Mencoba kabur!!

 "Ayo, ikut om.." Titah lelaki yang memakai jas dengan wajah sedikit berkumis.

"Tidak, lepaskan saya Om...., tolong om lepaskan saya,biarkan saya pergi... Hiks, hiks.." Aileen terus berusaha, berharap lelaki itu mau melepaskan dirinya.

"Bram, aku sama Arif pamit duluan ya? Kamu urus saja gadis cantik ini, aku yakin kalau dia akan nurut sama kamu, perlakukan dia dengan lembut. Kasian dia belum terbiasa?" Ucap Naumi mengedipkan sebelah mata.

"Tante jangan pergi, tolongin Aileen Tante, Aileen mohon...." Aileen mengiba, menangkup kan kedua tangan nya. Namun, Naumi seakan tidak mau peduli pada gadis belia itu.

"Ayo, kita kehotel sekarang, kamu harus ikutin apapun kemauan om malam ini, karena om sudah membayar mahal kamu."Ujar lelaki yang ternyata bernama Bram.

"Saya tidak mau om, tolong kasihani saya. sa-saya masih sekolah om!!" Aileen terus memohon tanpa henti.

"Kamu harus mau, jangan terus menangis seperti itu. Kalau kamu masih melawan juga , terpaksa saya panggil anak buah saya buat mengikat kamu. Kamu mau seperti itu?" Bentak Bram merasa geram melihat Aileen yang begitu keras kepala.

Aileen menggeleng, ancaman Bram membuat dirinya semakin ketakutan. Akhir nya mau tidak mau Aileen mengikuti semua kemauan Bram. Bram membawa Aileen kesebuah hotel berbintang.

"Nah, sekarang kita sudah sampai, kamu duduk dulu disana ya! Om pesan makanan dulu biar tenaga kita kuat nantinya, karena kita akan menghabiskan malam yang panjang berdua disini." Pria itu berkata dengan menatap Aileen penuh nafsu.

Aileen yang menyadari itu segera menutup belahan dada nya dengan kedua tangan nya yang terlihat gemetaran.

"A-apa maksud om? Bu-bukan kah kata ibu ku saya hanya akan menemani om jalan-jalan saja, tidak melakukan lebih." Tanya Aileen polos dengan mata sudah berembun, dia benar-benar merasakan takut yang luar biasa.

Pria itu menyunggingkan senyum mendengar pertanyaan Aileen yang begitu polos,

"Sayang, di dunia ini tidak ada yang gratis, kamu memang masih sangat polos gadis cantik, tapi om suka itu..." Ucap pria itu memegang dagu Aileen ingin mencium gadis itu.

"Om... Aileen mau kekamar mandi dulu." Aileen berucap dengan suara bergetar ketakutan.

"Oh, baiklah sayang! Cepatan ya!!" Ucap Bram memandang tubuh Aileen penuh nafsu. Aileen merasa sangat jijik melihat pria dihadapannya.

"I-iya om..." Balas Aileen segera bergegas berlari kekamar mandi.

Brakk!

Aileen membuka pintu kamar mandi dan menutup nya dengan cukup keras hingga menimbulkan suara, entah Bram menyadari nya atau pun tidak. Aileen duduk bersandar dilantai meratapi nasibnya yang begitu malang! Dia menangis dalam ketakutan, tubuh nya gemetar! wajah nya pucat pasi, tidak akan ada yang bisa menolong dirinya. Mungkin masa depan nya akan hancur ditangan pria tua itu. Aileen sangat menyesali keputusan nya untuk mau ikut Sofi, dia berpikir Sofi tidak akan mungkin melakukan hal sejauh ini.

"Tuhan... Bantu aku, berikan jalan padaku." Aileen berucap dalam hati, air mata nya terus mengalir tanpa bisa dibendung lagi! pikiran nya mendadak buntu.

Tok! Tok! Tok!

"Buka pintu nya, kenapa lama sekali?" Pria itu menggedor pintu membuat Aileen tersentak, dia semakin ketakutan dan hanya bisa menangis dalam diam menutup mulutnya. Sungguh ini bagai mimpi buruk bagi Aileen.

"Hey, cepat buka! Apa kamu tidak mendengar? saya! hah.." Bentak Bram, suara nya terdengar seperti orang kesal.

Aileen berdiam diri, dia semakin ketakutan memeluk kedua lutut nya.

"Buka!! Atau saya dobrak pintu nya." Ancam Bram merasa geram sama Aileen yang tak kunjung membuka pintu.

"Cep____

Suara Bram terhenti karena tanpa diduga Aileen sudah membuka pintu kamar mandi, matanya terlihat begitu sembab, tubuh nya terlihat gemetar walaupun Aileen berusaha menutupi agar Bram tidak curiga pada nya.

"Kamu mau menghindar dari saya hah..." Bentak Bram kasar menatap tajam wajah sembab gadis cantik itu.

"Ma-maaf om! Aileen tidak bermaksud begitu, Aileen hanya___

"Sudah, cepat sini," Tanpa menunggu Aileen berbicara! Bram menarik kasar tangan Aileen dan menyeret nya.

"Om! Tolong jangan apa-apa kan saya. Sa-saya masih pengen sekolah om, tolong om." Aileen terus mengiba, air mata yang berusaha dia tahan kembali luruh.

"Layani saya sekarang juga, tubuh kamu begitu menggoda! Membuat saya berhasrat ingin segera menikmati nya. Cepat buka baju mu!!" Titah Bram mencium aroma rambut panjang Aileen dan mengelus nya pelan. Aileen mencoba menghindar, namun Bram menarik tubuh Aileen dan menciumi tengkuk leher putih gadis belia itu dengan penuh nafsu.

