Rasa Sakit.

Cedrick kembali melangkah memasuki ruangan, pria itu menatap Keinna dengan wajah cemasnya. Justine yang menyadari kehadiran Cedrick turut bertanya-tanya.

"Kak, apa kau akan kembali membawa kakak ku pergi dari sini?" pria kecil yang terbaring di ranjang rumah sakit itu tampak bertanya tanpa ragu.

"Panggil dia dengan sebutan Tuan Cedrick, Justine!"

"Apa maksudmu Keinna? dia berhak memanggil ku dengan sebutan apapun," Cedrick tersenyum, melangkah mendekati ranjang Justine hingga akhirnya mengacak-acak rambut pria yang lebih muda darinya.

Keinna kembali bungkam, gadis itu hanya memperhatikan Cedrick yang mulai terlihat hangat dan bercanda dengan adik lelakinya.

Untuk beberapa saat Keinna hanyut dalam pemikirannya, hingga akhirnya Cedrick kembali mengalihkan perhatiannya pada gadis yang berdiri mematung dengan tatapan kosongnya.

"Apa kau sudah makan malam? dimana adik perempuan mu?"

"Chelsea ..., dia kembali ke rumah bersama temanku." Keinna menanggapi kalimat Cedrick tanpa memperhatikan lawan bicaranya.

"Teman?" Cedrick tampak menaikkan satu alisnya sembari berujar tanya.

"Edmund ..., dia sahabat masa kecil saya, Tuan!"

Ternyata mereka berteman? apa hanya sebatas hubungan pertemanan?

Cedrick memperhatikan paras wajah gadis dihadapannya, entah apa yang ia pikirkan tapi pria itu nampak curiga dengan hubungan Keinna juga sahabatnya.

"Kau harus segera kembali ke mansion bersama ku! aku akan meminta para anak buah ku untuk menjaga adikmu mulai malam ini."

"T-tapi Tuan ...,"

"Aku sudah memberikan kelonggaran waktu untuk mu bukan? lagipula kondisi Justine juga sudah membaik."

Keinna hanya terdiam pasrah, ia tak ingin lagi membantah. Gadis itu berpikir Cedrick memang sudah memberikan waktu yang cukup untuk ia menjaga adiknya.

Setelah meyakinkan Justine dan memberikan pengertian terhadap adik kesayangannya, Keinna akhirnya benar-benar menuruti perkataan Cedrick untuk kembali ke kediaman pria yang telah menyelamatkan nya dari tuntutan rentenir.

Sepanjang perjalanan tak ada percakapan apapun, Keinna dengan pemikirannya dan Cedrick yang hanya diam dengan sesekali melirik gadis yang terduduk di sampingnya.

Apa telah terjadi sesuatu padanya? kenapa sikapnya berubah dingin seperti ini?

Memasuki pintu utama kediaman mewah milik Rionard, Keinna tampak tersenyum saat menyapa beberapa pelayan dan seketika melangkah menaiki anak tangga menuju ruang kamar yang ia tempati sebelumnya.

Cedrick yang tertinggal langkah dari Keinna karena ia harus memarkir kuda besi miliknya, seketika berlari dan melempar kunci mobil pada salah seorang pekerja di kediamannya.

Tok tok tok

"Apa kau telah mengganti pakaian Keinna? bisakah aku masuk sekarang?" suara Cedrick terdengar begitu lembut, pria itu juga masih tampak mengayunkan perlahan jemari tangannya pada daun pintu kamar Keinna.

Hening,

Tak adanya jawaban membuat Cedrick seketika membuka pintu ruangan dengan sengaja dan melangkah masuk.

Langkah kaki Cedrick terdengar semakin jelas pada telinga Keinna, namun gadis tetap memejamkan mata dan semakin menggigil merasakan nyeri di sekujur tubuhnya.

"Apa sebenarnya yang terjadi padamu? apa kau sakit?" Cedrick menyibak selimut yang menutupi tubuh gadis dihadapannya.

"Bisakah saya beristirahat? saya hanya sedikit lelah karena harus terus begadang sebelumnya."

Suara Keinna yang begitu lirih, membuat Cedrick semakin mendekat dan memperhatikan wajah Keinna,

Pucat, itulah yang Cedrick lihat.

"Kau demam?" telapak tangannya yang berurat tampak ia tempelkan dengan lembut pada dahi gadis itu.

"Tidak, saya hanya butuh istirahat Tuan! tolong pergilah!" Keinna meracau dan menampik tangan Cedrick yang terus meraba dahinya.

Pria itupun beranjak dengan panik, mencari letak gawai dalan saku jas yang ia kenakan, hingga akhirnya menghubungi seseorang.

Tak berselang dari 30 menit, seorang pria dengan jas putih serta tas medis tampak memeriksa kondisi tubuh Keinna.

"Bagaimana keadaannya? apa yang terjadi? apa ada infeksi atau semacamnya?" kepanikan pada wajah Cedrick belum juga menghilang, pria itu tampak menggulirkan pertanyaan secara bertubi-tubi pada dokter pribadinya.

"Sepertinya murni karena kelelahan! mendengar penjelasan mu sebelumnya, dia sering begadang akhir-akhir ini bukan? pola makan yang tidak teratur, itu juga bisa menjadi pemicu! dia memiliki masalah dengan asam lambungnya."

"Jadi apa perlu aku membawanya ke rumah sakit, Lucas?"

"Tidak Cedrick! cukup perawatan di rumah, pastikan ia menghabiskan obat yang ku berikan."

Pria manis dengan penampilan yang begitu rapi serta tampak bijak dengan jas berwarna putihnya itu, menanggapi kalimat-kalimat pertanyaan dari Cedrick sembari membereskan peralatan medis sebelum akhirnya beranjak dari hadapan Keinna.

"Haaah! baiklah aku mengerti! terima kasih Lucas!" Cedrick tampak membenahi selimut pada tubuh Keinna sebelum akhirnya menyusul langkah temannya.

"That's nothing! kau selalu membantu ku saat diriku dalam kesulitan hidupku dulu, jadi jangan sungkan!" Lucas, dokter muda ternama itu tampak menepuk bahu sahabat nya.

"Tapi ..., siapa sebenarnya gadis itu Cedrick? apa dia koleksi barumu?"

"Apa kau ingin aku menghajar mu disini?" Cedrick kembali berujar dengan ketus sebelum akhirnya terkekeh bersamaan dengan sahabat dokternya.

*******

Tuan Orlando turut panik saat menatap dokter Lucas yang perlahan menuruni anak tangga, pria tua itupun seketika melontarkan pertanyaan pada sahabat cucunya meskipun sang dokter belum dengan sempurna menuruni anak tangga.

"Apa yang sebenarnya yang terjadi, nak Lucas? apa Cedrick terluka? atau mungkin Keinna?"

Lucas tersenyum lembut, pria itu tampak membawa Tuan Orlando untuk duduk dan berbicara dengan tenang.

"Jadi gadis itu bernama Keinna, Tuan?"

Tuan Orlando pun mengangguk secepatnya, raut wajahnya masih nampak serius dan penuh dengan tanya.

"Dia calon istri Cedrick, nak Lucas!"

"Oh benarkah?" kali ini justru Lucas yang dibuat terkejut oleh pernyataan kakek dari sahabatnya.

"Jadi bagaimana keadaan gadis itu, nak?"

"Nona hanya kelelahan, asam lambungnya juga mengalami peningkatan! itu yang menjadi penyebab Cedrick panik dan memanggil saya kemari." Lucas tersenyum ramah dihadapan pria tua yang kini turut tersenyum cerah.

****

Malam itu Cedrick nampak berjaga di kamar Keinna, pria itu bahkan tak sanggup fokus pada buku bacaan yang di genggamnya.

Bibir mungil, mata amber yang menawan, sikap lembut, dewasa bahkan keras kepala nya Keinna, membuat Cedrick tersenyum sembari memperhatikan Keinna yang memejamkan mata dari sofa dimana ia merebahkan dirinya.

Cedrick meletakkan buku yang sempat ia baca, pria itu beranjak dan perlahan melangkah mendekati ranjang dimana Keinna terbaring lemah.

"Kei! jangan sakit ..., aku rindu wajah ceria mu itu!" pria itu bergumam, membelai lembut surai rambut gadis dihadapannya, sebelum akhirnya turut merebahkan diri di samping tubuh Keinna.

"Aku akan menjaga mu, aku janji ...," suara Cedrick terdengar melemah, tampaknya kantuk juga mulai menguasai dirinya, hingga akhirnya mata pria itu terpejam sempurna.

Sinar menteri tampak menerobos masuk serta membelai pipi Keinna,

Gadis itu perlahan membuka mata indahnya, menatap ke arah jendela kamarnya sebelum akhirnya menyadari bahwa Cedrick tertidur di atas ranjang yang sama dengan dirinya.

Apa dia tidur disini semalam?

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

lanjut

2024-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Senja Di Cafetaria
2 Ibu Tiri Yang Tak Memiliki Hati Nurani
3 Kekacauan Karena Si Rentenir
4 Mansion Milik Tuan Rionard
5 Siapa Yang Berkepribadian Ganda?
6 Seorang Kekasih Bayaran,
7 Kolam Renang Dengan Kepanikan
8 Kerinduan Seorang Saudara
9 Sweet Pastry,
10 You're Mine!
11 Kaviar Albino
12 Bukan Wanita Baik-baik?
13 Felicia!
14 Kharisma Pria Berkacamata
15 Rasa Sakit.
16 Mafia Kegelapan.
17 Kekhawatiran Sang Pria Arogan.
18 Kerumitan Surat Perjanjian.
19 Sup Ayam Brokoli.
20 Wanita Berhati Iblis?
21 Senja Hangat Dalam Dekapan Pria Dingin
22 Rasa Hati Sang Kurir
23 Gadis Lusuh?
24 Kerinduan Hati Cedrick
25 Sepupu Egbert
26 Ketulusan Sang Sahabat?
27 Antara Cinta Dan Nafsu Semata
28 Anak Dari Seorang Simpanan
29 Rindu Yang Berkecamuk Dalam Kalbu
30 Rumah Pohon Masa Kecil
31 Kelemahan Cedrick
32 Hidangan Kentang Tumbuk
33 Kekasih Yang Keren
34 Saudara Lily
35 Kejujuran Tuan Rionard
36 Swimming Pool Party
37 Keinna Untuk Cedrick.
38 Keinginan Hati Cedrick
39 Lekuk Tubuh Keinna
40 Pesan Dari Sang Ibu Tiri
41 Ruangan Ganjil Yang Menyeramkan?
42 Benarkah Ini Cinta?
43 Mengukir Sebuah Kenangan.
44 Tawanan Seumur Hidup
45 Pria Brengsek!
46 Tuntutan Felicia!
47 Penghuni Tahanan.
48 Sesuatu Yang Rumit!
49 Kecemburuan Dalam Hati Keinna
50 Dada Bidang Yang Bikin Melayang
51 Bukan Sang Pecandu!
52 Kecemasan Dalam Diri Sang Saudara Lelaki.
53 Resep Makanan Dari Nenek Moyang.
54 Kenikmatan Dalam Sebuah Trauma
55 Alasan Mesum Cedrick!
56 Lekuk Tubuh Felicia,
57 Kekuasaan Tuan Orlando
58 Wanita Penakluk Hati Tuan Muda
59 City Light
60 Nyonya Cedrick Rionard
61 Tuan Muda Yang Selalu Keras Kepala
62 Tipu Daya Felicia
63 Baku Hantam Para Pengawal
64 Pengorbanan Lily
65 Sahabat Di Masa Lalu.
66 Kehangatan Ranjang Rumah Sakit.
67 Kerusakan Dalam Diri Justine
68 Sweater Abu-abu,
69 Kekecewaan Edmund
70 Kehormatan Keinna,
71 Hari Bahagia Cedrick & Keinna
72 Buah Kesabaran Cedrick
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Senja Di Cafetaria
2
Ibu Tiri Yang Tak Memiliki Hati Nurani
3
Kekacauan Karena Si Rentenir
4
Mansion Milik Tuan Rionard
5
Siapa Yang Berkepribadian Ganda?
6
Seorang Kekasih Bayaran,
7
Kolam Renang Dengan Kepanikan
8
Kerinduan Seorang Saudara
9
Sweet Pastry,
10
You're Mine!
11
Kaviar Albino
12
Bukan Wanita Baik-baik?
13
Felicia!
14
Kharisma Pria Berkacamata
15
Rasa Sakit.
16
Mafia Kegelapan.
17
Kekhawatiran Sang Pria Arogan.
18
Kerumitan Surat Perjanjian.
19
Sup Ayam Brokoli.
20
Wanita Berhati Iblis?
21
Senja Hangat Dalam Dekapan Pria Dingin
22
Rasa Hati Sang Kurir
23
Gadis Lusuh?
24
Kerinduan Hati Cedrick
25
Sepupu Egbert
26
Ketulusan Sang Sahabat?
27
Antara Cinta Dan Nafsu Semata
28
Anak Dari Seorang Simpanan
29
Rindu Yang Berkecamuk Dalam Kalbu
30
Rumah Pohon Masa Kecil
31
Kelemahan Cedrick
32
Hidangan Kentang Tumbuk
33
Kekasih Yang Keren
34
Saudara Lily
35
Kejujuran Tuan Rionard
36
Swimming Pool Party
37
Keinna Untuk Cedrick.
38
Keinginan Hati Cedrick
39
Lekuk Tubuh Keinna
40
Pesan Dari Sang Ibu Tiri
41
Ruangan Ganjil Yang Menyeramkan?
42
Benarkah Ini Cinta?
43
Mengukir Sebuah Kenangan.
44
Tawanan Seumur Hidup
45
Pria Brengsek!
46
Tuntutan Felicia!
47
Penghuni Tahanan.
48
Sesuatu Yang Rumit!
49
Kecemburuan Dalam Hati Keinna
50
Dada Bidang Yang Bikin Melayang
51
Bukan Sang Pecandu!
52
Kecemasan Dalam Diri Sang Saudara Lelaki.
53
Resep Makanan Dari Nenek Moyang.
54
Kenikmatan Dalam Sebuah Trauma
55
Alasan Mesum Cedrick!
56
Lekuk Tubuh Felicia,
57
Kekuasaan Tuan Orlando
58
Wanita Penakluk Hati Tuan Muda
59
City Light
60
Nyonya Cedrick Rionard
61
Tuan Muda Yang Selalu Keras Kepala
62
Tipu Daya Felicia
63
Baku Hantam Para Pengawal
64
Pengorbanan Lily
65
Sahabat Di Masa Lalu.
66
Kehangatan Ranjang Rumah Sakit.
67
Kerusakan Dalam Diri Justine
68
Sweater Abu-abu,
69
Kekecewaan Edmund
70
Kehormatan Keinna,
71
Hari Bahagia Cedrick & Keinna
72
Buah Kesabaran Cedrick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!