Hari ini adalah hari dimana Zia jadwal untuk berkunjung di mansion tempat ia tinggali dulu. Jadwalnya berkunjung hanya sebulan sekali dan itu atas dasar perintah Aaron.
Setelah kembali dari berkunjung, ternyata Aaron sudah di mansion. Lelaki itu duduk di sofa ruang tamu dengan gaya memangku kaki dan tangan yang ia lipat didepan dada. Dia menatap kedatangan Zia dengan sekilas dan tentu saja datar.
"Dari mana kamu?".
Zia tersenyum kaku "Hehe, maaf. Aku berkunjung ke mansion lamaku", Sebenarnya Zia sedikit kikuk dengan Aaron karena Zia tadi keluar sendiri dan tidak ditemani oleh bodyguard. Hal itu tentu membuat Zia menduga dengan pasti, bahwa Aaron pasti akan memarahinya.
Aaron memalingkan wajahnya ke arah Zia, sebelah keningnya terangkat "Lalu kenapa tidak ditemani oleh bodyguard yang sudah saya siapkan?".
"Aku...aku..." Zia hanya bisa tertunduk dan tak tahu harus berucap apa lagi. Jujur saja dia tidak memiliki jawaban atas pertanyaan yang dilayangkan Aaron olehnya.
"Kenapa kau menunduk seperti itu?" Aaron menjedanya, lalu berdiri dan berjalan mendekati Zia yang kini sedang menatapnya dengan takut.
"Maaf..." ucap Zia. Kepalanya kembali ia tundukan karena saking takutnya dengan manik mata elang milik Aaron.
Aaron tersenyum setipis mungkin, ia mengangkat kepala istrinya dengan jari telunjuknya "Lihat dan tatap saya".
Zia pun melakukan sesuai apa yang Aaron katakan, ia menatap suaminya. Sedangkan sang suami kini menatap ke arah bibir seksi milik istrinya yang candu baginya.
Zia yang mengerti akan tatapan itu hanya bisa berdiam diri dengan wajah yang sudah merona. Setiap kali ada hal yang menjerumus ke arah sana, sudah pasti hal itu membuat Zia merona!.
Cupp!
Satu kecupan sekaligus lu'm'ta'n melayang ke bibir Zia, dan tentu saja Zia hanya memejamkan matanya sembari menikmati ciuman itu. Perlahan namun pasti, kedua tangannya mulai terulur melingkar ke leher tegas milik Aaron. Dan Aaron pun mulai mengangkat tubuh mungil nan seksi itu ala bridal style.
Masih dalam posisi berciuman, Aaron terus melangkah ke arah lift untuk pergi ke kamar mereka. Bahkan para maid yang melihat itu, jadi salah tingkah sendiri. Mereka berpikir mungkin sebentar lagi akan ada Tuan muda atau Nona muda kecil di mansion ini!.
Sementara ditempat lain, tepatnya dimansion yang ada ditengah hutan itu. Tengah dihebohkan dengan kedatangan Jordan sekaligus Bella. Iya! Keduanya berkunjung ke mansion Nick dan Alyssa. Mereka sering kali berkunjung ke mansion itu guna berbincang tentang perkembangan putri dan putra mereka.
"Bella, apa kau tidak berniat untuk melihatkan wajah putriku? Jujur saja aku benar-benar penasaran dengan putriku sekarang" ucap Alyssa penuh harap.
Bella hanya terkekeh kecil "Aku sama sekali tidak berniat! Biarkan kau dan Nick yang melihatnya langsung!".
Jordan pun mengangguk setuju "Aku setuju!".
Sontak Nick dan Alyssa sama-sama berdecak kesal.
"Ck! Kau curang Jordan!" ucap Nick dengan wajah tegasnya.
Jordan pun terkekeh "Yang jelas, putrimu begitu cantik!".
Bella mengangguk setuju "Benar, kau tahu? Putrimu itu sangat mirip denganmu Alyssa! Dia sangat cantik! Aku benar-benar beruntung bisa memiliki menantu yang cantik nan baik hati seperti putrimu! Aku juga berterimakasih karena kalian juga yang ternyata meminta Aaron untuk menikahinya, walaupun aku sendiri bingung dengan semua yang terjadi ".
