Malam itu Keinna harus kembali menahan amarahnya karena ulah Cedrick yang kembali semena-mena terhadap diriny, ia memilih meninggalkan sebuah lounge ternama dan mencoba kabur dari Cedrick yang telah bersamanya seharian.
"Dandanan macam apa ini! dasar pria sialan! aaaaaiiishhh, kaki ku bahkan lecet karena sepatu ini!" Keinna tampak melempar heels yang ia kenakan sebelumnya dengan sembarangan, ia juga terlihat celingukan demi menemukan sebuah kendaraan umum untuk pulang ke rumahnya.
Bagaimana ini? ponsel ku bahkan tak sempat ku bawa karena gaun sialan ini,
aaaah, aku sungguh membenci tampilan ini Tuhan.
Gadis dengan dagu lancip serta paras yang cukup menawan itu lagi-lagi mendengus kesal seorang diri.
"Apa ini sudah jauh? pria arogan itu tak mungkin muncul bukan?" nafas Keinna nampak tersengal, langkahnya mulai melambat dan ia memilih untuk duduk di sebuah kursi di taman pinggir jalan.
Apa dia pikir akan semudah itu untuk bisa kabur dariku? ternyata gadis ini benar-benar bodoh, dia tak tahu dengan siapa ia berhadapan.
Cedrick nampak tersenyum remeh dan memperhatikan Keinna yang masih duduk dengan memejamkan mata,
"The play is over! it's time to go home sweetie!"
"A-apa? Tuan? kenapa tiba-tiba kau disini?" suara berat Cedrick kembali membuat Keinna kelabakan.
"Jangan mencoba kabur! apa kau lupa berapa biaya pengembalian rumah mu?"
Keinna kembali terdiam beku, gadis itu tampak menghela nafas dalam sebelum akhirnya berbalik badan dan menatap Cedrick,
"Tuan! bisakah kau membiarkan ku pulang ke rumah? tolong! aku janji akan mengembalikan uang itu!" wajah Keinna tampak putus asa saat berbicara pada pria berwajah datar dihadapan nya.
"Mana bisa diriku mempercayai mu? kau sama sekali tidak bekerja! dan diriku mencoba untuk memberikan dirimu sebuah pekerjaan! tapi apa yang kau lakukan? kau justru kabur begitu saja!"
"Aku tidak bermaksud untuk kabur Tuan!"
"Lalu?"
"Aku tidak suka karena Tuan menyentuh ku dengan seenaknya!" Keinna akhirnya meninggikan suaranya.
"A-apa? hanya itu alasan mu? bagaimana bisa seorang kekasih saling terlihat kaku dihadapan orang-orang? kau telah menyetujui untuk berpura-pura menjadi tunangan ku sebelumnya! dan sekarang kau kabur meninggalkan ku begitu saja? mau kau taruh dimana muka ku ini Keinna?"
"Cari saja gadis lain! aku sama sekali tak bisa jika harus terus bermain peran seperti ini!"
"Tidak bisa honey! kau sudah terlanjur masuk dalam permainan ini," Cedrick tampak melangkah perlahan mendekati Keinna dengan tatapan tajam.
Melihat Keinna yang tertunduk lesu, seketika membuat Cedrick terlihat kebingungan terlebih saat gadis itu duduk berjongkok dengan menyembunyikan wajahnya.
Tuhan ..., apa yang harus kulakukan? ayah, ibu ..., kenapa kalian meninggalkan ku sendiri di dunia ini? aku tak memiliki siapapun untuk bisa mengadu,
"A-apa kau menangis?" pria dengan perawakan tinggi itu perlahan membungkuk dan hendak membelai surai rambut gadis dihadapannya,
Jangan lemah hanya karena seorang gadis Cedrick! ingat dia bukanlah siapa-siapa untuk mu!
Cedrick akhirnya kembali berdiri tegak, perlahan kakinya tampak menendang perlahan tubuh Keinna hingga gadis itu kembali menampakkan wajahnya.
