Bab 20 - Waktu dan Cinta

Akhirnya semalaman itu Binar dan Dion habiskan dengan saling berbicara. Namun terkadang saling melihat satu sama lain dan selebihnya hanya menatap langit-langit. Binar lebih banyak berbagi cerita tentang si kembar pada Dion.

"Maaf jika aku harus berbicara seperti ini, Kak."

"Bicara tentang apa, Bin?"

"Kakak boleh enggak perhatian sama aku, kondisi rumah atau pun hal kecil lainnya. Tetapi sesibuk apa pun kakak di luar sana, sering lah berkomunikasi dengan Devina dan Disya dari hati ke hati serta luangkan waktu untuk jalan-jalan bertiga,"

"Terus, kamu enggak mau jalan sama aku dan anak-anak gitu?"

"Bukan begitu, Kak. Mereka sudah sering bepergian denganku baik ke taman dekat rumah, mall atau tempat hiburan lainnya yang di Bandung. Aku tahu kakak tengah sibuk mengembangkan bisnis retail dan berencana ingin menembus pasar luar negeri. Sehingga sering meninggalkan kita bertiga di rumah untuk pergi ke luar kota maupun ke luar negeri. Sedikit saran dariku, jangan pernah lupakan waktu kebersamaan kakak dengan si kembar agar mereka tidak merasa kehilangan figur ayahnya. Tidak semua hal bisa dinilai dengan materi saja walaupun materi itu memang sangat penting. Tetapi ada hal-hal yang tak bisa digantikan juga oleh materi," tutur Binar.

"Apa itu?" tanya Dion.

Sebuah helaan napas berat meluncur dari bibir Binar.

"Waktu dan cinta. Dua hal itu yang tak bisa dinilai dengan materi apa pun yang kita miliki. Karena waktu yang sudah terlewat tak pernah bisa diputar kembali. Dan cinta juga berasal dari kemurnian hati sehingga tak akan pernah bisa dipaksakan atau dikendalikan ke mana cinta itu akan berlabuh. Jika dua hal itu berlalu begitu saja dari hidup kita maka saat kehilangan baru akan terasa bahwa kita sudah membuang-buang waktu dan menyia-nyiakan cinta yang ada,"

"Anak-anak butuh waktu dan cinta dari kakak. Selama ini mereka jarang protes karena berusaha memahami kondisi Ayahnya. Namun usia si kembar yang semakin bertambah, tentu perhatian kita harus lebih ekstra pada mereka. Karena saat kita ikut masuk ke dalam dunia mereka dan merasakan tumbuh kembang anak-anak dari kecil hingga dewasa serta menghabiskan waktu bersama-sama, itu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri yang pasti nantinya momen tersebut akan kakak rindukan saat anak-anak sudah besar, dewasa lalu mereka menikah."

"Jika kelak anak-anak sudah dewasa dan menikah, apa kita akan tetap berdua bersama seperti ini Bin?

Deg...

Hatinya mendadak gamang mendapati pertanyaan seperti itu dari suaminya. Sangat tak ia duga sebelumnya. Dan berujung keheningan tercipta. Keduanya larut dengan pikirannya masing-masing. Namun sebelum benar-benar memejamkan matanya untuk tidur, Binar pun bersuara.

"Hanya Tuhan yang tahu akan hakikat takdir atas umur manusia, rezeki dan juga jodohnya. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa sebaik mungkin serta memanfaatkan waktu yang ada," ucap Binar.

Setelah itu Binar pun mengatakan pada Dion bahwa ia mengantuk dan tak lama napas teratur pun terdengar. Binar tampak sudah terlelap. Namun Dion masih belum juga memejamkan matanya.

Setelah satu jam Binar tertidur, jari jemari Dion membetulkan helaian rambut Binar yang sebagian menutupi wajah istrinya itu.

"Maafin aku, Bin. Semoga kelak aku bisa menjadi ayah yang baik untuk anak-anak serta suami yang baik untukmu," batin Dion.

Tak berselang lama Dion pun mengantuk dan memejamkan matanya. Dan kelopak mata Binar pun terbuka.

Ya, Binar belum lah terlelap dalam tidurnya. Namun ia juga tak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan pada Dion. Bibirnya terasa kelu dan juga ia sudah berjanji pada Dion sejak awal pernikahan mereka bahwa tak pernah melibatkan hati dan cinta di dalamnya.

Akan tetapi dirinya bukan lah sebuah robot atau patung. Tiga tahun bersama dalam satu atap yang sama dan ada kedua buah hati yang sangat ia cintai sepenuh hati. Tentunya cinta datang ke dalam hatinya tanpa ia perintah. Cinta itu untuk Dion, suaminya.

Ia memandang wajah Dion yang tampaknya sudah berada di alam mimpi.

"Selamat malam Kak, I love you. Semoga mimpi indah dan kesehatan selalu bersamamu di mana pun kamu berada. Maafkan aku jika belum bisa menjadi istri yang sempurna untukmu," batin Binar.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

nggregel hatiku thor /Cry//Cry/

2024-10-25

0

3sna

3sna

knp dion nanya begtyu bukannya pertanyanmu itu bwt dirimu sendiri

2024-09-30

1

Sweet Girl

Sweet Girl

Kebalik.....
Dion yang belum menjadi suami yang baik.

2024-08-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!