Hari ini adalah hari pertama Dara bekerja di RAF COMPANY' karena kemaren dia baru sekali mendaftar sudah langsung dichat oleh HRD nya, entah ini memang sebuah kebetulan atau? sudahlah yang terpenting sekarang ialah dia sudah mendapatkan pekerjaan dan dia tidak menganggur lagi di kosan, karena itu sangatlah membosankan.
"Eh Indah, gimana gue udah cantik belum nih?" tanya Dara sambil bercermin yang mengenakan baju kantoran milik Indah.
Indah yang mendengar pertanyaan Dara, yang dari tadi hanya fokus kepada ponsel. Kini perhatiannya terarah kepada Dara yang sedang sibuk membenarkan bajunya.
"Lo itu cantik Dara, jadi mau gimana pun atau baju apa pun yang lo pake pastinya bakalan bagus," ucap Indah yang jujur dengan apa yang dia lihat.
"Alah lo itu bisa aja ngomong manisnya, lagian mana ada gue cantik," celetuk Dara yang menepis semua yang Indah bicarakan.
Indah yang mendengar celetukan Dara, memutar bola matanya malas. Dia sudah capek dan lelah untuk memberitahukan betapa cantiknya Dara, tapi Dara selalu saja menepis hal itu.
"Gue harus ngapain sih biar lo sadar kalo lo itu cantik banget hah?" tanya Indah yang sudah jengah terhadap Dara.
"Menepis apa sih yang lo maksud, emang bener kok kalo gue emang enggak secantik itu," ucap Dara yang memang benar adanya.
Dia tidak ada salah dalam berbicara, dia merasa bahwa dia tidaklah begitu cantik. Karena dia selalu mendapatkan cinta yang salah, dia tidak pernah mendapatkan cinta yang benar-benar tulus.
"Kenapa lo bisa berpikir kaya gitu?" tanya Indah sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Ya gimana gue enggak berpikir kaya gitu, selama ini gue enggak pernah dapetin cinta yang tulus dari siapa pun. Contohnya dari masa lalu gue dulu, dia ninggalin gue karena cewek lain," ucap Dara yang tersenyum miris dengan kisah percintaannya yang begitu buruk.
"Lo tahu gak sih Indah, cantik doang tuh kaya enggak guna juga kalo lo enggak punya duit atau kuasa. Itu sama aja nol!" ucap Dara dan Indah pun menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ya emang sih bener sama apa yang lo bilang, tapi ya untuk sekarang nikmatin aja hidup itu. Kalo emang lagi ada masalah bawa santai aja, karena setiap masalah pastinya ada solusinya," ucap Indah yang merasa dengan apa yang diucapkan oleh Dara tidak ada salahnya juga.
"Ya udah deh lah ya terserah juga, gue udah enggak terlalu peduli juga sama apa yang dinamakan cinta. Tapi gue masih heran deh, kenapa gue bisa langsung terima kerja? padahal itu cuman beberapa jam loh," ucap Dara yang merasa heran, kenapa dia bisa diterima begitu cepat di perusahan yang cukup terkenal ini.
"Loh kenapa aneh? lo kok enggak bersyukur banget sih dikasih pekerjaan di tempat yang gajinya lumayan itu malah ngerasa aneh," ucap Indah yang aneh dengan Dara.
"Yee bukannya gue enggak bersyukur, cuman aneh aja anjir. Dulu gue juga pernah ngelamar di beberapa perusahaan kaya gini, nah terus itu gue nunggu informasinya tuh lama banget. Padahal ujung-ujungnya juga enggak keterima kerja, tapi di sini cepet banget dan yang pastinya gue langsung keterima kerja," ucap Dara membandingkan perubahan yang dulu dengan perusahaan yang sekarang.
"Gak usah mikir yang aneh-aneh deh lo, mendingan sekarang lo berangkat kerja aja sana. Ini kan hari pertama lo kerja, lo pastinya enggak mau punya penilaian yang buruk bukan dari bos baru lo itu?" tanya Indah.
"Oh iya juga ya, ya udah gue berangkat dulu ya. Doain gue ya semoga hari ini gue bisa kerja dengan baik," ucap Dara dan Indah pun mengacungkan jempolnya.
"Bye cantik," ucap Dara dan dia pun melengos pergi dari hadapan Indah.
"Lo gadis yang baik Dara dan yang tentunya lo itu udah kaya keluarga dan saudara gue sendiri, makasih lo udah mau jadi temen yang selalu ada buat gue," ucap Indah yang sangat bersyukur memiliki teman dan sahabat seperti Dara yang sangat pengertian dan perhatian.
Jika suatu saat nanti dia bisa memilih ingin hidup bersama dengan siapa, Indah dengan pastinya akan memilih hidup bersama dengan Dara. Sampai kapan pun!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments