Farhan menghentikan mobilnya di depan rumah Ameera,tak ada tempat yang akan membuatnya tenang selain rumah Ameera.
Farhan turun dari mobilnya,berjalan ke arah pintu utama.
'tok tok tok' Farhan mengetuk pintu rumah Ameera.
"Assalamualaikum" ucapnya.
Tak lama kemudian terdengar suara seseorang berjalan agak cepat ke arah pintu.
"Wa'alaikumussalam,siapa?" Tanya suara dari dalam.
Farhan tak menjawab.
Ameera membuka tirai jendela depan untuk melihat siapa yang bertamu selarut itu.
Ameera terkejut begitu melihat suaminya berdiri di depan pintu.
Dengan segera, Ameera membuka pintu.
"Mas Farhan,kok kamu kesini malam-malam begi..." Belum selesai Ameera berkata, Farhan sudah menghambur memeluknya.
"Mas kenapa?" Tanya Ameera.
Farhan tak menjawab,pria itu hanya menangis di pelukannya.
Ameera tak tahu apa yang terjadi dengan suaminya,tapi dia yakin suaminya sedang ada masalah di rumahnya.
Ameera tak banyak bertanya lagi,dia membawa Farhan masuk ke rumah mereka dan mendudukkannya di sofa.
"Aku ambilkan air dulu ya" Ameera hendak beranjak ke dapur untuk mengambil air minum.
Tapi Farhan menahannya, Farhan malah memeluk pinggang Ameera dan kembali menangis di perut Ameera.
"Mas Farhan kenapa ya? Kok gak biasanya kayak gini?" Batin Ameera.
Farhan belum ingin berkata,dia masih memeluk Ameera dan menenggelamkan wajahnya di perut Ameera yang berdiri di depannya.
Ameera mengusap kepala pria itu,mungkinkah Farhan bertengkar lagi dengan istrinya?
Ameera tak mau menerka-nerka, takutnya menjadi suudzon.
Cukup lama Farhan seperti itu,menumpahkan kesedihannya pada Ameera.
Setelah puas, Farhan melepaskan pelukannya,lalu mendongak menatap Ameera.
"Kamu kenapa Mas?" Tanya Ameera lagi.
Jari-jari Ameera bergerak menyeka air mata Farhan, Farhan terlihat sangat sedih.
Farhan masih belum ingin menjawab,hanya matanya saja yang menatap sayu pada Ameera.
Ameera meraih tangan Farhan, menuntunnya masuk ke kamar mereka, Farhan mengikutinya tanpa protes.
Ameera membawa Farhan duduk di pinggiran tempat tidur.
Ameera membukakan jas dan dasi yang masih menempel di tubuh suaminya, sepertinya Farhan tak sempat membuka pakaiannya,karena dia masih mengenakan pakaian tadi siang yang dipakaianya ke kantor dan bertemu Ameera.
Ameera juga melepaskan sepatu Farhan dan menyimpannya dibawah tempat tidur.
Farhan hanya membisu,tak bergerak ataupun berbicara.
Ameera tak mau memaksanya untuk berbicara, Farhan berhak menyimpan rahasianya sendiri.
Ameera naik ke atas tempat tidur,lalu menarik Farhan untuk tidur bersamanya.
Farhan dipeluk erat oleh Ameera dengan posisi tertidur,wajah Farhan kini berada di dada Ameera.
Terdengar debaran jantung Ameera dengan jelas oleh Farhan,tubuh Ameera sangat hangat,mampu menenangkan hatinya yang sedang sedih.
"Tidurlah, malam sudah larut,kamu bisa cerita kapan pun kamu siap" ucap Ameera.
Satu tangannya mengusap rambut Farhan lembut dan satu tangannya mengusap punggung Farhan lembut.
Farhan bagaikan seorang anak kecil yang tengah dikeloni oleh Ibunya agar tertidur,dia diam dan patuh pada Ameera yang memperlakukan dirinya seperti itu.
Farhan merasa sangat nyaman atas perlakuan Ameera,tangannya meraih punggung Ameera dan memeluknya erat.
Perlahan mata Farhan tertutup,pria itu akhirnya tidur juga.
Ameera juga sudah mengantuk,hingga dirinya pun ikut tertidur tanpa merubah posisi mereka.
