Bab 5 - Terlihat Pucat

Saat terbangun pagi harinya, Binar merasakan tubuhnya terasa lemah dan nyeri di salah satu sisi bagian perutnya.

"Eugh... sakit," cicit Binar yang wajahnya tampak sedikit pucat.

Akhirnya tangannya dengan cepat langsung berusaha meraba laci di sebelah ranjangnya sekuat tenaga yang ada. Dan ia pun berhasil meminum obat yang terdapat di dalamnya.

"Apa aku terlalu kecapekan akhir-akhir ini jadinya kambuh dan semakin sakit ya Tuhan. Nanti aku coba meminta pembatalan jadwal lembur biar aku bisa banyak istirahat. Aku mohon panjangkan umurku ya Tuhan. Demi keluargaku dan juga cintaku," batin Binar.

Walaupun dalam keadaan kurang enak badan, Binar tetap menjalankan kewajibannya dengan baik di rumah. Ia baru saja selesai memasak sarapan untuk suami dan anak-anaknya.

"Mami cakiit?" tanya Disya yang dikenal banyak bersuara dan manja namun sangat perhatian pada ibu sambungnya itu. Sedangkan Devina lebih pendiam dan cukup mandiri.

"Enggak sayang," jawab Binar singkat dan berusaha tersenyum di depan si kembar.

Ketiganya tengah berada di meja makan. Binar sedang sibuk menata sarapan. Dion masih belum keluar dari kamarnya.

"Ogg ucat muka na Mami kayak antuu," cicit Disya seraya menatap wajah Binar.

Mendengar obrolan sang adik dengan tantenya yang kini berubah status menjadi ibunya, Devina melirik sekilas dan memang wajah Binar terlihat pucat.

"Haha... ada-ada saja anak Mami satu ini. Hantu mana mungkin bisa bicara dengan manusia, sayang. Ayo cepat dimakan sarapannya. Nanti keburu telat masuk sekolahnya," ucap Binar seraya berusaha tersenyum dan menutupi rasa sakit yang timbul tenggelam mendadak datang padanya.

"Aciaaapp Mami taa," cicit Disya bersemangat.

Saat si kembar menyantap sarapan buatan Binar, Dion keluar dari kamar dengan setelan kemeja yang sudah rapi. Pagi ini dirinya ada rapat di kampus. Sudah beberapa tahun ini dirinya menjadi Dekan.

Tidak setiap hari ia ke kampus. Terlebih ada asistennya yakni Reni, sahabat mendiang Berliana, yang membantu dirinya jika ada urusan kampus yang mendesak dan jadwal pertemuan penting atau kedinasan luar kota.

Ya, Reni telah lulus lebih cepat daripada Berliana dan dia juga mendapatkan nilai yang cukup tinggi. Alhasil saat Dion membutuhkan asisten di kampus, Berliana menawarkan padanya untuk mempekerjakan Reni. Terlebih saat itu sahabat Berliana itu sedang membutuhkan uang untuk biaya adik-adiknya sekolah di kampung.

☘️☘️

Dion pun berjalan perlahan menuju meja makan.

"Pagi malaikat kecil Papi. Devina dan Disya yang cantik jelita. Mmuach..." sapa Dion seraya mencium pipi Devina dan Disya. Bahkan saking gemasnya Dion pada Disya, ia sampai mencubit pipi putrinya itu.

"Ih Papi !!" pekik Disya dengan bibir yang sudah mengerucut lucu ke depan.

"Hehe...habisnya pipimu kayak bakpao. Kamu lihat pipi kakakmu saja enggak gembul begini kayak kamu," ledek Dion seraya tertawa kecil.

"Papi ce man kak Depiii. Acuu ce man cama Mami. Uhh !!" keluh Disya karena ia menganggap sang Ayah selalu pro dengan Devina. Sedangkan dia adalah kubu Binar, ibu sambungnya.

"Kakak mau sarapan nasi goreng apa roti panggang?" tanya Binar pada Dion.

"Sayang, Papi pamit dulu ya. Soalnya sudah buru-buru mau ada rapat di kampus. Belajar yang pintar ya sayang dan jangan nakal di sekolah. Oke ?"

"Ocleee..." jawab Devina dan Disya kompak namun suara Disya yang terdengar paling lantang.

Dion pun tak menggubris pertanyaan istrinya tadi. Ia sibuk berpamitan dengan kedua buah hatinya. Usai Devina dan Disya bersalaman padanya, Dion pun langsung berjalan ke depan meninggalkan area meja makan.

Binar yang akhirnya tahu bahwa suaminya tak bisa sarapan bersama, ia langsung dengan cepat memasukkan nasi goreng dan roti bakar pada dua kotak bekal yang berbeda. Lalu ia masukkan ke dalam tas khusus makanan dan tak lupa juga susu putih hangat kesukaan suaminya yang ia tahu dari mendiang sang kakak sejak dulu ketika Berliana sering bercerita padanya tentang apa saja yang disukai oleh Dion.

Dengan langkah buru-buru, Binar berusaha mengejar Dion yang sudah masuk ke dalam mobil.

Tuk...tuk...tuk...

Binar mengetuk kaca mobil Dion. Dan akhirnya mau tak mau Dion pun membukanya.

"Apa?" tanya Dion seperti biasa dengan nada datar dan tatapan dingin pada Binar.

"Ini Kak, bekalnya. Jangan lupa sarapan biar enggak sakit," ucap Binar tulus seraya menyerahkan tas bekal pada suaminya.

"Gak perlu," ucap Dion yang sejujurnya gengsi menerima bekal dari Binar.

Dan Binar pun tak kehilangan akal. Ia langsung menaruh tas bekal tersebut di atas pangkuan Dion. Walaupun sang empunya belum menerimanya.

"Sudah aku buatin, Kak. Terserah kakak mau dimakan apa enggak. Kalau enggak suka, nanti buang saja tapi jangan di hadapanku. Hati-hati di jalan, Kak. Assalammualaikum," ucap Binar seraya melangkah masuk kembali ke dalam rumah untuk mengantarkan anak-anaknya sekolah lalu ia berangkat kerja. Dikarenakan hari ini dirinya mendapat shift pagi.

"Waalaikumsalam," jawab Dion dalam hati.

"Tunggu. Sepertinya sepintas aku lihat, wajah dia sedikit pucat hari ini. Apa dia sakit atau marah karena ucapanku semalam?" batin Dion.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Hi Sobat Safira 💋

Pengumuman Kuis Receh Othor Tidak Solehot kemarin, pemenangnya adalah...

Selamat buat Sobat Safira yang namanya tertera di atas, Mohon DM othor ya untuk ambil hadiahnya🙏

Buat Sobat Safira lainnya yang belum beruntung, semoga beruntung di lain waktu. Othor Tidak Solehot suka tahu bulat di goreng dadakan kalau menerbitkan kuis atau GA. Yang sudah lama menjadi pembaca setiaku pasti paham karakter Othor.

Jadi pantengin terus karya Othor Tidak Solehot dan jangan lupa like dan komen setiap chapternya💋

*Jangan tanya Binar dan Dion kapan belah duren. Othor masih nunggu dengan setia si durennya mateng dalam kuali😆

Haturnuhun💋

Terpopuler

Comments

antha mom

antha mom

thor sehat sehat lah si binar ya jangan sampai Dion nya menikah lagi yang ke 6x nya 🤭

2025-01-14

1

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

rasanya hatiku ikut sakit lihat perlakuan Dion terhadap binar.

2024-11-15

0

Puspa Sella

Puspa Sella

dion terlalu kejammm

2024-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!