ISUP bab 14

"Daddy!" teriak Putri seraya melambaikan telapak tangannya juga tersenyum ceria.

Dia berjalan memasuki Restoran bersama Tania sang ibu, menghampiri ayahnya yang saat ini duduk sendirian dengan di temani minuman dingin dan beberapa camilan yang dia pesan. Wajah sang ayah nampak terkejut melihat kedatangan mereka berdua. Lebih tepatnya melihat penampilan baru Tania ibu sambungnya. Ke dua matanya nampak membulat sempurna dengan mulut yang sedikit buka.

"Daddy kenapa?" tanya Putri terkekeh melihat ekspresi wajah Orion Dirgantara.

"Cantik sekali," gumam Orion seolah tanpa sadar saat mengucapkan hal itu.

Putri benar-benar terkekeh. Usahanya untuk merubah penampilan Tania dengan membawanya ke salon kecantikan akhirnya berhasil. Orion nampak terkagum-kagum dengan kecantikan ibu sambungnya yang terlihat begitu memukau.

Sementara Tania seketika tersipu malu. Wajahnya pun memerah juga mencoba untuk menahan senyuman di bibirnya. Ini adalah pujian pertama yang dia terima dari suaminya sendiri.

Putri menatap wajah ayah serta ibunya secara bergantian, "Dari dulu Mommy Tania memang sudah cantik, Dad. Daddy-nya aja baru sadar," celetuk Putri seraya menarik kursi lalu duduk kemudian.

"Akh! Senang rasanya di puji sama Ayah kamu, Put. Dari tadi pagi Ayahmu ini ngejek penampilan Mommy terus, alias body shaming. Kamu tahu body shaming?" ujar Tania yang juga melakukan hal yang sama. Dia duduk di kursi tepat di samping putrinya.

"Hah?" Orion seketika tersadar dan menyudahi tatapan matanya kala menatap wajah Tania, "Si-siapa yang memuji kamu, kegeeran banget sih!" sahut Orion memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Selalu, selalu, selalu seperti ini. Pujian Daddy itu mahal, Mom. Gak usah heran," ucap Putri seraya menyeruput minuman dingin milik sang ayah.

"Betul sekali, ayahmu ini dingin kayak kulkas 2 pintu. Gak heran kalau gak ada wanita yang mau sama dia," celetuk Tania dengan wajah datar.

Orion seketika memejamkan ke dua matanya. Sejak kapan putrinya lebih memihak ibu sambungnya ketimbang dia ayah kandungnya sendiri? Sepertinya, Tania sudah benar-benar merebut hati sang putri. Meskipun begitu, ada rasa senang yang kini terselip di dalam lubuk hati seorang Orion Dirgantara, putrinya ini akhirnya merasakan kasih sayang dari seorang ibu. Dia pun dapat merasakan ketulusan Tania kepada putrinya. Tania benar-benar menyayangi Putri layaknya anak kandungnya sendiri.

"Jika kalian sudah selesai, Daddy akan mengantarkan kalian pulang," ujar Orion menatap wajah Tania dan juga Putri secara bergantian, "Daddy sudah terlalu lama meninggalkan kantor."

Tania dan juga Putri menganggukkan kepalanya secara bersamaan.

'Sial, kalau kayak gini saya bisa jatuh cinta beneran sama si Tania. Maafkan saya Annisa, sepertinya saya akan membagi cinta saya yang semula hanya saya persembahkan kepada kamu,' batin Orion seraya menatap lekat wajah cantik Tania.

* * *

Malam Hari Pukul 20.00

Ceklek!

Tania membuka pintu kamar lalu masuk ke dalamnya kemudian. Wanita itu seketika membulatkan bola matanya tatkala melihat Orion suaminya sedang mengeluarkan semua pakaian miliknya dari dalam lemari, dan memasukkannya ke dalam keranjang berukuran besar.

"Astaga, Mas Oreo kulkas dua pintu, apa yang sedang kamu lakukan? Pakaian aku mau diapain? Kamu mengusir aku dari sini, hah?" teriak Tania dengan wajah merah padam juga ke dua mata yang memerah.

Wanita itu pun meraih satu-persatu pakaian miliknya lalu memeluknya kemudian.

"Salah aku apa, Mas? Apa kamu marah sama aku? Kita baru beberapa hari menikah lho, kenapa kamu melakukan ini kepadaku?" rengek Tania mulai terisak.

Orion seketika terdiam dengan kening yang mengkerut heran. Tawanya tiba-tiba saja pecah beberapa saat kemudian. Suara tawa yang terdengar sangat renyah sampai ke dua matanya berair. Ekspresi wajah Tania benar-benar lucu dan menggemaskan, selain itu wajahnya terlihat sangat imut dengan gaya rambut baru. Ya, meskipun rambutnya tetap saja diikat di ujung kepala seperti biasa, tapi poni yang menutupi keningnya tetap saja membuat penampilannya terlihat berbeda.Di tambah, pakaian yang baru dia belikan di mall terlihat pas di tubuhnya, meskipun hanya dress rumahan biasa.

"Hahahaha! Kamu kenapa, Tania? Siapa yang mengusir kamu?" tanya Orion, tawanya terdengar renyah hingga menggelegar dan memantul di udara.

"Terus, semua pakaian aku ini mau kamu apakan? Kenapa di keluarkan semua?" tanya Tania seraya mengusap ke dua matanya yang benar-benar membanjir.

"Kamu lihat ini," pinta Orion meraih daster usang milik sang Istri lalu merentangkan tepat di depannya, "Apa pakaian seperti masih layak untuk kamu pakai? Sampah seperti ini seharusnya di buang, Tania?"

Tania seketika terdiam seraya menatap tajam wajah suaminya.

"Tuh, pakaian baru yang saya belikan mau di simpan di mana kalau lemarinya dipenuhi dengan sampah kayak ini?" Orion menunjuk kantong belanjaan yang belum sempat di rapikan.

Dada Tania seketika terasa sesak. Ucapan suaminya benar-benar terasa menusuk bak busur panah yang melesat dan tepat mengenai sasaran. Terasa menyakitkan dan tidak berprikemanusiaan.

Orion kembali mengalihkan pandangan matanya kepada lemari dan hendak meraih pakaian yang tersisa. Beberapa pakaian pemberian Diana ibu mertua Tania nampak masih bergantung di sana. Orion hendak meraih pakaian tersebut, tapi telapak tangannya seketika di tahan oleh istrinya.

"Jangan!" pinta Tania seraya menatap lekat wajah suaminya, "Pakaian yang ini jangan di buang aku mohon, pakaian ini adalah pakaian dinas yang dibelikan oleh Ibumu, Mas," rengek Tania penuh harap.

Orion seketika membulatkan bola matanya, "Pakaian dinas?" tanya Orion meraih satu lingerie tembus pandang berwarna hitam.

Pakaian seksi berbahan sangat tipis dan menerawang, membuat Orion seketika menelan ludahnya kasar.

"Ibu bilang, beliau sengaja membelikan pakaian ini. Kata Ibu juga, ini adalah pakaian dinas seorang istri yang harus aku pakai setiap malam," lirih Tania dengan bibir yang dikerucutkan menahan rasa kesal, "Apa kamu tega membuang semua pakaian ini? Dasar gak sopan dan tidak berprikemanusiaan!"

"Lalu, kenapa kamu tidak pernah memakai pakaian ini? Katanya ini pakaian dinas seorang istri?"

Tania seketika mengerutkan kening.

"Saya mau kamu memakainya malam ini."

"Hah?"

"Kamu tidak dengar apa yang saya katakan? Saya ingin kamu memakai pakaian dinas ini sekarang, paham?"

Tania seketika bergeming dengan bola mata yang digerakkan ke kiri dan ke kanan.

'Maksudnya, Mas Rion memintaku untuk memakai pakaian kurang bahan dan seksi ini, sekarang?' batin Tania.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

pas tania pakai ular piton nya oreo ...merontah rontah..
ingin masuk ke gua yg lembab ...dan sempit ...yg akan membuat ular piton orion ketagihan

2023-11-19

2

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Buat mas Oreomu mabuk kepayang Tan...

2023-11-19

1

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

pakai aja lah Tania ,siapa tau mas Oreo kulkas dua pintu mau ngajakin MP

2023-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!