"Bisa-bisanya gue ketemu sama tuh mantan ngeselin, mana dia pake pegang-pegang tangan gue lagi. Jijik banget," ucap Dara yang rasanya dia ingin mandi kembang tujuh rupa agar bisa terhindar virus-virus mematikan dari Zico.
Saat ini, Dara belum pulang ke kosan. Karena setelah memberi kabar ke Indah dirinya akan pulang terlebih dahulu, langsung dilarang oleh Indah. Dan Indah malah menyuruh Dara tunggu di luar dan Indah akan menjemputnya.
Jadi Dara menunggu Indah di depan club yang seperti ada ada taman dan kursi, Dara duduk di sana sambil mencoba menghilangkan rasa kesal di hati dan di dalam pikirannya.
"Woy Dara! enak aja lo mau main pergi-pergi aja dari sini, lo itu datang ke sini bareng gue. Jadi lo enggak bisa pulang sendirian tanpa gue!" ucap Indah yang baru saja datang langsung mengomeli Dara yang sedang kesal.
"Apa sih lo ngomel-ngomel mulu deh, lo enggak tahu apa kalo gue lagi kesel," ucap Dara yang malah ikut-ikutan kesal dengan Indah.
"Lo kenapa bisa kesel sih hah? apa karena masalah yang bikin lo kesel itu jadi mau pulang?" tanya Indah dan Dara pun menganggukkan kepalanya.
Indah yang melihat hal itu pun langsung menepuk jidat tidak percaya, hanya karena kesal. Dara langsung ingin pulang?
"Lo kesel kenapa lagi sih hah? apalagi sampe mau pulang gitu? sini cerita sama gue sebelum gue ntar tampil," ucap Indah dan dia pun duduk di samping Dara.
"Lo tahu gak sih, tadi gue ketemu sama mantan gue pas masih jaman SMA. Dan lebih keselnya lagi dia pegang tangan gue," ucap Dara yang mulai berceritakan kepada Indah.
"Ya terus kenapa kesel? bukannya lo sendiri pernah bilang ya kalo dia itu mentan terindah lo?" tanya Indah yang sedikit heran dengan sikap Dara.
Harusnya dia bersyukur bukan jika dipertemukan lagi dengan mantan terindah? tapi kenapa dia malah marah-marah dan menjadi kesal?
"Ya itu sih dulu, kalo sekarang udah beda. Apalagi dia sekarang makin nyebelin, gue enggak suka sama dia!" ucap Dara yang memang sudah terlampau kesal dengan kejadian di hari ini.
"Lah emang dia ngapain lo sampai-sampai lo bisa sekesel ini?" tanya Indah yang penasaran juga, kenapa bisa Dara sekesal itu.
"Dia itu malah mau ngekang gue, ngelarang gue bukan kenal sama orang lain. Terus yang bikin gue kesel itu dia malah ngeklaim kalo gue itu punya dia, itu loh yang bikin gue kesel. Padahal dia sendiri yang duluan mau akhirin ini hubungan. Tapi kenapa dia yang sekarang malah kaya gitu," ucap Dara yang masih kesal.
"Lah terus masalahnya di mana? orang cuman bilang gitu doang kok salah," ucap Indah tak habis pikir dengan jalan pikiran Dara.
Dara yang memang sudah tahu ending dari ini hanya bisa menghela nafas dengan pelan, karena Dara tahu jalan pemikiran mereka berdua selalu saja berbeda pastinya berakhir dengan berdebat hal yang tidak penting.
"Ih enggak tau deh, lo mah enggak bakalan ngerti sama apa yang gue rasain," ucap Dara dan Indah pun menghela nafas dengan berat.
"Iya-iya, ya udah lo ikut gue aja ke dalam lagi. Kali ini lo harus ikut sama gue ya, kalo perlu lo juga ikut ke panggung. Karena gue tahu lo pastinya udah mumet dan butuh healing," ucap Indah dan dia pun menarik tangan Dara untuk masuk ke dalam club lagi.
Dan Dara yang ditarik seperti itu pun oleh Indah, hanya bisa pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments