Bab 8 - Dion Tidak Fokus

Setelah melepas rindu sejenak bertemu dengan Binar, Langit pun bergegas pergi meninggalkan rumah sakit. Binar pun bersiap menuju ruang operasi untuk bekerja.

Namun sebelum pergi meninggalkan rumah sakit, Langit menyempatkan diri bertemu dengan Dokter Meta guna menanyakan kondisi terkini tentang penyakit Binar secara detail.

"Apa Binar masih bisa disembuhkan, Dok?" tanya Langit yang kini sudah duduk berhadapan dengan Dokter Meta.

"Harapan selalu ada. Walaupun kini penyakit Dokter Binar pada tahap akut dan hampir mendekati kronis, kita tetap berusaha semaksimal mungkin demi kesembuhannya. Dikarenakan jika sudah mencapai level kronis akan cukup sulit. Saat ini masih ada jalan transplantasi yang dapat dilakukan Dokter Binar," tutur Dokter Meta menjelaskan apa adanya.

Awalnya ia sempat terkejut saat Langit yang mengaku sebagai sahabat Binar mendadak mengetuk pintu ruangannya guna menanyakan kondisi terkini penyakit yang diderita Binar.

Sebab yang ia tahu selama ini hanya Binar, Dokter Jessy yang menangani Binar di Jogja dan dirinya saja yang mengetahui rahasia tentang penyakit Binar. Faktanya, Langit ternyata sudah mengetahui rahasia tersebut jauh sebelum dirinya. Akhirnya ia pun mengatakan apa adanya pada Langit tentang kondisi Binar.

"Apa Binar tidak mau menjalani transplantasi atau kenapa, Dok?" tanya Langit.

"Dokter Binar belum menemukan donor yang cocok. Biasanya lebih besar kemungkinan cocok pada keluarga namun tidak menutup kemungkinan di beberapa kasus yang terjadi, di keluarga justru tak cocok. Dan orang lain lah yang cocok menjadi pendonor," jawab Dokter Meta.

"Boleh saya memeriksakan diri pada dokter? Siapa tahu saya cocok sebagai pendonor untuk kesembuhan Binar. Dan kalau saya cocok jadi pendonor Binar, mohon rahasiakan identitas saya sebagai pendonornya karena saya yakin dia akan menolak jika tahu orang itu adalah saya," pinta Langit pada Dokter Meta.

☘️☘️

Kampus.

Setibanya di kampus, Dion memasang wajah dingin nan jutek pada setiap orang yang menyapanya termasuk Reni.

"Siang, Pak. Tumben Bapak datangnya mepet sekali. Rapat kurang lima menit lagi," ucap Reni seraya memperhatikan dengan seksama wajah Dion yang ditekuk. Entah mengapa, dirinya pun tak tahu penyebabnya.

"Macet di jalan. Kamu sudah siapin bahannya?"

"Sudah, Pak. Dan sudah saya kirim juga ke email Bapak sejak semalam," jawab Reni.

"Ayo kita segera bergegas ke ruangan rapat," ajak Dion seraya melangkah meninggalkan ruangannya.

Baru setengah jalan menuju ruang rapat, Dion terlupa dengan buku catatan pentingnya di atas meja. Sontak langkah kakinya pun berhenti. Reni pun terkejut sehingga ikut menghentikan langkahnya.

"Astaga benar-benar sial !! Gara-gara Binar jadi fokusku hilang semua. Padahal biasanya enggak begini. Huft!" umpat Dion dalam hati.

"Ada apa, Pak? Apa ada yang ketinggalan?" tanya Reni heran melihat sikap Dion cukup aneh hari ini. Tidak seperti biasanya.

"Tolong kamu ambilkan buku catatanku di atas meja kerjaku. Nanti kamu segera nyusul ke ruang rapat. Aku pergi dulu," ucap Dion seraya berjalan menuju ruang rapat.

"Baik, Pak." Reni pun menjawabnya singkat dan langsung berbalik badan kembali menuju ruangan Dion dengan segera. Sehingga ia pun mempercepat langkahnya.

Kebetulan Reni juga memegang kunci ruangan Dion sehingga ia bisa masuk secara mudah.

"Ini dia buku catatannya," gumam Reni saat ia sudah menemukan buku catatan milik Dion.

Tangannya pun mengambil buku tersebut yang memang berada di atas meja kerja Dion. Dan tiba-tiba tangannya mematung ke udara seraya menggenggam buku tersebut.

Ekor matanya tanpa sengaja memandang sebuah pigura yang berada di atas meja kerja Dion. Foto Berliana, sahabatnya, masih setia berada di tempat itu sejak Dion menjabat sebagai Dekan hingga sekarang. Bukan diganti menjadi foto Binar, istrinya Dion saat ini.

"Ternyata pesona Berliana belum bisa digantikan oleh Binar. Sampai-sampai sudah ganti istri tapi tetap foto Berliana yang setia dipajang. Hmm..."

"Apa mereka berdua sudah melakukan ritual malam pertama? Tapi, kenapa sampai sekarang Binar belum juga hamil ya? Apa Binar mandul?" batin Reni mendadak kepo.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

makanya jgn mengabaikan binar tu akibatnya skrg jadi gak fokus nyalahin binar Mulu.

2024-11-15

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

cemburu tuh si Dion /Proud/

2024-10-25

0

Hulatus Sundusiyah

Hulatus Sundusiyah

ayoo lanjutkan ke kepo an mu reni....

2024-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!