Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan

Tiba-tiba Dion begitu terkejut melihat penampilan Binar sekarang. Bukan dari baju tidur yang istrinya kenakan. Karena Binar saat ini tak memakai lingerie. Hanya baju tidur rumahan yang sopan walaupun tanpa lengan dan jujur itu terlihat se*xy tetapi Dion selalu menepis kecantikan dan se*x appeal seorang Binar.

Namun pandangan Dion terus tertuju pada gaya rambut Binar yang berubah.

"Kamu potong rambut?" tanya Dion terdengar dingin seraya duduk di meja makan sambil meneguk air putih di gelasnya.

"Iya, Kak. Bagaimana menurut kakak?" tanya Binar seraya berusaha tersenyum dan kini ia sudah duduk berhadapan dengan suaminya di meja makan.

Dion pun hanya terdiam dan lantas berdiri dari duduknya. Dirinya hendak berjalan menuju kamar pribadinya. Tanpa menjawab sepatah kata pun atas pertanyaan yang terlontar dari bibir istrinya.

"Kak," panggil Binar dan seketika kaki Dion berhenti melangkah.

Kemudian ia menoleh ke belakang menatap Binar dengan mimik wajah yang datar.

"Tidak perlu kamu berubah menjadi seperti istriku Berliana. Kalian berdua sangat lah berbeda. Kamu hanya bayangan dirinya secara fisik bukan hatinya. Satu hal lagi, jangan pernah melangkah jauh menembus batasan yang sudah aku terapkan karena itu percuma saja. Jika bukan karena Devina dan Disya membutuhkan sosok seorang ibu, maka status kita tetap akan sama yakni kakak ipar dan adik ipar tidak lebih. Aku harap kamu tidak pikun," ucap Dion.

Jlebb...

Kalimat dari Dion langsung menusuk ke ulu hatinya. Entah mengapa saat awal pernikahan, ia sangat tahu resiko tentang hal ini namun tak terasa menyakitkan baginya. Binar mengutuk hatinya sendiri mengapa ia mulai merasakan jatuh cinta pada Dion, kakak iparnya yang berubah status menjadi suaminya.

Entah sejak kapan rasa cinta itu muncul di hatinya. Padahal dari dahulu ia selalu menutup hatinya akan yang namanya cinta dari seorang laki-laki karena penyakitnya.

Mungkin karena ia begitu mencintai Devina dan Disya sehingga lambat laun ia juga mulai mencintai Dion. Walaupun suaminya itu begitu dingin padanya.

Selama pernikahan, Dion memang tak pernah berbuat kasar secara fisik padanya. Namun secara lisan dan sikap. Sehingga membuat batinnya begitu perih dan pilu.

Bahkan ketika malam pengantin dirinya memanggil Mas, sudah dibentak oleh Dion. Alhasil dirinya begitu terkejut melihat perubahan sikap Dion padanya yang dahulu lembut berubah sangat dingin dan ketus.

Akhirnya ia memanggil Dion, kakak. Panggilan yang sama seperti dahulu sebelum mereka menikah.

"Maaf, jika potongan rambutku dianggap oleh kakak salah. Aku sama sekali tak ingin mirip dengan Kak Berliana. Hanya saja tadi saat aku pergi ke salon dekat sini, ternyata salon itu langganan kak Berliana. Tanpa sadar dan juga keteledoranku tak menyampaikan sejak awal, akhirnya rambutku dipotong seperti gaya Kak Berliana. Besok akan aku rombak ulang rambutku, Kak. Selamat malam," ucap Binar lirih seraya berpamitan untuk menuju ke kamarnya.

Dion hanya diam dan menatap dingin pada Binar yang melangkah memasuki kamar. Keduanya sejak awal menikah pisah kamar namun bersebelahan.

Sejak kehadiran si kembar, Dion sudah merenovasi ulang tatanan kamar di rumahnya. Kamar pribadinya dengan Berliana tetap tak berubah. Kamar Binar ada di sebelahnya. Devina dan Disya berada di kamar yang sama tak jauh dari kamar orang tua mereka. Dan ada dua kamar tamu lainnya yang biasa digunakan keluarga Arjuna dan Bening jika berkunjung ke sana.

Selama Dion dan Binar bekerja, Devina dan Disya sekolah di sebuah playgroup yang tak jauh dari rumah. Jika Binar shift pagi, maka si kembar akan berada di sekolahnya sampai sore hari saat Binar menjemput mereka. Kebetulan playgroup tersebut terdapat Daycare yakni tempat penitipan anak.

Jika Binar shift malam maka ia bisa seharian menemani si kembar hingga Dion pulang kerja dan bergantian menjaga si kembar. Keduanya sepakat tidak menggunakan jasa art maupun pengasuh karena Binar sanggup menghandle semuanya.

Perbedaan yang sangat mencolok pada pernikahannya kali ini bagi seorang Dion Ananta yakni keahlian Binar dalam memasak yang tidak ia temukan saat dirinya menikah dengan Berliana.

Ya, memang Binar sangat jago memasak seperti ibunya, Bening. Sedangkan Berliana tidak bisa memasak. Alhasil selalu memesan makanan via online maupun rutin langganan katering.

Bersama Binar, lidahnya dimanjakan makanan rumahan yang setiap hari bervariasi dan sangat lezat. Namun bibirnya sangat kelu untuk memuji keahlian istrinya tersebut. Dion tak pernah protes soal makanan yang disajikan Binar. Karena semuanya enak dan ia menyukainya.

Bahkan urusan mencuci pakaian dalamnya pun dilakukan dengan baik oleh Binar. Walaupun hingga sekarang Binar belum bisa merasakan sentuhan dari isi di balik kain segitiga bermuda milik Dion tersebut.

Bagaimana bisa menyentuh pada titik tersebut jika hanya sekedar mencium tangan layaknya istri bersalaman penuh takzim pada suami saja Dion tak mau.

Rumah dan isinya bukan miliknya tetapi semuanya dibangun oleh Dion hanya untuk mendiang kakaknya, Berliana. Bahkan foto pernikahan dirinya bersama Dion tak ada yang terpajang di rumah tersebut. Justru foto pernikahan Dion dengan sang kakak yang masih setia terpajang di dinding ruang tamu dan banyak sudut lainnya.

Pernah Bening mencoba menasehati Dion agar menurunkan foto Berliana dan menggantinya dengan foto Binar, tapi ditolak secara halus oleh Dion. Dengan alasan agar si kembar tetap mengingat sosok ibunya yakni Berliana. Arjuna dan Bening setelah itu tak pernah mencampuri urusan pernikahan Dion dan Binar.

Di atas ranjang, punggung Binar bergetar. Menandakan sang empunya tengah menangis.

"Aku mohon Kak, tenanglah di sana. Bantu aku di sini untuk tetap bertahan menjaga amanahmu. Walaupun aku bukan ibu kandung mereka, selamanya kasih sayangku tak akan pernah berkurang kadarnya untuk Devina dan Disya. Mereka berdua adalah anak-anakku yang sangat ku sayangi. Untuk itu pergilah, Kak. Aku juga ingin bahagia sekaligus merasakan cinta dari suamiku tanpa harus hidup menjadi bayanganmu terus. Aku mohon," batin Binar sendu seraya menatap foto Berliana.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

iya yg sabar binar entar Dion pasti akan menyesal klu mengabaikan mu.

2024-11-15

0

Trina Ningsih

Trina Ningsih

kasihan binar dah 3 tahun , sidion nya belum move on 😭

2025-01-07

0

Murniyati

Murniyati

msh V ya bagus dahh

2024-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2 Bab 2 - Duka Mendalam
3 Bab 3 - Terpaksa Menikah
4 Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5 Bab 5 - Terlihat Pucat
6 Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7 Bab 7 - Bertemu Sahabat
8 Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9 Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10 Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11 Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12 Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13 Bab 13 - Kedatangan Tamu
14 Bab 14 - Adik Bayi ?
15 Bab 15 - Kikuk
16 Bab 16 - Skakmat !!
17 Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18 Bab 18 - Rindu Ibu
19 Bab 19 - Pillow Talk
20 Bab 20 - Waktu dan Cinta
21 Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22 Bab 22 - Pingsan
23 Sekedar Informasi
24 Bab 23 - Gelayut Mendung
25 Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26 Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27 Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28 Bab 27 - Sebuah Buku
29 Bab 28 - Kok Kosong ?
30 Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31 Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32 Bab 31 - Serba Dilema
33 Bab 32 - Sakit Apa?
34 Bab 33 - Rencana Langit
35 Bab 34 - Pulang
36 Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37 Bab 36 - Papi Hahat !!
38 Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39 Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40 Bab 39 - Sebuah Pelukan
41 Bab 40 - Kedatangan Tamu
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44 Bab 43 - Drop
45 Bab 44 - Kok Tumben?
46 Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47 Bab 46 - CCTV
48 Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49 Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50 Bab 49 - Penculikan
51 Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52 Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53 Bab 52 - Runtuh
54 Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55 Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56 Bab 55 - Uring-Uringan
57 Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58 Bab 57 - Dingin dan Ketus
59 Bab 58 - Aku Sayang Mami
60 Bab 59 - Gagal Ginjal
61 Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62 Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63 Bab 62 - Deep Talk
64 Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65 Bab 64 - Keputusan Dion
66 Bab 65 - Pindah Kamar
67 Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68 Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69 Bab 68 - Operasi
70 Bab 69 - Jangan Nangis
71 Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72 Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73 Bab 72 - Menjelang Wisuda
74 Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75 Bab 74 - Dia Memang Binar
76 Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77 Bab 76 - Curahan Hati Binar
78 Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79 Bab 78 - Kedok Medusa
80 Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81 Bab 80 - Bangkrut
82 Bab 81 - Kado
83 Cadel
84 Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85 Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86 Bab 84 - Hancur!
87 Bab 85 - Liburan Si Kembar
88 Bab 86 - Masuk IGD
89 Bab 87 - Aku dan Kamu
90 Bab 88 - Berpelukan
91 Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92 Bab 90 - Pingsan
93 Iklan Tidak Penting
94 Bab 91 - Jadi Satu
95 Bab 92 - Ungkapan Cinta
96 Bab 93 - Kejutan
97 Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98 Bab 95 - Breaking News
99 Bab 96 - Menyingkap Tabir
100 Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101 Bab 98 - Gelagat Aneh
102 Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 Launching Novel Baru
106 Promo Novel Baru
107 PROMO KARYA BARU
108 PROMO KARYA BARU
109 PROMO KARYA BARU
110 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan Tragis dan Wasiat
2
Bab 2 - Duka Mendalam
3
Bab 3 - Terpaksa Menikah
4
Bab 4 - Sebatas Istri Bayangan
5
Bab 5 - Terlihat Pucat
6
Bab 6 - Tiga Laki-Laki
7
Bab 7 - Bertemu Sahabat
8
Bab 8 - Dion Tidak Fokus
9
Bab 9 - Semakin Kacau dan Galau
10
Bab 10 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
11
Bab 11 - Dalam Pengaruh Obat
12
Bab 12 - Hanya Pelampiasan
13
Bab 13 - Kedatangan Tamu
14
Bab 14 - Adik Bayi ?
15
Bab 15 - Kikuk
16
Bab 16 - Skakmat !!
17
Bab 17 - Pelita Cinta Kami
18
Bab 18 - Rindu Ibu
19
Bab 19 - Pillow Talk
20
Bab 20 - Waktu dan Cinta
21
Bab 21 - Sesi Foto Bersama
22
Bab 22 - Pingsan
23
Sekedar Informasi
24
Bab 23 - Gelayut Mendung
25
Bab 24 - Sama-Sama Sakit
26
Bab 25 - Ibu atau Mami ?
27
Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain
28
Bab 27 - Sebuah Buku
29
Bab 28 - Kok Kosong ?
30
Bab 29 - Siapa Pendonornya ?
31
Bab 30 - Maafkan Aku, Ibu
32
Bab 31 - Serba Dilema
33
Bab 32 - Sakit Apa?
34
Bab 33 - Rencana Langit
35
Bab 34 - Pulang
36
Bab 35 - Cinta dan Harga Diri
37
Bab 36 - Papi Hahat !!
38
Bab 37 - Ajakan Tidur Bersama
39
Bab 38 - Berhenti Secara Mendadak
40
Bab 39 - Sebuah Pelukan
41
Bab 40 - Kedatangan Tamu
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Versi Lama Beralih Ke Versi Baru
44
Bab 43 - Drop
45
Bab 44 - Kok Tumben?
46
Bab 45 - Mami Maa-tii ?
47
Bab 46 - CCTV
48
Bab 47 - Sudah Bosan Hidup Rupanya !!
49
Bab 48 - Langit Ke Mana ?
50
Bab 49 - Penculikan
51
Bab 50 - Pelukan Hangat Bersama Oma
52
Bab 51 - Satu Fakta Terkuak
53
Bab 52 - Runtuh
54
Bab 53 - Menutup Segala Akses Informasi
55
Bab 54 - Cepat Berangkat !!
56
Bab 55 - Uring-Uringan
57
Bab 56 - Ke Rumah Sakit
58
Bab 57 - Dingin dan Ketus
59
Bab 58 - Aku Sayang Mami
60
Bab 59 - Gagal Ginjal
61
Bab 60 - Sebuah Penyesalan Mendalam
62
Bab 61 - Kemarahan Seorang Ibu
63
Bab 62 - Deep Talk
64
Bab 63 - Sebuah Pilihan Yang Sulit
65
Bab 64 - Keputusan Dion
66
Bab 65 - Pindah Kamar
67
Bab 66 - Mau Adik Tidak ?
68
Bab 67 - Malam Menjelang Operasi
69
Bab 68 - Operasi
70
Bab 69 - Jangan Nangis
71
Bab 70 - Aku Enggak Bisa Hidup Tanpamu
72
Bab 71 - Perkelahian Dua Pria
73
Bab 72 - Menjelang Wisuda
74
Bab 73 - Rencana Sang Komandan
75
Bab 74 - Dia Memang Binar
76
Bab 75 - Lima Tahun Yang Lalu
77
Bab 76 - Curahan Hati Binar
78
Bab 77 - Terjadi Kebocoran dan Manipulasi Data
79
Bab 78 - Kedok Medusa
80
Bab 79 - Terbongkar Kedok Medusa dan Antek-Anteknya
81
Bab 80 - Bangkrut
82
Bab 81 - Kado
83
Cadel
84
Bab 82 - Hubungan Dua Keluarga
85
Bab 83 - Persahabatan Kita Selesai
86
Bab 84 - Hancur!
87
Bab 85 - Liburan Si Kembar
88
Bab 86 - Masuk IGD
89
Bab 87 - Aku dan Kamu
90
Bab 88 - Berpelukan
91
Bab 89 - Sidang Ala Mertua
92
Bab 90 - Pingsan
93
Iklan Tidak Penting
94
Bab 91 - Jadi Satu
95
Bab 92 - Ungkapan Cinta
96
Bab 93 - Kejutan
97
Bab 94 - Pulang ke Tanah Air
98
Bab 95 - Breaking News
99
Bab 96 - Menyingkap Tabir
100
Bab 97 - Hukum Tabur Tuai
101
Bab 98 - Gelagat Aneh
102
Bab 99 - Keluarga Bahagia (BiOn)
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
Launching Novel Baru
106
Promo Novel Baru
107
PROMO KARYA BARU
108
PROMO KARYA BARU
109
PROMO KARYA BARU
110
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!