Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?

Tap...tap...tap...

Derap langkah sol sepatu Dion menggema memasuki lobby Hotel Padma. Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari arah belakang.

"Pak Dion," panggil Prita.

Sontak tubuh Dion menoleh ke belakang dan melihat Prita baru saja tiba di hotel. Prita pun berjalan dengan mempercepat langkahnya menuju tempat sang atasan berdiri. Saat sudah dekat, Prita sedikit terkejut dan memicing tatapannya pada bibir Dion yang terlihat ada bekas susuu.

"Bapak habis minum susuu?" tanya Prita.

"Hah, maksudmu?" tanya Dion balik seakan terlupa apa yang baru saja ia lakukan sebelum bertemu Prita di lobby hotel.

Seketika dengan sigap, Prita mengambil saputangan dari dalam tasnya. Lalu ia pun mengelap bibir Dion yang masih ada bekas susuu tersebut.

Dion pun hanya bisa berdiri mematung saat sekretarisnya itu membersihkan mulutnya.

"Nah, sudah bersih kan sekarang. Bapak seperti anak-anak saja. Suka belepotan kalau minum susuu," ucap Prita seraya terkekeh.

"Astaga malunya. Kok bisa aku enggak ngaca dulu sebelum masuk hotel," batin Dion malu.

Faktanya, bukan hanya susuu yang tandas masuk ke perut suami Binar. Namun semua bekal dari Binar dilahap habis oleh Dion dan telah berpindah ke dalam perutnya. Baik nasi goreng seafood plus omelet kesukaannya, dua buah roti panggang isi selai kacang favoritnya dan susuu putih hangat.

Binar sangat paham semua makanan kesukaannya. Terlebih perutnya yang sangat keroncongan lalu tersiram dengan susuu hangat, rasanya begitu melegakan. Binar sengaja menaruh susuu hangat tersebut ke dalam termos kecil mirip seperti tumbler yang di design khusus untuk menjaga suhu cairan di dalamnya agar tetap terjaga hingga dua puluh empat jam.

Alhasil perut Dion pun kenyang dan pikirannya sudah tidak pusing dengan suara demo perutnya.

Dion dan Prita segera naik menggunakan lift menuju lantai sepuluh yakni ke kamar Mr. Jonathan yang terdapat ruang meeting khusus di sana.

☘️☘️

Akhirnya setelah meeting yang berlangsung selama tiga jam, perusahaan Dion dengan Mr. Jonathan mencapai kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Usai santap malam bersama, Mr. Jonathan mengajak Dion dan Prita menuju sebuah privat room yang berada di lantai tiga di hotel tersebut. Awalnya Dion menolak secara halus namun karena desakan Mr. Jonathan yang baru pertama kali datang ke Indonesia, akhirnya mau tak mau Dion pun menemaninya.

Sebagai pebisnis ia sering menemani kliennya ke bar walaupun ia tak minum alkohol. Namun ia tak menyangka malam ini Mr. Jonathan bukan hanya minum bahkan menyewa beberapa penari plus plus yang berlenggak-lenggok di depan matanya dengan hanya mengenakan kain tipis yang menutupi alat krusial mereka.

Seketika sesuatu yang panjang di bawah perutnya pun bereaksi. Walaupun itu reaksi terkejut normal karena ia seorang pria tulen. Dirinya berusaha memukul mundur gejolak tersebut dengan menarik napas sejenak lalu menghembuskannya secara perlahan.

Seakan mendadak didera rasa haus di kerongkongannya karena melihat pemandangan yang tak lazim di depan sana, Dion pun meneguk segelas jus jeruk pesanannya hingga tandas.

Gluk...

Gluk...

Gluk...

Privat party itu pun masih berlangsung. Dan tak berselang lama tiba-tiba kepala Dion mendadak pusing dan tubuhnya sedikit kegerahan. Padahal AC atau pendingin ruangan di sana cukup dingin suhunya.

Lantas Dion pun berdiri dan mohon izin pada Mr. Jonathan untuk pergi ke kamar mandi. Dikarenakan kamar mandi di privat room tersebut hanya ada satu dan sedang dipakai oleh sekretaris Mr. Jonathan, akhirnya Dion pun keluar ruangan tersebut untuk mencari toilet umum yang tak jauh dari sana.

"Kamu ngapain ikut saya keluar? Lebih baik kamu di dalam temani Mr. Jonathan saja," ucap Dion menyuruh Prita masuk kembali.

"Saya khawatir sama Bapak. Wajah Bapak pucat begini. Nanti kalau pingsan gimana coba," ucap Prita dengan mimik wajah yang terlihat cemas menatap Dion.

"Aku enggak apa-apa. Nanti segera aku kembali. Aku ke toilet enggak lama kok," ucap Dion.

"Aku ikut Bapak saja. Takut kenapa-napa nantinya," ujar Prita yang tetap ngotot mengikuti Dion hingga di depan toilet pria.

Kebetulan mereka menemukan toilet umum yang berada di ujung koridor dekat lift. Dion pun masuk dan Prita berdiri di depan toilet menunggu bosnya.

Tiba-tiba Prita juga ingin buang air kecil. Kebetulan toilet umum pria dan wanita terpisah. Toilet wanita di ujung koridor sebelah kiri dan toilet pria ada di ujung koridor sebelah kanan.

"Aduh, kenapa pakai kebelet segala sih!" gerutu Prita seraya berusaha menahan hasrat buang air kecil.

Akhirnya karena Dion tak kunjung keluar dan sudah hampir sepuluh menit ia menunggu, Prita pun berjalan menuju toilet wanita untuk menyelesaikan urusannya.

Sedangkan di dalam sana, Dion berkali kali membasuh mukanya. Sebab ia merasa begitu kegerahan yang luar biasa.

"Ada apa dengan tubuhku? Kenapa jadi panas begini? Apa jangan-jangan?" batin Dion.

Seketika...

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

pasti udah di kasih obat perangsang tu Ama Prita supaya bisa menidurinya n m Jonathan pasti udh sekongkol.

2024-11-30

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

pasti Dion di jebak tu Ama Mr jonathan

2024-12-01

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

/Gosh//Gosh//Gosh/

2024-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!