Dua hari berlalu,
Pikiran Keinna semakin kacau karena ancaman dari rentenir yang ingin menguasai kediaman ayahnya.
Bagaimana ini? darimana aku mendapat uang sebanyak itu? tabungan ku bahkan jauh dibawah kata cukup untuk bisa melunasi tagihan itu,
Langkah kaki Keinna seketika terhenti, gadis itu memilih duduk di sebuah kursi taman kota yang biasa ia kunjungi hanya untuk sekedar melepas penat, ponselnya yang berdering berkali-kali pun sengaja ia abaikan karena kekacauan dalam pikirannya.
Chelsea? dia pasti akan memaki diriku,
Tuhan, aku tak ingin mengeluh! tapi ini sungguh berat sekali Tuhan,
Gadis itu kembali tertunduk memejamkan mata, cairan bening juga kembali nampak membasahi pipi Keinna,
Tanpa Keinna sadari sepasang mata tengah mengamati gerak-gerik nya yang terduduk di taman seorang diri,
**
"Sialan! kenapa dia tak menjawab panggilan dariku? bagaimana ini? para bedebah itu kembali datang, apa Keinna sengaja ingin membuat kita jadi gelandangan?" Chelsea seketika mengumpat seorang diri.
"Bagaimana kak? apa kak Keinna belum juga menjawab teleponnya?"
"Diam lah kau Justine! lihatlah kakak perempuan yang selalu kau banggakan itu? dia benar-benar tak peduli pada kita!"
Justine, pria muda itu tampak begitu cemas serta ketakutan karena kehadiran orang asing berwajah garang di kediamannya.
Kak Keinna, segeralah kembali! Justine takut kak!
"Dimana kakak kalian? cepatlah suruh dia kembali!"
"Apa kau tidak bisa bersabar? apa kau tak lihat aku tengah menghubungi nya? gadis sialan itu, kenapa kami harus berada diantara semua kekacauan ini?" Chelsea pun seketika meninggikan suaranya tanpa rasa takut.
"Jaga nada bicara mu manis! apa kau ingin mati sekarang?" pria itu tampak menodongkan senjata nya tepat di kepala adik tiri Keinna tanpa ragu.
"M-maaf Tuan! tolong jangan sakiti saya! Keinna gadis sialan itu pergi entah kemana,"
"Kakak ...," Justine pria kecil itu turut menangis karena kekacauan yang terjadi di hadapannya.
Melihat beberapa motor besar yang terparkir didepan kediaman nya, Keinna seketika berlari masuk dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Chelsea? Justine!" mata Keinna terlihat terbelalak saat mendapati perlakuan sang rentenir pada kedua adiknya.
"Akhirnya kau kembali cantik! bagaimana? apa kau telah mendapatkan uangnya?" atensi pria berwajah garang itupun seketika beralih pada Keinna.
"Maaf, saya belum memiliki uang sebanyak itu Tuan!" gadis itu pun tertunduk dengan tubuh yang gemetar.
"Aaaah, sudah kuduga! aku sungguh tidak suka jika dipermainkan seperti ini! aku memiliki penawaran lain, bagaimana jika kau menjadi istriku? maka hutang ibumu akan ku anggap lunas! kau cukup memenuhi kriteria untuk menjadi istri ketiga bagiku cantik!"
"Jangan menyentuh nya! atau ku patahkan lengan tangan mu!"
Suara lantang dari Cedrick Rionard tampak membuat seluruh orang yang berada dalam ruangan tersebut mengalihkan pandangan.
"Berapa besar biaya untuk pelunasan hutang itu? aku rasa ini lebih dari cukup!" pria pemilik rahang tegas itu nampak menyodorkan sebuah cek dengan nominal yang cukup besar pada sang rentenir.
"A-Anda benar Tuan! ini bahkan lebih dari kata cukup! dua kali lebih besar daripada yang saya bayangkan! terima kasih! dan saya berjanji tidak akan menggangu rumah ini lagi." Pria dengan wajah garang itupun berlalu pergi dengan senyum kebahagiaan.
Justine dan Chelsea nampak tersenyum dengan mata berbinar,
Tapi Keinna, gadis itu kembali termenung diam dengan sejuta pertanyaan dalam benaknya.
"Terima kasih Tuan atas kebaikan hati Tuan yang telah bersedia membantu kami," Chelsea seketika tersenyum manis dan menghampiri Cedrick.
"Itu bukanlah hal yang besar bagiku! lagipula kakak mu yang akan menggantikan itu semua!" Cedrick kembali berbicara dengan menatap Keinna yang masih berdiri diam dengan tatapan kosongnya.
Dia adalah pria yang licik, tak mungkin ia melakukan hal ini tanpa sebab bukan? lepas dari kandang buaya dan sekarang aku harus berurusan dengan seekor singa,
Keinna tersenyum getir dengan semua pemikiran dalam benaknya,
"Apa kalian sudah makan malam? kebetulan aku juga membawakan beberapa hidangan untuk kalian!" Cedrick nampak kembali membuka suara sembari melirik gadis yang berada tepat di samping tubuhnya.
"B-belum Tuan! kami memang sering kelaparan karena kak Keinna yang tak bertanggungjawab" Chelsea menanggapi kalimat Cedrick dengan nada yang penuh dengan penekanan.
"Begitu kah? ambil ini dan makan lah sekarang! jangan sampai kalian terkena asam lambung,"
Chelsea dan juga Justine seketika berlalu pergi dengan beberapa paper bag yang berisi makanan dari Cedrick.
Sementara Keinna, gadis itu kembali menghela nafas dalam sebelum akhirnya berujar tanya pada pria di samping tubuhnya.
"Apa sebenarnya yang Tuan inginkan? darimana Tuan mengetahui alamat saya? dan apa maksud Tuan melakukan semua ini?"
"Tenanglah cantik! aku hanya ingin membantu mu, kau terlihat begitu menyedihkan akhir-akhir ini! itu membuat hatiku turut tersakiti Keinna!"
"Jangan berbicara seolah Tuan ini orang yang baik!"
"Apa maksudmu? apa kau pikir aku ini orang yang tidak baik?" nada suara pria itu kembali meninggi saat mendengar pertanyaan Keinna.
"Sepertinya begitu!"
"Hyaaaaaakk! gadis sialan! aku sudah rela jauh-jauh datang kemari untuk membantu mu! tapi kau ...,"
Tangan Cedrick nampak terangkat, pria itu memang gampang sekali terpancing emosi, namun paras manis dari gadis yang memejamkan mata dihadapannya membuat ia justru tersenyum dan terdiam beku,
Cantik! kenapa dia terlihat berbeda jika seperti ini?
Tak juga mendapati sebuah tamparan tangan dari Cedrick membuat Keinginan akhirnya perlahan membuka kedua matanya.
"Apa kau takut padaku?"
"Untuk apa saya takut pada Tuan? kita sama-sama manusia bukan?"
"Ciiih, kau ini sungguh jual mahal sekali Keinna! apa kau tahu banyak gadis diluaran sana yang berharap bisa dekat dengan ku!"
"Dan saya sungguh merasa tak beruntung karena harus berurusan dengan pria arogan seperti mu!"
Cedrick, pria dengan rahang tegas itu nampak kembali menghela nafas begitu dalam, mencoba melapangkan dadanya demi menghadapi seorang Keinna.
"Kau harus bekerja padaku! bibi mu sudah memecat mu bukan?"
"Apa itu juga merupakan salah satu ulah mu Tuan?" Keinna kembali berujar tanya dengan raut wajah datarnya.
"A-apa? jangan menuduh ku sembarangan! kau pikir kau siapa? untuk apa diriku mengurusi gadis bebal seperti mu?"
"Lalu apa tujuan Anda sebenarnya saat datang kemari?"
Lagi,
Seorang Cedrick Rionard dibuat mati kutu karena pertanyaan bertubi-tubi dari bibir tipis Keinna.
"Ikutlah denganku sekarang!"
"Lepas! jangan sembarangan menyentuh saya!"
"Oooh begitu kah? tapi kau harus membayar ganti rugi padaku Keinna! jadi diam lah dan turuti perintah ku!"
Tanpa menghiraukan segala bentuk perkataan dari Keinna, Cedrick nampak menarik paksa gadis itu untuk keluar rumah dan memasukkan nya pada kendaraan Bugatti Divo miliknya.
Waaah, apa pria itu merupakan pacar dari kak Keinna? tapi kenapa dia terlihat begitu kasar padanya?
Justine yang nampak berlari saat mendengar kericuhan antara Cedrick dan Keinna nampak terdiam dengan melayangkan tatapan penuh tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kerja apa yang dimaksudkan Cedrick....
2024-05-17
0