Bab 2 - Duka Mendalam

Untuk mendukung feel dalam membaca part tengah chapter ini ketika pemakaman, Othor sarankan sembari memutar lagu berjudul

" Selamat Jalan Kekasih " by Rita Effendy💋

Selamat Membaca💋

🍁🍁🍁

Jakarta.

Suasana rumah duka di kediaman Irjen Pol. Arjuna Sabda Mahendra yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya seketika penuh dengan karangan bunga dan kunjungan para pelayat. Mereka ingin mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Berliana yang mengejutkan banyak pihak.

Presiden RI dan Wakil Presiden sudah hadir di rumah duka untuk mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian putri sulung Arjuna. Ayah kandung Berliana tersebut berusaha tegar dan mengikhlaskannya.

Duka mendalam sangat dirasakan oleh keluarga besar Irjen Pol. Arjuna Sabda Mahendra. Bening tak henti-hentinya menangis di dalam kamarnya ditemani oleh Ayu.

"Berliana putriku, huhu..."

"Ikhlaskan Berli, Ning. Tabahkan hatimu walau aku tahu itu sangat sulit. Tapi hal itu perlu kamu lakukan agar jalan Berliana terang dan lancar di sana karena ibunya sudah ikhlas," cicit Ayu dengan air mata yang juga menetes seraya berusaha menguatkan Bening yang sangat sedih dan terpuruk dalam pelukannya.

Keduanya kini berada di atas ranjang di dalam kamar Bening. Saling menguatkan dan memeluk.

"Kenapa bukan aku yang dipanggil duluan, Yu? Kenapa harus putriku yang masih muda? Cucu-cucuku saja belum genap satu tahun. Bulan depan ulang tahun Devina dan Disya yang pertama. Huhu...Berliana !!" jerit Bening semakin terisak pilu. Beruntung kamarnya termasuk ruangan kedap suara sehingga jerit tangisnya yang menyayat hati tak didengar oleh para khalayak di luar sana yang tengah bersiap untuk membawa jenazah Berliana ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Dalam hidup Bening, ia sudah pernah mengalami kematian orang yang ia cintai secara mendadak tanpa sakit sebelumnya. Mendiang Papanya yakni Jenderal Polisi Prasetyo Pambudi dan kini takdir membawa dirinya harus menghadapi situasi yang hampir sama walaupun penyebab kematian keduanya berbeda.

Papanya meninggal dunia terkena serangan jantung akibat hoax Della dan Nayla. Sedangkan Berliana meninggal karena kecelakaan. Mobil Berliana terguling dengan posisi terbalik dan terseret hingga menabrak pembatas jalan setelah terhantam truk yang mengalami rem blong dari arah belakang.

Saat itu mobilnya berjalan perlahan karena jarak beberapa meter di depannya ada lampu lalu lintas yang akan berubah warna dari kuning menjadi merah sehingga ia menurunkan kecepatannya. Namun naas dorongan yang sangat keras secara mendadak dari belakang mobilnya seketika membanting posisinya mobilnya sekaligus tubuhnya. Yang pada akhirnya berujung kematian menjemputnya di rumah sakit.

Kecelakaan tersebut melibatkan lima buah kendaraan yakni satu truk, satu motor dan tiga mobil. Dan salah satunya yakni mobil yang dikemudikan oleh Berliana. Terdapat dua korban jiwa yang meninggal dunia dan lima orang lainnya luka-luka dalam kecelakaan tragis tersebut. Sopir truk dalam kondisi selamat.

Kasus lakalantas tersebut saat ini telah ditangani oleh Polrestabes Bandung. Supir truk kini tengah dimintai keterangan serta para saksi yang sedang berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) saat kecelakaan tersebut terjadi.

☘️☘️

Sedangkan di ruang tamu, Eyang Lina tak henti-hentinya menangis di dekat jenazah cucu pertamanya.

"Berliana cucuku. Kenapa harus kamu yang pergi dulu? Kenapa bukan eyang yang sudah tua dan bau tanah ini? Hiks... hiks... hiks..."

"Berliana !!" jerit tangis pilu Eyang Lina seraya memeluk jenazah Berliana yang telah dikafani tetapi bagian wajah masih bisa dilihat.

"Ikhlaskan Berliana, Bu." Arjuna sejak tadi berada di dekat ibunya yang terus menangis dan tak beranjak sedikit pun dari jenazah Berliana.

"Cucu kesayangan eyang. Huhu..."

"Kenapa Tuhan memanggilnya dulu sebelum ibu, Juna? Kenapa !!" teriak Eyang Lina semakin terdengar sendu.

Semua mata pelayat tengah memandang Eyang Lina dan Arjuna yang saling berpelukan dalam kondisi menyayat hati dan terisak pilu.

"Berliana sudah tenang di sana, Bu. Doakan Berli semoga dia bahagia berkumpul bersama kakek-kakeknya dan Oma Embun serta Putra di sana," ucap Arjuna berusaha menenangkan ibunya.

"Ibu mau ikut Berliana saja, Juna. Huhu..."

"Ibu mau kumpul sama Bapakmu, mertuamu, Berliana dan Putra di sana. Huhu..." cicit Eyang Lina semakin sendu.

Air mata terus menetes tiada henti di pipi rentanya. Sebelumnya ia sering sakit. Biasa, sakit orang yang sudah usia senja. Namun sehari sebelum hari ulang tahun Berliana dan Binar, dirinya mendadak sehat dan bugar sehingga bisa berangkat ke Bandung merayakan ulang tahun cucu kembarnya.

Malang tak dapat ditolak. Justru hari bahagia itu menjadi duka nestapa bagi keluarga besarnya terutama dirinya harus kehilangan cucu kesayangannya, Berliana.

Takdir. Setiap manusia memiliki rencana namun Sang Pencipta tetap yang memiliki kuasa penuh pada akhirnya.

"Papa ikhlas Berliana, putriku tercinta. Semoga kamu juga bahagia di sana karena telah berkumpul bersama kakek dan kakakmu," batin Arjuna saat menatap wajah putri sulungnya untuk yang terakhir kalinya sebelum kain kafan di bagian wajah ditutup.

Di tatapnya lekat wajah Berliana. Putrinya itu menutup mata berlumur senyum. Walaupun sebelumnya wajah mendiang Berliana di rumah sakit terlihat pucat, namun kini tampak bercahaya dan begitu cantik. Seakan Berliana ingin memberitahu pada keluarganya bahwa dirinya pergi dengan bahagia.

☘️☘️

Sementara Ayu menguatkan Bening di dalam kamar, Binar tengah sibuk menenangkan Devina dan Disya yang menangis. Keduanya yang masih berusia sebelas bulan ini, belum memahami situasi yang tengah terjadi.

Akan tetapi sepertinya perasaan si kembar merasakan kehilangan sosok ibunya. Keduanya masih minum ASI. Dan biasa jika pagi seperti ini, si kembar akan diberikan ASI dari sumbernya langsung oleh sang ibu secara bergantian sebelum Berliana pergi ke kampus guna membereskan urusan wisudanya yang akan dilangsungkan dua bulan lagi.

Takdir berkata lain. Saat dirinya sudah lulus kuliah dan akan wisuda, ternyata Tuhan sudah memanggilnya terlebih dahulu.

Binar berusaha memberikan ASI untuk Devina dan Disya melalui botol namun ditolak oleh kedua batita tersebut. Mereka berdua sudah mampu berjalan walaupun terkadang masih terjatuh.

Akhirnya Binar memiliki ide untuk main bersama di halaman belakang rumah orang tuanya. Devina dan Disya tampak gembira seakan lepas tanpa beban. Baju yang digunakan ketiganya pun kotor. Binar mengajak si kembar berkebun ala-ala sehingga otomatis baju mereka penuh dengan jejak tanah.

Di balik gorden, Dion menatap dari kejauhan. Interaksi adik iparnya itu bersama kedua buah hatinya dengan sorot mata tajam. Padahal sebelumnya Dion selalu menatap lembut pada sosok adik iparnya itu jika bertemu di acara keluarga. Walaupun keduanya tak terlalu dekat.

"Apa pilihanmu tepat sayang? Bagaimana bisa aku harus hidup dengan orang yang sudah membuatmu pergi dariku untuk selama-lamanya," batin Dion.

☘️☘️

San Diego Hills, Karawang.

Cahaya matahari bersinar lembut dan angin berhembus tenang menyambut jasad Berliana dipeluk Bumi. Seakan Bumi juga bersedih atas kepergian seorang Berliana Cahaya Mahendra yang secara tiba-tiba.

Semua sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuz. Berliana meninggal dunia tepat pada hari ulang tahunnya. Takdir adalah rahasia Sang Pemilik Kehidupan. Kita sebagai manusia yang masih hidup hanya bisa mendoakan mereka yang sudah pergi terlebih dahulu.

Acara pemakaman berlangsung lancar. Walaupun Eyang Lina sempat pingsan dan Bening mendadak lemas saat jasad Berliana dimasukkan ke liang lahat.

Dion pun tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia mengadzani istrinya di dalam liang lahat dengan nada terbata-bata menahan tangis. Arjuna memegang pundak menantunya saat mengadzani mendiang Berliana di dalam liang lahat. Berusaha menguatkan Dion. Yang tentu ia sangat tahu hal ini tidak lah mudah bagi menantunya tersebut.

Ikhlas. Satu kata yang mudah diucapkan di bibir tetapi sangat sulit untuk diterapkan dan dijalani. Terlebih jika hati belum benar-benar mengikhlaskan.

Binar yang dibantu art dan juga ditemani sahabatnya yang bernama Nanda, sedang berusaha menenangkan Devina dan Disya. Awalnya si kembar tak rewel, tetapi mendadak menangis secara bersamaan di depan makam ibu kandung mereka dan mengalami tantrum. Alhasil ia membawa si kembar agak menjauh dari makam sang kakak.

Tampak hadir di pemakaman yakni Ayu, Bayu, Dokter Heni dan suami serta Dokter Aldo. Ada juga keluarga Pak Sukoco, rekan sejawat Arjuna di kepolisian, hadir bersama istrinya dan juga putra tunggalnya yakni Brigpol Hamid Akmal Sukoco (27 tahun).

Brahma dan Bisma juga hadir. Mereka berdua ikut masuk ke dalam liang lahat bersama Dion dan Papanya untuk memakamkan kakak kandung mereka, Berliana.

Usai pemakaman selesai, Reni yakni sahabat Berliana sekaligus asisten Dion di kampus berpamitan. Tak lama seorang wanita muda bernama Prita (25 tahun) yang dikenal sebagai sekretaris di perusahaan bisnis retail milik Dion, berpamitan pada keluarga Arjuna dan juga Dion selaku bosnya.

Setelah kondisi cukup sepi dan hanya menyisakan keluarga inti saja, Arjuna menepuk pundak menantunya yang masih setia duduk dekat pusara mendiang Berliana.

"Antar Berliana dengan doa dan cintamu. Yakinlah, dia lebih bahagia sekarang. Takdir dari Sang Pencipta sudah pasti yang terbaik," ucap Arjuna lirih.

"Apa sudah waktunya mengucap selamat tinggal pada Berliana, Pa?" tanya Dion.

"Iya. Hidup harus terus maju bukan mundur. Tugas kita yang masih hidup yakni melakukan amanah Berliana dan meneruskan segala harapannya yang belum terwujud selama ini," jawab Arjuna.

Deg...

"Aku tidak sanggup menikah dengan wanita lain, sayang. Aku hanya mencintaimu, Ber. Selamanya. Hanya kamu," batin Dion yang tengah berkecamuk rasa.

Bersambung...

🍁🍁🍁

S'lamat jalan, Kekasih

Kaulah cinta dalam hidupku

Aku kehilanganmu

Untuk s'lama-lamanya

Othor dengerin ini lagu jadi ikutan mewek

😭😭

*Lanjut Up lagi enggak ?😭

Terpopuler

Comments

antha mom

antha mom

😭😭

2025-01-14

1

Agustina Ema

Agustina Ema

bner kak ..feel ny dpt bnget smbil ndengerin lagu slmt jln kkasih .. tak trasa😭😭

2024-11-17

1

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

iya knpa harus di bawa kan masih kecil harusnya di rumah aja si kembar thor

2024-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!