Bab 16 - Skakmat !!

Dion terkejut setengah mati melihat ayah mertuanya sedang berada di kediamannya. Terlebih sekarang ayah mertuanya itu tengah melihat kondisinya yang masih kusut.

Arjuna dan Bening memang ke Bandung sengaja tak memberi kabar sebelumnya. Keduanya ingin memberi kejutan untuk berlibur bersama sejenak dengan anak, menantunya dan kedua cucunya itu.

"Papa," sapa Dion kembali berusaha mengusir kegugupannya.

"Duduk," perintah Arjuna singkat namun terdengar tegas dan menyeramkan.

Akhirnya Dion pun berjalan menuju meja makan. Dan kini keduanya saling duduk berhadapan. Aura menegangkan tengah menyelimuti area meja makan.

"Sudah mandi?" tanya Arjuna tiba-tiba.

"Be_lum Pa," jawab Dion kikuk berasa seperti tengah sidang skripsi dengan penguji yang sangat garang. Nada suara ayah mertuanya itu seakan ingin mengulitinya dalam-dalam.

"Jam berapa ini?" tanya Arjuna yang nadanya sudah naik beberapa oktaf.

"Iya, Pa. Maaf, Dion bangun kesiangan. Ini aku mau ke kamar Devina dan Disya buat nyiapin urusan mereka berangkat sekolah karena Binar masih mandi," jawab Dion semakin tak berdaya di hadapan ayah mertuanya.

"Sudah bangun kesiangan, mertua gedor pintu seperti orang kebakaran jenggot nyaris jadi gelandangan, eh ditambah pintu kamar enggak dikunci. Gimana kalau anak-anak kalian nyelonong masuk terus lihat Mami Papinya lagi polosan kayak donat tanpa tepung gitu. Cucu-cucuku masih suci. Jangan kamu nodai mata mereka dengan hal-hal atau masalah orang dewasa. Paham kamu!" sengit Arjuna.

"Iya, Pa. Dion minta maaf. Semalam lupa kunci pintu kamar," jawab Dion seraya menghela napas berat.

"Beruntung aku dan Mama kalian sudah datang pagi-pagi ke sini dan bawa kunci cadangan. Jadi mata cucu-cucuku yang masih suci itu terselamatkan. Tahu sendiiri si kembar itu anak yang sangat aktif dan cerdas. Mau jawab apa kalian kalau sampai kepergok mereka lagi mengolah adik bayi. Pastinya si kembar akan ikut mengolah adik bayinya juga. Terlebih Disya sudah pengin punya adik bayi. Pastinya ia mengira mengolah adik bayi seperti membuat donat pakai tepung yang ia bisa ikut bergabung dengan bebas sama kedua orang tuanya. Huft !!"

"Maafin Dion, Pa."

Dion hanya bisa terus meminta maaf pada Arjuna dengan kepala tertunduk saat ayah mertuanya itu menasehatinya secara menyeluruh atas kesalahannya.

"Pa, aku permisi dulu mau ke kamar anak-anak." Dion pun meminta izin pada Arjuna seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Ngapain berdiri. Duduk! Papa belum selesai berbicara."

Dion pun akhirnya mendaratkan b0kongnya kembali ke kursi.

"Anak-anak sudah Papa dan Mama urus tadi. Sekarang mereka sedang sekolah. Nanti kami juga yang akan menjemput mereka pulang sekolah. Kamu dan istrimu siap-siap saja barang kalian berdua yang mau dibawa. Kita sekeluarga akan pergi ke Lembang. Liburan di vila mendiang kakek buyutnya Devina dan Disya,"

"Kamu siap-siap sana bilang ke istrimu. Dan satu hal lagi, kamu jangan masuk ke kamar si kembar. Ada istriku di dalam sana sedang sibuk menyiapkan baju Devina dan Disya," perintah Arjuna dengan jiwa posesifnya.

"Makasih, Pa."

"Hem," jawab Arjuna singkat.

Alhasil Dion masuk kembali ke dalam kamar Binar.

Ceklek...

Derit pintu kamar Binar yang didorong perlahan oleh Dion pun terbuka. Kemudian pintu pun ditutup kembali. Bersamaan dengan pintu kamar mandi yang juga terbuka.

Binar keluar dengan hanya memakai handuk saja mulai dari ketiak hingga bagian pa_ha nya. Dalam benak Binar, sang suami sedang berada di kamar si kembar. Namun saat menoleh ia begitu terkejut melihat Dion sedang berdiri mematung di dekat pintu kamarnya.

"Kak Di_on," ucap Binar dengan nada terbata-bata bercampur terkejut.

Glukk...

Dion hanya bisa mematung dan menelan salivanya dalam-dalam melihat Binar dengan tetesan air selepas mandi. Kaki jenjang istrinya yang putih mulus dan saat ini dalam kondisi basah setelah mandi terekspos dengan sempurna. Terlihat semakin cantik dan se*xy di matanya.

Binar mendadak merapatkan handuknya kala Dion perlahan berjalan menuju ke arahnya. Ia khawatir Dion menerjangnya kembali walaupun logika Binar mengatakan tidak. Sebab semalam Dion dalam pengaruh obat dan sekarang sudah kondisi normal. Mana mungkin suaminya itu sudi menyentuh dirinya dalam kondisi normal, pikirnya. Seketika...

Bersambung...

🍁🍁🍁

Bantu Like💋

Terpopuler

Comments

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

🤭🤭🤭🤭 Diin kicep gak bisa bicara LG klu udah ketahuan.

2024-12-01

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

seketika Dion memeluk binar LG.

2024-12-01

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

maaf thor gak kasih hadiah koinnya blm cukup/Pray//Pray/

2024-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!