" Maaf tuan, ada yang bisa kami bantu ?".
Seorang pria berperawakan tinggi berdiri tegap memunggungi pintu, lengkap dengan kedua tangan dia masuk kan ke dalam saku celananya. Pria itu membalikkan tubuhnya saat suara terdengar di telinga.
" Ruby ". Hanya satu kata yang keluar dari mulutnya dan itu merubah suasana menjadi tegang sesaat. Revan dan juga Revin sejenak saling pandang dan kembali menatap pria di hadapan mereka.
" Maaf ?". Revan dan Revin masih dalam mode tegang dan bingungnya.
" Revan, Revin ?". Tunjuk pria itu kepada Revan dan juga Revin bergantian.
Mereka mengangguk-anggukan kepala kala pria itu menyebutkan nama mereka satu persatu.
Dia tersenyum dengan sopan nya, tapi di balik ekspresi yang di perlihatkannya menyiratkan sesuatu yang mungkin akan menjadi pertanyaan seseorang.
" Maaf tuan, kenapa anda bisa mengenal kami dan ada keperluan apa menemui kami ?!". Dengan wajah bingung Revin bertanya.
" Perkenalkan saya Esten, Ronald Esten !". Ucap Ronald mengulurkan tangan nya hendak memberi salam.
Ya, dia adalah Ronald Esten, laki-laki tampan seusia dengan Revan, Ronald menyapa dengan sangat hangat.
" Apa kalian akan terus membiarkan saya berdiri seperti ini disini ?!". Pertanyaan Ronald menyadarkan Revan dan Revin bahwa mereka belum mempersilahkan tamu nya untuk masuk.
" Maaf-maaf, kami terlalu terkejut akan kedatangan mu, silahkan masuk !". Ucap Revin mempersilahkan masuk kepada Ronald.
Mereka segera masuk kedalam, tidak lupa menyuruh pelayan membawakan minuman tamu ya.
" Ayo silahkan duduk !". Seru Revan. Ronald langsung duduk dengan nyaman, kedatangan Ronald masih menjadi pertanyaan untuk Revan dan Revin.
" Apa kalian telah mendapatkan petunjuk dimana keberadaan Ruby ?". Tanya Ronald dengan penasaran, tapi yang di tanya masih dalam mode bingung. Revan dan juga Revin berpikir kenapa pria di depan mereka itu tahu jika Ruby menghilang.
" Kami belum menemukannya ". Revin menjawabnya dengan tutur kata yang lesu dan sendu.
" Tapi maaf sebelumnya, ada hubungan apa antara anda dan juga adik kami ?!". Pertanyaan Revan mewakili perasaan Revin yang sedari tadi ingin di tanyakan.
" Saya membantu dia menjalankan perusahaan, untuk itu kami saling kenal !".
Pernyataan itu membuat kedua orang di depannya tertohok tercampur bingung. Mereka sama sekali tidak mengenalnya jika memang dia bekerja di SMITH COMPANY.
" SMITH COMPANY ? ". Seru Revan.
" Bukan, Saya bekerja di perusahaan RA COMPANY !".
Terkejut pasti, siapa yang tidak mengenal perusahaan ternama itu.. Perusahaan baik di dalam negeri maupun luar negeri berlomba lomba mengajukan kerja sama pada perusahaan itu.
" Sebagai apa di sana ? maksud saya bekerja di departemen apa di sana ? ". Tanya Revan.
" Kadang wakil Ceo, kadang asisten nya, kadang juga saya melakoni sebagai sekretaris di sana ". Ucap Ronald.
Revan dan juga Revin sangat terkejut, asisten sang pemilik perusahaan ternama ada di depan mereka. Semua pengusaha akan sangat susah menemui asisten nya apalagi dengan pemiliknya.
Presdir RA COMPANY tidak pernah tampil di hadapan publik semenjak perusahaan berdiri, semua orang penasaran dengan orang-orang yang bekerja di sana, mereka semua misterius menurut pandangan seorang pengusaha.
Perusahaan RA COMPANY menduduki peringkat teratas hanya dalam kurun waktu dua tahun kurang. Mereka tidak tahu di balik perusahaan ternama itu ada seorang presdir yang sangat cantik jelita dan masih seorang gadis kecil.
***
Setelah makan malam bersama kakek Jakson selesai, Ruby minta izin keluar belanja ke supermarket dekat mansion.
" Kek, Ruby izin ke supermarket dulu ya sebentar ". Ucap Ruby meminta izin.
" Tidak, untuk apa kakek mempekerjakan pelayan jika belanja saja harus kau yang mengerjakan nya sayang !". Seru Jakson.
" Tidak apa, lagi pula aku tidak keluar sendiri ! Ruby mengajak salah satu pelayan dan juga pak supir untuk ikut. Boleh kan ?". Bujuk Ruby dengan memperlihatkan puppy eyes nya dan itu membuat Jakson sangat gemas di buatnya.
" Terimakasih Ruby, kehadiranmu membuat kakek tak kesepian lagi !". Hati Jakson bersyukur dengan keberadaan Ruby yang setiap hari mengisi harinya dengan kebahagiaan.
