatian nya Rangga.

"Eum yasudah,"

Aileen berjalan duluan dan duduk di kursi, diikuti Rangga dibelakangnya.

"Kakak ada kabar gembira buat kamu?"

"Oh ya, kabar apa kak?"

"Kakak sudah dapat kerjaan buat kamu, kakak harap kamu suka sih,"Ucap Rangga ragu takut Aileen malah tidak suka,

"Ya ampun kak Rangga, Aileen gak mempermasalahkan semua itu! Mendapat pekerjaan saja Aileen sudah sangat bersyukur banget, apalagi Aileen belum ada pengalaman sama sekali. Aileen malah takut nya gak keterima lagi."

"Syukur lah kalau begitu, kakak senang dengarnya. Soal gak keterima, kamu gak usah khawatir! Karena kakak yakin kamu pasti diterima karena disitu memang lagi dibutuhkan banyak karyawan. Kakak tau karena tempat itu punya teman kakak." Ucap Rangga menjelaskan.

"Alhamdulillah kalau begitu Kak, Aileen senang dengar nya.... Makasih ya kak Rangga, sudah mau bantuin Aileen.."

"Iya, kalau begitu kakak keluar dulu ya? besok kakak tanya dulu kapan kamu boleh masuk kerja. Kakak sengaja kasih tau sekarang agar kamu bisa mempersiapkan diri nantinya."

"iya kakak," Balas Aileen, Rangga mengacak-acak rambut Aileen pelan lalu keluar.

"Terima kasih Tuhan, engkau telah mengirim kan banyak orang baik dekat hamba, hamba sangat bersyukur..." Gumam Aileen penuh syukur... Menatap punggung Rangga hingga menjauh dari pandangan, lalu menutup pintu kamarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!