Dua hari berlalu, dokter mendiagnosa bahwa Justine menderita demam tifoid. Hal itu membuat Keinna harus berjaga-jaga dan menemani Justine selama beberapa di rumah sakit.
Keinna menatap nyalang pada adik lelakinya yang masih tertidur dengan damai, gadis itu tampak mengusap lembut rambut hitam adik lelakinya dengan mata berkaca-kaca.
Kau harus segera sembuh Justine, maaf karena aku akan lebih sering meninggalkan mu,
"Bagaimana keadaannya? apa masih belum membaik?" seorang pria berkacamata dengan wajah yang begitu mempesona tampak melangkah mendekati Keinna.
"Edmund? Apa benar ini kau?" Keinna tak percaya dengan sosok yang tengah berdiri tegak dihadapan nya.
Tak mempedulikan ekspresi Keinna yang masih terkejut akan kehadiran nya, pria berkacamata itu justru meraih dan memeluk tubuh Keinna seketika.
"Maafkan aku, maaf karena meninggalkan mu tanpa kabar! aku sungguh minta maaf Keinna! dan sekarang aku kembali untukmu, kau tak akan sendirian lagi sekarang," Edmund kembali merenggangkan dekapan, pria itu tampak tersenyum dengan membelai pipi gadis beriris mata amber dihadapannya.
Keinna tersenyum, namun ia juga terlihat sedih. Edmund merupakan sahabat masa kecilnya, pria berkacamata itu pindah ke luar negeri karena pendidikan dan demi mengejar karir masa depannya.
"Apa kau tak bahagia dengan kehadiran ku? apa kau mencemaskan sesuatu?" suara Edmund terdengar lembut, pria itu kembali membawa Keinna duduk berhadapan untuk bercengkrama.
"Justine! bagaimana mungkin aku tak mencemaskan nya?"
"Semua pasti akan baik-baik saja! aku dengar ..., bibi Alena meninggalkan kalian bertiga, apa itu benar?"
"Begitulah, aku sungguh tak menyangka ibu melakukan hal itu pada kami, aku memilih tidak melanjutkan untuk masuk ke universitas karena kedua anaknya." Keinna tersenyum getir.
Pasti bukan lah hal yang mudah untuk melalui semua masa-masa itu Kei, maafkan aku karena meninggalkan mu sendiri saat itu,
Edmund turut nampak sendu melihat senyuman di wajah sahabat masa kecilnya,
"Apa ada kabar tentang keberadaannya sekarang?"
"Aku tidak pernah lagi bertemu ataupun mendapatkan kabar darinya, Edmund! aku hanya merasa kasihan pada Justine, dia nampak begitu terguncang saat mengetahui ibu memilih pergi dan meninggalkan kami seorang diri di rumah peninggalan ayah, ibu bahkan sempat menggadaikan rumah itu pada seorang rentenir."
"A-apa? apa dia setega itu? bibi Alena sungguh keterlaluan," raut wajah Edmund turut berubah dan memerah seketika, pria itu tampak begitu terbelalak dihadapan Keinna.
Keinna hanya tersenyum getir sembari menganggukkan kepalanya,
"Lalu bagaimana dengan rumah itu sekarang? itu masih tetap menjadi rumah milikmu bukan?"
"Tentu saja!" Keinna berucap dengan tegas, gadis itu terdiam sesaat sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya,
"Aku harus bekerja keras, bahkan lebih keras untuk menggantikan uang Tuan Cedrick yang telah ia pergunakan untuk membayar semua hutang ibu pada rentenir itu."
"Cedrick?" Edmund memicingkan matanya, raut wajahnya terlihat berubah seketika, pria berkacamata itu tampak mengingat sesuatu dalam pikirannya.
"Aku harus bekerja padanya sekarang, Edmund! tapi diriku beruntung karena pria arogan itu sedikit bersikap lunak sekarang,"
"Aaah! benarkah? apa kau tak ingin menggunakan uang ku saja?"
"Kau datang terlambat Edmund!" Keinna kembali tersenyum dalam menanggapi kalimat sahabatnya.
*******
Di sebuah kamar hotel berbintang,
Seorang pria nampak begitu menikmati keindahan dari tubuh seorang wanita yang telah lama ia rindukan untuk menuntaskan hasratnya,
"Kenapa tubuh mu senikmat ini honey?" jemari pria itu terlihat menari dengan lincah, dan nampak tak berhenti mengekplorasi setiap inci lekuk tubuh wanita yang berada dalam kungkungan tubuh kekarnya,
"Aaaaaaggghhhh, kau benar-benar membuat ku gila Felicia! aku selalu membutuhkan mu!"
Racau'an Cedrick tampak membuat gadis dengan rambut coklat sebahu itu tersenyum nakal, Felicia juga nampak kembali bergerak lincah di atas tubuh pria berahang tegas yang tampak begitu menikmati permainan panas mereka.
"Jangan terburu-buru daddy! aku masih ingin menikmati seluruh sentuhan dari jemari mu!"
Tak menghiraukan perkataan Felicia, Cedrick justru berbalik dan mendorong tubuh wanitanya hingga pria itu kembali memegang kendali permainan panas di atas ranjang hotel.
"You're my f*cking girl! i love you babe! i love your touched and i love your body, you got me crazy more and more!"
"Faster dad-ddy!"
Kedua insan yang tengah dimabuk asmara itu tampak menumpahkan kerinduan mereka dalam sebuah persetubuhan hangat, saling memeluk dan mengejang dalam sebuah rengkuhan kenikmatan.
"Aaaaaghh! shit ..., kau membuatku lemah Felicia!" Cedrick tersenyum dengan wajah penuh kepuasan, pria itu tampak membelai surai wanita nya dan menciumi hampir seluruh bagian wajah Felicia.
"Bisakah diriku ikut bersama mu untuk kembali ke Melbourne kali ini?" gadis itu mencoba berbicara dengan lembut sembari membelai dada bidang kekasih hatinya.
"Tidak honey! Melbourne sungguh tidak aman untuk keselamatan mu! tetap lah disini, aku berjanji akan selalu mengunjungi mu setiap diriku memiliki waktu senggang!"
"Aku menginginkan dirimu untuk lebih sering mengunjungi ku sekarang Cedrick! kau tahu aku sungguh kesepian!" Felicia kembali terduduk dengan tubuh polosnya, wanita itu tampak memanyunkan bibirnya.
Mendapati hal itu, Cedrick justru tersenyum dan turut terduduk sembari memeluk tubuh kekasihnya.
"Percayalah padaku! aku tak ingin jika sampai nyawa mu terancam honey! itulah alasan aku tak bisa terlalu sering mengunjungi mu,"
"Benarkah?"
Cedrick kembali mengangguk tanpa ragu,
"Akan ku lakukan apapun demi kebahagiaan mu Felicia, meskipun kita harus berhubungan jarak jauh seperti ini! tapi percayalah aku akan selalu mencoba untuk menjaga hatiku untukmu!"
Kecupan-kecupan lembut kembali menghiasi kerinduan antara Cedrick juga Felicia, pasangan kekasih itu tampak kembali bergumul mesra di atas ranjang.
Atensi keduanya tampak kembali teralihkan, dering nada pada ponsel Cedrick yang tak kunjung berhenti akhirnya membuat permainan panas yang hampir berjalan dua ronde itu berakhir,
"Siapa Cedrick?" Felicia turut memperhatikan gawai dalam genggaman pria nya.
"Donovan? ada apa dia menghubungi mu honey?" gadis itu kembali menatap kekasihnya dengan raut wajah kesal.
Tak menghiraukan pertanyaan Felicia, Cedrick akhirnya beranjak dan menanggapi panggilan dari kaki tangannya.
"Ada apa? kenapa kau menghubungi ku?"
Maaf Tuan! menurut informasi, ada seseorang yang mengunjungi Nona Keinna di rumah sakit hari ini,
"A-apa? Keinna?" Cedrick tampak menurunkan nada bicaranya, pria pemilik rahang tegas itu juga nampak menjauh dari Felicia yang masih memperhatikan gerak-gerik nya.
"Pria atau wanita? apa dia baik-baik saja?"
Wajah cemas Cedrick tampaknya mengundang kecemburuan dalam hati Felicia,
Siapa? kenapa dia terlihat begitu khawatir? apa dia memiliki hubungan dengan wanita-wanita yang ia tiduri sebelumnya?
"Pastikan kirimkan beberapa anak buah mu untuk tetap berjaga-jaga di area rumah sakit! aku tak ingin terjadi apapun padanya! dia adalah aset berharga bagiku! semua pengiriman barang kita bisa berjalan lancar karena nya! apa kau paham?" Cedrick tampak membentak ketua bodyguard yang menghubungi nya malam itu.
"Cedrick! apa yang terjadi? apa kau bermain hati dengan para wanita sewaan mu itu?" Felicia berucap datar dan akhirnya melangkah mendekati Cedrick meskipun dengan tubuh yang masih polos tanpa sehelai kain pun.
"T-tidak honey! a-ku hanya takut jika diriku kehilangan kurir kepercayaan ku!"
"Kurir? apa dia seorang wanita?"
Cedrick mengangguk dengan ragu,
"A-aku hampir mengalami kerugian besar jika Keinna tak hadir dan bekerja untuk ku! bisnis ku bisa berantakan jika tak ada dia honey! jadi tolong jangan mencemaskan apapun!" pria itu tersenyum dengan tatapan liarnya pada tubuh sang kekasih yang telanjang dihadapan nya.
"Aku tak ingin mempedulikan apapun Cedrick! kau boleh bermain dengan wanita manapun, tapi pastikan wanita itu bersih! yang terpenting bagiku adalah hatimu tetap milikku, seutuhnya!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
jahat nya Cedrick..Keinna adalah orang suruhan mu untuk menghantar barang haram 😏 dan ternyata kau juga kaki celup
2024-05-17
0