"Bangun! aku tak akan termakan oleh air mata palsu mu itu! jangan berpikir bahwa aku ini pria berhati lembut!"
"Aku sama sekali tak pernah berpikir seperti itu Tuan! baiklah! aku akan menandatangani kontrak yang kau ajukan itu! aku pasti bisa mengembalikan seluruh uang mu!" Keinna nampak berdiri dan berucap dengan begitu tegas dihadapan Cedrick.
Jangan lagi meminta belas kasih dihadapan nya Keinna! kau pasti bisa melalui ini semua
Tanpa mempedulikan wajah heran Cedrick, Keinna tampak melangkah dengan mantap dan memasuki hypercar pria itu tanpa ragu.
***
"Apa kau yakin, gadis itu kekasih Cedrick?"
"Ku dengar seperti itu! mereka bahkan hampir bertunangan!"
"Benarkah? tapi tak ada cincin diantara jari mereka!"
"Bukankah telah ku katakan! hampir ..., Tuan Orlando, pria itu nampak tak menyetujui hubungan mereka sebelumnya."
"Aaah, jadi seperti itu?" senyum devil tampak terpampang begitu nyata pada wajah pria manis yang tengah menikmati pilsner dalam genggaman tangannya.
"Apa kau memata-matai mereka? darimana kau tahu tentang tak adanya cincin pertunangan itu?"
"Itu bukanlah suatu hal yang besar untuk ku ketahui Alfred! kau tahu betul siapa diriku bukan?"
Alfred tampak mengangguk dengan satu alisnya yang tampak terangkat,
"Kenapa kau tak juga muncul dihadapannya Egbert? apa hubungan mu dengan Cedrick masih sama seperti dulu?"
"Belum saatnya, aku pasti akan menemui nya dan memberikan sebuah kejutan pada kawan kita yang arogan itu Alfred! kau tenang saja!" Egbert tampak kembali mengangkat gelasnya dan bersulang dengan sahabat nya dengan penuh sukacita.
***
Malam itu tak ada sepatah katapun yang keluar dari Keinna maupun Cedrick di sepanjang perjalanan menuju kediaman Rionard,
Keinna bahkan tampak melenggang dan berlalu masuk di kediaman mewah itu dengan langkah yang begitu santai.
Ada apa dengannya? kenapa tiba-tiba sikapnya berubah setenang itu, dia bahkan berani mengacuhkan diriku,
Aa-haaaahg, dia pikir dia siapa?
Cedrick kembali terlihat menggerutu dalam hati, pria itu juga tampak turut melangkah terburu untuk menyusul Keinna yang hampir tak terlihat dalam jangkauan matanya.
"Kau sudah kembali Keinna?" Tuan Orlando tampak menyapa dengan senyum dan suara yang begitu lembut.
"Oh, Tuan?"
"Panggil aku dengan sebutan kakek, nak!"
"Ehmmm, apa boleh seperti itu?" Keinna nampak tertunduk dengan senyum ramahnya,
"Aku bahkan telah menganggap mu seperti cucuku sendiri Keinna! kakek mu meninggal karena menyelamatkan nyawa ku! aku sungguh menyesali hal itu, nak!"
Senyum Keinna turut memudar saat mendapati wajah sendu dari kakek Cedrick.
"Aaah, maaf! kau pasti lelah! lekas lah bersihkan dirimu! dan beristirahat lah ...,
"Terima kasih, kek! saya permisi." Keinna akhirnya kembali melangkah dan berlalu menaiki anak tangga untuk menuju kamar yang tersedia untuknya.
Kakek ..., baru kali ini dia terlihat se ramah itu pada orang asing, dia sama sekali tak berperilaku baik saat diriku membawa Felicia kemari,
Langkah kaki Cedrick tampak terhenti saat melihat sang kakek yang tersenyum sembari memperhatikan Keinna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
berarti kakek mu suka dengan Keinna dibandingkan Felicia
2024-05-17
0