Beberapa jam kemudian, Ruby telah mengganti pakaiannya dengan gaya kasual, hanya dengan dandanan natural dan rambut tanpa diikat dibiarkan tergerai indah di belakang punggungnya terlihat begitu cantik.
tak,,,tak,,,tak,,
Ruby menuruni anak tangga dengan santainya menghampiri mereka yang tengah menunggu ketua baru mereka.
kedatangan Ruby ditatap dengan kagumnya.
" *C*antik ". Batin mereka
" Selamat siang ". Sapa Ruby dengan wajah dinginnya.
" Dengarkan baik-baik, mulai sekarang aku adalah pemimpin kalian dan organisasi ini akan berubah nama sesuai keinginanku, Red Phoenix itulah nama baru untuk organisasi kita kedepannya, kita akan menghukum dia yang memang harus di hukum dan kita akan menyelematkan mereka yang pantas untuk di selamatkan ". Sambungnya dengan aura yang begitu kuat dan sura yang begitu jelas terdengar.
" Silahkan jika dia antara kalian ingin keluar dari lingkungan seperti ini, aku tidak akan melarang dan tidak akan membunuh kalian, pegang ucapan ku ini ! Aku akan bersikap sadis kepada mereka yang berkhianat kepada ku, karena aku tidak suka dengan hal seperti itu". Ucap Ruby
Mereka yang sudah mendapat kelonggaran dari ruby tidak ada yang bergeming dari posisi mereka.
" Aku anggap diam nya kalian tanda setuju ". Seru Ruby menatap mereka bergantian.
" Satu lagi, aku ingin merenovasi markas ini lebih besar, bentuk ruangan seperti ini membuat ku sesak ". tutur Ruby
" Ah tubuh kalian besar-besar, apa kamar sempit seperti itu muat diisi oleh kalian ? dasar tak tau diri !". Ledekan Ruby seperti anugrah bagi mereka, karena untuk kedepannya mereka akan punya kamar pribadi masing-masing.
" Terimakasih Lady, kau memang yang terbaik !". Ucap salah satu anggota tanpa rasa takut, mereka yang mendengar salah satu teman mereka mengucapkan itu hanya tertunduk takut dan pria itu hanya bersujud di hadapan Ruby.
" Ma,,aa,,af Lady aku tidak bermaks,,,,,". Ucapan pria itu terpotong dengan suara Ruby.
" Apa aku yang hanya gadis kecil ini sangat terlihat menakutkan kaka ?!". Ucap Ruby tersenyum manis di hadapan mereka.
Mendengar itu semua orang mengangkat kepalanya tidak percaya dengan ucapan ketua baru mereka, terkejut mereka melihat di hadapannya hanya ada seorang anak kecil dengan wajah cemberutnya tapi sedikit senyum manis di bibirnya.
" Bangunlah kak, jangan seperti itu, aku tidak suka, jangan sekalipun kalian bersujud di hadapan mereka yang menindas kalian ! Perlihatkan kepada mereka bahwa kalian adalah orang hebat, bukan orang bodoh, apa kalian mengerti !". Pernyataan Ruby merubah suasana tegang menjadi haru, baru pertama kali mereka merasa di hargai seperti ini.
" Maaf ". Ucap pria yang bersujud tadi
" Tidak usah minta maaf kak, kau tidak salah apapun kepadaku ". Ucap Ruby menghampiri pria itu dan membantunya bangun dari sujud nya.
" Siapa namamu ka ?". Tutur Ruby dengan lembut.
" Lucky ". jawab pria itu
" oke ka Luck aku lapar !". ucap Ruby dengan puppy eyes nya.
Lucky kelabakan dengan ekspresi dari Ruby karena merasa gemas,
" Tapi saya tidak bisa masak Lady, ketua anggota kami yang biasanya masak ". Ucap Lucky menatap ketuanya yang berada di samping dan Ruby mengikuti pandangan matanya ke arah yang sama.
" Apa benar ka ?". Tanya Ruby antusias karena dari tadi menahan laparnya. " Siapa nama kaka ?". Sambung Ruby bertanya.
" Kenzie " jawabnya.
" Oke, jika begitu kak ken tolong buatkan aku masakan paling enak, aku sangat lapar sekali ". Ucap sedih Ruby.
" Baiklah manis, kaka akan masak masakan yang enak untuk kamu ". Ucap Kenzie dengan semangatnya.
" Jangan lama-lama, nanti kalau aku mati kelaparan bagaimana ?!". Ruby terus mengerucutkan bibirnya tanpa malu. Orang-orang yang melihat itu hanya menahan gemasnya ingin mencubit pipi chuby milik Ruby.
" Siap laksanakan ".
Mereka semua bubar dan masuk ke dalam kamar masing-masing.
" Lady makanan nya sudah siap ". Mendengar itu, Ruby langsung lari ke tempat meja makan.
Semua tertata dengan rapih di sana, masakannya terlihat sangat enak dan menggiurkan.
" Apa aku boleh makan sekarang kak ?". Tanya Ruby begitu tidak sabar dan langsung memakannya.
" Waaah enaak !". Seru Ruby sedikit berteriak dan terus memasukan makannya ke dalam mulut tanpa henti.
Namun kegiatan itu terhenti dikala melihat mereka hanya berdiri memperhatikannya makan.
" Apa yang kalian lihat ? ". Pertanyaan Ruby membuyarkan lamunan mereka yang sedari tadi memperhatikan masakan yang tampak menggiurkan.
" Duduklah, kita makan bersama !". Seru Ruby kepada mereka yang berada di sana.
" Ti,,,,ti,,dak Lady kami tidak berani ". Ucap mereka ketakutan.
" Apa kalian tidak lapar sama sekali, duduklah, ini perintah ! ". Ucap Ruby penuh dengan penekanan.
" Mulai dari sekarang, apa yang aku makan kalian juga akan memakannya mengerti ? ". Ucap Ruby
" Kak Luck, panggil mereka semua turun untuk makan, aku tidak mau punya keluarga yang kekurangan gizi ". Mendengar Ruby mengatakan mereka adalah keluarga nya sangat terharu, sudah dua kali Ruby membuat mereka terharu hanya dengan perkataan sederhananya tapi itu sangat berarti untuk mereka.
**
Markas yang baru ini sangat terlihat elegan, Ruby mengubahnya begitu unik dan begitu nyaman saat di tempati, itu semua hasil karya Ruby sendiri. Mereka semua bersyukur menjadi anggota Red Phoenix.
Walaupun terkesan dingin, mereka tau Ruby anak yang ceria mungkin ada suatu hal yang membuat nya seperti ini . Batin mereka
FLASHBACK OFF
***
LU'AN COMPANY sekarang telah merambah terkenal kemana-mana dan menjadi perusahaan paling di cari dalam bidang nya.
Seiring berjalannya waktu yang berlalu dengan cepat, telah dua tahun lama nya Ruby meninggalkan keluarga nya di sana terutama kaka nya. Ruby mengetahui jika kedua kaka nya terus mencari dia kemana-mana, Ruby sengaja mengunci datanya dengan kemampuannya agar tidak bisa di ekspos oleh siapapun makanya mereka yang mencari Ruby akan sangat susah meretas nya.
" Baby !". Panggil seorang pria tampan menghampiri Ruby yang sedari tadi melamun.
" Eh iya kak kenapa ?". Ruby kaget dengan pria itu karena tiba-tiba muncul di hadap nya.
" Ada apa, kenapa melamun ?". Tanya pria tampan itu.
" Aku baik-baik saja kak Ed ". Ruby tersenyum hangat kepadanya.
**
EDWARD LUCIFER.
Dia adalah Pria yang Ruby tolong waktu itu. Ruby memutuskan untuk merawat Edward sampai dia sembuh.
Ruby telah menceritakan kronologinya kepada kakek Jakson dan itu langsung di mengerti oleh nya, selama ini Edward tinggal di mansion dan di rawat juga di sana sampai tubuhnya kembali bugar.
Edward pun menceritakan tentang hidupnya kepada Ruby dan Kakek Jakson setelah dia sembuh, menurut Ruby tragedi itu sama persis seperti yang terjadi kepada Ronald , hanya bedanya adik kak Edward seorang laki-laki dan masih hidup seumuran dengan Ruby.
LUCIFER COMPANY
Siapa yang tidak tau perusahaan ternama itu, perusahaan itu menguasai hampir semua pasar industri di bidang Perhotelan dan konstruksi. Hampir seluruh negara mengetahuinya tanpa terkecuali.
Kakek Jakson tidak menyangka akan menemui anak dari sahabatnya itu. Tragedi yang sadis itu terjadi membuat kakek Jakson terpukul karena tidak bisa membantu mereka sama sekali.
Sehari keberangkatan ke Jerman menemui klien nya, Jakson menerima telpon tidak mengenakan di pendengarannya dari sekretaris pribadi nya yang masih berada di Irlandia. Dia memberitahu bahwa mansion keluarga Lucifer telah hancur, semua penghuni di dalamnya ikut menjadi korban termasuk kedua sahabat karibnya. Ya, sahabat karib Jakson adalah orang tua dari Edward dan David Lucifer.
Semenjak kedatangan Ruby ke mansion, kakek jakson perlahan melupakan tragedi itu tapi tidak sama sekali menghentikan pencarian kedua anak sahabatnya itu. Sampai akhirnya Kakek Jakson menyerah dengan sendirinya, tapi takdir berkehendak lain.
Di saat kakek Jakson ingin berhenti mencari keberadaan mereka, Ruby membawa seorang pria lemah ke dalam rumahnya dengan wajah pucat pasi nya sedang duduk di atas kursi roda yang di dorong oleh Ruby.
**
" Baby, kenapa kau sangat suka sekali berdiam diri seperti itu di sini hmm ?". Ucap Edward menggendong Ruby tanpa di minta.
" Yak turunkan aku, nanti tubuhku terjatuh ! kakek tolong aku ". Teriak Ruby minta pertolongan kepada Jakson.
" Ada apa ini, ya ampun kalian ini selalu saja berisik ". Keluh kakek Jakson kepada mereka.
" Maaf ". Mereka berdua hanya nyengir kuda sebagai balasan.
" Sudah-sudah kakek istirahat dahulu, jangan berisik ". Kakek Jakso langsung pergi dengan wajah jengkelnya melihat mereka yang selalu saja seperti itu.
Setelah Kakek Jakson pergi, Ruby berlari menjauh dari Edward yang terus menggangunya.
" Ayo kejar aku "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Ani Ani
dia dapat keluaga lebih bahagia
2024-02-19
0
Mella Soplantila Tentua Mella
lnjut
2022-10-18
0
Renireni Reni
entahlah...kasihan sm ruby...tpi jg salut...jengkel jg krn gk ngasih kabar sm dobel R
2021-11-09
0