Ameera menghampiri suaminya yang sedang duduk di kursi rotan di teras depan rumah mereka.
Farhan tak sedang melakukan apapun,dia hanya diam melamun menatap lurus ke depan.
"Mas,jangan melamun terus dong,kamu buat aku cemas" pinta Ameera, mengelus bahu Farhan lembut.
Ameera sungguh tak suka melihat Farhan yang seperti ini,dia tak seperti Farhan yang dikenalnya yang selalu ceria dan banyak humor.
Farhan tersadar dari lamunannya yang panjang setelah istrinya memberikan sentuhan lembut padanya, Farhan tersadar kembali.
"Maaf,aku terlalu kalut Meer,maaf ya" Farhan meminta maaf telah membuat Ameera cemas.
Farhan menuntun Ameera untuk duduk di pangkuannya,lalu memeluknya.
"Mas,malu..." Ucap Ameera merasa malu dipangku seperti itu,meskipun berada di teras rumahnya sendiri.
Masalahnya adalah,gerbang rumah mereka transparan, sehingga orang-orang yang lewat bisa melihat mereka .
"Kenapa malu? Kita bukan pasangan selingkuh kok" tanya Farhan.
"Tapi tetap aja aku malu Mas,nanti ada yang lewat" pipi Ameera merona.
"Biarin aja Sayang,toh siapa juga yang bakal protes" jawab Farhan mulai tersenyum kembali.
Wajah tampannya kembali ceria.
Farhan mengusap perut Ameera,dia berharap janin yang di kandung oleh Ameera akan memberikan kebahagiaan padanya di masa mendatang.
Janin yang di kandung Ameera berasal dari rahim seorang wanita yang baik, Farhan yakin anak itu juga akan sebaik Ibunya.
Farhan tak salah memilih Ameera sebagai Ibu penggati dari benihnya,tapi Farhan tak ingin menjadikan Ameera hanya sebagai Ibu pengganti, Farhan ingin menjadikan Ameera sebagai Ibu dari anak-anaknya kelak.
Farhan sudah berencana untuk menikahi Ameera secara sah di mata hukum setelah dia bercerai dengan Viona,dia akan menjadikan Ameera Nyonya Farhan suatu hari nanti.
Hati Farhan sudah terikat pada Ameera,dia tak bisa berpaling lagi.
Sifat dan kepribadian Ameera lah yang membuatnya jatuh cinta.
Segala yang ada pada Ameera tak pernah dia temukan pada Viona,baik itu sifatnya,tingkah lakunya dan juga kepribadiannya.
"Mas,kamu gak mau pulang?" Tanya Ameera.
"Kamu ngusir?" Farhan balik bertanya dengan menatap Ameera kecewa.
"Ih,bukan ngusir Mas,tapi kan kamu harus ke kantor,terus Mama kamu juga ada dirumah kalian kan? Aku gak ngusir,kamu bisa berada disini sesuka hati kamu" jawab Ameera menggigit pelan hidung bangir Farhan.
"Kamu jahat juga ya,masa hidungku di gigit begitu" Farhan cemberut manja.
"Habisnya hidung kamu mancung,bikin gemas" Ameera kembali menggigit hidung Farhan dengan gemasnya.
"Kamu nakal banget ya!" ucap Farhan,kemudian berdiri dan memangku Ameera, membopong tubuhnya ke kamar mereka.
Farhan menidurkan Ameera di kasur mereka dan mengukungnya.
"Mau apa?" tanya Ameera pura-pura tak mengerti apa yang di inginkan suaminya.
"Mau makan kamu" jawab Farhan dengan tatapan genit.
"Eh,hape kamu bunyi Mas!" Ameera memberitahu Farhan jika ponselnya berdering.
Farhan meraih ponselnya yang ada di atas nakas,ternyata itu telepon dari Ibunya.
"Halo Mah" sapa Farhan.
"Han,kamu dimana? kok kamu gak ada dirumah? cuma ada Viona saja, Mama cariin kamu dari tadi" tanya Ibunya.
"Maaf Mah, Farhan lagi menenangkan pikiran dulu, Farhan belum mau pulang.Maaf kalau Farhan bikin Mama sendirian,tapi buat saat ini, Farhan gak mau pulang Mah" jawab Farhan sungkan,dia takut Ibunya akan kecewa,padahal baru semalam datang,tapi Farhan pergi begitu saja.
"Nggak apa-apa Nak, Mama tahu kok kamu dan Viona semalam bertengkar hebat, Mama dengar semuanya.Ini Mama juga dijalan mau pulang,karena Papa kamu akan pulang hari ini.Kamu gak perlu pulang kalau kamu belum tenang hati,kamu refresh otak dan hati kamu dulu ya" Jawab Ibunya Farhan tak masalah.
"Makasih Mah,sekali lagi Farhan minta maaf sebesar-besarnya karena Farhan meninggalkan Mama " Farhan kembali meminta maaf.
"Sudahlah,gak apa-apa Nak, Mama mengerti perasaan kamu.Mungkin sebaiknya kamu biarkan saja dia dulu,supaya dia bisa berpikir juga,gak selamanya kamu harus selalu mengalah sama dia.Mama juga sangat jengkel,ingin sekali Mama kasih dia pelajaran,tapi kalau kamu gak mengizinkan mana mungkin Mama menyakiti istri kamu" Jawab Ibunya.
