Selama pria itu di rawat, Ruby hanya berkunjung Seminggu sekali. Sudah satu bulan dia terbaring lemah seperti itu dan selama itu pun Ruby hanya empat kali berkunjung ke rumah sakit, jika pun ada apa-apa, dokter hanya bisa menghubunginya lewat telpon.
Di sisi lain,
" Bagus". Ruby memandang bangunan di depannya, terlihat bangunan megah dengan warna putih dan abu muda.
" Bagaimana ?". Tanya Brayn mengikuti tatapan Ruby.
" Kerja bagus !". Puji Ruby kepada mereka bertiga yang sedang melihat perusahaan barunya.
Setiap ruangan mereka berbeda lantai, terdapat 12 lantai di sana dan lantai tertinggi di tempati oleh Ruby, walaupun hanya 12 lantai tapi bangunan itu begitu luas. Mereka pun masuk ke dalam melihat dengan detail seisi bangunan yang sudah selesai yang mungkin besok sudah bisa dipakai.
Setelah selesai dengan segala kekagumannya, mereka berkumpul untuk memutuskan posisi yang tepat untuk mereka.
setelah memiliki tempat untuk bekerja, mereka terus mengembangkan bisnis itu dengan teguh. Savira pun telah merekrut karyawan yang bisa dikatakan mereka mampu dalam hal sistem dan sebagai nya. Mereka pun awal nya di ajarkan oleh Ruby dan yang lain nya, sehingga beberapa kali belajar mereka pun mengerti dan bisa berjalan dengan sendiri.
Tujuh bulan telah berlalu, perusahaan LU'AN COMPANY meroket cepat dalam bidang ini, setiap pengusaha baik itu kecil maupun besar sekalipun memakai jasa dari mereka.
**
FLASHBACK ON
Selama Ruby terbaring sewaktu kecelakaan yang menimpanya, beribu cara dia pikirkan bagaimana untuk membalas semua perbuatan dari Agatha.
Ruby berpikir dengan sangat hati-hati, besar kemungkinan ada bantuan di belakang Agatha, di takutkan dia tidak akan begitu mudah kalah oleh Ruby yang hanya bukan apa-apa. Bermodalkan pintar tidak akan mengalahkan mereka yang mempunyai kekuatan, itulah pemikiran Ruby saat itu.
Dari sana Ruby melatih dirinya agar lebih kuat dan dia merencanakan akan mendirikan sebuah organisasi yang biasa di sebut dengan mafia. Dengan tekad kuat agar dirinya dan orang terdekatnya terlindungi dia benar-benar sangat semangat dengan itu.
Melatih terus melatih tubuhnya agar terus kuat, Ruby selalu berlatih tanpa sepengetahuan kakek Jakson, jika dia tau pasti akan melarangnya karena takut Ruby terluka.
Sampai akhirnya dengan keberanian Ruby, terbentuklah organisasi mafia dengan nama Red Phoenix.
Dengan ketidak sabaran Ruby, dia memasuki area berbahaya hanya seorang diri. Markas BLACK COBRA itulah tujuan Ruby saat ini, Mafia yang terkenal dengan kekejamannya di dunia bawah mengundang semangat Ruby untuk menguji kemampuan nya.
" Dasar anak kecil tak tau diri, memang siapa kau hah berani bermain api dengan ku ?". Ucap marah Ketua black cobra.
" Hahaha maaf paman kau memang tidak salah lihat, aku memang anak kecil tapi jangan meremehkan anak kecil ini". Tawa iblis ruby terdengar sampai keluar pintu rumah.
Para Mafioso di luar sana sudah tergeletak tak bernyawa. Ada sedikit ketakutan dalam benak ketua itu tapi tidak di perlihatkan karena akan merasa terinjak harga dirinya.
" Pergilah kau, disini bukan taman bermain ". Usir ketua itu dengan setengah mengejek.
" Begini saja paman, kita adu kekuatan siapa yang menang dia akan mengambil alih semua yang ada di sini". Ucap ruby mengajukan tantangan dengan mata menatap sekeliling mansion itu.
" Cih, gitu saja sombong, baiklah aku terima tantangan mu bocah sombong". Decih ketua itu berjalan mendekati Ruby yang sudah berlumuran darah.
Dengan gerakan cepat, Ketua itu tanpa basa-basi mendaratkan tendangannya ke arah Ruby.
Ruby yang cepat tanggap langsung menangkisnya dengan sangat mudahnya. Ruby hanya terkekeh
" Apa hanya itu kemampuan anda paman ". Ledek ruby tersenyum sinis melihat ketua itu terhuyung kebelakang.
Ketua itu terus menghujani ruby tendangan dan pukulan dengan sangat cepat sampai akhirnya dia lelah sendiri tanpa mengenai sedikit saja kulit ruby.
" cihhhh dasar lemah".
BAK,,,,,BUK,,,,BAK,,,BUK,,,KREEEEEK,,, Duaagghh
suara tulang patah terdengar nyaring di telinga seperti alunan melodi menurut Ruby, dengan kejamnya Ruby terus menghajarnya. Tidak ada yang menggunakan benda tajam karena memang sudah perjanjian dari awal hanya duel adu kekuatan saja di antara mereka.
Tapi dengan sigapnya Ketua itu terbebas dari cengkraman ruby, dan
BRAKKKK,,BUK,,BUK
Ruby terpelenting dengan pukulan beruntun dari ketua itu, wajah memar dan bibir mengeluarkan darah. Dengan cepat Ruby bangun dan mengusap bibirnya yang masih teras kaku.
"kurang ajar". geram Ruby menatap tajam ke arah ketua itu.
Aura yang begitu sangat kuat berbeda dari sebelumnya keluar dari tubuh Ruby
" Emhh mari kita mulai duel yang sesungguhnya". Senyum licik terpatri dalam bibir Ruby yang masih berdarah.
Ruby terus menatap tajam ketua itu,
Ketua itu merasa tertantang dengan tatapan itu dan akhirnya dia menghantam Ruby yang masih tidak bergeming dari posisinya, senyum mengerikan dari Ruby menyambut semua pukulan dari ketua itu. Dan,,
BUGHHHHHH
pukulan Ruby sangat kuat mengakibatkan ketua itu terlempar lumayan jauh dari tempatnya menabrak kaca penghalang ruangan, semua yang berada di luar menatap terkejut melihat ketuanya bersimbah darah dan terkapar penuh dengan luka dalam.
" Ah bajingan kecil, beraninya kau". Sentak ketua itu dalam posisi yang mengenaskan, hanya dengan pukulan dari Ruby saja bisa membuat keadaan tubuhnya tak berdaya.
" *S*eberapa kuat anak ini, aura nya begitu kuat ". Batin ketua itu bertanya pada diri sendiri.
" Bajingan kecil ?". ucap Ruby menghampirinya dengan pisau kecil berada di genggamannya.
Ruby meletakan pisau itu pada wajahnya, dan sesekali menyayat kecil kulitnya, siapapun yang melihat itu akan sangat ngeri. Mereka yang melihat kekejaman Ruby hanya bisa menelan ludah nya kasar dan gemetar.
" Apa kau pikir mereka menghormatimu paman, apa kau pikir orang sombong sepertimu pantas untuk menjadi seorang pemimpin ? lihatlah paman, mereka semua yang begitu tidak terurus, kau seenaknya menggunakan tenaga mereka tanpa di kasih makan !". Seru ruby mengedarkan pandangannya pada mereka yang berada di sana tanpa melepaskan pisau nya dari wajah ketua sombong itu.
" Kau hanya bisa mengancam, jika bukan karena keluarga, mereka tidak akan segan untuk meninggalkanmu sejak lama, tapi dengan licik nya kau mengancam keluarga mereka agar mereka tetap takut kepadamu ! Sebenarnya apa yang bisa kau lakukan paman, hanya dengan pukulan kecil dari ku saja kau sudah tak berdaya seperti ini ?! hahaha". Tawa Ruby menyeramkan di telinga para Mafioso yang berada di sana.
Para mafioso menganga tak percaya mendengar Ruby mengatakan pukulan sadis itu hanyalah pukulan kecil saja, terus yang bagaimana pukulan dengan tenaga dalam nya ? apa mungkin bisa remuk seluruh tubuh mereka jika mendapat seperti pukulan itu.
" Waktumu sudah tiba paman, bawalah kesombongan mu itu ke akhirat nanti ". Ruby mengalihkan pisau nya ke leher jenjang milik ketua itu dan perlahan menekan nya sampai pisau itu menancap dalam memuncratkan darah segar ke wajah Ruby.
Lumuran darah di wajah Ruby menambah mereka menatap ngeri bahkan ada yang tidak sanggup berdiri karena auranya yang begitu menakutkan.
Dan seketika
brughhhhhhhh
Mereka semua bersujud kepada Ruby, takut mereka menjadi sasaran selanjutnya dari kekejaman Ruby.
" Bangunlah kalian ". Paras cantik jelita bak dewi yunani berdiri tegap di hadapan ratusan laki-laki berbadan kekar.
" Mulai saat ini ikuti semua perintahku, jika ada yang berani menentang ku jangan harap kalian bisa melihat hari esok, PAHAM !". Badan gemetar menahan takut, hawa kepemimpinan begitu terasa di ruangan nan megah. Seorang gadis muda terus berdiri dengan gagahnya menatap orang-orang yang tengah menunduk takut tanpa ada yang berani mengangkat kepala.
" Pemimpin kalian sudah aku kalahkan, perjanjian awal, aku akan menguasai apapun yang ada disini termasuk kalian semua ". Ucap Ruby melangkah pergi.
" Cepat lah bersihkan ruangan ini sampai tak tersisa apapun, dasar pemalas !". Seringai kecil itu tak sadar membuat mereka begitu yakin bahwa Pemimpin baru mereka orang baik, tidak seperti pemimpin sebelumnya yang hanya ada perintah tanpa jarang di kasih makan atau pun uang dari hasil bisnis nya.
" BAIK ". Ucap serempak terdengar dari mulut mereka.
" LADY ".
" Panggil aku dengan nama itu, jika telah selesai bersihkan tubuh bau amis kalian dan berkumpul lah di ruangan ini kembali, MENGERTI ?!". Tegas Ruby berlalu dari sana.
" Baik LADY". Ucap mereka serempak ke dua kalinya.
Setelah tubuh Ruby sudah tak terlihat, para mafioso saling bertanya satu sama lain mengenai pemimpin barunya.
" Apa dia sama seperti ketua sialan itu ? ". Tanya Pria A
" Entahlah, kita lihat saja ". jawab Pria B sembari membersihkan ruangan.
" Kita harap dia tak sombong dan yang paling penting tidak pelit hahahahah". Tawa Pria C dan di ikuti tawa oleh yang lainnya.
" Mulai saat ini tanamkan dalam diri kalian, jangan sampai menyinggung ketua baru kita, jika tidak ingin berakibat fatal, MENGERTI ?!". Ucap Pria yang sepertinya punya pangkat tertinggi dalam anggotanya memperingati, terlihat muda kekar tapi tidak terurus.
Ruby nyeringai di balik dinding penghalang ruangan itu, sebenarnya Ruby tidak benar meninggalkan mereka karena begitu penasaran apa yang akan mereka bicarakan tentang dirinya.
|
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Ani Ani
aw berani betul dia
2024-02-19
0
Mella Soplantila Tentua Mella
itu baru namanya mafia girls...musti pikirkan ank buahnya juga
2022-10-18
2
Sahril Banong Potabuga Lasene
mntap ini baru ruby
2021-08-17
1