Istri Baru,Suasana Baru

"Mas,bangun Mas,sholat subuh dulu yuk!" Ameera membangunkan Farhan lembut,suaminya masih tertidur lelap padahal waktu sudah menunjukkan pukul 05:10.

"Mas,bangun,kesiangan sholat subuh loh" Ameera mengguncang tubuh Farhan pelan agar bangun.

Farhan mengerjapkan matanya dan bangun.

"Kenapa Vi?" Tanya nya setengah mengantuk dengan mengucek mata.

Mendengar nama "Vi" yang berarti "Viona", sedikit membuat Ameera cemburu,bukankah semalam Farhan sudah menikmati malam bersamanya sebagai suami istri?

Apakah dia sudah melupakan Ameera begitu saja,hanya karena alasan menikahi Ameera hanya untuk seorang anak?

Begitulah pertanyaan yang hinggap di otak Ameera saat ini.

"Mas,sholat subuh dulu yuk,udah jam 5 lebih nih,nanti kesiangan" Ameera kembali mengingatkan suaminya.

Farhan yang sudah sepenuhnya sadar,menoleh kepada Ameera dan terkejut,karena bukan Viona yang ada disampingnya,tetapi Ameera.

Yang membuat Farhan kaget adalah,tadi dia mengucapkan nama "Vi" kepada Ameera,apakah itu akan menjadi masalah?

"Meer.." ucapnya pelan dengan menatap Ameera.

Ameera sangat cantik dalam balutan mukena putihnya yang berbordir bunga merah muda,wajah polos tanpa make up nya sungguh cantik.

"Ayo bangun,sholat subuh dulu" Ameera tersenyum lalu berdiri dan menyiapkan sajadah serta sarung untuk suaminya sholat,lalu memberikan sebuah handuk bersih kepada Farhan untuk dipakai.

Farhan turun dari tempat tidur setelah melilit handuk di pinggang untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

Farhan masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air shower,Farhan mandi besar setelah melewati malam penuh gairah dengan Ameera semalam.

Rasanya sudah lama sekali Farhan tak mandi besar seperti ini,Viona tak pernah memberikannya jatah batin lagi setelah sering bertengkar.

Setelah bersih,Farhan keluar dan memakai pakaian yang telah disiapkan Ameera di atas ranjang,lalu sholat subuh.

Sementara Ameera langsung ke dapur untuk membuatkan sarapan serta minuman hangat untuk suami dan juga Ayahnya.

Tapi di dapur ternyata belum ada sesuatu yang bisa dimasak ataupun di olah,karena rumah itu baru mereka tempati malam tadi.

Farhan telah selesai sholat,dia melipat kembali sajadah dan menyimpannya di tempat semula.

Farhan duduk di pinggiran ranjang,Farhan masih merasa tak enak karena tadi menyebut nama Viona kepada Ameera,Farhan takut Ameera akan tersinggung.

Pintu kamar terbuka,Ameera muncul dari balik pintu.

"Mau minum apa Mas? Biar aku buatin,aku gak tau apa yang kamu suka soalnya" tanya Ameera dengan menyunggingkan senyum ramah.

"Kopi boleh,Meer,aku suka kopi hitam tapi jangan terlalu banyak gulanya" jawab Farhan.

"Oke,aku beli dulu ya!" Balas Ameera lalu pergi dari balik pintu.

Farhan lupa,ini rumah baru untuk Ameera,tak mungkin ada kopi disini dan tak mungkin Ameera tahu dimana letak warung ataupun mini market.

Farhan sontak berdiri dan berlari kecil menyusul Ameera yang sudah berada diluar.

"Meer!" Panggilnya pelan,Ameera menoleh.

"Ya,Mas?!" Jawab Ameera.

"Maaf aku lupa,ini rumah baru belum ada isinya,kamu juga pasti belum tau dimana letak tempat belanja" jelasnya.

"Oh,iya gak apa-apa Mas,aku kan bisa cari sambil jalan-jalan" jawab Ameera tersenyum.

