Lolos dari kejaran Bram!!

Aileen menoleh dan melihat pria itu yang semakin dekat, jantung nya berdegup kencang! Pikiran nya mendadak buntu dan deg degan, "Tuhan... Bagaimana ini?Tolong bantu aku..." Dia bergumam dalam ketakutan antara harus melompat atau ketangkap. Disaat dia kebingungan, tiba-tiba saja netra matanya tidak sengaja menangkap salah satu kamar hotel yang sedikit renggang! Bagai angin segar bagi Aileen, dia bergegas berlari masuk kekamar itu dan menutupnya cepat.

Hah..Hah...Hah!!!

Nafas nya tersengal-sengal, Aileen menarik nafas dalam-dalam menstabilkannya. Lega sudah rasanya, dia berharap Bram tidak lagi mengejar dirinya.

"Kurang ajar! Kemana dia? Sial, aku kehilangan jejak." Aileen bisa mendengar suara Bram dari balik pintu.

Aileen tidak berani bergerak, dia takut Bram belum pergi dari sana.

"Siapa kamu?"

 Aileen menengadah kan wajah nya menatap kearah suara, ternyata sudah ada seorang lelaki berdiri dihadapan nya menatap Aileen tajam! Aileen segera berdiri.

"Ma-maaf! Saya dikejar-kejar orang jahat. sa-saya terpaksa masuk kesini, maaf kan saya kalau saya sudah lancang. Ta-tapi saya terpaksa melakukan nya," Ucap Aileen terbata, dia tidak berani menatap lelaki itu.

Lelaki tampan itu menatap Aileen, menelisik penampilan nya yang terlihat sangat berantakan, bahkan baju Aileen sudah robek sebagian! Menyadari mata lelaki itu menatap nya, Aileen buru-buru menutupi tubuh nya dengan kedua tangan! Dia takut kalau lelaki dihadapan nya sekarang bukan lah orang baik.

"Mana orang jahat nya?Memangnya apa yang mereka lakukan?" Tanya pria itu memperhatikan sekitar dan beranjak ingin membuka pintu.

"Jangan! Tolong jangan dibuka dulu, saya takut kalau orang itu masih berada diluar, saya gak mau ketangkap lagi." Aileen memegang lengan pria itu menghentikan nya agar tidak membuka pintu.

"Heran! Jangan-jangan kamu berbohong ya?" Tuduh pria itu, membuat Aileen segera menggeleng, " Tidak, sumpah saya tidak berbohong, tolong biarkan saya berdiam disini untuk sementara! Sa-saya bisa kok duduk dimana saja, dilantai sini juga gak apa-apa," Ucap Aileen dengan polos nya.

"Sudah! Ayo duduk di sofa saja." Ajak lelaki itu berbaik hati, dia merasa kasihan melihat Aileen. Namun, Aileen tidak beranjak sedikit pun. " Kenapa? Kamu takut sama saya?" Tanya pria itu melihat Aileen memegang ujung baju nya seperti orang ketakutan.

"Ti-tidak," Jawab Aileen, dan akhirnya mengikuti pria itu duduk diatas sofa.

" Siapa nama kamu?" Pria itu bertanya lagi, Aileen tersenyum dan mengulurkan tangan nya. "Aileen..." Jawab nya, kini mata nya mulai berani menatap wajah pria tampan itu.

"Eum, nama yang bagus!" Ucapnya menatap Aileen sebentar,

"Terimakasih sudah mau menolong saya!" Ucap Aileen, dia mulai merasa nyaman dan percaya kalau pria dihadapannya adalah orang baik.

"Mmm! Mas___

"Panggil saya Aziel," Sela Aziel menatap gadis dihadapan yang terlihat gugup.

"Eum, Aziel... Saya boleh numpang ketoilet sebentar?" Tanya Aileen ragu-ragu.

"boleh! Silahkan," Balas Aziel menunjuk kamar mandi.

Aileen tersenyum dan melangkah masuk kekamar mandi, Tanpa Aileen sadari Aziel menatap tubuh nya diam-diam, Aziel seolah terpana melihat Aileen yang terlihat begitu cantik, apalagi pakaian nya yang sangat mini membuat lekuk tubuh nya terpampang dengan jelas! Jiwa kelakian Aziel meronta melihat itu semua.

Tok Tok Tok

Baru saja masuk, Aileen dikagetkan dengan suara ketukan pintu! Aileen segera membuka pintu kamar mandi.

Kriiiet!

"Mmm! Maaf Aileen, saya hanya mau ngasih ini. Kamu bisa membersihkan diri kamu terlebih dahulu, lalu memakai pakaian ini. Ya, walaupun seperti nya baju ini kebesaran sih, soalnya saya gak punya baju wanita, ini baju punya aku." Ucap Aziel terkekeh menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

Aileen menerima baju itu dan tersenyum, "Makasih Aziel," Ucap Aileen, dia merasa bersalah karena sempat berpikir macam-macam sama Aziel tadinya.

