Menahan ngantuk dan emosi

Setelah acara mendj mereka selesai tepat jam 12 malam, mereka berhenti bermain karena Dara sudah lelah. Dan juga karena Indah sudah selesai dalam waktu mainnya.

Mereka berdua pun memilih beristirahat di rungan Indah dengan selonjoran di karpet merah berbulu yang sangat lembut.

"Sumpah sih ya ini seru banget, gak nyangka banget bisa seseru itu," ucap Dara yang sangat heboh, mengingat kegiatan mereka tadi.

Indah yang mendengar ucapan Dara hanya bisa memutar bola matanya malas, padahal tadi dia sendiri yang ogah-ogahan buat tampil. Eh sekarang dia malah kegirangan.

"Aneh banget dah lu, tadi aja sampe gumoh gumoh buat naik ke atas panggung. Eh pas udah tahu rasanya manggung langsung heboh gitu," ucap Indah dan Dara hanya cengengesan tidak jelas.

"Ya kan gue takut aja gitu nanti malah diteriakin kalo enggak ya enggak dianggap gitu, tapi ternyata respon mereka bagus-bagus banget. Jadi ya gue pede dong," ucap Dara yang merasa itu semua terjadi karena penontonnya sendiri yang membuat dia semangat.

"Kan apa kata gue, lo maju aja gak usah takut gitu," ucap Indah sambil menepuk-nepuk pundak Dara.

"Iya sih benar apa kata lo, terkadang hidup itu harus percaya diri gak sih?" tanya Dara kepada Indah.

"Bukan terkadang sih, tapi harus. Kita sebagai manusia harus percaya diri tapi harus bisa sadar diri juga, jadi sama percaya diri dan sadar diri itu harus seimbang. Harus balance, lo ngertikan sama apa yang gue bilang?" tanya Indah dan Dara pun menganggukkan kepalanya mengerti.

Manusia itu memang harus percaya diri, tapi harus juga sadar diri.

"Indah, kita pulang sekarang aja yuk. Gue udah ngantuk banget nih, enggak tahan," ucap Dara yang sesekali menguap.

Indah yang melihat Dara sudah mengantuk pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat temannya yang terlihat seperti bocah ini, tidak bisa menahan ngantuk.

"Ya udah kita pulang aja, lagian lo kayanya udah ngantuk banget," ucap Indah dan Dara pun hanya menganggukkan kepalanya.

Dara sudah tidak tahan untuk menahan rasa kantuknya, rasanya dia ingin tidur dengan nyenyak sekarang.

"Ayo kita pulang sekarang, gue udah pengen banget buat tidur," ucap Dara yang sudah tidak tahan dengan rasa kantuk yang melanda.

"Ya udah kita pulang, tapi kita pamitan dulu sama yang lain. Enggak enak juga kalo enggak pamitan," ucap Indah dan Dara pun hanya manggut-manggut saja setuju dengan apa yang diucapkan oleh Indah.

Indah dan Dara pun berkemas dan mulai berpamitan dengan yang lainnya.

"Eh gaes gue sama Dara mau pulang duluan ya, kasihan nih anak kecil udah ngantuk," ucap Indah sambil melirik Dara yang sedang menahan rasa kantuknya.

Yang lainnya pun langsung melirik Dara, dan benar saja. Anak itu sudah sangat kelelahan apalagi sampai beberapa kali Dara oleng karena menahan rasa kantuknya.

"Bener juga apa kata lo Indah, ya udah deh. Pulang duluan aja kalian, lagiankan acara lo buat main hari ini udah selesai. Jadi sekalian aja kalian istirahat," ucap Adam yang tumben-tumben saja masih waras.

"Tumben banget sih lo bijak," ledek Indah dan Adam pun memutar bola matanya jengah dengan sikap Indah.

"Mau lo tuh apa sih Indah? perasaan gue enggak ada masalah sama lo, tapi kenapa bisa gitu lo kayanya ada dendam terselubung sama gue. Jadi curiga deh gue," selidik Adam sambil meneguk wine merah yang masih ada di dalam botol.

"Suka-suka gue lah, lagian apa masalahnya gue sama lo itu karena lo itu terlalu menyebalkan di mata gue!" ucap Indah yang sedikit ngegas.

"Udah-udah, kalian tuh berantem mulu deh. Heran gue, jadi curiga kalo kalian nantinya bakalan berjodoh," ucap Bintang yang sedikit jengah dengan pertengkaran antara Indah dan Adam.

"Ya lagian dia selalu aja bikin masalah sama gue, gue ngomong bener dibilang bijak. Gue ngomong salah dikira orang aneh, kan gue jadi bingung," jelas Adam yang mulai mencurahkan kegalauan di dalam hati dan pikirannya.