"Biar aku antar ya!" Farhan lalu berjalan berdampingan dengan Ameera untuk mencari tempat perbelanjaan terdekat.

"Meer,maaf soal yang tadi ya..." Ucap Farhan tiba-tiba.

"Maaf untuk apa?" Ameera tak mengerti.

"Maaf,karena aku sebut nama Viona tadi" Farhan menjabarkan.

"Loh,kenapa harus minta maaf,kan Mbak Viona istri Mas,gak ada yang salah kok" jawab Ameera tenang.

"Aku cuma takut kamu gak nyaman kalau aku sebut nama Viona di rumah kita" Farhan menjelaskan.

"Ya nggak lah Mas,lagian Mbak Vi bukan selingkuhan kamu,dia istri sah kamu,yang ada malah aku yang merasa jadi simpanan kamu" canda Ameera dengan senyum mengembang.

"Astagfirullah... Nggak kok Meer,kamu juga istriku,meski gak resmi secara hukum tapi pernikahan kita resmi secara agama,gak ada bedanya kamu sama dia" Farhan tak mau Ameera merasa bahwa dirinya adalah wanita simpanan Farhan.Walau bagaimanapun Ameera tetaplah istrinya.

Tak lama mereka telah sampai di sebuah warung grosir di yang lokasinya lumayan jauh dari rumah mereka jika berjalan kaki.

Mereka langsung memesan berbagai kebutuhan untuk makanan dan minuman,sehingga mereka tak perlu pergi ke warung lagi.

"Orang baru ya?" Tanya pemilik warung.

"Iya Bu,kami baru pindah semalam" jawab Ameera ramah.

"Oalah,pantesan baru liat saya,semoga betah ya disini" balas pemilik warung.

"Iya,makasih Bu!" Balas Ameera.

Setelah membayar belanjaan,mereka pun kembali pulang.

Farhan membantu Ameera membereskan belanjaan tadi,memasukkan bahan makanan yang mudah busuk ke dalam kulkas dan Ameera menyiapkan makanan untuk sarapan.

"Mas,suka makan apa?" Tanya Ameera sambil mencuci beras untuk dimasak.

"Aku gak susah soal makan Meer,apa aja yang penting enak!" Jawab Farhan smabil menata bahan makanan di dalam kulkas.

"Suka pedas atau nggak?" Tanya nya lagi.

"Nggak terlalu suka pedas,tapi kalau gak pedas gak enak,jadi netral aja deh" jawabnya.

"Oke!"

Setelah menyalakan alat penanak nasi,Ameera langsung membuatkan kopi dan teh untuk suami dan Ayahnya.

Farhan memperhatikan Ameera yang telah sibuk sejak subuh,hal yang tak pernah dilihatnya dari Viona.

Untuk pertama kalinya bagi Farhan dibangunkan untuk sholat subuh,Viona tak pernah membangunkannya untuk sholat,bahkan dirinya sendiri pun tak pernah sholat.

Ternyata ada perbedaan yang sangat besar antara Viona dan Ameera yang membuat Farhan mengakui bahwa Ameera lebih baik dari Viona dari segi manapun.

"Ini kopinya Mas!" Ameera meletakkan cangkir berisi kopi di depan Farhan,aromanya harum,membuat hidung bangir Farhan mengembang mencium aroma kopi yang menenangkan.

"Makasih Meer!" Ucapnya berterima kasih.

"Aku mau antar teh panas dulu buat Ayah ya!" Ameera membawa segelas teh manis yang masih panas untuk Ayahnya yang berada di kamar.

Farhan kagum,karena Ameera adalah sosok anak yang sangat berbakti kepada orangtuanya,Farhan pikir pasti Ayahnya bangga memiliki anak seperti Ameera.

Setelah mengantarkan teh manis,Ameera kembali ke dapur untuk memasak,dia sangat sibuk hingga tak duduk sebentar saja untuk rehat.

Ameera sibuk di dapur dengan masakannya,tercium aroma masakan yang menggugah selera di hidung Farhan.

Setelah memasak,Ameera menata makanan dan piring di atas meja.

Lalu dia masuk ke kamar dan menyiapkan pakaian untuk Farhan ke kantor,setelah itu kembali lagi dan menghampiri Farhan.

"Siap-siap dulu Mas,setelah itu baru sarapan,supaya kamu bisa langsung berangkat ke kantor" pinta Ameera sopan.

Farhan mengangguk dan masuk ke kamar untuk berganti baju.

Setelahnya,mereka pun sarapan bersama dengan lahap,karena masakan yang disajikan Ameera sangatlah enak.

Farhan berpamitan untuk berangkat ke kantor dengan perut yang kenyang,Ameera mengantar Farhan hingga ke teras depan,setelah itu meraih tangan Farhan dan mencium punggung tangannya dengan takzim.

Farhan masuk ke dalam mobil dan pergi.

Hari ini seolah menjadi hari yang baru untuk Farhan,dimana dia memiliki seorang istri yang sangat sempurna seperti Ameera.

*****

"Pak,Ameera kok gak masuk ya sejak dipanggil Bapak waktu itu,apa Bapak memecat Meera?" Tanya Kinan memberanikan diri bertanya pada Farhan,dia khawatir karena Ameera tak masuk kerja lagi sejak Farhan memintanya ke ruangan kerjanya.

"Nggak kok,dia yang mengundurkan diri,katanya mau mengurus Ayahnya yang sakit" jawab Farhan berbohong.

Sesungguhnya,Farhan yang meminta Ameera untuk berhenti bekerja,dikarenakan Ameera akan hamil dan itu bisa sangat berbahaya bagi status mereka jika sampai orang-orang kantor tahu bahwa mereka sudah menikah secara siri.

"Kan kalau gak kerja gak akan dapat uang Pak,masa dia berhenti?" Kinan tak percaya.

"Kalau kamu gak percaya,kamu boleh tanya dia langsung ya,saya masih sibuk" jawab Farhan enggan meladeni,dia langsung pergi meninggalkan Kinan yang masih butuh jawaban.

[Jangan lupa makan siang Mas!] Sebuah pesan chat masuk dari Ameera,Farhan tersenyum membaca pesan itu.

[Ya,kamu juga] balas Farhan singkat.

Sekarang Farhan merasa dirinya ada yang memperhatikan,ada yang mempedulikan dan ada yang membuatnya ingin segera pulang ke rumah karena maskan yang enak menunggunya di rumah.

Farhan selama ini selalu malas untuk pulang,karena saat pulang pastilah Viona akan mengajaknya ribut,jika tidak ribut tentu saja Farhan tidak mendapatkan hak nya sebagai seorang suami,Viona terkesan sangat tak mau menyiapkan segala kebutuhan Farhan,dia sangat malas,yang dia pikirkan hanyalah perawatan tubuh dan wajahnya,serta berkumpul dengan teman-teman sosialitanya.