"Sama-sama, kamu pakai saja! Saya juga mau keluar sebentar, ada pekerjaan mendadak. Gak papa kan kalau harus tinggal sendirian dulu." Tanya Aziel,

Aileen mengangguk, setelah Aziel pergi, Aileen bergegas membersihkan tubuh nya yang terasa sangat lengket.

"Eum, terlalu besar." Gumam nya memandang dirinya di cermin, memakai kemeja pemberian Aziel. " Tapi gak apa-apa juga sih, yang penting tubuh aku tidak terlihat seperti tadi lagi, ini jauh lebih baik." Ucap nya tersenyum.

Dia merasa bersyukur bisa dipertemukan dengan Aziel yang begitu baik padanya padahal baru saja kenal.

Tanpa sadar Aileen tertidur diatas sofa milik Aziel saking lelah nya.

***

"Ka-kabur?" Sofi kaget mendengar Aileen kabur dari lelaki bernama Bram itu.

"Iya, pak Bram marah besar! Dia ingin kalian segera mengembalikan uang nya, karena dia belum menyentuh Aileen sama sekali. Anak itu keburu kabur." Ungkap Naumi, membuat Sofi membulatkan matanya! Bagaimana tidak uang nya sudah dia habis kan sebagian.

"Ta-tapi tidak bisa begitu dong Naumi! kalau tidak berhasil berati salah dia sendiri, aku kan sudah menyerahkan nya secara langsung, berati bukan tanggung jawab aku lagi dong!" Imbuh Sofi tidak mau rugi.

"Ya terserah, kamu ngomong langsung saja sama pak Bram," Ucap Naumi santai membuang rokok nya yang hampir habis lalu meninggalkan Sofi sendirian.

"Naumi, tunggu dulu! kok malah pergi sih?"teriak Sofi, namun Naumi tidak menggubris panggilan sofi.

"Ah, sial... Gara-gara anak itu saya jadi dalam masalah, awas saja kalau nanti dia pulang." Gumam Sofi kesal.

Dan ikut meninggalkan tempat itu untuk segera pulang.

"Ada apa sih sayang? Kok muka nya cemberut gitu?" Tanya Leon saat melihat Sofi pulang dengan wajah tertekuk masam.

"Aku kesal mas! Anak itu membuat aku dalam masalah,"

"Anak? Maksud kamu apa sih?" Leon belum tau arah pembicaraan Sofi kemana.

"Aileen mas, dia kabur dari Bram!" Ucap Sofi membuat mata Leon membola, " Apa? Aileen kabur, kok bisa,"Tanya nya terlihat kaget.

"Gak tau ah mas! Aku pusing sama kelakuan anak itu, bukan nya nurut malah bikin kita dalam masalah," Geram Sofi menahan kesal.

Sofi beranjak bangun ingin membersihkan dirinya terlebih dahulu, karena seharian ini dia berada diluar.

"Sayang! Mau kemana?" Leon memegang tangan Sofi yang baru beranjak bangun. "Mau kekamar mandi dulu mas! badan aku lengket semua ini," Balas Sofi menoleh.

"Jangan lama-lama ya? Mas lagi pengen,"Ucap Leon mengedipkan mata nya menatap tubuh Sofi genit. " Ah! Mas, baru sehari saja aku tinggal udah gak tahan, ya udah tunggu Sofi mandi sebentar, gak lama kok!!" Balas Sofi tak kalah genit duduk dipangkuan Leon yang terlihat sudah bernafsu, Leon segera menyambar bibir Sofi ******* nya lembut dan meraba-raba bagian sensitif Sofi! Membuat Sofi melenguh dan mendesah.

Kriiiiiit!

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka membuat mereka menghentikan permainan panas nya, Sofi buru-buru bangun dan merapikan baju nya yang berantakan ulah Leon.

Terlihat seorang gadis berjalan masuk dengan wajah nya yang terlihat lelah.

"Mila! Kamu dari mana? Kenapa selarut ini baru pulang, hah?" Tanya Sofi sedikit membentak, " Mila capek Bu, mau istirahat!" Bukan menjawab pertanyaan Sofi, Mila malah langsung masuk kekamar nya, membuat Sofi mendengus kesal, " Liat itu mas anak kamu, gak ada sopan-sopan nya sama orang tua," Ucap Sofi menoleh pada Leon dengan wajah kesal.

"Biarkan saja sayang? Mungkin Mila lagi capek," Bela Leon mengelus punggung Sofi mencoba menenangkan nya yang dalam keadaan emosi.

Mila anak kedua mereka, gadis itu baru menginjak usia 15 tahun! Sedangkan satu lagi bernama Kenzo. Usia Mila dan Kenzo hanya berselisih satu tahun saja. Leon dan Sofi begitu memanjakan kedua anak itu..

Leon dan Sofi kurang memperhatikan pergaulan Mila dan Kenzo, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka yang tidak jelas! Sehingga mengabaikan tanggung jawab sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!