[Seminggu kemudian]
Farhan sudah bersiap untuk ke kantor,dia akan pulang ke rumah Viona hari ini sepulang dari kantor, karena acara tahlilan untuk mertuanya sudah selesai.
Ameera menatap suaminya dari ambang pintu,sebenarnya dia tak ingin Farhan pergi, dia tak mau ditinggalkan sendirian.
Kini, tak ada lagi yang dapat menemaninya selain Farhan,orang tua tunggalnya sudah tak ada,maka Ameera akan sangat kesepian.
"Mas Farhan" Ameera menyebut nama suaminya yang sedang bersiap
Farhan berbalik.
"Ya? kenapa Meer?" tanya Farhan.
"Maaf,apa kamu nggak bisa lebih lama tinggal di sini mas? jujur aja,aku nggak ada teman lagi,aku akan sangat kesepian, biasanya kalau ada Ayah, aku nggak masalah ditinggal,tapi kali ini Ayah udah nggak ada, aku takut sendirian mas" Ameera memberanikan diri berkata jujur pada Farhan.
Farhan menatap Ameera,dia juga tak tega meninggalkan Ameera sendirian,tapi mau bagaimana lagi,dia juga tak bisa melalaikan tugasnya sebagai suami terhadap Viona.
Farhan mendekat kepada Ameera,dia melerai rambut wanita itu lalu tersenyum.
"Insya Allah aku akan datang lagi,kamu nggak perlu takut ya" Farhan mencoba menenangkan Ameera.
Ameera tak bisa berkata-kata lagi,dia harus menerima apapun yang menjadi keputusan Farhan,dia sadar diri,Farhan bukan miliknya seutuhnya,Farhan hanya menitipkan benih di rahimnya,bukan mencintainya.
Setelahnya,Farhan bersiap untuk pergi,Ameera mengantarkannya hingga ke halaman rumah,dia menatap suaminya yang mulai pergi menjauh.
Ameera menatap sayu.
Mengapa nasibnya seperti ini?
Dia seperti seorang selingkuhan yang hidupnya harus bersembunyi.
Ameera mematung di teras rumahnya, mengantar kepergian sang suami dengan air mata yang hampir meleleh.
Namun, Ameera berusaha untuk menahannya, agar tak menangis di depan Farhan.
Farhan masuk ke mobilnya,lalu melambaikan tangan pada Ameera dan pergi.
Kini,Ameera sendirian,tak ada lagi teman baginya,dia hidup seperti seseorang yang hanya sebatang kara.
Ameera masuk ke dalam rumahnya setelah memastikan Farhan benar-benar pergi.
Ameera masuk ke kamarnya,berbaring di tempat tidur bekas Farhan,dia mencium wangi aroma parfum Farhan di bantal yang dipakai Farhan semalam.
Ameera memeluk bantal itu,menghirup aromanya dan tersenyum sendiri,dia membayangkan jika itu adalah Farhan.
Pernikahan Ameera dan Farhan bukanlah atas dasar cinta,mereka menikah karena sebuah kesepakatan,di mana mereka saling membutuhkan,dari apa yang mereka miliki.
Tapi entah mengapa,Ameera mulai mencintai Farhan sejak Farhan telah sah menjadi suaminya.
Ameera berpikir apakah cintanya salah kepada Farhan?
Farhan adalah suaminya Viona dan Farhan hanya mencintai Viona,bukan dirinya.
Tapi dia juga istrinya Farhan yang sah secara agama,apakah dia akan berdosa jika mencintai suami dari Viona itu?
Ameera tak bisa membohongi dirinya,Farhan begitu mempesona setelah dia menjadi suaminya,padahal dulu saat dia masih bekerja di kantor Farhan,dia tak pernah merasakan apapun,meskipun Farhan sering menunjukkan senyuman manis padanya,hati Ameera biasa saja,dia tak menyukai Farhan lebih dari sekedar menyukai atasannya.
Tapi kali ini,setelah mereka menikah,Ameera begitu tergila-gila pada Farhan,dia amat mencintai Farhan dan hati kecilnya menginginkan untuk memiliki Farhan seutuhnya.
Jika saja Ameera adalah wanita yang jahat, pastilah Ameera sudah merebut Farhan dari Viona agar menjadi miliknya seutuhnya.
Tetapi tidak, Ameera tak pernah berniat melakukan itu,dia tak pernah berniat untuk merebut Farhan dari Viona,dia hanya akan mencintai Farhan dalam diamnya,karena dia pun tahu Farhan tak memiliki perasaan yang sama untuknya.
*****
Malam hari,Farhan tiba di rumahnya,dia langsung disambut oleh pembantunya.
"Nyonya ke mana?" tanya Farhan kepada Mbak Rahmi,pembantunya.
"Nyonya belum pulang Tuan, tadi pagi Nyonya berangkat, katanya ada acara dengan teman-temannya" jawab Mbak Rahmi seadanya.
Farhan hanya menganggukan kepala, kemudian naik ke lantai atas menuju kamarnya,Farhan membuka pintu kamarnya membuka jas dan juga kemejanya lalu membanting tubuh di atas kasur.
Selalu saja seperti ini,Viona selalu sibuk dengan dunianya hingga dia sering lupa untuk pulang lebih cepat,dia terkadang akan pulang setelah Farhan tidur nyenyak.
Farhan sesungguhnya sudah merasakan jengkel kepada Viona,dia tak berubah sama sekali,dia masih saja seperti itu,padahal sebentar lagi mereka akan menjadi orang tua, walaupun bayinya akan terlahir dari rahim wanita lain.
Farhan meraih ponselnya,dia kemudian menghubungi Ameera.
Untuknya sekarang,Ameera sangatlah penting.
Bukan karena Ameera tengah mengandung bayinya,tetapi dia merasa sangat nyaman jika berbicara dengan Ameera,walaupun hanya dari sambungan telepon.
"Assalamualaikum Meer,kamu lagi apa" tanya Farhan basa-basi.
"Wa'alaikumussalam mas,aku lagi baringan aja,kamu lagi apa?" Ameera juga berbasa-basi.
"Sama,aku juga lagi baringan nih,aku baru sampai rumah,tadi dari rumah kamu,aku langsung ke kantor,makanya aku baru sampai ke rumah" Farhan sedikit curhat.
"Syukurlah kalau kamu sampai dengan selamat mas,aku tadi cemas soalnya kamu belum kabari aku" ucap Ameera.
"Maaf ya, harusnya tadi aku chat kamu buat kasih tahu kalau aku sudah sampai kantor" Farhan memang tadi lupa untuk mengabari Ameera bahwa dirinya telah sampai di kantor.
"Nggak apa-apa mas,yang penting kamu sampai dengan selamat,itu udah cukup kok buat aku" jawab Amira tak mempermasalahkan.
Sejenak keduanya diam,mereka sedang merangkai kata untuk kembali mengobrol.
"Meer,boleh jujur nggak?" Farhan tiba-tiba berkata seperti itu
"Jujur apa mas?" tanya Ameera, dia menjadi sangat gugup mendengar suaminya akan berkata jujur,yang sebenarnya dia pun tak tahu apa yang akan dikatakan oleh Farhan
"Sebenarnya aku...aku...ummm,aku... kangen sama kamu Meer" Farhan tiba-tiba mengatakan dengan jujur akan kerinduannya terhadap Ameera.
Ameera yang mendengar pengakuan suaminya menjadi sangat tersipu,hatinya berbunga-bunga mendengar suaminya merindukan dirinya.
Tanpa Farhan tahu,Ameera senyum-senyum sendiri menanggapi pengakuannya.
"Padahal kita baru ketemu loh mas,masa udah kangen aja" suara Ameera menjadi manja.
"Aku juga nggak tahu Meer,tiba-tiba aja aku kangen sama kamu,padahal tadi pagi kita ketemu ya, hehehe" Farhan juga tersipu malu mengakui jika dirinya merindukan Amira
"Aku...aku juga kangen mas,tapi mau bagaimana lagi,kamu bukan milikku" Ameera berkata dengan canggung.
Mendengar perkataan Ameera, Farhan langsung diam, karena memang benar apa yang dikatakan Ameera.
Mungkin dia tak pantas merindukan Ameera.
"Maafkan aku ya Meer,mungkin aku terkesan hanya memanfaatkan kamu,hanya karena aku membutuhkan anak,jujur sebenarnya aku nggak mau melakukan hal itu.Tapi aku sangat membutuhkan anak,aku membutuhkan pewaris dan hanya kamu satu-satunya harapan aku" Farhan mengungkapkan dengan sangat jujur,dia tak mau Ameera berpikir bahwa dia hanya memanfaatkan dirinya.
"Sudahlah mas,nggak apa-apa,nggak usah dibahas,aku cukup senang kok bisa mengandung bayi dari seseorang yang baik seperti kamu,kamu selalu memperlakukan aku layaknya seorang suami yang baik terhadap istrinya.Kamu juga menikahi aku walaupun secara siri,tapi aku cukup bahagia mas,karena kemurnian yang aku jaga selama ini nggak hilang sia-sia" ungkap Ameera.
Farhan tersenyum senang, Ameera tak menganggap dirinya sejahat itu,Ameera memang gadis yang baik,Farhan sangat bangga bisa memiliki Ameera walaupun hanya mungkin hanya sebentar.
Pintu kamar Farhan terbuka,Farhan dengan cepat mematikan sambungan teleponnya dan berpura-pura tidur.
Viona masuk ke dalam kamarnya,dia melihat suaminya menelungkup dan memejamkan mata,dia pikir suaminya memang sudah tidur.
"Ya ampun,kenapa dia harus pulang sih? untung aja aku cepat-cepat pulang,kalau aku sampai nginap,dia pasti akan curiga!" gumam Viona berbicara sendiri, namun Farhan yang hanya berpura-pura tidur dapat mendengarnya dengan jelas.
Viona masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya,sementara Farhan membuka matanya kembali dan mencerna perkataan Viona tadi.
"Apa maksudnya?" tanya Farhan dalam hati.
perkataan Viona tadi menimbulkan tanda tanya besar di benak Farhan.
Mengapa istrinya mengatakan hal semacam itu?
Seolah dia tak suka jika Farhan pulang.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Umi Maryam
thor kasian farhan di manfaatkan doang sudah ahiri tuh kejahatan nya bongkar aja atuh ,kasian jadi ada dua org yg di zolimii si viona ,takut nya entar dia membuang amerra , dan menguasai harra nya farhan doang , farhan mah cinta nya udah menjurus ke dungu ga punya pirasat buruk istri selingkuh sampe ga tau bodoh nya.
2024-02-19
1
SRI HANDAYANI
kadang cinta dengan bodoh beda tipis 😀😀😀 lanjut thor...💪💪
2024-02-15
0
Aty
diselidiki dong vionanya, masa ga peka udh 10thn nikah.
2023-12-12
0