*****
Adzan subuh berkumandang, Ameera terbangun lebih dulu seperti biasa,dia masuk ke kamar mandi tanpa mengganggu Farhan.
Usai shalat, Ameera membangunkan Farhan juga,pria itu bangun dan melaksanakan shalat subuh.
Farhan diam mematung dengan posisi duduk di atas sajadah, Ameera menyadari sesuatu yang berbeda dari suaminya.
Ameera duduk di depan Farhan.
"Mas,jangan terus melamun seperti ini,kalau kamu ada masalah,kamu bisa cerita kalau kamu percaya aku,mungkin bisa sedikit meringankan beban di hati kamu" ucap Ameera dengan memegang tangan Farhan.
"Meer,apa kamu bisa menerimaku?" Tiba-tiba Farhan bertanya seperti itu.
"Maksudnya?" Ameera tak mengerti.
Farhan menatap Ameera,bola mata Ameera bergerak mengikuti gerakan bola mata Farhan.
"Jika aku bercerai dari Viona,bisakah kamu menerimaku dan memperlakukan aku seperti sekarang?" Tanya Farhan lagi.
Ameera tercengang.
Apa maksudnya bercerai dengan Viona?
"Mas,kamu bicara apa? Jangan bicara sembarangan Mas,nanti malaikat catat itu sebagai do'a loh" Ameera mengingatkan.
"Aku memang ingin malaikat mencatatnya sebagai do'aku" jawab Farhan serius.
Ameera semakin tak mengerti.
"Mas, sebenarnya ada apa? Kenapa kamu bilanh begitu?" Ameera butuh jawaban pasti.
"Apakah aku harus terus bertahan dengan seseorang yang mengacuhkanku, memperlakukan aku sebagai seseorang yang bodoh,membenci orangtuaku dan mengkhianatiku? Haruskah aku bertahan terus hidup dengannya?" Farhan bertanya sangat serius.
Ameera tak mampu menjawabnya,dia tak tahu harus menjawab apa.
Dia tahu,yang dimaksud oleh Farhan adalah Viona,dan itu membuat Ameera yakin jika suaminya tengah bermasalah dengan Viona.
"Aku ingin bercerai Meer" ucap Farhan kemudian.
"Tapi kenapa?" Tanya Ameera.
"Aku gak tahan lagi Meer,aku ingin lepas dari belenggu ini" jawab Farhan.
"Apa masalahnya Mas?" Ameera ingin tahu kebenarannya.
Farhan menghela nafas dalam,lalu mulai bercerita tentang hubungannya dengan Viona yang berada di ambang kehancuran.
Ameera mendengarkan dengan seksama, Farhan menceritakan semuanya tanpa kebohongan, menurutnya Ameera adalah orang yang tepat untuk dijadikan teman bercerita.
Farhan menceritakan mulai dari sikap Viona yang berubah,cara Viona melayaninya,penggelapan uang perusahaan,membenci orangtuanya,hingga Viona berselingkuh darinya pun diceritakan pada Ameera.
Farhan sangat terbuka dan tak merahasiakan apapun dari Ameera.
Mendengar cerita dari suaminya, sungguh Ameera ingin menangis,betapa malang nasib Farhan yang menikahi wanita seperti Viona,yang hanya mengejar kekayaannya saja.
Farhan bercerita dengan linangan air mata,hati Farhan yang begitu kuat kini hancur berkeping-keping.
Ameera memeluk suaminya,menangis bersamanya untuk bisa merasakan rasa sakit yang Farhan rasakan.
Di dinginnya udara subuh,di atas sajadah yang terhampar,kedua tubuh itu saling berpelukan dan menangis bersama,berbagi kesedihan yang kini ada di hati mereka.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Umi Maryam
udah buang aia si viona mah farhan gada bagus2 nya udah selingkuh nipu juga ga hormat ama mertua ,untuk apa perempuan sedeng itu mah ,mending ama ameera aja isyri sholehah sekarang udah hamil anak mu farhan ,pasri mama mu juga seneng ama ameera .
2024-02-19
0
Iges Satria
hempaskan penghinata dan paling menyakitkan adalah tidak menghormati mertuanya sendiri, mau anak dan hartanya saja
2023-11-13
0
Siti Aisyah Aisyah
smoga cpt terbongkar prslingkhan vio. biar farhan dn ameera bisa bersatu thor
2023-11-13
0