Sebulan sudah Aaron dan Zia menikah, semua perlakuan Aaron membuat Zia benar-benar jatuh dalam cinta sang suami. Tanpa dia tahu dan sadari, cintanya itu akan membawanya lebih dalam dari lubang yang telah ia gali. Sebenarnya Aaron melakukan semua itu hanya karena tidak mau kehilangan Zia, maksudnya bagaimana? Maksudnya adalah, ia tidak mau nafsunya harus dipuaskan kepada wanita lain! Jelas saja Zia yang ia harap akan itu.
"Kau lebih baik berhenti untuk bekerja! Biarkan saya yang mengurus semuanya" ucap Aaron. Keduanya saat ini masih di tempat tidur dan masih belum memakai sehelai benang pun, maklum saja, semalam keduanya baru saja bergulat! Haha! Iya! Melakukan hubungan suami istri.
Zia menatap Aaron dengan kening mengerut "Untuk apa? Aku akan tetap bekerja".
Aaron pun berdecak kesal "Ck! Kau dengarkan saja apa yang saya katakan! Kau ini bukanlah orang biasa sekarang! Kau adalah istri dari seorang Aaron Alexander! Semua orang bahkan mengetahui statusmu itu!".
Mendengar itu Zia mengulum senyumnya "Iya, Tap-...".
"Diam! Biarkan perusahaanmu saya yang handle!" potong Aaron.
Itu adalah percakapan mereka pada tempo hari, dan sekarang tepat dua bulan pernikahan, Aaron sudah resmi menjadi pemilik dari perusahaan BW Company! Iya! Zia secara cuma-cuma memberikan semua itu kepada Aaron. Inilah akibat dari cinta buta! Saking cintanya kepada Aaron, Zia sampai menuruti perkataan lelaki itu. Padahal aneh saja bukan? Dalam satu bulan mampu membuat Zia jatuh cinta kepada Aaron? Tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi dan tidak ada lagi yang bisa diubah.
{What?! Are you crazy? Zia! Come on! Don't be a fool! Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan?} Tutur Azura dengan kesal. Pasalnya ia tak habis pikir dengan sahabatnya ini, bagaimana mungkin sahabatnya itu memberikan perusahaan yang sudah ia pegang selama bertahun-tahun diberikan secara cuma-cuma kepada Aaron?.
Zia menghela nafas panjang {Aku sadar Zura! Kau tahu bukan? Aku sudah sangat mencintai Aaron! Aku yakin dia juga seperti itu!}.
Diseberang sana Zura terkekeh remeh {Bullshit! Kau sudah cinta buta! Apa kau tidak sadar akan perlakuan Aaron terhadapmu? Dia hanya memanfaatkanmu Zia! Semua perlakuan manisnya hanya semata-mata untuk memuaskan nafsunya kepadamu! Dengar! Setelah dia berhasil mempertemukan kamu dengan Om Nick dan Tante Alyssa aku yakin dia akan meninggalkanmu, tidak peduli jika kau hamil atau sebagainya}.
{Tidak mungkin Zura! Suamiku pasti sudah mencintaiku!} Balas Zia tak mau kalah.
Zura semakin tak habis pikir dengan sahabatnya ini, Ia memijat pelipisnya beriringan dengan nafas yang ia tarik dalam-dalam {You're really crazy now! Okay! Up to you! The most important thing is, what I say must be the truth! Let's see later!}.
Zia menghela nafas kasarnya {Apa kau marah kepadaku?}.
{Tidak! Aku hanya sedikit kesal! Kau tahu? Now you are completely crazy!} balas Zura dengan ketus.
{Zura...Im really sorry to you. Tapi aku sangat mencintai Aaron!} Zia berkata dengan nada sendu.
Zura hanya bisa menghela nafas panjangnya {Up to you Zia! Jangan sampai aku mendengar kau meminta cerai nantinya! Jika itu benar terjadi, maka kau akan ku sembunyikan! Lihat saja nanti!}.
{Baiklah!}.
Zia dan Zura berbincang hingga larut malam, sampai-sampai Aaron pulang Zia tak menyadari akan itu. Ketika ia turun, Zia dapat melihat Aaron duduk dimeja makan. Namun sedetik kemudian, kening Zia mengerut kebingungan. Pasalnya Aaron duduk tapi tidak makan, di atas meja itu sama sekali tak terlihat makanan.
Zia mendekati Aaron "Kenapa kau hanya diam saja? Apa pelayan tidak mem-...".
"Saya memintamu untuk memasak untukku! Tugasmu memasak! Saya sudah pernah mengatakan bahwa kau harus memasak sampai seterusnya!" Potong Aaron datar. Hal itu tentu membuat Zia terkejut! Zia sudah lupa akan itu! Bagaimana tidak? Tadi, dia sedang berbincang dengan Zura, itulah kenapa dia sampai lupa.
"Maaf, kalau begitu kau ingin aku memasak apa untukmu?".
Aaron menatap Zia dengan datar "Tidak perlu! Kau itu benar-benar tidak berguna! Sekarang hanya karena kau berdiam dimansion kau bisa melakukan semua yang kau inginkan?".
Degg!
Tumben sekali Aaron berkata begitu kasar kepada, padahal waktu lalu-lalu Aaron sangat jarang mengatakan hal kasar yah walaupun terdengar ketus.
Aaron yang melihat Zia diam pun menjadi semakin kesal "Ck! Apa kau tuli?".
"Maaf...aku lu-lupa.." ucap Zia hati-hati.
Aaron menghela nafas kasarnya "Tidak berguna!" umpat Aaron lalu pergi meninggalkan wanita itu.
Sedangkan Zia terdiam ditempat "Apa aku benar-benar keterlaluan? Bagaimana bisa aku lupa?" tanyanya pada diri sendiri.
Zia pun duduk di kursi itu, ia memandang kursi yang sempat diduduki oleh Aaron dengan sendu "Pasti dia sangat marah kepadaku...bodoh sekali diriku ini! Bisa-bisanya aku lupa!" ucapnya.
Ting!
Ponselnya berdering menandakan ada sebuah pesan masuk, setelah dilihat ternyata itu dari Bella.
(Zia, apa kabar?).
Zia tersenyum (Baik ma. Mama dan papa bagaimana?).
(Baik. Kamu bahagia bersama Aaron?).
(Iya ma. Zia bahagia).
(Baguslah! Mama tunggu kabar bahagianya ya!).
Balasan itu membuat Zia tersenyum. Ia membalas pesan itu lalu mematikan kembali ponselnya. Setelah lama terdiam, Aaron pun datang sudah dengan stelan jas yang begitu rapi.
Zia yang melihat itu mengerut bingung "Bukankah ini sudah larut? Kenapa ka-...".
"Saya ada urusan penting!" potong Aaron lalu pergi meninggalkan Zia.
Sedangkan Zia menatap punggung yang mulai menjauh itu dengan sendu "Kenapa aku merasa bahwa Aaron sudah mulai memperlihatkan watak aslinya?" gumamnya.
Tak tahu saja dia jika Aaron akan pergi ke markas Pavel. Zia memang belum mengetahui bahwa Aaron adalah ketua mafia yang terkenal itu, akan tetapi Zia sudah mulai sedikit curgia.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Suci Imas Sadah
sebodoh itu zia..udh bertahun2 mandiri malah jd lemah gt..aron udh kaya raya msh mau aj lg perusahaan zia..
2024-01-15
0