"Memangnya kamu dimana Han?" tanya Ibunya lagi,ingin tahu dimana sang putra.
Farhan tak langsung menjawab,dia tak tahu apa yang harus dikatakan pada Ibunya, Farhan ingin sekali jujur pada Ibunya mengenai Ameera dan kehamilan palsu Viona,tapi misi Farhan belum tercapai,maka dia harus menahannya dahulu.
"Farhan ada dirumah teman Mah" j
Farhan berbohong.
Matanya menatap Ameera yang tadi dikukungnya, gadis itu tersenyum manis,tak mempermasalahkan sama sekali Farhan tak mengakui keberadaan dirinya.
"Ya sudah,jangan terlalu lama ya,kalau bisa besok kamu pulang,selesaikan masalah kalian,kalau kamu terus menghindar,maka masalah kalian gak akan selesai.Ingat,selesaikan dengan kepala dingin ya,jangan emosi" Ibunya mengingatkan.
"Baik Mah" jawab Farhan patuh.
"Ya sudah, Mama mau ke toko dulu sebelum pulang, Mama tutup teleponnya ya" Ibunya berpamitan.
"Ya" jawab Farhan lagi.
Lalu, sambungan teleponnya terputus.
Farhan kembali bermanja pada Ameera,dia menenggelamkan wajahnya di dada Ameera.
"Mas,apa Mbak Viona gak akan cari kamu? dia pasti cemas kalau kamu gak pulang" tanya Ameera.
"sejak kapan Viona mencemaskan aku Meer? dia palingan cari aku kalau mau minta uang" jawab Farhan.
"masa sih? nggak mungkin lah,pasti Mbak Viona cemas kalau suaminya gak pulang,pasti dia takut suaminya nyangkut di rumah selingkuhan" canda Ameera.
Farhan mengangkat kepalanya dan mendongak pada Ameera.
"dan kamu selingkuhannya!" Farhan menjawel dagu Ameera gemas.
Ameera tertawa ringan.
Hubungan Ameera dan Farhan semakin intim,mereka sudah tak merasa canggung ataupun malu untuk bermesraan dan menjahili satu sama lain,mereka tampak sangat bahagia ketika berdua.
"kapan kita bisa seperti ini setiap hari?" tanya Farhan lagi.
"setiap kamu kemari,kita bisa seperti ini terus" jawab Ameera.
"tapi aku maunya setiap hari Meer,berduaan,bermesraan,bercumbu mesra sama kamu,karena kalau sama kamu,aku benar-benar bahagia" ungkap Farhan jujur.
"Mas,aku bukan pelakor,aku gak akan pernah rebut kamu dari Mbak Viona,meskipun aku mencintai kamu,tapi bagiku kamu tetaplah Ayah dari janinku,bukan suamiku seutuhnya.Kamu masih tetap suami Mbak Viona yang sah secara agama dan hukum negara,dia yang lebih berhak pada kamu daripada aku" tutur Ameera.
"kenapa kita baru bertemu sekarang? kalau saja kita bertemu sejak dulu, sekarang pasti aku sudah punya dua atau tiga anak,aku pasti bahagia sekali" Farhan memainkan rambut Ameera.
"karena jodoh kita baru bertemu sekarang" Ameera memainkan telinga Farhan.
"aku ingin sekali menceraikan Viona,tapi sayangnya belum bisa,aku masih harus mengumpulkan banyak bukti untuk menjatuhkannya di persidangan nanti" ucap Farhan.
"memangnya bukti apa yang belum ada? bukannya bukti perselingkuhan sudah ada di tangan kamu?" tanya Ameera.
"ya,bukti perselingkuhan memang ada ditanganku karena hapenya aku sadap,tapi bukti penggelapan uang perusahaan belum ada,karena uang itu masuk ke rekeningku,aku akan kesulitan membuktikan itu kepada hakim nantinya" jawab Farhan,merasa buntu memikirkan bukti tentang penggelapan uang itu.
"memangnya rekeningnya dipegang Mbak Viona?" tanya Ameera lagi.
"ya,aku memberikan rekeningku padanya beserta kartunya juga dan aku biasa transfer uang untuknya kesana.Jika aku menuduh Viona menggelapkan uang tanpa bukti,mana mungkin tuntutanku akan dikabulkan hakim.Aku harus mendapatkan buktinya dulu" Farhan bertekad untuk tetap menjalankan misinya hingga akhir.
Dia tak mau menghukum Viona dengan hanya menceraikannya saja,atau mempermalukan dirinya karena selingkuh,tapi Farhan ingin Viona juga masuk pernjara atas tuduhan penggelapan uang itu.
Farhan benar-benar tak memiliki hati nurani lagi terhadap Viona,dia seolah sudah melupakan cinta yang begitu meluap-luap terhadap Viona dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Iges Satria
lanjut thor, Farhan semangat ya, kamu pasti akan bahagia dg Ameera, selain dia baik dia juga sangat menghormati dan menghargai org lain TDK egois
2023-11-14
1