"Sumpah ya, kok bisa-bisanya masih ada cowok kaya gitu. Genitnya enggak ketulungan banget! emang ganteng sih, tapi kalo genit gitu ya gue juga enggak bakalan mau lah," omel Dara yang masih teringat dengan kejadian tadi.
Dara begitu kesal pada hari ini, jadi dia memutuskan untuk memakan mie samyang yang begitu pedas. Untuk menghilangkan emosi yang dari tadi terpendam dan Dara pun memilih makanan ringan lainnya untuk menemani dirinya yang akan menyibukkan diri dengan menonton drakor nanti.
Setelah selesai dengan acara bayar membayar, Dara langsung pulang. Dan sepertinya Tuhan memang tidak memberikan dia waktu untuk bisa bernafas lega atau hidup tenang. Dia malah lagi-lagi dipertemukan dengan pemuda yang tadi genit atau menggoda Dara di depan Indomaret, di jalan yang lumayan cukup jauh dari tempat Indomaret.
"Hai cantik, kita ketemu lagi," ucap pemuda sambil mengedipkan matanya genit, dan Dara menatap pria itu dengan tatapan tidak suka.
"Cantik cantik mata lo, ngapain sih lo ngikutin gue mulu?!" tanya Dara yang mulai ngegas kepada pemuda itu.
"Gak usah marah-marah mulu dong cantik, baru kali ini gue dapet respon yang kurang baik dari cewe secantik lo. Biasanya mereka pada histeris kalo gue lewat apalagi kalo gue yang nyamperin mereka, tapi lo berbeda. Lo malah kaya sedikit emosi ketemu sama gue, padahal baru beberapa waktu tadi," ucap pria itu yang sedikit heran dengan sikap Dara.
Dara yang mendengar penuturan pria itu memutar bola matanya malas, memangnya dia itu siapa sampai-sampai harus membuat Dara berteriak histeris? padahal menurut Dara tidak ada spesial-spesialnya dari pria yang ada di hadapannya ini.
"Mohon maaf ya bang sebelumnnya, bukannya gue mau pick me atau apa ya. jujur aja lo enggak ada hal yang emang bisa ngebuat gue harus teriak-teriak enggak jelas tentang lo," ucap Dara dan itu membuat pemuda itu sedikit kesal.
"Berani ya lo ngomong kaya gitu di depan gue!" ucap pria itu yang sepertinya sifat aslinya sudah keluar, pemarah dan tempramental yang sangat sulit untuk dikendalikan.
Pria itu mendekatkan wajahnya dengan Dara, sehingga dari samping atau dari belakang terlihat seperti orang yang sedang bercumbu mesra, padahak itu tidak.
"SAYANG!" teriak seorang wanita dari belakang pria itu, dan replek pria itu menjauhkan wajahnya dari Dara.
"Kamu apa-apaan sih sayang mau cium-cium dia?!" tanya wanita itu kepada pria yang ada di depan Dara.
"Terus lo lagi Dara, mentang-mentang lo udah dipecat dari tempat Ibu gue lo jadi wanita penghibur? emang enggak salah ya Ibu gue mecat lo," sinis Amel dengan tatapan merendahkan kepada Dara.
Sedikit informasi tentang Amel, Amel adalah anak perempuan dari Ibu Mirna. Bu bos yang dulu memecat Dara dengan alasan yang tidak masuk akal, dan juga pria yang ada di samping Amel adalah Darren. Dia merupakan pacar dari Amel yang memang sedikit tampan dan kaya.
"Aku enggak ngapa-ngapain dia sayang, yang ada dia duluan yang nyosor-nyosor aku sayang," ucap Darren yang malah playing victim.
Dara yang mendengar suara Darren yang begitu menyebalkan, rasanya ingin membuangnya ke rawa-rawa.
"Cukup Darren, aku enggak mau tahu. Kamu harus beliin aku tas branded yang aku bilang kemaren, dan lo Dara mohon dengan sangat lo jauhin cowok gue. Dan jangan pernah lo godain dia, kalo lo mau godain cowok. Cowok lain aja sana jangan cowok gue!" ucap Amel menaikkan nada bicaranya.
"Mata lo sawan! lagian siapa juga yang mau sama cowok modelan cowok lo, ganteng sih. Tapi kalo enggak cukup satu cewe buat apa? emangnya kalian tuh pasangan paling freak!" ucap Dara dan dia pun pergi meninggalkan mereka berdua dan jangan lupakan jari tengahnya yang seakan-akan meledek mereka berdua.
"Sayang!" teriak Amel yang merajuk kepada Darren.
"Kenapa sayang? gak usah hiraukan dia. Lagian dia itu enggak menarik di mata aku, yang paling menarik itu cuman kamu," ucap Darren dengan penuh kemanisan.
Amel yang mendengar ucapan Darren langsung salting.
"Ya udah ayo kita beli tas yang kamu mau, tapi kamu jangan marah lagi okey?" tanya Darren dan Dara pun menganggukkan kepalanya setuju.
"Iya aku mauu!! makasih sayang!" ucap Amel dan dia pun memeluk Darren dengan erat.
"Kalo aku beliin apa yang kamu mau, kamu tahukan harus ngapain?" tanya Darren dengan tatapan yang sedikit menggoda Amel.
"Iya sayang aku tahu," ucap Amel sambil mengedipkan satu matanya genit.
Darren pun tersenyum senang, dan mengecup kening dan bibir Amel. Inilah yang dinamakan pacaran, yang satu memanfaatkan hartanya dan yang satunya lagi memanfaatkan tubuhnya. Memang sangat freak pasangan satu ini, benar dengan apa yang diucapkan oleh Dara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments