ISUP bab 7

Ke dua mata Tania seketika membulat sempurna. Dia baru menyadari bahwa suaminya juga sedang berada di dalam kamar mandi. Sialnya, kenapa Orion tidak mengunci pintu? Apa dia sengaja melakukan hal itu? Tania mencoba untuk menyingkirkan sejenak berbagai asumsi di kepalannya.

Tatapan matanya nampak fokus menatap tubuh suaminya yang saat ini dalam keadaan polos berada di bawah guyuran air shower. Apa yang sedang dia lihat saat ini sama persis dengan apa yang dia lihat di dalam mimpinya. Bedanya, tubuh Orion benar-benar terpampang nyata di depan mata. Tubuh kekarnya terlihat indah dan menggairahkan. Tania bahkan hampir saja meneteskan air liur karenanya.

'Ya Tuhan, kenapa tubuh suamiku seksi sekali?' batin Tania tanpa sadar menatap tubuh suaminya lekat seolah tanpa berkedip sedikit pun.

Sayangnya, pemandangan itu tidak bertahan lama, karena suaminya itu segera meraih handuk yang tergantung di tempatnya dan membalut bagian bahwa tubuhnya. Tidak lupa, Orion pun segera mematikan air shower yang semula menghujani tubuh kekarnya.

"Apa-apaan kamu, Tania? Kenapa main masuk-masuk ke kamar mandi sembarangan, hah!" teriak Orion dengan wajah pucat pasi, rasa kesal kembali menjalar di sekujur tubuhnya.

"Hah! Eu ... salah sendiri mandi gak kunci pintu," jawab Tania merasa gugup tentu saja, "Atau, kamu memang sengaja tidak menguncinya biar aku bisa masuk dan melihat kamu telanjang seperti ini, hah?" Tania balas berteriak, dia hanya ingin menyembunyikan rasa gugupnya.

"Dasar mesum, dasar wanita bar-bar. Cepat keluar dari sini sebelum saya telan kamu bulat-bulat!" Orion kembali berteriak kencang dengan ke dua mata yang membulat sempurna, dadanya terlihat naik turun seolah dirinya baru saja melakukan olah raga lari maraton.

Meskipun begitu, wajah Orion nampak memerah. Bukan hanya menahan rasa malu, tapi dirinya pun menahan berbagai rasa yang sulit di ungkapkan dengan kata-kata. Dia sudah menahan hasratnya semalaman, dan sekarang istrinya ini harus melihat dirinya dalam keadaan polos sepolos-polosnya. Orion benar-benar tidak menyangka bahwa dia akan mengalami nasib sial semenjak dia menikahi wanita bernama Tania ini.

"Aku kebelet, Mas Oreo. Kamu saja yang keluar, aku udah gak tahan tau," tolak Tania seraya memegangi bagian intinya, dia benar-benar sudah tidak tahan lagi ingin melakukan panggilan alam.

"Astaga! Wanita bar-bar ini," decak Orion seketika memejamkan ke dua matanya, dia belum selesai membersihkan dari. Busa sabun bahkan masih bersisa di bagian tubuhnya.

"Cepat keluar, apa kamu mau aku buang air besar di depan kamu, Mas?" ancam Tania benar-benar sudah tidak dapat lagi menahannya.

Orion segera beranjak dari tempatnya berdiri saat ini. Wajahnya benar-benar merah padam menahan rasa amarah. Dia berjalan keluar dari dalam kamar mandi dengan perasaan kesal.

Blug!

Pintu kamar mandi pun dia tutup kasar sesaat setelah Orion menginjakkan kaki di luar.

"Cepat, jangan lama-lama!" bentak Orion berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.

'Sial, kenapa saya harus menikahi wanita seperti itu? Dasar istri pembawa sial,' batin Orion, rasa bencinya kepada Tania semakin menjadi-jadi.

Setelah menunggu selama 10 menit, akhirnya Tania keluar dari dalam kamar mandi seraya memegangi perutnya. Rasanya lega sekali setelah melakukan panggilan alam. Wanita itu menatap wajah Orion yang terlihat kesal, dia pun menurunkan pandangan matanya kepada tubuh seksi suaminya yang terlihat begitu sedap di pandang.

"Lihat apa kamu, hah?" bentak Orion segera masuk ke dalam kamar mandi lalu menutup pintu dan menguncinya kemudian.

"Dasar Oreo kulkas 2 pintu. Gak bisa apa lembut sedikit sama istri sendiri," decak Tania menatap pintu kamar mandi dengan perasaan kesal.

Dia pun berjalan menuju ranjang lalu kembali meringkuk seraya menunggu suaminya selesai membersihkan diri. Wanita itu nampak termenung. Apa dirinya akan menghabiskan waktu seumur hidup dengan laki-laki dingin dan cuek seperti Orion? Dia akan sangat bersyukur jika Orion bersedia membuka hati untuknya, tapi apa yang akan terjadi dengan dirinya jika dia tidak mampu mengetuk pintu hati seorang Orion?

Apa dirinya akan hidup menderita selamanya bersama suami kasar dan dingin seperti Orion? Apa dia sanggup bertahan sampai laki-laki itu benar-benar membuka hati untuknya? Tania seketika menghela napas berat, membayangkannya saja membuat dadanya terasa sesak.

Ceklek!

Pintu kamar mandi pun di buka. Orion keluar dari dalam kamar mandi sudah berpakaian lengkap. Sementara Tania masih meringkuk dengan perasaan malas.

"Cepat mandi, kita pulang sekarang," pinta Orion dengan nada suara dingin.

"Kamu pulang duluan saja, aku masih ingin di sini," jawab Tania dengan nada suara lemah.

"Serius kamu mau saya tinggal di sini?" tanya Orion seraya tersenyum miring.

"Hmm!" Tania hanya menjawab dengan gumaman.

"Baiklah kalau itu mau kamu, saya pulang duluan," jawab Orion merapikan pakaian yang dia kenakan lalu benar-benar keluar dari dalam kamar hotel.

'Dasar Oroe, di putar, di jilat di buang ke laut. Gak punya perasaan banget sih,' decak Tania menatap kepergian suaminya dengan perasaan kesal.

* * *

Orion baru saja tiba di kediamannya. Dia memarkir mobilnya di garasi mobil lalu keluar dari dalamnya kemudian. Laki-laki itu berjalan memasuki kediamannya sendirian. Ya, Orion benar-benar meninggalkan istrinya di hotel tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Daddy!" teriak Putri segera berlari menghampiri ayahnya, dia menatap sekeliling mencari keberadaan Tania ibu sambungnya, "Mommy Tania mana, Dad?" tanya Putri seketika mengerutkan kening.

Orion menggaruk kepalanya sendiri yang sebenarnya tidak terasa gatal seraya tersenyum cengengesan, "Mommy Tania masih di hotel, sayang," jawabnya tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Apa! Tania kamu tinggal di hotel?!" teriak Diana merasa murka, "Suami macam apa kamu yang meninggalkan istrinya sendirian di hotel!" Diana kembali berteriak histeris seraya berjalan menghampiri putranya.

"Ya, tadi saya sudah mengajak dia pulang, tapi dia gak mau, Bu. Katanya Tania masih ingin di sana, mungkin dia kelelahan," jawab Orion sembari tersenyum cengengesan.

"Pokoknya Ibu gak mau tau, kamu jemput dia sekarang juga, kalau tidak--" Diana menahan ucapannya sejenak dengan dada yang terlihat naik turun menahan rasa geram, "Kalau kamu tidak menjemput istri kamu sekarang juga, maka Ibu akan membawa Putri untuk tinggal bersama Ibu!"

"Daddy jahat, kenapa Daddy meninggalkan Mommy Tania sendirian di hotel? Aku benci sama Daddy," teriak Putri lalu berlari meninggalkan sang ayah.

"Kamu dengar? Putri saja marah melihat kelakuan kamu. Dasar laki-laki tidak punya hati!" bentak Diana benar-benar merasa tidak habis pikir dengan kelakuan putranya, "Kenapa kamu masih diam di sini? Cepat jemput istri kamu sekarang juga!"

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

kamu pergi ngilang aja biar oreo di marahi mamanya sama putri habis-habisan

2023-11-19

2

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

kasian d lo Oreo 😁

2023-11-14

1

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

Emng enak kena semprot ibumu sama anakmu,dasar Oreo

2023-11-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!