Bab 3 - Terpaksa Menikah

Tepat satu bulan setelah kematian Berliana, Dion dan Binar akhirnya menikah secara resmi baik agama dan negara. Akan tetapi hal itu dilakukan secara tertutup di kediaman Arjuna dan Bening.

Hanya dihadiri oleh keluarga inti Arjuna saja serta keluarga Bayu dan Ayu yang hadir bersama empat anak mereka. Ada si kembar, Langit Gemintang Laksono dan Alea Widya Laksono. Ada juga anak ketiga dari mantan si bujang lapuk dan si tidak peka yang bernama Yudha Wilis Laksono dan si bungsu Nuansa Cinta Laksono.

Awal mulanya, Dion mencoba mengelak untuk menjalankan amanah mendiang istrinya itu pada Ayah mertuanya. Dikarenakan satu bulan sebelum kematian Berliana, ia mendengar bahwa Binar akan dijodohkan oleh Arjuna dengan Hamid, putra Pak Sukoco, rekan sejawat Arjuna di kepolisian.

Di mana Pak Sukoco saat ini menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah. Sedangkan putranya yakni Brigpol Hamid Akmal Sukoco saat ini bertugas di Polsek Gondomanan, Yogyakarta.

Sebetulnya Arjuna merasa tidak enak pada Pak Sukoco dan Hamid. Dikarenakan dahulu saat perjodohan antara Berliana dengan Hamid harus kandas karena Berliana sangat mencintai Dion. Sedangkan sekarang ketika jalur perjodohan diubah ke Binar, harus kandas juga.

Terlebih Hamid sengaja meminta bantuan Pak Sukoco selaku Ayahnya untuk pindah tugas dari Polsek Babakan Ciparay kota Bandung ke Polsek Gondomanan, Yogyakarta. Dikarenakan Binar tinggal di Kota Gudeg tersebut. Supaya ia bisa melakukan PDKT alias pendekatan.

Binar sendiri usai lulus kuliah tengah menjalani praktik di RSUD. Kota Yogyakarta demi bisa mengambil spesialis dokter anak suatu hari nanti jika sudah memenuhi persyaratan.

Pak Sukoco pun tak mempermasalahkan perjodohan putra tunggalnya kembali gagal dengan putri Arjuna untuk yang kedua kalinya. Ia menganggap semua sudah takdirnya. Terlebih Arjuna mengatakan alasan yang jelas dan ada bukti rekaman ketika Berliana meminta Dion menikahi Binar. Dan pada akhirnya Arjuna mantap melangkah untuk melakukan amanah Berliana tersebut.

☘️☘️

"Sah..."

Satu kata terucap dari bibir para saksi menandakan kini Dion telah resmi menjadi suami dari Binar Mentari Mahendra.

Bening tak kuasa menahan haru hingga matanya berkaca-kaca dan menangis lirih hingga kedua tangannya menutupi wajahnya.

"Alhamdulillah..." ucap Arjuna yang juga menitikkan air matanya karena telah menikahkan Binar dengan Dion sesuai amanah mendiang Berliana.

Di seberang sana tak jauh dari meja akad nikah, Eyang Lina juga terharu melihat kebahagiaan Dion dan Binar.

Dion menatap Binar sekilas. Sejujurnya ia sebagai laki-laki begitu terpukau akan kecantikan wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu. Namun berusaha ia tepis karena hatinya hanya ada cinta untuk Berliana. Terlebih ada kemarahan tak kasat mata pada sosok Binar yang tengah membelenggu hatinya.

Karena jika Berliana tidak menjemput Binar ke bandara saat itu maka sekarang istrinya pasti masih hidup dan tertawa bersama dirinya dengan si kembar. Jika Binar bisa menolak dan memaksa Berliana agar ia pergi dengan taksi online saja ke kediamannya, pasti kecelakaan tragis itu tak akan terjadi.

Dirinya belum bisa mengikhlaskan kepergian Berliana. Hatinya beku dan seakan bersiap memasang tembok kokoh yang tinggi untuk sebuah cinta baru. Karena baginya, Berliana adalah wanita paling sempurna dan sangat berarti di hidupnya.

Tatapan Dion pada Binar sangat berbeda dengan seorang laki-laki muda yang duduk di area paling belakang. Dia sebagai dokter lulusan kampus yang sama dengan mempelai wanita hari ini. Namun berbeda jurusan.

Ya, dia adalah Langit Gemintang Laksono, putra Bayu dan Ayu, yang kini tengah menjalani program magang di Yogyakarta demi mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP). Dirinya mengambil jurusan Forensik dan Medikolegal. Sebab Langit bercita-cita menjadi Dokter Forensik.

Terlebih wanita yang ia cintai juga bercita-cita menjadi dokter. Ya, Binar sangat menyukai anak-anak sehingga ia mengambil jurusan kedokteran di UGM, Yogyakarta. Dan berkeinginan melanjutkan ke jenjang spesialis dokter anak.

Akan tetapi cinta Langit pada Binar harus menelan pil pahit saat kemarin ia baru tahu dari sang Ayah bahwa Binar akan menikah dengan Dion sesuai amanah Berliana demi si kembar, Devina dan Disya.

Selama ini dirinya mengikuti ke mana pun Binar sekolah dan kuliah. Walaupun usianya lebih muda dua tahun dari si Binar cintanya. Ia rela bekerja keras dengan otak dan kemampuannya masuk kelas percepatan atau yang biasa dikenal dengan sebutan kelas akselerasi sejak SMP hingga SMA. Lalu masuk ke Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dan berada di fakultas kedokteran.

Dia berharap jarak usia dua tahun dengan Binar ke depannya tidak menjadi halangan cintanya. Sehingga ia begitu gigih ingin menyetarakan diri dengan sang pujaan hatinya itu. Ia masih menyimpan rapat cintanya untuk Binar. Hanya Bayu, sang Ayah, yang mengetahui cintanya pada Binar.

Ia tahu banyak pria yang mendekati Binar namun selalu ditolak oleh wanita itu. Akan tetapi Langit tidak tahu dan tak mau tahu mengapa Binar menolak cinta dari beberapa pria yang berasal dari keluarga berpunya dan menilik segi paras, pastinya mereka juga sangat tampan.

Sampai suatu ketika sebelum Binar ke Bandung yang menjadi hari duka atas kepergian Berliana, Langit baru mengetahui sebuah rahasia yang disembunyikan oleh Binar selama ini. Bahkan selain Binar sendiri, hanya dua orang saja yang tahu tentang penyakit yang di derita oleh cinta pertamanya itu. Dokter yang menangani Binar dan dirinya.

"Jangan pernah katakan pada siapa pun tentang penyakitku ini, Lang. Terlebih pada Papa dan Mama. Aku mohon," pinta Binar kala itu seraya meneteskan air mata di hadapannya.

Langit saat itu hanya diam dan ada rasa sesak di dadanya yang sangat sulit ia gambarkan. Ingin sekali memeluk Binarnya, namun ia sadar diri. Terlebih ia belum berani mengungkapkan cintanya pada Binar.

"Lang, jangan bocorkan ini semua. Kalau sampai ada yang tahu selain dokter dan kita, maka aku tak mau bersahabat denganmu lagi. Aku akan membencimu dan kita enggak akan bertemu lagi seumur hidup!" ucap Binar dengan nada yang sengaja memojokkan Langit.

Sebuah helaan napas berat pun keluar dari bibir Langit.

"Iya, aku janji. Seumur hidup enggak akan mengatakan hal ini pada siapa pun. Tapi aku mohon kamu berusaha tetap untuk sehat demi aku, sahabatmu." Langit hanya bisa berbicara lirih di ujung kalimatnya.

"Makasih, Lang."

"Hem," jawab Langit.

Jalan takdir tidak selalu berjalan mulus sesuai harapannya. Kini Langit harus berusaha ikhlas melepas Binar pada Dion walaupun cinta dalam hatinya tetap akan selalu bersinar terang hanya untuk Binar seorang.

"Subhanallah. Cantiknya kamu, Bin." Langit hanya bisa memuja kecantikan Binar dalam hati saat selesai acara ijab qobul pernikahan Binar dan Dion.

☘️☘️

Tiga tahun kemudian, Bandung.

"Mami !!" teriak Disya manja.

"Disca, bericik tauu !!" sengit Devina dengan bahasa bicara khas anak kecil yang masih cadel seraya memutar bola matanya jengah melihat tingkah adiknya yang manja.

"Sudah-sudah, ayo bobo. Sudah malam sayangku cintaku. Nanti kalau gak segera bobo, besok pagi Mami enggak akan masakin telur dadar kesukaan Disya dan telur ceplok setengah matang kesukaan Devina, loh."

"Acuu bobo, Mi. Nih udah melem," cicit Disya lucu dengan polosnya.

"Hehe... anak Mami satu ini emang paling gemesin deh. Masak sudah bobo kok masih bisa ngomong. Ayo bobo semua. Mami akan lanjutin cerita kemarin yang masih belum selesai tentang dongeng duo kembar Ber dan Bin," ucap Binar dengan senyum manisnya yang tulus penuh sayang pada si kembar.

"Holeee," jawab Disya antusias.

Akhirnya tak lama Devina dan Disya pun terlelap. Binar keluar dari kamar si kembar dan tiba-tiba ia mendengar suara dentingan gelas di dapur.

"Sepertinya Mas Dion baru saja pulang kerja," batin Binar seraya berjalan perlahan menuju area dapur.

Dan benar saja ia mendapati suaminya hendak mengambil air minum di dapur dengan masih mengenakan kemeja kerjanya. Binar sudah tidak kaget jika suaminya pulang kerja larut malam. Sejak awal pernikahan, ia sudah mengalaminya hingga tiga tahun pernikahan mereka.

Awalnya biasa saja namun seiring berjalannya waktu saat hatinya merasakan sebuah rasa baru yang tumbuh secara tak kasat mata, ia mulai sesak. Terasa sangat menyakitkan melihat sikap Dion yang acuh dan irit bicara padanya.

Seakan tidak pernah menganggapnya ada. Akan tetapi semua ia pendam sendiri. Hanya tangis sendirian dalam kamarnya di tengah malam yang selalu menemaninya sambil memandang foto mendiang saudara kembarnya, Berliana.

"Kakak sudah pulang," cicit Binar menyapa suaminya.

Dion sontak menoleh ke belakang mendengar suara Binar. Dan seketika dirinya mematung menatap Binar saat ini.

Deg...

Bersambung

🍁🍁🍁

Kuis receh dari Othor Tidak Solehot kembali hadir menyapa kalian Sobat Safira💋

Hadiah pulsa 10K untuk satu orang yang jawabannya benar, tepat, lengkap dan paling gercep.

*Berapa kali total Dion Ananta menikah ? Sebutkan secara lengkap nama mantan istri Dion hingga istri Dion yang sekarang secara berurutan dan benar ?

Tulis di Komen.

Pengumuman besok💋

Terpopuler

Comments

Efratha

Efratha

Aa Dewa alias Dion boros Oge nya,5 x ganti pangmajikan

2024-11-09

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

oh selama 3 taun apa belum bisa melupakan Berliana.

2024-11-14

0

Berlianti Ronaldy

Berlianti Ronaldy

maasyallah Thor, bukan subhanallah ya /Smile/

2024-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!