Obsesi Tuan Muda Berkepribadian Ganda

Obsesi Tuan Muda Berkepribadian Ganda

Senja Di Cafetaria

Seorang gadis nampak berlari tanpa memperhatikan langkahnya menuju salah satu cafe di pinggiran jalanan kota yang begitu ramai sore itu,

Kenapa sepi sekali?

Keinna nampak memperhatikan cafe milik bibinya yang begitu lengang, tanpa satupun pelanggan yang datang, padahal suasana senja di jalanan sekeliling cukup riuh.

"Bagus! kau terlambat lagi? kau ini bagaimana? berapa kali aku sudah memberi peringatan padamu? kau pikir tempat ini milik ayahmu? lagi-lagi kau terlambat lebih dari lima belas menit,"

"Bibi, saya mohon maaf! saya harus membereskan tugas saya terlebih dahulu di toko buku," Keinna berucap dengan lirih sembari tertunduk.

"Kau yakin bisa datang tepat waktu untuk bekerja disini? jika sekali lagi kau datang terlambat, maka tak akan ada toleransi bagimu! masih banyak orang lain yang ingin bekerja ditempat ini!"

Gadis itu nampak mengangguk dengan ragu,

Huuuuufft! terima kasih, Tuhan!

Keinna akhirnya bernafas lega, karena bibi Wilhelmina masih bersedia memberikan peluang baginya.

Tak berselang lama,

Pria berperawakan tinggi, serta paras yang cukup menawan dengan leather jacket berwarna hitam, nampak memasuki tempat kerja Keinna.

"Ayolah Keinna! lakukan tugas mu dengan baik! jangan sampai bibi Wilhelmina kembali berniat untuk memecat dirimu," gadis itu bergumam sebelum akhirnya melangkah kan kaki dengan mantap untuk melayani pelanggan cafe pertama nya.

"Silahkan Tuan!"

"Apa saja menu di cafe ini?"

"Semuanya tertera di dalam buku menu, Tuan bisa memeriksa nya terlebih dahulu!"

"Tak bisakah kau membacakan nya untuk ku?"

Keinna menghela nafas dalam sebelum akhirnya mencoba tersenyum dan meraih kembali buku menu di hadapan pria itu,

"Untuk minuman nya ..., ada black coffe, esspresso, latte, machiato, affogato, cold brew, juga mocha ! dan untuk ...,"

"Stop! apa ada menu minuman lain?"

"Apa Tuan menginginkan jus atau semacamnya?" Keinna kembali berbicara dengan begitu ramah, meskipun ia risih dengan tatapan pria yang kini santai sembari menatap wajah serta tubuhnya.

"Tidak! bukan itu maksudku!"

"Tuan! saya tidak mengerti, berbicara lah dengan jelas!"

"Panggil namaku!"

"Saya bahkan tidak mengetahui nama Anda Tuan! maaf ...," Keinna menunduk sembari membenahi kerah baju kemeja nya.

"Cedrick Rionard ! kau harus mengingat nya!"

"Baiklah Tuan! apa Anda ingin memesan sekarang?"

"Tidak! aku hanya ingin memastikan kau mengingat namaku! aku sudah berkunjung kemari lebih dari tiga kali tapi dirimu hanya mengangguk dan mengatakan kalimat yang sama!"

Apa maksudnya? apa dia pikir cuma dia pelanggan di cafe ini? kenapa aku harus mengingat namanya? kenapa diriku harus berhadapan dengan pria yang angkuh seperti ini Tuhan?

"Diriku telah membayar mahal dan mem_booking tempat ini setiap kali ingin kemari, jadi tidak mungkin kau melupakan wajah ku bukan?"

"Apa Tuan tidak ingin memesan sekarang?"

"Ehhhemmm!" pria itu menggeleng perlahan.

"Baiklah, panggil saya jika Tuan sudah memastikan menu apa yang ingin Tuan pesan!"

Keinna memutar tubuhnya, gadis itu juga terlihat kesal karena harus menghadapi pelanggan kolot yang selalu berbicara tak jelas terhadap dirinya,

"Jangan pergi! aku butuh dirimu untuk menemaniku! kemari lah!"

Langkah Keinna kembali terhenti, gadis itu kembali menatap Cedrick yang masih tersenyum meskipun ia melampirkan wajah kesalnya.

"Maaf Tuan! saya tidak memiliki banyak waktu luang untuk meladeni segala omong kosong mu itu!"

"Benarkah? aku bahkan bisa membeli harga dirimu! katakan saja! berapa? kau sangat membutuhkan uang bukan?"

Plakkkkkkk,

"Jaga lisan Anda!"

Cedrick Rionard, pria bertubuh tinggi tegap itu hanya terkekeh sembari memegangi pipinya.

"Apa yang kau lakukan Keinna! Tuan Cedrick ini pelanggan kita! kenapa kau berperilaku kasar padanya?" Nyonya Wilhelmina nampak tak percaya dan datang dengan tergopoh-gopoh mendekati Keinna juga pelanggan setianya.

"Tenang lah Nyonya! ini bukan hal besar, aku hanya ingin berbicara berdua dengan nya, jadi bisakah Anda tidak ikut campur sekarang?" suara berat dari lisan Cedrick akhirnya membuat sang pemilik cafe tersenyum canggung.

"B-baik Tuan, saya ada di belakang jika Tuan membutuhkan sesuatu."

Cedrick hanya mengangguk dengan senyuman dalam menanggapi kalimat Nyonya Wilhelmina, pria itu juga nampak menggerakkan jemari nya sebagai isyarat untuk mengusir kehadiran sang pemilik cafe.

"Tangan mu ternyata sungguh lembut sekali! fantasi ku akan semakin liar karena dirimu sweetie!"

"Lepas! jangan pernah menyentuh saya sembarangan! dan akan lebih baik, jika Tuan pergi dari sini sekarang!" suara Keinna nampak bergetar karena amarah yang hampir menguasai nya.

"Haruskah diriku membayar untuk bisa menyentuh mu?"

"Saya memang bukan dari kalangan orang-orang yang bisa menghamburkan uang seperti Anda! tapi saya masih memiliki harga diri Tuan! jadi pergilah dari sini sekarang!"

"Bagaimana jika diriku tidak mau? lagipula aku ini pelanggan setia di cafe ini! jika kau mengusir ku, apa kau tak takut jika sampai wanita itu kembali mencoba untuk memecat mu?"

Keinna, gadis berparas manis dengan iris mata berwarna hazel itu akhirnya kembali bungkam,

Jika diriku dipecat dari cafe ini? bagaimana dengan nasib Chelsea, dan juga Justine? pekerjaan sampingan ku pasti tak akan bisa mencukupi kebutuhan mereka,

Mendapati Keinna yang tak berkutik karena kalimat nya, Cedrick akhirnya kembali membuka suara,

"Sediakan apapun untuk ku! aku akan menikmati nya selagi dirimu yang menyiapkan!" pria itu kembali berbicara dan berbisik tepat di telinga sang pelayan.

Dua jam hampir berlalu,

Namun Cedrick masih saja tak beranjak dari tempat dimana ia duduk dan tersenyum mengamati gerak-gerik Keinna.

Apa sebenarnya yang diinginkan oleh pria itu? kenapa dia sungguh menjengkelkan sekali? belum lagi tatapan mesum nya itu, andai saja diriku tidak berada di posisi seperti ini, pasti diriku sudah menghajarnya dari tadi.

"Keinna! kau harus menutup cafe setelah Tuan Cedrick pergi dari sini, aku ada urusan! jadi pastikan semua berjalan dengan baik dan jangan membuat kericuhan kembali! apa kau paham?"

"Baiklah Bi, saya mengerti."

Tak mempedulikan tatapan dari Cedrick, Keinna justru sibuk dengan segala rutinitas nya di cafe itu.

"Apa kau tidak lelah? seharian terus bekerja keras seperti ini?" perlahan Cedrick beranjak dan mendekati Keinna yang sibuk dengan cairan pembersih meja juga kain kanebo dalam genggamannya.

Tak ingin menghiraukan perkataan Cedrick, Keinna justru terlihat tak terganggu dan tetap melanjutkan aktivitasnya dalam membereskan meja, ia juga membiarkan pria itu tetap berdiri dibelakang nya,

"Aku bisa memberi mu pekerjaan dengan upah yang lebih menjanjikan! apa dirimu berminat?"

"Berhentilah mengganggu ku Tuan! saya hanya ingin segera menyelesaikan tugas saya tanpa membuat masalah!" suara tegas itu akhirnya kembali terlontar.

Bagaimana caranya agar diriku bisa membujuk nya? gadis ini terlalu keras kepala,

Cedrick, pria itu nampak kembali termenung sembari memijit kening nya,

"Apa Tuan tidak akan pergi juga dari sini? tolong lah Tuan! saya sudah lelah karena harus bekerja seharian! saya juga butuh istirahat, jadi segera lah Anda pergi! supaya saya bisa lekas menutup cafe ini!"

"Apa kau pikir aku ini tak lelah? diriku ingin bersantai disini tapi kau malah mengusir ku!"

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apakah Cedrick ada perasaan terhadap Keinna...

2024-05-17

0

1vhy

1vhy

keren bagian prolog nya bikin penasaran, semoga thor, ayo saling support novel🥰

2024-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Senja Di Cafetaria
2 Ibu Tiri Yang Tak Memiliki Hati Nurani
3 Kekacauan Karena Si Rentenir
4 Mansion Milik Tuan Rionard
5 Siapa Yang Berkepribadian Ganda?
6 Seorang Kekasih Bayaran,
7 Kolam Renang Dengan Kepanikan
8 Kerinduan Seorang Saudara
9 Sweet Pastry,
10 You're Mine!
11 Kaviar Albino
12 Bukan Wanita Baik-baik?
13 Felicia!
14 Kharisma Pria Berkacamata
15 Rasa Sakit.
16 Mafia Kegelapan.
17 Kekhawatiran Sang Pria Arogan.
18 Kerumitan Surat Perjanjian.
19 Sup Ayam Brokoli.
20 Wanita Berhati Iblis?
21 Senja Hangat Dalam Dekapan Pria Dingin
22 Rasa Hati Sang Kurir
23 Gadis Lusuh?
24 Kerinduan Hati Cedrick
25 Sepupu Egbert
26 Ketulusan Sang Sahabat?
27 Antara Cinta Dan Nafsu Semata
28 Anak Dari Seorang Simpanan
29 Rindu Yang Berkecamuk Dalam Kalbu
30 Rumah Pohon Masa Kecil
31 Kelemahan Cedrick
32 Hidangan Kentang Tumbuk
33 Kekasih Yang Keren
34 Saudara Lily
35 Kejujuran Tuan Rionard
36 Swimming Pool Party
37 Keinna Untuk Cedrick.
38 Keinginan Hati Cedrick
39 Lekuk Tubuh Keinna
40 Pesan Dari Sang Ibu Tiri
41 Ruangan Ganjil Yang Menyeramkan?
42 Benarkah Ini Cinta?
43 Mengukir Sebuah Kenangan.
44 Tawanan Seumur Hidup
45 Pria Brengsek!
46 Tuntutan Felicia!
47 Penghuni Tahanan.
48 Sesuatu Yang Rumit!
49 Kecemburuan Dalam Hati Keinna
50 Dada Bidang Yang Bikin Melayang
51 Bukan Sang Pecandu!
52 Kecemasan Dalam Diri Sang Saudara Lelaki.
53 Resep Makanan Dari Nenek Moyang.
54 Kenikmatan Dalam Sebuah Trauma
55 Alasan Mesum Cedrick!
56 Lekuk Tubuh Felicia,
57 Kekuasaan Tuan Orlando
58 Wanita Penakluk Hati Tuan Muda
59 City Light
60 Nyonya Cedrick Rionard
61 Tuan Muda Yang Selalu Keras Kepala
62 Tipu Daya Felicia
63 Baku Hantam Para Pengawal
64 Pengorbanan Lily
65 Sahabat Di Masa Lalu.
66 Kehangatan Ranjang Rumah Sakit.
67 Kerusakan Dalam Diri Justine
68 Sweater Abu-abu,
69 Kekecewaan Edmund
70 Kehormatan Keinna,
71 Hari Bahagia Cedrick & Keinna
72 Buah Kesabaran Cedrick
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Senja Di Cafetaria
2
Ibu Tiri Yang Tak Memiliki Hati Nurani
3
Kekacauan Karena Si Rentenir
4
Mansion Milik Tuan Rionard
5
Siapa Yang Berkepribadian Ganda?
6
Seorang Kekasih Bayaran,
7
Kolam Renang Dengan Kepanikan
8
Kerinduan Seorang Saudara
9
Sweet Pastry,
10
You're Mine!
11
Kaviar Albino
12
Bukan Wanita Baik-baik?
13
Felicia!
14
Kharisma Pria Berkacamata
15
Rasa Sakit.
16
Mafia Kegelapan.
17
Kekhawatiran Sang Pria Arogan.
18
Kerumitan Surat Perjanjian.
19
Sup Ayam Brokoli.
20
Wanita Berhati Iblis?
21
Senja Hangat Dalam Dekapan Pria Dingin
22
Rasa Hati Sang Kurir
23
Gadis Lusuh?
24
Kerinduan Hati Cedrick
25
Sepupu Egbert
26
Ketulusan Sang Sahabat?
27
Antara Cinta Dan Nafsu Semata
28
Anak Dari Seorang Simpanan
29
Rindu Yang Berkecamuk Dalam Kalbu
30
Rumah Pohon Masa Kecil
31
Kelemahan Cedrick
32
Hidangan Kentang Tumbuk
33
Kekasih Yang Keren
34
Saudara Lily
35
Kejujuran Tuan Rionard
36
Swimming Pool Party
37
Keinna Untuk Cedrick.
38
Keinginan Hati Cedrick
39
Lekuk Tubuh Keinna
40
Pesan Dari Sang Ibu Tiri
41
Ruangan Ganjil Yang Menyeramkan?
42
Benarkah Ini Cinta?
43
Mengukir Sebuah Kenangan.
44
Tawanan Seumur Hidup
45
Pria Brengsek!
46
Tuntutan Felicia!
47
Penghuni Tahanan.
48
Sesuatu Yang Rumit!
49
Kecemburuan Dalam Hati Keinna
50
Dada Bidang Yang Bikin Melayang
51
Bukan Sang Pecandu!
52
Kecemasan Dalam Diri Sang Saudara Lelaki.
53
Resep Makanan Dari Nenek Moyang.
54
Kenikmatan Dalam Sebuah Trauma
55
Alasan Mesum Cedrick!
56
Lekuk Tubuh Felicia,
57
Kekuasaan Tuan Orlando
58
Wanita Penakluk Hati Tuan Muda
59
City Light
60
Nyonya Cedrick Rionard
61
Tuan Muda Yang Selalu Keras Kepala
62
Tipu Daya Felicia
63
Baku Hantam Para Pengawal
64
Pengorbanan Lily
65
Sahabat Di Masa Lalu.
66
Kehangatan Ranjang Rumah Sakit.
67
Kerusakan Dalam Diri Justine
68
Sweater Abu-abu,
69
Kekecewaan Edmund
70
Kehormatan Keinna,
71
Hari Bahagia Cedrick & Keinna
72
Buah Kesabaran Cedrick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!