Seminggu setelah kejadian itu Zia semakin menjauh dan bersikap sinis kepada Aaron. Walaupun dia selalu menjalankan tugas-tugasnya seperti lalu-lalu, akan tetapi kini sikapnya telah berubah seratus delapan puluh derajat! Bahkan Zia memilih untuk tidur pisah ranjang. Dan seminggu itu pula Aaron semakin tersiksa! Selama seminggu ia tak bisa tidur dengan nyaman! Zia benar-benar menjauhinya! Sungguh! Ia benar-benar menyesal!.
"Makanlah! Aku harus pergi" ucap Zia datar lalu pergi dari sana.
Aaron menghela nafas beratnya "Aku benar-benar menyesal! Kenapa aku begitu bodoh? Argh! Sialan!". Benar bukan? Penyesalan memang datang selalu terakhir! Sama seperti Aaron! Namun bagaimana lagi? Zia selalu menghindar darinya, bahkan tak ayal jika Zia hanya mengatakan sepatah dua kata kepadanya. Dia sendiri dapat melihat raut kebencian diwajah Zia.
Zia duduk di kursi yang ada di halaman belakang mansion, disana dia duduk sembari menatap cincin pernikahan yang masih terpasang cantik di jari manisnya.
Zia pun melepaskan cincin itu, lalu menatapnya "Sudah cukup waktu satu Mingguku disini! Aku harus pergi! Aku tidak Sudi tinggal satu atap dengan lelaki brengsek itu!" gumamnya.
***
Dalam kamar itu, Zia baru saja selesai mempacking kopernya. Hari sudah menunjukkan waktu tengah malam. Setelah semuanya yang ia butuhkan telah selesai ia packing, Zia pun keluar. Zia menuju kamar dimana Aaron tidur saat ini, disana dia dapat melihat lelaki itu tidur dengan gelisah. Zia meletakkan Sebuah surat beserta cincin pernikahan itu di atas nakas, selanjutnya Zia menatap Aaron dengan dalam [Aku mencintaimu dan juga membencimu! Maaf...] batinnya.
Zia keluar berjalan ke arah depan gerbang mansion, disana sudah ada satu mobil hitam yang sudah dipersiapkan oleh Azura guna membantu dirinya. Untung saja Zia keluar tengah malam, jadi tidak ada yang tahu akan itu.
Azura pun dengan senang hati membantu Zia setelah menerima kabar bahwa Zia meminta untuk dia tolong. Jelas saja Azura menolongnya! Terlebih lagi Zia sedang mengandung! Nah loh! Mengandung? Iya! Zia sedang mengandung anak dari lelaki brengsek itu! Dua hari lalu Zia merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya dan ia langsung memeriksakan diri kepada dokter. Setelah diperiksa, ternyata Zia sedang mengandung! Hal itu membuat Zia senang sekaligus sedih, bahkan ia sempat berpikir untuk mengugurkan kandungannya karena ia tidak Sudi mengandung benih dari lelaki yang hanya memanfaatkan tubuhnya. Namun, Zia membuang pikiran jahatnya itu karena pada dasarnya dia masih mencintai Aaron dan dia juga tidak mau membunuh anak yang tidak bersalah itu.
Didalam mobil itu, Zia terus memandang ke arah jendela kaca mobil [Aku benar-benar minta maaf Aaron! Tapi jujur, aku tidak mau hidup denganmu jika aku hanyalah pemuas nafsumu, terlepas dari semua itu kau sudah membohongiku] batinnya.
"Nyonya, kita sudah tiba. Kita akan menggunakan pesawat pribadi milik Tuan Nico, dan Nyonya tenang saja, semua cctv telah kami hentikan agar kepergian Nyonya tidak ada yang tahu. Kami akan berangkat ke Melbourne, Australia" Ucap orang suruhan Azura.
Zia hanya mengangguk dan terus berjalan mengikuti langkah kaki lelaki bertubuh kekar itu. Hingga tiba dimana ia akan masuk ke pesawat itu, Zia terus berjalan dan duduk di kursi yang ada dalam pesawat tersebut. Zia duduk sembari terus menatap ke arah luar jendela dan jangan lupa! Juga sembari mengelus perut ratanya yang didalamnya sudah ada satu kehidupan.
"Maafkan mommy sayang! Tapi mommy harus melakukan ini, sekali lagi maaf" sesal Zia kepada calon bayinya.
***
|To Aaron:
Aaron, aku minta maaf. Tolong jangan mencari ku lagi! Aku hanya ingin memberitahumu jika aku hamil dan kau tidak perlu mencari kami. Aku mohon jangan mencari ku karena aku sangat membencimu! Maaf...Aku mencintaimu tapi juga membencimu
From Zia :')| Surat yang ditulis tangan oleh Zia sudah terdapat sebuah foto USG dengan satu kertas kecil yang bertuliskan You are going to be a Daddy! Lelaki sialan! Dan tak lupa juga dengan cincin yang ada di atas kertas itu.
Lidah Aaron serasa kelu, baru saja bangun dari tidurnya dia sudah mendapatkan kabar yang sangat begitu buruk!
Antara sedih dan bahagia, Aaron meneteskan air matanya sembari menggenggam erat cincin tersebut "Argh! SIALAN! Aku sangat mencintaimu Zia! Aku benar-benar menyesal!..." Gumamnya lirih.
"Tidak! Jangan tinggalkan aku Zia!..." lanjutnya dengan isakannya. Benar yang dikatakan oleh Nico, bahwa dia akan menyesal dan sekarang benar terjadi! Dia menyesal! Namun mau bagaimana lagi? Zia sudah pergi meninggalkannya! Bahkan entah kemana.
Aaron meraih ponselnya lalu menghubungi semua anak buahnya "Cari dan temukan dimanapun keberadaan istri saya! Jika tidak ditemukan maka kalian tanggung akibatnya! Saya tidak mau tahu! Kalian harus menemukan keberadaan istri saya!" ucapnya tegas namun terkesan lirih. Lalu ia langsung mematikan ponselnya, setelahnya ia langsung memakai stelan jasnya. Bahkan untuk mandi tidak dia lakukan demi pergi mencari keberadaan istrinya.
Sementara diwaktu dan tempat yang berbeda, Jordan dan Bella sama-sama dikejutkan dengan pesan yang dikirimkan oleh Zia, dimana dalam pesan itu menjelaskan tentang apa yang terjadi selama ini. Walau mereka senang akan kehamilan Zia, mereka juga begitu kecewa dengan Aaron.
"Kenapa jadi seperti ini pa?..." Isak Bella.
Jordan sudah berdiri dengan tegas, rahangnya kini mengeras. Terlihat jelas bahwa saat ini dia sedang dilanda dengan amarah yang memuncak!.
[Aaron!] batinnya penuh amarah. Bagaimana bisa putra mereka melakukan hal yang menjijikan seperti itu? Pikirnya.
Jordan menarik Bella dan langsung membawanya ke mobil, mereka akan pergi ke mansion Aaron. Bella tidak banyak bicara karena dia mengerti akan tindakan Jordan, terlebih lagi dia hanya bisa menangis.
Setelah beberapa jam, Jordan dan Bella tiba di mansion Aaron. Jordan langsung masuk sembari meneriaki nama putranya. Bella pun mengikutinya dari belakang "AARON!".
"AARON! KELUAR KAMU!".
"AARON!".
Baru saja ingin keluar, Aaron sudah mendengar suara ayahnya.
Aaron yang mendengar suara ayahnya langsung berlari keluar untuk menemui kedua orang tersebut.
"Papa? Mama?".
Bella hanya menatap putranya dengan kecewa, sedangkan Jordan langsung mencengkeram kerah kemeja yang dikenakan Aaron "Apa yang kau lakukan kepada Zia hm?".
Aaron menelan salivanya dengan paksa, jujur ia tak tahu harus berucap apa.
"JAWAB! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN KEPADA ZIA AARON?!" Jordan pun semakin emosi.
"Maaf.." hanya satu kata itu yang mampu keluar dari mulutnya itu.
Bughhh!
Bughh!
Bughh!
Tiga pukulan melayang ke perut Aaron "Uhuk! Uhuk!".
Jordan menatap Aaron dengan begitu menyeramkan "Kau! Sejak kapan kau menjadi lelaki brengsek seperti ini Aaron? Apa papa pernah mengajarkan ini kepadamu? Kau!..." Bela disebelahnya hanya bisa terdiam, dia memilih diam karena pikirannya saat ini sedang tertuju kepada Zia. Kemana menantunya itu? Dan apakah dia baik-baik saja? Pikirnya.
"Sialan! Kau tahu? Nick dan juga Alyssa sedang dalam perjalanan pulang ke kota ini! Apa yang harus papa dan mama katakan nanti? Brengsek!" umpatnya dengan kasar.
"Papa tidak mau tahu! Kau harus temukan dimanapun keberadaan istrimu! Jika tidak, maka papa tidak akan pernah untuk memaafkanmu!" lanjutnya.
Bella menatap Aaron dengan kekecewaannya "Mama sangat kecewa padamu Aaron, kau menghancurkan hati mama. Putra yang selama ini mama didik dengan baik, bahkan mama banggakan didepan banyak orang ternyata adalah seorang lelaki Brengsek!" ucap Bella kecewa. Tak pernah dia berpikir bahwa pada akhirnya Aaron adalah lelaki brengsek! Putra semata wayangnya yang dia jaga dan banggakan dengan tulus, ternyata adalah lelaki pengecut!
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
mkanya aroon jdi cowok jg sombong dan egois ditinggalin tau rassnya khan mnyesal tak berguna
2025-02-19
0
Maya Lara Faderik
rasain Aaron dimana sikap arroganmu tidak mencintai Zia tapi tidak ingin melepaskan nya bukan kah itu egois Zia bukan kekasih atau jalangmu bodoh walaupun hanya sekadar perjodohan jangan sia sia kan perkahwinan mu terima dan belajar lah untuk menyintai nya geram dengan kegensian nya ,Aaron ,Aaron brensek biarkan dulu Thor biar dia menderita dan harus menghargai selepas tiada baru tahu semangat Thor,..
2023-11-29
1