Bab 6 - Tiga Laki-Laki

Usai mengantarkan si kembar ke sekolah, Binar yang membawa mobil sendiri, langsung melesat ke RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung yang berada di Jl. Pasteur.

Setibanya di rumah sakit, tiba-tiba saat berjalan di area parkiran ada yang memanggilnya.

"Binar," ucap seseorang.

Sontak Binar pun langsung menoleh ke belakang.

"Mas Hamid," sapa Binar dengan nada lirih dan tatapan terkejut melihat Hamid di Bandung. Sebab yang ia tahu Hamid bertugas di Yogyakarta.

Ya, Hamid adalah orang yang menyapa Binar. Laki-laki yang pernah menjadi calon suaminya via jalur perjodohan dari orang tuanya ini langsung menyapa Binar saat mata elangnya tanpa sengaja menangkap sosok wanita muda yang kini menjadi dokter di rumah sakit tersebut.

Hamid pun melangkah pasti dengan penuh senyuman guna mendekati tempat Binar berdiri.

"Hai Bin, apa kabar?" tanya Hamid menyapanya.

"Baik, Mas." Binar pun menjawabnya dengan lugas. "Mas ke sini mau periksa atau ada keluarga yang sakit?" tanya Binar sekedar basa-basi.

"Kebetulan ada teman yang sakit jadi mau jenguk pagi-pagi mumpung belum masuk jam dinas," jawab Hamid.

"Oh, begitu."

"Kamu sekarang praktik di sini?" tanya Hamid.

"Iya, Mas. Aku pindah praktik dari Jogja ke rumah sakit ini. Kan Mas tahu sendiri kalau rumah suamiku dan pekerjaannya ada di Bandung. Jadi, aku yang mengalah pindah ke sini. Lagipula aku tak bisa jauh dari anak-anak," jawab Binar seraya tersenyum.

"Kamu sudah punya anak? Kapan melahirkan? Kok enggak kabar-kabar ke aku sih biar belikan kado buat kamu," cicit Hamid dengan mimik wajah terkejut.

"Oh, itu maksudku ehm anak-anak Kak Berliana, Devina dan Disya. Mereka sudah seperti anak kandungku sendiri, Mas." Binar menjawabnya dengan nada terbata-bata.

Bagaimana ia bisa hamil kalau suaminya sendiri tidur terpisah dengan dirinya, pikirnya.

"Oh..." cicit Hamid seraya sedikit menghela napas lega.

"Jadi kamu belum hamil, Bin?" tanya Hamid kembali.

"Mas, maaf. Aku sudah buru-buru masuk kerja. Lima menit lagi jam masukku. Pamit dulu ya, Mas. Assalammualaikum," cicit Binar seraya menginterupsi dengan sopan pertanyaan Hamid dan tak menjawabnya karena dirinya diburu jam dinas yang sudah mepet.

"Oke, Bin. Senang ketemu kamu. Semoga lain waktu kita bisa ngopi sejenak buat ngobrol santai," ucap Hamid.

"Permisi dulu Mas Hamid," balas Binar seraya bergegas melangkah pergi memasuki area rumah sakit menuju lift.

Hamid dengan setia memandang Binar hingga wanita itu sudah menghilang dan masuk ke dalam lift. Sedangkan di sudut lain ada dua laki-laki dengan posisi sudut yang berbeda tanpa sengaja melihat interaksi Binar dengan Hamid.

"Sial !! Ngapain juga aku sampai nungguin dia keluar rumah terus ngikutin sampai rumah sakit tempatnya kerja. Memangnya siapa dia! Cuma istri di atas kertas saja. Ingat Dion, cuma Berliana cintamu. Bukan dia dan bukan juga wanita lainnya. Eh, tapi... apa mereka berdua sering bertemu di belakangku selama ini?" batin Dion seraya memicing tajam menatap Hamid dari kejauhan dengan perasaan bergemuruh di hatinya.

Ya, tanpa sadar Dion ternyata tak langsung berangkat ke kampus setelah menghubungi Reni. Rapat di kampus mundur beberapa jam menjelang makan siang. Alhasil Dion menunggu di tempat tersembunyi agar istrinya itu tak mengetahui mobilnya.

Dion mengikuti Binar hingga ke sekolah anak-anaknya lalu ke rumah sakit. Dan tak diduga ia melihat interaksi Binar dengan lawan jenis yang sejak dulu lelaki itu kurang ia sukai. Dikarenakan Hamid pernah menjadi calon suami Berliana sebelum pada akhirnya ia yang menjadi pemenang untuk mendapatkan hati Berliana.

"Haisshh !! Gara-gara adik ipar tak jelas sampai lupa kalau satu jam lagi sudah mau rapat. Huft !!" gumam Dion kesal seraya menatap jarum jam tangan merk Rolex yang bertengger gagah di tangannya.

Entah kekesalan apa yang mendera suami Binar tersebut sepanjang jalan dari rumah sakit menuju kampus, Dion terus menggerutu tak jelas.

Kekesalan karena dirinya datang ke kampus terburu-buru atau kesal karena interaksi Binar dan Hamid? Hanya Dion yang tahu.

Sedangkan di sisi lain, Langit juga menatap tajam interaksi Binar dengan Hamid. Rasa cemburu pasti lah ada. Sebab sudah bertahun-tahun Binar menduduki tahta sebagai wanita pujaan hati satu-satunya. Cinta dalam hati secara diam-diam yang belum berani ia ungkapkan hingga detik ini.

Kini ia melihat laki-laki yang cukup asing baginya mendekati Binarnya. Sebab Langit tak pernah tahu tentang Hamid yang pernah dijodohkan dengan Binar namun berujung kandas karena amanah Berliana.

Walaupun interaksi yang terjadi antara Hamid dengan Binar bukan hal mesra tetapi cukup dekat boleh dibilang. Terlebih status Binar saat ini sudah menjadi istri Dion. Semakin membuat Langit penasaran.

"Siapa polisi itu? Apa anak temannya Om Juna atau laki-laki yang pernah nembak cinta ke Binar ya?" gumam Langit bertanya-tanya.

Ketika di rumah sakit saat bertemu Binar, Hamid dalam kondisi memakai seragam kepolisian lengkap sehingga pikiran Langit tentu saja Hamid adalah seorang polisi.

Langit sempat memotret Hamid dari jauh. Dan juga mobil yang digunakan Hamid ke rumah sakit, lengkap dengan platnya yang terpasang.

"Tapi sepertinya enggak mungkin. Kalau pria yang menembak cinta ke Binar terus ditolak, pasti aku tahu semuanya. Cuma dia yang belum aku tahu. Sepertinya aku harus mencari tahu tentang dia," batin Langit.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

Dion Dion klu udah cinta tu bilang aja jangan pura pura gak cinta.

2024-11-15

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

knpa harus menyalahkan binar klu kmu terhambat kamu kan gak peduli dgn apa yg udah korbankan binar selama ini dgn keluargamu.

2024-11-15

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

iya Hamid adalah anak temannya Juna yg juga polisi juga.

2024-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!