" Ka Ed ayo tangkap aku ". Ruby berlari kesana kemari di dalam rumah yang begitu luas, seperti layak nya anak kecil, padahal usia nya hampir menginjak dua puluh satu tahun.
" gadis nakal sini kamu hei ". Edward terus berlari mengejar Ruby yang seperti anak kecil.
Edward sangat bersyukur tinggal di rumah ini, walaupun kakek Jakson dan Ruby sangat dingin tapi mereka sebenarnya memiliki hati yang begitu hangat, baik dan tulus tidak seperti mereka yang serakah dan begitu sombongnya mempamerkan kekayaan nya.
Kakek Jakson tidak segan-segan mengangkat Edward sebagai anaknya begitupun David, semua berkas sudah lengkap dan sekarang mereka berdua sah menjadi anak dari JAKSON ABRAHAM dan pastinya nama mereka pun bertambah dengan nama Abraham.
EDWARD LUCIFER ABRAHAM
DAVID LUCIFER ABRAHAM
" Sudah-sudah aku lelah". Ruby menjatuhkan badannya di sofa diikuti dengan Edward duduk di sampingnya.
huffffhhhhhh
Helaan nafas kedua insan saling berhembus menormalkan nya seperti semula.
" Apa ?". Seru Edward.
Ruby menggerakkan kepalanya ke arah samping menatap kaka angkatnya yang begitu tampan.
" Tidak, aku heran saja kenapa kaka begitu tampan ?!". Ucap Ruby cengengesan tapi tidak dengan Edward yang wajahnya berubah memerah. Melihat itu ruby reflek memegang dahinya menyesuaikan keadaan suhu badan Edward dengan nya.
" Tidak panas, apa kaka sakit ? kenapa mukanya jadi merah seperti ini ?!". Seru ruby heran bercampur khawatir.
" Tidak tidak tidak, siapa juga yang sakit ! paling kaka hanya kelelahan mengejar kamu yang larinya seperti kuda gila hahahah ". Seru Edward tertawa, dia sangat senang mengejek Ruby.
" Sudahlah aku lelah, bye kak selamat malam ". Ucap Ruby menjauh dari pandangan Edward namun masih dengan wajah yang cemberut, tapi itu sangat lucu bagi Edward.
Dia berdua sangat akur tapi juga kadang menyebalkan, sifat dan kelakuannya hampir sama persis. Edward Lucifer terkenal dengan wajah datarnya, siapa yang tidak tau keturunan langsung dari LUCIFER pewaris dari perusahaan Lucifer itu.
Dia tampan begitu juga adiknya, tapi dendam dari seseorang membuat keluarga nya hancur hanya dalam satu malam. Adik satu-satunya di sekap oleh mereka dan dirinya pun di buang yang entah kemana diapun tidak tau karena mungkin menurut mereka dirinya sudah mati.
Kejadian itu membuat Edward menjadi semakin dingin, tapi entah kenapa jika dihadapan Ruby dia tidak bisa bersikap dingin.
Ruby menjadikan dia kaka angkatnya, tapi entah kenapa rasa tidak ingin kehilangan muncul di hati Edward. Rasa cinta muncul begitu saja tanpa permisi, tapi Edward menguburnya dalam-dalam agar tidak berlarut, Edward tau bahwa Ruby hanya menganggapnya sebatas kaka saja tidak lebih.
**
Sementara di dalam kamar Ruby, dia bukannya langsung tidur tapi sedang mengobrol di balik earphone nya. Wajah serius melekat pada wajah itu.
" Bereskan malam ini juga ". Ucap dingin Ruby terdengar begitu sadis di telinga Kenzie.
".........................................".
" Bawalah dia ke markas, latih dia sampai menjadi yang terkuat ". Tutur Ruby penuh dengan aura intimidasi.
"..........................................".
" Dia sudah baik-baik saja, aku bangga melihat dia bertekad kuat mungkin dengan dorongan itu akan menjadi yang terkuat di atas yang kuat ". Pernyataan Ruby di sambut semangat oleh Kenzie dan Lucky selaku anggota mafia.
"...........................................".
" Oke aku tunggu kelanjutannya". Ruby menutup sambungannya.
**
Malam begitu larut dalam damai, Ruby merilekskan tubuhnya dalam air hangat sebelum menjemput tidurnya. Masih dengan rambut basah Ruby memejamkan matanya lengkap dengan kimono yang masih setia melilit di tubuhnya, begitu melelahkan ! Itu mungkin batin Ruby. Dia pun terlelap menyelimuti dirinya dengan selimut tebal.
Sebelum masuk ke dalam kamar, Edward memeriksa apakah Ruby sudah tidur atau belum karena terlihat pintu kamar Ruby masih sedikit terbuka. Kamar mereka bersebelahan di lantai 2, Edward masuk tanpa permisi.
Lampu kamar Ruby belum sepenuhnya meredup, lampu kecil di samping tempat tidur Ruby masih menyala. Edward memandang betapa cantik nya malaikat kecil didepan nya. Edward mendekati Ruby dan duduk di samping tempat tidur Ruby, Edward menatap lekat wajah yang begitu enak di pandang.
Rambut yang masih basah dan kimono yang masih melilit di tubuh Ruby membuat Edward geleng kepala.
" Dasar kebiasaan !". Seru Edward dalam hatinya.
EUGHHHHHH
Suara lenguhan terdengar prau di telinga Edward, Ruby menggeliat ke samping mencari kehangatan, sampai akhirnya Ruby meraih tangan Edward yang hendak membenarkan selimut, karena selimut yang di pakai Ruby terus tersingkap oleh kaki jenjang nya.
" Baby ". Edward terus mengguncang bahu Ruby agar melepaskan tangannya, tapi Ruby malah mempererat pegangannya membuat Edward kelabakan karena sikap Ruby yang seperti ini.
Tanpa pikir panjang, Edward naik ke atas ranjang memeluk Ruby dari belakang, tangan kanannya menjadi bantal kepala Ruby dan tangan yang di genggam melingkarkan nya di perut berotot milik Ruby.
***
Sinar matahari masuk dari celah-celah jendela kamar Ruby, tapi kedua insan yang masih terlelap seperti enggan bangun dalam tidur nyamannya.
Sudah pukul 9 pagi mereka masih belum bangun, sampai gedoran pintu terdengar begitu keras memekikkan telinga kedua insan yang masih setia berpelukan dalan tidurnya.
DOR,,,,DORR,,,DORR,,,DORR
" Bangunnnnnn ". Suara keras milik Kakek Jakson menggema di seisi rumah.
" Ruby, Edward WAKE UP !".
Kakek Jakson asal mendobrak pintu kamar Ruby, dia khawatir ada apa-apa di dalam sana mengingat Edward tidak berada di kamarnya.
Brukkkkkkkkk
Kakek Jakson melotot kan matanya menatap tak percaya manusia yang ada di depannya, pemandangan yang akan membuat semua pasangan cemburu.
" Wake up ! are you deaf ? oh my god". Tak percaya dengan mereka yang masih nyaman dengan tidurnya.
hoaaamm,,
Ruby menggeliat nikmat karena tidurnya yang sangat lelap.
" Ya ampun kek, kenapa teriak-teriak di pagi buta seperti ini ?!". Gerutu Ruby menyesuaikan pandangannya dan seketika membuka lebar kelopak mata saat matanya tak sengaja melihat seseorang yang tengah terbaring tengkurap di sampingnya dan masih setia melingkar di pinggang ramping milik Ruby.
" Masih pagi ? dimana masih paginya sayang, coba lihatlah matahari sudah naik ke atas sana !". Seru kakek Jakson membuka gorden.
Sinar matahari penuh menyilaukan Edward yang masih terpejam, dengan santai nya dia bangun dan duduk tepat di belakang Ruby dan langsung memeluknya mengaitkan dagunya di bahu ruby dengan begitu malas.
" Pagi baby". Ucap Edward yang masih memejamkan matanya, menghirup wanginya tubuh Ruby.
" Pagi honey". Jawab Ruby mengelus lembut rambut edward.
Orang-orang yang Melihat pemandangan di sana begitu malu menyaksikan kemesraan mereka.
Ekheemm
Deheman Kakek Jakson tidak mereka indahkan,
" Ada apa dad, pagi-pagi berisik sekali ?". Tanya Edward dengan wajah khas bangun tidurnya.
" Astaga Ed, apa kamu belum sadar tidur dimana hah ?". Jakson menekankan kalimatnya.
" Aku tau Dad !". Seru malas Edward.
Edward menceritakan apa yang terjadi semalam sampai akhirnya di memutuskan tidur di kamar Ruby.
" Aku tidak ingat ?". Acuh Ruby meninggalkan mereka yang masih beradu pandang tak percaya dengan tanggapan Ruby.
" Keluarlah ! apa kalian tidak ada kerjaan lain ". Teriakan Ruby dari kamar mandi mengagetkan kedua insan yang masih beradu tatap sedalam-dalamnya.
Semua pelayan sesaat mendengar teriakan ruby langsung berhamburan keluar meninggalkan ayah dan anak yang masih tak bergeming dari kegiatannya.
" Ingatlah, jika mencintai nya jangan pernah sekalipun kau menyakitinya walau cintamu nanti bertepuk sebelah tangan, tetaplah menjadi seorang kaka yang baik untuk Ruby, MENGERTI !". Tegas Jakson suara yang rendah siapapun tidak akan ada yang bisa mendengarnya kecuali dia yang ada di hadapannya.
Edward menatap tegang " Dari mana daddy tau aku mencintainya ?". Tanyanya
" Kau terlalu kentara boy hahaha". Tawa jakson berlalu pergi
Edward masih tak percaya dengan pernyataan Daddy jakson, " Apa aku terlalu kentara dengan perasaan ini, ah sudahlah yang penting Ruby tidak menyadarinya !". Batin edward berjalan pergi menuju kamarnya.
|
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Ani Ani
tidur dama pun tak sedar
2024-02-19
0
Mella Soplantila Tentua Mella
KEREENNN😘😍😁😁😁👍👍👍
2022-10-18
1
Yusmi Julianty Chin-aga
untung gak di nikahkan sama kepala desa setempat kalian berdua
2022-01-18
0