*****

Episodes
1 Rencana Ibu Pengganti
2 Ameera
3 Pernikahan Kedua
4 Istri Baru,Suasana Baru
5 Ditinggal
6 Garis Dua
7 Duka Ameera
8 Kisah Hidup Ameera
9 Farhan Mulai Merindu
10 Kecurigaan Farhan
11 Kecurigaan Farhan Bertambah
12 Permainan Dimulai!
13 Hampir saja!
14 Berlabuhnya Hati Farhan
15 Tak Ingin Berpisah
16 Pertengkaran
17 Tempat Ternyaman
18 Dendam Kian Membara
19 Mari Bercerai
20 Bagaimana,Sayang?
21 Talak Tiga
22 Kesedihan Farhan
23 Tawa Farhan
24 Saya kembalikan Viona,Mah!
25 Mengunjungi Papa dan Mama
26 Penentangan Orangtua
27 Hadiah Pertama
28 Rancana Jahat Viona
29 Pengantin Kecilku
30 Suami Mesum
31 Ameera Celaka!
32 Penyesalan Mark
33 Ameera & Mark
34 Seorang Gigolo 21++
35 Farhan yang berbeda
36 Maaf Mas!
37 Bukti
38 Air mata Ameera kelemahan Farhan
39 Terbukanya Tabir
40 Penangkapan
41 Menantikan Jabang Bayi
42 Bertemu Mark
43 Kondisi Viona
44 Viona Hamil
45 Siasat Viona
46 SKAKMAT!
47 Syukuran
48 BUCIN
49 Niat Ameera
50 Kembalinya Masalalu
51 Ameera & Aura (Double Update)
52 Kejujuran Sangatlah Penting
53 Rencana pergi dengan Aura
54 Pergi Bersama
55 Salah Paham
56 Sisi Lain Ameera
57 Rencana Ameera
58 Ajakan Farhan Untuk Aura
59 Ameera Yang Jahat
60 Intermission Ameera
61 Pulang
62 Ketakutan Aura
63 Kisah Arya Prakoso
64 Kesempatan
65 Negosiasi
66 Buah Kesabaran
67 Membesuk Mark
68 Sudah Dapat
69 Ayah Yang Baik
70 Tinggal Di Rumah Mertua
71 Pertemuan Arya dan Aura
72 Rest In Peace, Maria.
73 Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74 Hari Yang Dinanti
75 Persahabatan 3 Sekawan
76 Akhir Hidup
77 Sesal Arya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rencana Ibu Pengganti
2
Ameera
3
Pernikahan Kedua
4
Istri Baru,Suasana Baru
5
Ditinggal
6
Garis Dua
7
Duka Ameera
8
Kisah Hidup Ameera
9
Farhan Mulai Merindu
10
Kecurigaan Farhan
11
Kecurigaan Farhan Bertambah
12
Permainan Dimulai!
13
Hampir saja!
14
Berlabuhnya Hati Farhan
15
Tak Ingin Berpisah
16
Pertengkaran
17
Tempat Ternyaman
18
Dendam Kian Membara
19
Mari Bercerai
20
Bagaimana,Sayang?
21
Talak Tiga
22
Kesedihan Farhan
23
Tawa Farhan
24
Saya kembalikan Viona,Mah!
25
Mengunjungi Papa dan Mama
26
Penentangan Orangtua
27
Hadiah Pertama
28
Rancana Jahat Viona
29
Pengantin Kecilku
30
Suami Mesum
31
Ameera Celaka!
32
Penyesalan Mark
33
Ameera & Mark
34
Seorang Gigolo 21++
35
Farhan yang berbeda
36
Maaf Mas!
37
Bukti
38
Air mata Ameera kelemahan Farhan
39
Terbukanya Tabir
40
Penangkapan
41
Menantikan Jabang Bayi
42
Bertemu Mark
43
Kondisi Viona
44
Viona Hamil
45
Siasat Viona
46
SKAKMAT!
47
Syukuran
48
BUCIN
49
Niat Ameera
50
Kembalinya Masalalu
51
Ameera & Aura (Double Update)
52
Kejujuran Sangatlah Penting
53
Rencana pergi dengan Aura
54
Pergi Bersama
55
Salah Paham
56
Sisi Lain Ameera
57
Rencana Ameera
58
Ajakan Farhan Untuk Aura
59
Ameera Yang Jahat
60
Intermission Ameera
61
Pulang
62
Ketakutan Aura
63
Kisah Arya Prakoso
64
Kesempatan
65
Negosiasi
66
Buah Kesabaran
67
Membesuk Mark
68
Sudah Dapat
69
Ayah Yang Baik
70
Tinggal Di Rumah Mertua
71
Pertemuan Arya dan Aura
72
Rest In Peace, Maria.
73
Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74
Hari Yang Dinanti
75
Persahabatan 3 Sekawan
76
Akhir Hidup
77
Sesal Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!