" Pergilah, hati hati di jalan ! Pulanglah tanpa ada yang menggores setiap badan mu !". Tekan Jakson.
" Terimakasih kek, aku pamit dulu ok ! tenanglah, tidak akan lama !". Ruby pamit pergi dengan senyum indah mengembang dari bibirnya.
" Iya iya, sana pergilah ". Ujar Jakson.
*****
Mansion SMITH
" Apa yang ada di otakmu hah ? menuduh cucuku dengan begitu teganya, apa kamu sudah tau jika semua yang dia perlihatkan kepada kalian itu suatu kebenaran ? Sungguh aku kecewa kepada kalian !". Kakek Han berdiri tegap dengan suara tegasnya marah dengan sikap anak dan menantunya, kenapa mereka terpengaruh begitu saja dengan hanya selembar photo yang belum jelas kebenaran nya.
Kakek Han baru mengetahui informasi mengenai peristiwa yang menimpa Ruby seminggu yang lalu dari Revin. Revin menceritakan semuanya kepada kakek Han, mungkin jika Revin tidak menghubungi nya, dia tidak akan tahu sama sekali.
Ini sudah sangat lama, kejadian berbulan-bulan namun Han tidak tahu apa yang terjadi. Pantas saja dirinya tidak menerima kabar dari sang cucu tercinta, ternyata oh ternyata cucu nya terkena masalah yang sangat besar.
Kakek Han sangat terpukul karena dirinya merasa tidak berguna bagi sang Cucu.
" Papa mengira kalian sudah sangat tahu dengan sifat yang melekat pada diri Ruby, tapi papa salah dengan semua itu !". Seru Kakek Han memijit dahinya, pusing dengan kelakuan anak dan menantunya ini.
" Semua photo itu benar kakek, aku tidak mengada-ngada ". Ucap Agatha menundukkan kepalnya. Agatha tidak terlalu dekat dengan kakek Han, karena itu dia seperti tidak saling mengenal.
" Diam ". Bentak Kakek Han.
" Siapa kau hah, berani-beraninya memfitnah cucuku ?!".
" Apa kamu bisa bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan hah ? Saya tahu kamu tidak menyukai Ruby karena keberuntungannya di lahir kan dalam keluarga ini ! Apa kamu mengira saya selama ini tidak pernah memperhatikan semua gerak-gerik mu hah ? Kau anggap sebodoh apa saya ini ?!" . Marah kakek Han dengan berdecak pinggang dan mengeraskan rahang nya menatap tajam Agatha.
" Kenapa kalian begitu begitu bodoh. Percaya dengannya sama saja kalian membuang kehidupan cerah yang tengah menanti di depan sana ". Kakek Han menatap bergantian ke arah anak menantunya. Tidak ada yang berani memotong semua perkataan Han , mereka semua hanya menunduk ketakutan.
" Tapi pa,,," . Belum selesai Luis mengucapkan perkataan nya, Han lebih dahulu memotong.
" Tapi apa ? Tch, bodoh sekali kau ini ". Kakek Han hanya bertolak pinggang.
" Pa jangan seperti ini, aku percaya dengan Agatha karena dia sudah berpikir dewasa tidak seperti Ruby yang hanya selalu manja dan bertingkah seperti anak kecil ".
Pernyataan ini semakin membuat suasana menjadi tegang kembali.
" Manja kau bilang ? Manja yang seperti apa yang kau maksudkan Nameera ?!". Tanya kakek Han geram.
" Apa manja dia itu menyusahkan kalian semua ? Apa pernah dia meminta ini, meminta itu kepada kalian ?". Sentak Kakek Han, dia tau persis manja Ruby itu seperti apa.
Kedua orang tua itu masih mencerna apa yang di katakan oleh Kakek Han. Luis dan juga Nameera berpikir sejenak, memang benar ada nya jika Ruby tidak pernah merengek meninta apapun kepada mereka.
" Kalian telah sadar bukan apa perbedaan Ruby dengan Agatha sekarang ?!". Terlihat senyuman tersungging dari salah satu sudut bibir Kakek Han karena ekspresi Luis dan juga Nameera seakan membenarkan perkataan Kakek Han.
" Dengarkan papa, jangan pernah menyesal dengan keputusan kalian terhadap Ruby, seorang anak seperti Ruby bisa menjadi mematikan karena ketidakpercayaan orang terdekatnya ! Jangan salahkan siapapun jika suatu saat nanti kalian bertemu dengan Ruby kembali tapi kalian akan merasa tidak mengenali dirinya !".
Kakek Han berlalu pergi dengan peringatan di akhir pertemuan dan meninggalkan mereka yang masih terduduk dengan tubuh tegang.
" Apa yang Daddy lakukan salah mom ?".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Reni Ajja Dech
salah besar ayah Luis bodoh.
2024-01-19
0
Lindot
next
2023-12-19
0
Mella Soplantila Tentua Mella
next
2022-10-18
0