"dibilangin suka-suka gue kok malah lo yang nyolot sih!" teriak Indah yang mulai emosi dengan Adam.

Jika Adam dan Indah yang selalu bertengkar dengan masalah sepele pada malam hari ini, maka Dara menyelinap keluar sendirian. Jujur saja, saat ini Dara sudah tidak bisa menahan atau membendung rasa ngantuknya yang begitu berat.

Jadi Dara memutuskan untuk menunggu Indah di luar saja, pastinya perdebatan itu akan terjadi sangatlah lama. Tapi baru saja Dara sampai di luar club, dia malah dihadang oleh Angel dan dayang-dayangnya yang berpakaian sama seperti Angel, berbaju seksi, ketat, dan tentunya kurang bahan.

"Eh cupu, lo gak usah caper-caper ya ke cowok gue!" bentak Angel sambil mendorong Dara begitu saja.

Dara yang memang ngantuk dan tidak fokus, sedikit oleng. Dan itu untungnya ada Rangga yang menahan tubuhnya, sehingga dia tidak terjatuh ke tanah.

"Lo apa-apaan sih Angel?" omel Rangga kepada Angel.

"Oh nama lo Angel ya? gue kita tante-tante girang, eh tante gue ingetin ya. Gue enggak pernah tuh deketin, caper, atau apa pun itu deh yang lo bilangin ke gue. Gue enggak pernah kaya gitu, lagian lo itu kaya orang stres tau gak, ngelabrak gue padahal gue sendiri enggak tahu siapa cowok lo!" bentak Dara yang sekarang kesabarannya sudah habis.

"Jadi gue sangat amat minta tolong sama kalian jangan ngerusuhin gue dulu, gue tuh lagi ngantuk gue butuh tidur bukannya butuh omongan kalian yang enggak masuk akal. Gue harap kalian cepet pulang deh, ntar make up kalian luntur karena kena angin malam!" ucap Dara dan dia pun meninggalkan Angel dan dayang-dayangnya yang sudah amat kesal dengan ucapan Dara.

Rangga yang menyimak perdebatan para wanita pun hanya bisa tertawa tipis, apa lagi saat Dara dengan polosnya menyebutkan mereka bertiga seperti tante-tante girang.

"Aduh capek banget gue, tuh bener kata tuh bocah. Mendingan kalian bertiga pulang aja deh, ntar make up kalian luntur hahahaha," ledek Rangga dan Angel pun langsung memberikan tatapan tajam kepada Rangga.

"Kurang ajar!" bentak Angel dan dia pun pergi meninggalkan Rangga dan diikuti oleh dayang-dayangnya yang setia selalu mengikutinya dari belakang.

"Dasar para cegil," ucap Rangga yang tidak percaya bahwa Angel akan secegil itu.

Episodes
1 1. Dara Lucyana Putri
2 2. Sangatlah menyebalkan!
3 3. Zico Rafanda
4 4. Kemana?
5 5. club?
6 6. Dunia malam
7 7. masa lalu
8 8. Zico
9 9. Bertemu
10 10. Hari tersial dan terindah
11 11. Bolehkah aku berkata kasar?
12 Tampil bersama Indah?
13 Tampil bersama Indah 2
14 Menahan ngantuk dan emosi
15 Diantar pulang
16 Hari pertama menjadi seorang pengangguran
17 Dia begitu menyebalkan
18 pasangan Freak!
19 Info loker
20 Arti dari teman itu adalah kamu
21 Hari pertama yang sangat menjengkelkan!!
22 Angel, manusia paling menyebalkan
23 Bertemu dengan mantan lagi
24 Dasar gila!
25 chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 Chapter 74
75 chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 109
110 chapter 110
111 chapter 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Dara Lucyana Putri
2
2. Sangatlah menyebalkan!
3
3. Zico Rafanda
4
4. Kemana?
5
5. club?
6
6. Dunia malam
7
7. masa lalu
8
8. Zico
9
9. Bertemu
10
10. Hari tersial dan terindah
11
11. Bolehkah aku berkata kasar?
12
Tampil bersama Indah?
13
Tampil bersama Indah 2
14
Menahan ngantuk dan emosi
15
Diantar pulang
16
Hari pertama menjadi seorang pengangguran
17
Dia begitu menyebalkan
18
pasangan Freak!
19
Info loker
20
Arti dari teman itu adalah kamu
21
Hari pertama yang sangat menjengkelkan!!
22
Angel, manusia paling menyebalkan
23
Bertemu dengan mantan lagi
24
Dasar gila!
25
chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
Chapter 74
75
chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
109
110
chapter 110
111
chapter 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!