5 bulan berlalu...
Kehidupan Dara setelah menjadi seorang pengangguran memang mengasikan, karena sebelum dipecat. Dara memang mempunyai tabungan yang cukup banyak sehingga dia tidak takut untuk menganggur, tapi lama kelamaan dia merasa bosan dengan kehidupan pengangguran ini.
Tiap hari dia hanya makan, tidur, terus saja begitu. Dara sudah sangat merasa bosan, sama seperti saat ini dia merebahkan diri di kamar Indah.
"Indah, sumpah deh gue bosen banget ini jadi pengangguran," ucap Dara yang merengek kepada Indah.
Indah yang dari tadi memainkan ponselnya langsung melirik ke arah Dara.
"Bosen jadi pengangguran? uang lo udah habis? berapa nih yang lo mau, gue tf," ucap Indah yang malah ingin mentf Dara.
"Bukan masalah uangnya cuy, ini gue gabut aja tiap hari enggak ada kerjaan banget. Kerjaan gue cuman, makan, tidur, makan lagi, tidur lagi. Bosen gue lama-lama kalo gini," ucap Dara.
"Oh kirain uang lo udah habis, kalo masalah uang lo enggak usah sungkan-sungkan ya sama gue," ucap Indah dan Dara pun menganggukan kepalanya mengerti.
Cukup diingatkan ya, Indah dan Dara memiliki tabungan di atm mereka dengan jumlah yang lumayan banyak. Bisa-bisa mereka mencapai 3 digit, dikarenakan mereka memang sudah tidak mempunyai orang tua dan keluarga. Jadi jika ditanya kenapa mereka tidak membeli rumah masing-masing? alasannya mereka tidak ingin hidup terpisah, mereka sudah menjadi selayaknya keluarga.
"Enggak habislah masih ada, tapi serius deh. Lo punya info lowongan pekerjaan gak? " tanya Dara.
"Bentar gue cek dulu," ucap Indah dan dia pun mulai mengotak-atik ponselnya.
"Ah ya gue baru inget, gimana kalo lo kerja lagi aja di club kaya dulu? banyak yang request loh kalo gue tampil lagi bareng lo," ucap Indah mengingat dirinya banyak sekali yang meminta Dara untuk tampil bersama dengannya.
"Loh seriusan? padahal gue enggak ngapa-ngapain anjir," ucap Dara sedikit tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Indah.
"Yee seriusan cuy, terus yang punya clubnya juga emang minta lo buat tampil lagi kesana," ucap Indah membuat Dara menlongo tidak percaya.
"Hah apa? bos lo juga tahu kalo gue tampil di sana? dari mana? terus siapa yang jadi bos lo?" tanya Dara yang kepo juga dengan bos Indah.
"Ya iyalah ege, dia bakalan tahu kan yang punya tempat itu dia. Terus gue enggak bisa ngasih tahu siapa bos gue, soalnya ya dia itu sedikit private tentang kehidupannya itu," ucap Indah dan Dara pun mengerti.
"Ya emang sih kerja di tempat lo itu seru, tapi gue enggak bisa kalo buat kerja di sana. Ntar gue malah ketemu sama orang gak enggak mau gue ajak ketemu," ucap Dara mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu.
"Oh iya ya, ya udah deh gue cari info loker dulu. Kalo udah nanti gue kirim nama alamat dan perusahannya ya, lo ntar tinggal diapin CV nya aja," ucap Indah dan dia pun malah ingin pergi dari kamarnya.
"Loh lo mau ke mana? jangan bilang lo mau keluar dari kosan terus cari info loker dengan ngemis-ngemis? please jangan kaya gitu Indah," ucap Dara yang mendramatisi dan Indah memandang sinis ke arah Dara.
"Mata lo ngemis-ngemis, gue cuman mau ke luar gila. Gue mau nyari angin aja," ucap Indah dan Dara pun hanya cengengesan tidak jelas.
Indah keluar dari kosan dan tak lama kemudian ponsel Dara berbunyi.
Ting
Indah seperti hatiku:
Raf Company, ini perusahaan yang lagi nyari sekertaris buat bos nya. Lo tinggal cari aja webnya dan lo bisa ngelamar di situ, dengan cara online. Kalo lo keterima nanti lo sendiri yang bakalan di chat sama HRD nya
Dara yang membaca pesan itu pun langsung tersenyum senang, bye pengangguran. Mulai besok dia akan bekerja hahahaha.
Walaupun enggak tahu sih, bakalan diterima atau enggak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments