" Apa kau lupa ?". reaksi kesal terpancar dari wajahnya.
" Mana kesepakatan kita saat aku sudah membantumu hah ?!". sambungnya geram.
" Tidak ya ! Mana tertarik aku kencan dengan orang miskin yang kerjanya hanya di bar saja ?!". Hina Agatha seakan menyayat hati Alex yang sekarang berada di depannya.
" Ohho, ada yang ingkar janji rupanya, apa kau anggap aku bodoh Agatha ?". Ucap Alex diiringi tatapan tajamnya
" Dengar ya, aku tidak takut sama siapapun termasuk kau !". Tegas Agatha dengan santainya menyeruput kopi hangat.
" Rahasia kau aku tau semuanya, apa kau tidak takut jika aku bongkar semuanya ?! ". Ancam Alex
" Jangan macam-macam, aku tidak akan takut !".
Seru agatha yang tidak memperindah ancaman dari Alex.
" Jangan menyesal, aku dapat melakukan apa pun, janji yang kau ingkari bisa merusak masa depan kau, ingat itu !". Peringatan yang Alex lontarkan membuat seluruh badan Agatha lemas, karena Agatha tau Alex akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya sama persis seperti dirinya.
Awalnya Alex adalah anak orang berada, dulu dia melanjutkan pendidikannya di sekolah yang sama dengan Agatha. Alex sangat menyukai Agatha tapi hanya ada penolakan yang dia terima, sampai akhirnya Alex di keluarkan dari sekolah karena tidak bisa membayar sekolah, di karenakan kondisi keuangan keluarga nya perlahan menurun.
Keberadaan orang ketiga dalam keluarga Alex mengakibatkan perusahaan ayahnya bangkrut dan kedua orang tuanya pun akhirnya bunuh diri tanpa memikirkan Alex yang masih membutuhkan sosok orang tua.
" Dia benar-benar tekanan untuk ku " . Ucap Agatha dalam hatinya yang gusar karena ancaman Alex.
***
" Apa yang sedang kakek lakukan ?". Tanya Ruby melangkahkan kaki nya menghadap Jakson yang sedari tadi tidak menyadari keberadaan nya.
" By, kapan kamu datang ? Kenapa kakek tidak mendengar suara langkah kaki mu ?". Tanya kakek Jakson bingung.
Ruby mendengar itu hanya memanyunkan bibirnya.
" Apa kakek seserius itu sampai tidak mendengarkan langkah kakiku, apa aku mengganggumu ?". Seru Ruby masih ketus.
" Jelek sekali wajah kamu sayang jika di tekuk seperti itu ". Ledekan Kakeknya menambah Ruby menekuk wajah nya.
" Kemari lah duduk, kenapa terus berdiri ?!". Seru kakek nya menepuk sebelah kursi di samping.
" Ada apa?".
" Apa yang sedang kakek kerjakan, tidak seperti biasanya kakek bekerja sampai menghabiskan waktu sebanyak ini ?". Tanya Ruby panjang lebar karena khawatir jika kakek Jakson terlalu keras dalam bekerja.
" Bukan apa-apa By !". Seru kakek jakson
Ruby dari tadi memperhatikan layar laptop milik kakek jakson, dan dia mengerti kenapa dia seperti orang bingung.
" Anti Virus apa itu kek ? Apa kakek hendak memakai jasa mereka ". Tanya ruby.
" Entahlah, tapi kakek seperti nya tertarik untuk memakai jasa ini untuk mengamankan sistem perusahaan ". Tutur Jakson bingung.
" Ruby pernah mendengarnya baru-baru ini ada seseorang yang menciptakan virus sekaligus anti virus sistem perusahaan dan sekarang mereka sedang merintis karir nya dari nol kek ! apa ini milik mereka ? ". Tutur Ruby seolah tengah mengingat-ingat.
" Seperti nya iya sayang ". Sahut Kakek Jakson.
" Di coba dulu saja kek , siapa tau cocok !". Saran Ruby
" Baiklah kakek coba, terimakasih !". Senyum lembut selalu terpancar darinya, tapi senyum itu hanya untuk ruby seorang, bahkan keluarga nya pun tidak pernah melihat dia tersenyum.
" Sudahlah kek, ayo kita makan dulu nanti masakannya dingin !". Ajak Ruby meraih tangan kakek Jakson dan melingkarkan nya di sana.
Setelah makan selesai, mereka menuju ke taman samping rumah. Mereka duduk di bangku taman yang memanjang sesekali tertawa ria di sana.
" Terima kasih !". Ucapan Ruby langsung di respon cepat oleh kakek Jakson dan reflek memeluk Ruby dengan lembut penuh kasih sayang.
" Terima kasih telah merawat ku, memberi kebahagiaan yang sempat tidak orang tuaku berikan, tapi aku yakin mereka sangat menyayangiku, terima kasih telah menganggap ku sebagai cucumu, aku sangat tidak tau lagi harus melakukan apa utuk membalas kebaikan kakek, hikss,,,hikss,,hikss, karena kakek, aku tidak terlalu memikirkan keluargaku ".
Tangis Ruby pecah dalam pelukan hangat kakek Jakson, dengan terus mengelus rambut panjang ruby yang indah tanpa diikat.
" Kakek pun sangat bahagia memiliki mu sayang, selama ini kakek ingin merasakan bagaimana bahagianya memiliki seorang anak tapi kakek terlalu mencintai mendiang istri kakek. Sempat kakek ingin mengadopsi seorang anak tapi kakek urungkan entah kenapa ?!". Tutur kakek jakson yang tidak sadar meneteskan air mata. Ada perasaan takut kehilangan dalam dirinya saat ini , mungkin karena dia sudah terlanjur menyayangi Ruby seperti darah dagingnya.
" Jangan pernah meninggalkan kakek, sekalipun itu hanya ucapan belaka ". Ucap Jakson melepaskan pelukannya agar bisa melihat wajah Ruby.
" Tapi kek, masih banyak yang harus aku urus dimasa mendatang, aku tidak berjanji tapi aku katakan bahwa aku tidak akan meninggalkan kakek !". Pernyataan Ruby membuatnya lega sekaligus bingung.
" Urusan apa yang akan kamu kerjakan by ?!". Tanya bingung kakek jakson.
" Urusanku belum selesai di Jerman, ada seekor tikus yang harus aku basmi dalam keluarga ku". Tutur Ruby penuh dengan emosi.
Sebenarnya Ruby akan sangat gampang menyingkirkan Agatha dengan kepintaran dan kecerdasannya, tapi Ruby ingin merencanakan nya dengan matang, siapa yang tau, mungkin di balik keberanian Agatha terdapat orang kuat di belakangnya dan Ruby pun ingin Agatha sendiri yang mengembalikan nama baik nya di hadapan banyak orang.
" Terserah kamu saja by, kakek akan tetap mendukung apa yang kamu lakukan. Namun mau harus tetap hati-hati ". dukungan kakek Jakson meluruhkan hati Ruby dan langsung memeluk nya kembali.
" Terimakasih kek, aku sangat menyayangimu ".
***
Di perusahaan Ra Company, Ronald, Revan dan Revin sedang berkumpul di ruang kerja di temani teh hangat di depan mereka.
" Van, kita coba jasa itu untuk memperkuat keamanan data perusahaan kita saja agar data lebih aman, bagaimana menurutmu ?". Ucap Ronald.
" Baiklah kita coba ". Setuju Revan dengan usulan Ronald
" Jasa apa yang sedang kalian bicarakan itu kak ?!". Revin bingung dengan yang mereka berdua bicarakan, karena dia memang tidak tahu sama sekali apa yang sedang mereka bahas.
" Kamu tidak tau ?". Tanya penasaran Ronald kepada Revin yang sedari tadi terlihat bingung, dan gelengan dari Revin sebagai jawabannya.
" Ya ampun Vin kamu kemana saja ? Apa sekretaris dan asisten di perusahaan mu tidak tau juga jika sekarang sedang sibuk nya perusahaan berlomba-lomba memakai jasa itu ?!". Tanya Ronald yang mungkin sudah berbusa karena heran kenapa seorang Revin yang terbilang pemimpin perusahaan ternama tidak mengetahui apapun.
" Lalu kamu kerja apa saja Vin disana ?". Tanya Revan setengah meledek.
" Ya kerja ka ! Jangan melihat ku seperti itu, aku jadi malu ini !". Kesal Revin menutup wajahnya.
" Hahahahahah, tidak cocok kamu vin merajuk seperti itu ". Tawa Ronald dan Revan menggema di seisi ruangan yang sangat kedap suara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Ani Ani
terdapat orang bijak
2024-02-19
0
Ani Ani
👍👍
2024-02-19
0
Ani Ani
terbaik👍
2024-02-19
0