"O-oom..... Bisa kita melakukan nya sebentar lagi saja! Ai-Aileen lapar...." Aileen mencoba menghindar dan mencari alasan yang tepat agar Bram percaya.

"Gak bisa sayang! Om sudah gak bisa menahan nya lagi. Ayolah!!" Ucap lelaki itu dengan suara parau ditelinga Aileen, membuat Aileen bergidik ngeri sekaligus jijik.

"Ta-tapi Om___

”Nikmati saja! Om akan membuat kamu senang," Bram seakan tidak ingin melepas tubuh Aileen dan mendorong nya hingga tubuh Aileen terlentang diatas kasur empuk itu. Bram semakin bernafsu, dia segera menindih tubuh mungil gadis itu, Air mata Aileen terus mengalir.

"Tuhan! Apakah kehormatan yang kujaga selama 17 tahun ini akan berakhir ditangan pria ini?Tuhan bantu aku! Hiks... Hiks...." Aileen terus menangis tanpa suara.

"Sudah lah gak usah menangis! Om janji akan melakukan nya secara pelan-pelan." Ucap pria itu yang melihat Aileen mengeluarkan air mata, pria itu berusaha menarik tali baju yang dipakai Aileen. Namun, ada yang mengetuk pintu kamar dari luar.

"****! Sial, siapa sih ganggu saja." Umpat Bram segera bangkit dan membenarkan baju nya sebentar lalu melangkah menuju pintu.

"Maaf mengganggu! Ini pesanan tadi." Ternyata pesanan makanan Bram sampai, dia sampai lupa. " Oh, makasih."Ucap Bram menerima kotak berisi makanan dan menutup pintunya kembali. Dan meletakkan nya begitu saja diatas nakas.

"Ayo, kita lanjutkan lagi. Ooh.... Kamu menggoda sekali gadis kecil ku." Ucap Bram yang melihat Aileen duduk, karena baju nya yang terlalu mini dan menampakkan kaki jenjang nya yang putih bersih.

Tanpa menunggu aba-aba Bram kembali mencoba mencium Aileen.

"Tidak! Tidak. Aku tidak bisa, aku harus menjaga kehormatan ku sebisa mungkin, aku tidak boleh pasrah! Masa depan ku masih sangat panjang." Batin Aileen berbicara.

Bruukk!

Dengan berani Aileen mendorong tubuh Bram hingga tersungkur kelantai, " Apa yang kamu lakukan?" Bentak Bram dengan muka memerah, dia terlihat begitu kesal.

"Maaf om, saya bukan pelacur! Harap om mengerti itu." Ucap Aileen dengan lantang dan tegas, entah keberanian dari mana tiba-tiba dia seberani itu melawan.

"Kamu sudah saya bayar mahal, jangan macam-macam! Apalagi mau kabur," Bentak Bram segera bangkit. Menyadari hal itu Aileen segera berlari ingin keluar, " Tunggu! Jangan kabur..." Teriak Bram ikut mengejar dibelakang. Aileen mencoba menarik handle pintu,

"Aawh!!! " Bram berhasil menarik baju Aileen hingga baju nya robek sebagian, pria itu menarik rambut panjang Aileen.

"Kamu tidak akan bisa kabur gadis sialan!" Ucap Bram menyeringai.

"Ugh! Ugh!" Aileen menendang ************ Bram hingga pegangan rambut nya terlepas.

"Aaaakhhhhh...." Bram meringis kesakitan memegang senjatanya yang terasa begitu ngilu dan sakit. Melihat ada kesempatan Aileen segera membuka pintu dan keluar

"Hey tunggu! Jangan kabur." Bram berjalan terseok-seok menahan sakit, namun masih mengejar Aileen, " Kamu akan membayar mahal semua ini gadis brengsek!!" Umpat Bram terus mengejar Aileen yang berlari kencang tanpa menoleh kebelakang.

"Jangan lari!" Bram hampir berhasil meraih tubuh Aileen yang hampir mendekat dengan nya. Namun, tidak berhasil karena Aileen berhasil menghindar.

"Tuhan bantu aku bebas dari laki-laki jahanam itu." Aileen terus berlari sambil meneteskan air mata, takut dirinya tertangkap lagi.

Aileen terus berlari menapaki setiap lorong yang terasa sangat panjang bagi nya, Aileen menoleh kebelakang namun dia tidak menemukan Bram lagi.

"Alhamdulillah!!" Gumam Aileen mengelus dadanya. Aileen bersembunyi dibalik tembok memperhatikan kedepan berharap Bram tidak mengejar nya lagi. Nafas nya terengah-engah keringat bercucuran keluar dari pori-pori nya.

Baru beberapa saat merasa aman, namun tiba-tiba,

"Gawat!" Aileen melihat Bram dari kejauhan, " Aku harus bagaimana ini! Disini jalan buntu, tidak mungkin aku lompat kebawah," Ucap Aileen lirih dan terdengar putus asa.

"Tidak-tidak, aku tidak boleh ketangkap! Lebih baik aku lompat dari gedung ini daripada harus melayani laki-laki bejat itu." Gumam Aileen, tubuh nya kembali bergetar. Namun, dia memberanikan diri, dia berharap setidak nya kalaupun mati dia masih dalam keadaan suci, namun dia berharap agar masih bisa tetap hidup walau harus mengalami cedera patah tulang atau kemungkinan buruk lainnya, itu jauh lebih baik dari pada harus menyerahkan kesucian nya sama pria itu.

"Hey! Ternyata kamu disini! Mau kabur kemana lagi hah...?" Ucap Bram berteriak dari kejauhan.

Deg!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!