Mata Keinna semakin terbelalak tatkala ia mendapati sebuah mansion mewah yang semakin mendekat dalam jangkauan pandangan matanya.
Siapa sebenarnya pria ini? apa dia tinggal disini? kenapa dia memaksa dan membawa diriku kemari?
"Aku tak akan menyakitimu selama kau mau menuruti perkataan ku! apa kau paham?" Cedrick kembali menatap Keinna yang masih saja mengacuhkan dirinya.
"Aku tidak mengenal dirimu Tuan! jadi tolong lepaskan saya! saya janji akan mengembalikan uang itu!"
"Haaaaaaghh! apa kau pikir kau bisa mengembalikan semua uang yang telah ku keluarkan untuk membantu mu? bekerja lah padaku untuk menggantikan itu semua!"
"Itu sama saja kau menjebak ku Tuan!" Keinna tampak kembali meninggikan suaranya saat itu juga.
"Apa kau mau berakhir menjadi istri ketiga pria rentenir itu? haaa?"
Keinna kembali terdiam dan tertunduk untuk menyembunyikan semua kekecewaan dalam hatinya.
Tuhan, apa dia akan menjual diriku?
"A-apa? apa kau menangis? aaaaaiiishhh! sudah berapa kali ku katakan menurut lah padaku! aku tak akan mudah merasa kasihan hanya karena air mata seperti itu!"
Cedrick Rionard, pria itu nampak kembali menarik paksa pergelangan tangan Keinna untuk mengikuti langkahnya.
"Lepasss! saya tidak ingin ikut ke dalam! saya bilang lepas Tuan!"
"Diam atau aku akan mencium mu?"
A-apa? apa maksudnya ia berkata seperti itu? apakah dia pria yang mesum? bagaimana ini?
Pria dengan rahang tegas itu nampak kembali memasang wajah dingin dihadapan semua orang saat memasuki mansion malam itu.
"Stop Tuan! saya ingin pulang!" jemari Keinna sama sekali tak putus asa dan mencoba untuk melepas cengkeraman tangan Rionard dari pergelangan tangannya.
"Kau tidak akan bisa pergi kemana pun sebelum aku mendapatkan apa yang kuinginkan! apa kau paham?"
Plaaaakk,
Wajah Cedrick nampak tertoleh, pria itu kembali menatap tajam Keinna yang tak juga bisa diam dan justru melayangkan sebuah tamparan keras dihadapan para penghuni mansion.
"Aaaaaghh! kau ini sungguh wanita yang cukup kuat rupanya! tapi aku suka perlawanan mu cantik! itu sungguh lebih menantang!" bukan amarah yang tertampil dari wajah Cedrick, pria itu justru tersenyum dan mengangkat tubuh Keinna dengan begitu entengnya.
"Apa yang kau lakukan? tolong turunkan saya! siapapun tolong!"
Para maid yang berada di kediaman itu nampak bungkam, mereka hanya memperhatikan Tuannya yang tengah menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya dengan Keinna yang berada dalam gendongan lengan kekarnya.
Apalagi yang Cedrick lakukan? darimana ia mendapatkan gadis itu? kenapa kali ini berbeda dari wanita-wanita yang biasanya ia ajak berkunjung kemari?
Seorang pria nampak turut memperhatikan keributan yang ditimbulkan oleh Cedrick dan juga Keinna malam itu,
"Apa kakek akan diam saja? dia sudah keterlaluan kakek!"
Sang kakek hanya diam dan tersenyum dalam menanggapi kalimat dari salah satu cucunya dengan tatapan yang tak beralih dari Cedrick dan juga Keinna.
Braaakkk
Suara pintu kamar itu terdengar begitu kasar saat Cedrick menendang daun pintu kamarnya serta mengunci nya seketika.
Sementara Keinna gadis itu semakin memberontak dan memberikan perlawanan dengan memukul-mukul punggung pria yang tengah mengangkat tubuhnya.
"Diam! atau kau akan tetap berada di posisi seperti itu!"
Pria ini apa maksud dia sebenarnya?
Gertakan dari bibir Cedrick nampak membuat Keinna terdiam dan berpikir begitu keras.
Tak lagi mendapati perlawanan dari Keinna, membuat pria itu perlahan menurunkan tubuh Keinna di atas ranjangnya,
"Dengarkan aku! aku membutuhkan bantuan mu Keinna, aku mohon! tinggal lah disini, aku akan menceritakan semuanya padamu nanti,"
A-apa ini? kenapa dia tiba-tiba selembut ini? siapa pria yang telah kutemui sebelumnya?
Perubahan nada suara Cedrick yang begitu tiba-tiba membuat Keinna terdiam bingung.
Tak berselang lama suara ketukan pintu kembali terdengar dalam ruangan itu,
"Siapa?"
"S-saya Alexa, Tuan! Tuan besar meminta saya untuk mengantar makan malam kemari!" suara seorang nampak terdengar terbata.
Pria itupun beranjak dari hadapan Keinna dan kembali membuka pintu untuk seseorang.
"Permisi! bolehkah saya membawakan ini masuk ke dalam?"
"Tidak! jangan berani memasuki kamar ku, mulai dari sekarang! berikan itu padaku!" suara Cedrick kembali terdengar tegas dengan wajah datar dihadapan Alexa.
"Jangan pernah mencoba berpikir untuk kabur dariku! atau kau akan menyesal!"
Keinna kembali tertunduk saat atensi pria pemilik kamar itu kembali teralihkan pada dirinya.
"Makan lah sekarang, kau pasti lapar bukan?"
Dia tersenyum? bukankah baru kali ini aku melihat senyum tulusnya itu? atau mungkin dia memang pandai dalam memanipulasi seseorang?
"Apa yang kau pikirkan?"
"Aaaawwwhhhh! jarimu itu sungguh besar Tuan! apa kau ini tidak sakit?" Keinna seketika melakukan protes saat Cedrick menyentil dahinya.
"Benarkah? bukankah yang lebih besar itu lebih nikmat?"
"Bolehkah saya melempar Tuan dengan sebuah batu besar besok pagi?"
"Apa maksudmu?"
"Bukankah yang lebih besar itu lebih nikmat?"
Cedrick Rionard, pria itu justru kembali terkekeh saat mendengar Keinna menirukan dan mengulang kalimat nya.
Ternyata dia cukup menggemaskan jika seperti ini,
"Makan lah, dan jangan meminta keluar dari rumah ini!"
"Tapi Tuan! bagaimana dengan adik saya?"
Cedrick kembali memicingkan matanya, pria itu akhirnya menghela nafas dalam dan beranjak dari hadapan Keinna sembari memainkan ponselnya.
Ternyata benar, kuncinya adalah diriku harus menuruti perkataannya, aku harus sabar dalam menghadapi perubahan sikapnya, dan setelah mendapatkan peluang baru akan ku pikirkan cara untuk kabur dari tempat ini.
Keinna, gadis itu nampak berusaha untuk tetap terlihat tenang meskipun kekhawatiran tetap saja menguasai hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
apakah Keinna mau dijadikan wanita simpanan atau ?????
2024-05-17
0