Alyssa mendengar itu hanya tersenyum lembut "Ya, memang wajar jika kamu bingung Bella, tapi itulah kenyataannya. Aku dan Nick tidak bisa menjelaskan secara detail, akan tetapi kamu sangat lega jika Zia dilindungi dengan begitu tulus".
Alyssa menatap Bella dan Jordan secara bergantian, senyumnya perlahan semakin lebar ketika satu pertanyaan muncul di otaknya.
"Apakah sudah ada kabar bahagia tentang putriku?" tanya Alyssa penuh harap dan Nick yang disebelahnya hanya menatap istrinya dalam.
Perlahan Bella menggeleng dengan nafas beratnya "Belum Alyssa, tapi aku berharap semoga kabar bahagia itu segera mereka berikan".
Nampak Alyssa dan Nick sama-sama mengangguk paham "Tidak apa, lalu bagaimana kabar putriku? Apa dia sehat dan baik-baik saja? Dan apakah dia bahagia?" pertanyaan bertuntun keluar dari bibir Alyssa.
Sedangkan Bella dan Jordan terkekeh atas ucapan wanita itu "Kau bertanya bisakah secara satu-satu?" Bella menghentikan ucapannya lalu terkekeh geli "Alyssa, kau tak perlu menanyakan tentang kabar putrimu! Dia baik, sehat dan bahagia! Dan kau dan Nick tidak perlu khawatir! Putri semata wayang kalian berada ditangan yang tepat!" Bella pun menatap suaminya "Benarkan pa?".
Jordan pun mengangguk "Tentu saja!".
Nick dan juga Alyssa tersenyum haru "Terimakasih Jordan, Bella!" ucap keduanya bersamaan.
Nick dan Alyssa betul-betul bersyukur karena putri semata wayang mereka sekarang baik-baik saja. Bahkan mereka sudah tidak perlu khawatir, karena pada dasarnya putri mereka berada di tangan yang tepat. Bahkan mereka juga tahu jika untuk saat ini yang memegang kendali perusahaan adalah Aaron, mereka tak masalah akan itu. Aaron sendiri yang mengatakan akan mengembalikan perusahaan itu ketika Nick dan Alyssa kembali, dan ucapan lelaki itu tidak perlu diragukan lagi, karena apapun yang dikatakan Aaron ataupun dijanjikan oleh Aaron sudah pasti lelaki itu akan benar terjadi.
"Lalu, kapan kalian kembali Nick? Aku takut jika Zia mengetahuinya lebih dulu dan sudah pasti dia akan kecewa dengan kita yang sudah membohonginya" ucap Jordan.
Bella pun mengangguk "Apa tidak sebaiknya kita mengatakan yang sebenarnya saja kepadanya?".
Sontak dengan cepat Alyssa menggeleng menolak "Jangan Bella!".
"Tap-...".
"Aku mohon jangan, tolong sembunyikan dulu ini semua dari putriku. Biarkan aku yang akan menjelaskan kepadanya nanti" ucap Nick. Alyssa yang disebelahnya pun mengangguk setuju.
Jordan menghela nafas panjangnya, ia menatap kedua sahabatnya bergantian "Baiklah Nick, Alyssa. Aku harap kalian secepatnya kembali".
Nick mengangguk "Tidak sampai satu tahun aku dan Alyssa akan kembali. Kita tinggal menunggu kabar dari Aaron saja. Jika Aaron sudah berhasil menangkap Jack, maka aku dan Alyssa bisa kembali ".
Alyssa pun kembali mengangguk menyetujui "Ya! Aku tidak menginginkan jika Jack mengetahui tentang aku dan Nick yang sebenarnya masih hidup, dan aku juga tidak menginginkan jika dia tahu akan itu dan memilih untuk mengincar putriku! Aku sama sekali tidak akan rela jika dia berbuat sesuatu kepada putriku!" ucap Alyssa takut.
Jack? Siapa dia? Dia adalah dalang dimana semua kecelakaan yang menimpa Nick dan Alyssa terjadi dan dialah satu-satunya orang yang dicari Aaron untuk membalaskan dendam. Jika Jack belum ditemukan, maka Nick dan Alyssa tidak akan kembali. Jika mereka kembali dan Jack mengetahui jika Zia adalah putri dari kedua rivalnya, sudah pasti dia akan mengincar Zia. Dan tentu saja hal itu tidak di inginkan oleh Nick dan juga Alyssa.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments