Tok, tok, tok ...,
"Nona apakah Anda sudah bangun?"
Suara lembut dari seseorang tampak menyadarkan Keinna, gadis berparas ayu itupun membuka matanya seketika.
"Maaf Nona! segeralah membersihkan diri, Tuan Cedric sudah menunggu Nona di bawah."
Keinna pun hanya mengangguk linglung,
"Pakaian Nona sudah saya sediakan didalam almari, keperluan Nona yang lainnya pun telah berada di kamar ini, Nona bisa menanyakan apapun pada saya jika membutuhkan sesuatu."
Setelah menjelaskan beberapa hal pelayan itu berlalu dengan santun dari ruangan, hal itu justru semakin membuat Keinna kebingungan akan perlakuan yang ia dapatkan di tempat asing tersebut.
Apa yang direncanakan oleh pria brengsek itu? aku harus bagaimana sekarang? bagaimana keadaan Justine juga Chelsea? apa mereka baik-baik saja?
Keinna kembali mengusap kasar wajahnya, bukan bergegas membersihkan diri Keinna justru memeriksa ponsel miliknya yang telah mati karena kehabisan daya.
Bagaimana diriku bisa menghubungi Justine atau Chelsea jika ponsel ku mati seperti ini?
Gadis itu beranjak mencoba mencari sebuah charger di dalam laci meja di ruangan itu.
"Kau ini sungguh gadis yang bebal! aku telah menunggu mu lebih dari 15 menit dibawah, tapi kau justru belum melakukan persiapan apapun?"
"Tuan, bisakah saya meminjam pengisi daya baterai? ponsel saya mati," suara gertakan dari seorang Cedrick Rionard tampaknya tak membuat gadis itu merasa takut.
"Apa kau sedang mempermainkan diriku?" pria tampan pemilik rahang tegas itu nampak mencengkeram bahu Keinna dan membuat gadis itu menatapnya.
"Apa maksudmu Tuan? saya hanya meminta untuk meminjam pengisi daya baterai, tapi Tuan menampilkan ekspresi seolah saya ini menginjak harga diri Tuan!"
"Berani sekali kau membantah perkataan ku! cepat bersihkan dirimu sekarang! apa perlu aku yang turun tangan untuk memandikan mu?"
"Dasar pria mesum!" Keinna akhirnya berlalu dengan wajah kesalnya.
Ternyata dia lebih suka jika diriku bermain kasar, baiklah! itu mau mu gadis bebal!
Lima belas menit berlalu, Cedrick nampak masih setia mondar-mandir di ruangan Keinna dan menunggu gadis itu menyelesaikan ritual membersihkan diri.
"Apa yang Tuan lakukan?"
"Apa maksudmu? kenapa kau terkejut seperti itu?" Cedrick justru terkekeh melihat jemari Keinna yang mencengkeram kuat bathrobe yang dikenakan nya.
"Cepatlah keluar dari sini Tuan!"
"Aaah! kau ini sungguh merepotkan! lekas turun, kenakan pakaian itu!"
Cedrick akhirnya melangkah dan berlalu pergi dari ruangan Keinna.
Ternyata dia memang cukup manis, gadis bebal itu juga tak kalah cantik bukan?
Astaga! apa yang kau pikirkan Cedrick? Felicia dia jauh lebih menggoda daripada gadis bebal yang dipilih oleh kakek mu itu!
Pria itu tampak tersenyum dan kembali melangkah seorang diri saat menuruni anak tangga.
"Apa tidur mu nyenyak Cedrick? kau terlihat cukup cerah hari ini,"
"Apa menurutmu seperti itu kakek? gadis bebal itu sungguh menyusahkan diriku!" pria berahang tegas itu tampak menarik kursi dan bergabung dengan sang kakek untuk santap pagi.
"Siapa sebenarnya gadis itu itu kakek? apa kakek mengenal nya?" Ferdinand akhirnya menyuarakan isi hatinya.
"Apa urusanmu menanyakan hal itu bocah ingusan?"
"Kau itu jarang sekali mau untuk menuruti perkataan kakek, Cedrick! diriku jadi curiga, pasti ada keuntungan tersendiri saat dirimu memutuskan untuk membawa gadis itu kemari! benar begitu bukan?"
Cedrick hanya kembali diam dengan memasang wajah datar,
Ferdinand, aku harus berhati-hati padanya! dia bukan sembarang bocah ingusan. Ibunya pasti telah mempersiapkan dengan matang seluruh rencana liciknya,
"Aku tahu betul dirimu Cedrick! apa kau ingin kembali menjadi pecundang?"
"Diam kau Ferdinand!" Cedrick nampak kembali bungkam saat melihat Keinna yang melangkah menuruni anak tangga di mansion mewah itu.
Dia? benarkah gadis bebal itu? kenapa dia terlihat berbeda saat mengenakan pakaian seperti ini?
"Keinna! duduklah Nak! diriku sudah lama menantikan hari dimana aku bisa bertemu dengan mu!"
Seorang pelayan nampak menarik kan kursi untuk Keinna, gadis itupun terlihat begitu anggun saat duduk dan menyapa penghuni meja makan besar dihadapan nya meskipun dalam hati ia sangat kebingungan.
"Maaf Tuan, apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
"Mungkin dirimu telah lupa padaku Nak! tapi memang usia mu masih terlalu dini saat itu, jadi wajar jika kau tak mengingat apapun tentang diriku."
Keinna hanya kembali mengangguk dengan ragu dihadapan kakek Cedrick.
"Cepat makan makanan mu! kita harus segera pergi setelah ini!" suara ketus dari bibir Cedrick akhirnya membuat sang kakek kembali menahan kalimat nya.
Di rumah mewah ini, kenapa sepertinya semua orang takut kepada pria arogan satu itu?
Keinna tampak kembali tertunduk dan hanya memperhatikan makanan dihadapannya.
"Jangan makan jika hanya karena terpaksa!" pria dingin pemilik rahang tegas itu kembali beranjak dan menarik lengan Keinna dengan kasar.
"Tuan! tolong lepas!"
"Diam! dan ikuti saja perintah dariku!"
Gadis malang, dia pasti merasa sangat tertekan saat bersama Rionard,
Ferdinand tampak melayangkan tatapan matanya ke arah Cedrick juga Keinna yang semakin menjauh dari meja makan.
"Diam dan duduklah dengan tenang! aku sedang dikejar waktu sekarang!"
"Terserah!"
Sepanjang perjalanan Keinna hanya menampilkan wajah masamnya, sementara Cedrick pria itu benar-benar membawa kendaraan nya dengan kecepatan maksimal.
"Tuan, tak bisakah kau mengemudi dengan benar? kau bisa membuat ku memiliki penyakit jantung jika seperti ini!"
"Aku senang jika kau memiliki penyakit seperti itu!"
"Kau ini sungguh pria yang tak memiliki perasaan Tuan! semoga saja Tuhan segera membuka pintu hatimu untuk sedikit bisa mengasihi sesama!"
"Apa kau berharap cinta dariku?"
"Anda memang tampan! tapi saya tidak ingin mati muda hanya karena memiliki kekasih seperti Anda!"
"Benarkah? apa kau yakin tak akan menyesal?"
"Saya sangat yakin!" ucapan ketus dengan wajah kesal kembali terlontar dari bibir tipis Keinna.
Aaah, dia cukup menggemaskan jika seperti ini? s gadis ini, sebenarnya dia memiliki berapa kepribadian? kadang lembut dan dewasa, terkadang kasar dan keras kepala, namun ia juga terlihat imut dengan bibir manyun nya,
Cedrick kembali tersenyum tipis sembari fokus menatap jalanan yang mulai ramai dengan kendaraan yang berlalu-lalang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sabar saja Cedrick dengan tingkah Keinna..
2024-05-17
0