"Gaes, kalo gue ajak temen gue buat ikut tampil di panggung sana boleh gak sih?" tanya Indah kepada teman-temannya yang ada di belakang panggung.
"Ngajak siapa cuy?" tanya Adam yang sedang duduk santai di sofa.
"Dara masuk," ucap Indah dan Dara pun masuk mengikuti Indah dari belakang.
"Waw, gila. Cantik amat nih cewek," ucap Adam dengan mata yang tidak bisa terlepas dari Dara.
Dara memiliki wajah yang sangat cantik, dan mempunyai tubuh yang sangat bagus. Jadi pria mana yang tidak tertarik untuk berdekatan dengan Dara?
"Gak usah genitin temen gue, dia itu gak cocok sama butiran debu kaya lo," sinis Indah dan sedikit nyelekit di hati Adam.
"Astaghfirullah, ucapan lo sadis bener dah," ucap Adam sambil mengelus dadanya sabar.
"Berisik banget lo Adam, iya Indah temen lo boleh ikutan tampil sama lo. Jadi nama lo siapa cantik?" tanya Bintang yang malah ikutan genit kepada Dara.
"Dih bocah sebleng, malah ikutan genit juga," sebal Adam yang dia kira Bintang lebih waras darinya.
"Berisik deh kalian, ya udah kalo Dara boleh ikutan. Kitaa ke tempat gue dulu ya," ucap Indah dan dia pun menarik tangan Dara untuk memasuki ruangan khusus.
Jadi di club ini, setiap orang yang mau manggung pastinya sudah memiliki tempat khusus. Sama contohnya seperti Indah yang sudah memiliki tempat yang menetap.
Baru saja masuk ke dalam ruangan, Dara langsung heboh dan mengomeli Indah karena mengajak dirinya untuk tampil bersama. Padahal Dara tidak memiliki pengalaman dalam hal seperti ini, apalagi untuk tampil di sebuah club yang tidak pernah dia kunjungi sebelumnya.
"Lu yang bener aja, masa iya gue di suruh manggung?!" tanya Dara langsung heboh tak kala mendengar bahwa dia harus ikut andil bersama Indah.
"Loh emang kenapa? lagian gue bebas juga kan mau collab sama siapa aja? terus kan yang lain juga ngebolehin lo buat ikut tampil sama gue," ucap Indah dengan santainya.
Indah memang terlihat santai, tapi berbeda dengan Dara yang sudah terlihat panik dan sudah tidak tenang.
"Kenapa-kenapa apanya sih aelah, lo gak tahu apa ini kali pertamanya gue tampil di depan semua orang. Terus gue juga kayanya enggak bakalan bisa harus kaya ngapain nantinya, yang ada ntar gue malah planga plongo," ucap Dara yang sepertinya itu akan sangat memalukan jika dia berprilaku seperti itu.
"Udah sih lo tenang aja, lagian gue juga tahu kalo lo itu suka joget-joget gak jelas. Jadi ini saatnya lo harus nunjukin bakat lo," ucap Indah dengan wajah tanpa dosanya.
Dara yang mendengar ucapan Indah langsung saja menatap tajam ke arah Indah.
"Ini gue harus bilang lo muji gue atau lo lagi ngeledek gue? sumpah ya omongan lo itu bikin gue makin kesel aja," ucap Dara yang sepertinya dia tambah kesal dengan Indah.
"Lo tuh ya dari tadi ngomel-ngomel terus, marah-marah terus. Udah, dibawa santai aja. Lagian lo cuman nemenin gue doang enggak lebih, emang lo mau kalo lo sendirian di tempat ini disamperin lagi sama mantan kesayangan lo itu?" tanya Indah dan itu membuat Dara berpikir.
Tampil bersama Indah memang akan membuat dia grogi, tapi jika dia bertemu lagi dengan Zico rasanya dia akan darah tinggi.
"Ih ya udah gue ikut lo aja, daripada entar gue harus ketemu lagi sama manusia kaya dia," ucap Dara yang bergidik ngeri jika harus bertemu lagi dengan Zico.
Indah yang mendengar jawaban dan keputusan dari Indah langsung tersenyum sumringah, Indah sangat menyukai jawaban yang diberikan oleh Dara.
"Nah bagus pilihan lo, ya udah kita pergi sekarang ke panggung," ucap Indah dan dia pun pergi menuju tempat dia akan tampil.
Dan Dara yang mau gak mau pun harus tetap mengikuti Indah, karena bagaimanapun di sini dia tidak tahu siapa-siapa kecuali Indah. Jadi dia harus mengikuti Indah, dan terhindar dari pertemuannya dengan Zico.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments