"Bangun!"
Ranjang usang yang ditempati Keinna terdengar berdecit saat kaki Cedrick sengaja menendangnya.
Dia benar-benar memikirkan kedua adiknya, ia bahkan tak memikirkan kenyamanan nya sendiri.
Cedrick kembali tertunduk menatap kondisi kamar Keinna yang jauh berbeda dari penampakan kamar para saudaranya.
"Aku bilang bangun!" pria itu akhirnya meninggikan suaranya dan membuat Keinna menggerakkan tubuhnya perlahan.
"Kau sudah sadar? apa kau ingin kabur dariku? kemana ponsel mu? kenapa tak menjawab panggilan ku sama sekali?"
Keinna terduduk, gadis itu tampak mengucek mata amber nya yang menawan dengan ekspresi wajah yang masih setengah sadar.
"Jawab!" bentakan kasar kembali terdengar dari lisan Cedrick, pria tampan yang terlihat cukup tinggi itu selalu membuat Keinna mendongak setiap kali harus berbicara padanya.
"Jawaban seperti apa yang Tuan inginkan?" Keinna menatap Cedrick dengan wajah datarnya.
"Apa maksudmu Keinna? tentu saja, darimana kau seharian ini? kenapa tak segera kembali ke mansion secepatnya? kenapa kau menghilang begitu saja?"
"Saya bertemu seseorang ...," Keinna menghela nafas berat, kalimatnya terjeda. "Dan saya memutuskan untuk kembali ke rumah karena saya ketakutan!"
Cedrick, pria dari keturunan konglomerat itu nampak memicingkan mata mendengar kalimat pernyataan gadis dihadapannya, perlahan pria itu berjongkok dengan tatapan yang tak beralih dari wajah Keinna.
"Katakan lah ..., apa sesuatu telah terjadi saat kau seorang diri disana? apa seseorang telah menemui mu? apa yang mereka katakan padamu Keinna?"
"Bukan apa-apa, itu hanya sebuah cerita menyeramkan di gedung terbengkalai yang sempat saya kunjungi atas perintah darimu Tuan!" gadis itu nampak terkekeh sembari memalingkan wajahnya.
Cedrick yang merasakan kejanggalan dari sikap Keinna membuat pria itu meraih dagu gadis dihadapannya dengan lembut dan kembali membuat mereka bertatapan,
"Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"
"Tidak Tuan, saya minta maaf karena membuat Tuan khawatir! untuk surat perjanjian itu, bukankah saya hampir menyelesaikan nya? Tuan akan membebaskan saya setelah ini bukan?"
Tatapan dari mata Keinna nampak membuat Cedrick kebingungan, tatapan memelas yang tertampil pada wajah datar gadis itu membuat Cedrick tampak merasa khawatir.
"Kita lihat saja nanti! aku belum bisa menyimpulkan nya!" Cedrick, pria itu mengalihkan pandangan dan turut duduk pada ranjang usang di kamar Keinna.
"Kenapa Tuan?"
"Kakek ku juga membutuhkan dirimu Keinna! ia menginginkan mu untuk tetap tinggal di rumah!"
Apa Tuan Orlando juga memanfaatkan diriku? ia ingin melindungi Tuan Cedrick, supaya cucu kesayangannya ini tak berurusan dengan pihak berwajib, apa benar seperti itu?
Keinna kembali diam seribu bahasa, gadis itu sama sekali tak menghiraukan tatapan Cedrick yang kembali tertuju pada paras cantiknya.
"Apa yang kau pikirkan? kau akan selalu aman bersama ku, jika dirimu berada disini! itu hanya akan membuatku terus mengkhawatirkan dirimu!"
"Kenapa harus mengkhawatirkan saya? saya hanya seorang kekasih bayaran, dan juga kurir ...," Keinna tertunduk, gadis itu kembali menjeda kalimat nya.
"Kei ...,"
"Maaf, bisakah saya kembali ke rumah Tuan besok malam? saya janji akan kembali, Tuan tak perlu datang kemari untuk menjemput saya!" gadis dengan iris mata amber itu tampak memotong perkataan Cedrick.
Semenjak Cedrick hanya terdiam dengan segala kemelut rasa khawatir dalam dirinya.
"Saya telah berjanji pada teman masa kecil saya untuk mengunjungi sebuah tempat, jadi saya harus menepati nya!" gadis itu kembali berucap dengan mengutarakan alibinya.
"Teman masa kecil? apa pria berkacamata yang menemui mu di rumah sakit waktu itu?"
"Edmund! namanya Edmund Tuan! tapi bagaimana Tuan tahu tentang Edmund yang mengunjungi saya di rumah sakit?"
"A-aku! aku minta maaf ..., aku sengaja mengirim beberapa bodyguard dan menyuruh mereka untuk berjaga disekitar rumah sakit yang Justine tempati saat itu!" Cedrick berucap terbata, pria itu bahkan tersenyum saat menoleh dan menatap mata Keinna.
"Aah! saya lupa bahwa Anda bukan lah orang sembarangan Tuan! tentu sangat mudah bagi Anda untuk mengobrak-abrik informasi dan privasi seseorang, itu benar bukan?"
"Keinna! aku hanya ingin memastikan bahwa dirimu baik-baik saja selama aku tak berada di Melbourne! hanya itu! tak ada maksud lain!" Cedrick kembali meninggikan suara begitu mendengar kalimat tajam yang keluar dari bibir kekasih bayaran nya.
Kekhawatiran serta kekesalan hati Cedrick membuat pria itu kembali berteriak dan berkata kasar pada gadis di samping tubuhnya.
"Maaf ..., aku sungguh minta maaf! aku tak bermaksud kasar padamu! tapi kau ..., kenapa kau selalu membuatku emosi Keinna?" pria tampan dengan rahang tegas itu kembali meraih dan mendekap tubuh Keinna.
"Aku mencemaskan dirimu Keinna! sungguh ...,"
Keinna terpaku, berkali-kali gadis itu menghela nafas dalam demi menenangkan hati dan pikirannya, ia tak ingin memberontak dan tetap membiarkan Cedrick mendekap tubuhnya. Gadis itu ingin semua berjalan lancar hingga tiba saatnya ia menyelesaikan surat kontrak perjanjian antara Cedrick dan dirinya.
*****
Kicau burung serta hangat sinar mentari membuat Keinna tersenyum dan melayangkan pandangan matanya jauh ke atas cakrawala dari dapur sederhana yang selama ini ia rindukan.
Ayah, ibu ..., aku merindukan kalian! apa kalian melihat ku sekarang?
Gadis itu kembali melangkah dan memeriksa beberapa jenis bahan makanan dalam lemari pendingin,
Ternyata Chelsea juga berbelanja dan menyiapkan beberapa stok bahan makanan, apa adik tiri ku yang jutek itu juga mencoba untuk memasak?
Keinna kembali nampak tersenyum seorang diri, berada di kediaman sederhana miliknya membuat gadis itu sedikit bisa rileks dan melupakan segala kericuhan isi otaknya.
"Bagaimana jika kita membuat sup ayam brokoli hari ini? aku merindukan masakan itu ...," Keinna kembali tersenyum dan tampak antusias meraih pisau yang berada pada rak dapur.
Keinna yang sibuk berkutat di dapur membuat gadis itu sama sekali tak menyadari bahwa sepasang mata seseorang tengah memperhatikan nya.
Dia juga pandai memasak rupanya? baru kali ini aku melihat gadis yang cukup multitalenta seperti dia, apa aku benar-benar menginginkan nya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kau memang lelaki dahsyat Cedrick 😏
2024-05-17
0