Malam itu Justine tampak duduk dengan perasaan khawatir di teras rumahnya,
"Justine! kenapa kau tak tidur? ini sudah larut malam," Chelsea seketika berujar tanya begitu tiba di teras kediaman nya,
"Kak Keinna ..., aku mencemaskan nya kak!"
"Untuk apa kau mencemaskan Keinna? dia pasti telah hidup bahagia dengan Tuan Rionard atau mungkin dia yang tak ingin kembali ke rumah ini!" Chelsea kembali berbicara semaunya sembari melepas sneakers yang ia kenakan.
"Kak Keinna bukan tipe wanita seperti itu kak! dia jauh berbeda dari dirimu!" Justine kembali berujar ketus dihadapan Chelsea.
"Apa maksudmu pria ingusan?"
"Lihatlah kau selalu bersikap kasar entah dalam perkataan ataupun tingkah laku mu! sementara kak Keinna, dia bahkan hampir tak pernah meninggikan suaranya padaku! aku membencimu Chelsea!" Justine, pria kecil itu kembali berteriak dan berlari menuju kamarnya.
"Aku ini lebih tua darimu Justine! jaga perkataan mu! dasar sialan!"
Tak menghiraukan perkataan Chelsea, Justine tampak membanting kasar pintu kamarnya dan menguncinya seketika,
Kak Keinna! dirimu kemana kak? aku merindukanmu, apa kau baik-baik saja? tolong segeralah kembali ke rumah ini,
Tangisan Justine terdengar sendu, pria kecil itu tampak meringkuk di atas ranjang dengan air mata yang terus berjatuhan.
Sementara Chelsea, gadis jutek dengan raut wajah garang itu terlihat frustrasi dan terduduk di sofa ruang tamunya seorang diri, ucapan dari lisan Justine cukup membuat hatinya campur aduk,
"Keinna! Keinna dan Keinna! apa istimewanya gadis sialan itu? bahkan saudara kandung ku lebih menyayangi Keinna daripada diriku! aku membencimu Keinna! ku harap kau tak pernah kembali ke rumah ini!"
...****************...
Langkah kaki Cedrick kembali terhenti saat hendak menaiki anak tangga, suara dering dari ponsel miliknya tampak membuat pria itu begitu serius dalam membaca sebuah notifikasi pesan dari seseorang.
Apa ini? kenapa? lagi-lagi barang itu gagal di kirim? pasti ada seseorang yang dengan sengaja membocorkan informasi, dan menjegal serta menjebak orang-orang suruhan ku, tak bisa ku biarkan! jika terus-menerus seperti ini aku bisa rugi besar,
Sialan!
Cedrick tampak mengacak kasar rambutnya sebelum akhirnya kembali melangkah menuju ruang kamarnya.
Tok tok tok,
"Apa kau telah selesai? bolehkah aku masuk sekarang Keinna?"
Pintu seketika terbuka, menampilkan sosok Keinna yang telah mengenakan t-shirt putih gombrong milik Cedrick dengan rambut basahnya.
"Aku bawakan minuman hangat untuk mu! kemari lah!" senyum Cedrick tampak tak luntur dari bibirnya.
Keinna masih saja terdiam bingung dengan seluruh perubahan sikap pria dihadapannya,
"Dan ini ..., ponsel baru mu! kau bisa menghubungi adikmu! dan memastikan kabar mereka! kau pasti belum bisa mempercayai perkataan ku bukan?"
"T-tapi Tuan ...,"
"Tenang saja! aku memberikan ponsel itu cuma-cuma padamu! catatan hutang mu tak akan bertambah!" Cedrick kembali terkekeh melihat kebingungan pada wajah Keinna.
"Sepertinya kau lebih nyaman dengan pakaian seperti ini, apa aku benar?"
Keinna hanya tersenyum mengangguk sembari meneguk minuman herbal hangat dalam genggaman jemarinya.
"Pantas saja kau sangat marah ketika harus mengenakan pakaian pendek nan seksi seperti tadi pagi, aku minta maaf ..., jika sikap ku tadi sudah keterlaluan! aku sungguh butuh bantuan mu Keinna! jadi tolong jangan pergi dari rumah ini,"
Dia minta maaf? benarkah ini pria arogan yang kutemui itu? kenapa perilaku nya selalu membuat ku bingung,
"Apa Tuan menyukai wanita-wanita dengan penampilan seksi?"
"Entah lah! aku terkadang membayar mereka hanya untuk melayani birahi ku saja! setelah nya, aku merasa sangat benci melihat wanita yang berpenampilan seperti itu!"
"Apa Tuan tidak takut jika sampai terjangkit penyakit yang menular?"
"Aku tidak bodoh sweetie! semua wanita itu telah menjalani seleksi terlebih dahulu! maka dari itu, kau harus terbiasa untuk menjadi kekasih ku atau mungkin pemuas ranjang ku?"
Keinna kembali terdiam bisu mendengar perkataan Cedrick,
"Ayolah! aku hanya bercanda! jangan ketakutan seperti itu!"
"Kenapa Tuan tidak menikah saja? jadi Tuan tidak perlu menyewa wanita untuk melakukan hal itu!"
"Apa kau mau menikah denganku?" Cedrick kembali berujar tanya seketika sembari menatap dalam mata Keinna.
"Saya tidak akan menikah sebelum mengantarkan kedua adik saya pada gerbang kesuksesan!"
"Kenapa kau terlalu memikirkan mereka? ibu mereka bahkan telah sangat jahat padamu,"
"Justine dan Chelsea memang bukan saudara kandung bagi saya! tapi hanya mereka yang saya miliki saat ini Tuan!"
Setulus itu kah hatimu Keinna?
Cedrick yang kembali mendapati wajah sendu Keinna, akhirnya kembali meraih tubuh gadis itu dan mendekapnya, entah apa maksudnya! sekedar menenangkan atau justru memiliki maksud lainnya.
"Tidur lah sekarang! ini sudah larut malam, jangan memikirkan apapun, masa depan pasti akan jauh lebih membahagiakan."
"Apa perkataan mu bisa dipercaya Tuan?"
"Hmmmm, ku harap begitu! karena terkadang aku juga mengkhianati diriku sendiri! itu hal yang sangat menyedihkan bukan?" perkataan Cedrick terdengar begitu lembut, pria itu tanpa sadar juga telah kembali membelai lembut surai rambut kekasih palsunya.
Apa maksud dari semua perkataan Tuan Rionard? kenapa diriku sama sekali tak mampu memahami nya?
...****************...
Seorang gadis dengan hoodie serta topi hitam tampak bergegas menghampiri sebuah mobil yang telah dengan sengaja menanti kehadiran nya,
"Gadis pintar! apa kau berhasil mengantarkan barang itu pada pemiliknya?"
"Tentu saja! dengan mengikuti segala instruksi dari Tuan! semua berhasil berjalan dengan lancar!"
"Apa para petugas bandara sempat menghadang mu dan menanyakan tentang sesuatu?" Cedrick kembali memicingkan matanya saat berujar tanya.
"Ehhmmm! sama sekali tidak Tuan! apa ada masalah?"
"E-ee, tidak Keinna! biasanya para petugas bandara akan sangat cerewet dan meminta keterangan tentang ini dan itu!"
"Kenapa mereka harus menginterogasi saya? saya hanya mengantar oleh-oleh berupa teh hijau milik Tuan Gavin yang tertinggal bukan?" Keinna kembali menanggapi kalimat Cedrick dengan begitu santai.
"Aa-haaaah, i-iya! k-kau benar sweetie! setelah ini kau ingin makan apa? aku akan memberikan apapun permintaan mu!"
"Benarkah?" rona wajah bahagia tampak seketika terlampir dari wajah Keinna.
"Tapi tidak untuk kembali ke rumah!"
"Aaaaaghh! kau ini menyebalkan Tuan! kau bilang apapun permintaan ku!" gadis itu kembali berdecak kesal karena perkataan Tuan nya.
"Baiklah! akan ku antar kau mengunjungi adik-adik mu! tapi tidak lebih dari satu jam!"
"Apa Tuan pikir aku ini seorang tawanan? kenapa hanya satu jam?"
"Seharusnya kau bersyukur karena diriku telah memberi mu sedikit kelonggaran sweetie! satu jam atau tidak sama sekali!" Cedrick kembali berujar dan terkekeh sembari menatap wajah Keinna.
Tak apa walaupun hanya satu jam Keinna! setidaknya dia telah sedikit berbaik hati dan bersedia mengantar mu untuk kembali ke rumah,
"Baiklah Tuan! terima kasih atas kemurahan hati mu kali ini!" Keinna akhirnya tersenyum dengan begitu manis dalam menanggapi kalimat Cedrick.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Keinna, Cedrick tampak tak berhenti memperhatikan paras cantik gadis yang kini lebih sering tersenyum di samping tubuhnya,
"Kenapa kita berhenti disini Tuan?"
"Apa kau tak ingin memberikan sedikit buah tangan untuk kedua adikmu?"
"Oh, itu?"
"Sudah lah! aku yang akan membayar untuk mu!" Cedrick tampak mendekatkan wajahnya pada Keinna hingga membuat gadis itu salah tingkah dibuat nya.
Apa yang dia lakukan?
Keinna kembali terdiam beku saat wajah pria itu tak memiliki jarak sama sekali dengan wajahnya,
"Apa yang kau pikirkan? aku hanya ingin membantu melepas seat belt yang kau kenakan!"
"A-aawh! Tuan, jari mu itu sungguh membuatku kesakitan!" lagi-lagi Keinna nampak kesakitan karena Cedrick selalu menyentil kasar dahinya.
"Benarkah? apa kau juga ingin merasakan kenikmatan dari jariku ini?"
"A-apa maksud Tuan?"
"Aaah! kau ini benar-benar seperti bocah Keinna!"
"Terserah!"
Memasuki sebuah pastry langganan nya, Cedrick tampak tak melepaskan pandangannya dari Keinna, entah apa maksudnya namun pria itu terlihat begitu waspada.
🧝 : Tuan Rionard, lama Anda tidak berkunjung? bagaimana kabar nona Felicia?
Pertanyaan yang diajukan oleh staff kasir toko pastry itu seketika membuat Cedrick salah tingkah dan melayangkan pandangan nya pada Keinna.
"E-ee, dia mungkin baik-baik saja! ya dia pasti baik-baik saja!"
Siapa Nona Felicia? Tuan Cedrick, sepertinya orang-orang disini begitu kenal dekat dengannya,
Keinna tampak berujar tanya pada dirinya sendiri dalam hati sembari memperhatikan Cedrick yang masih terlihat ramah dalam menanggapi pertanyaan staff.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
pasti kekasih Cedrick
2024-05-17
0