Kecurigaan Farhan

Pagi harinya,Farhan dan Viona sarapan bersama,tak ada obrolan dari keduanya, mereka sama-sama diam.

Farhan belum ingin berbicara dengan Viona, karena gumaman Viona semalam masih terngiang di telinganya,hingga saat ini Farhan merasa Viona tak ingin dirinya kembali ke rumah.

"mas,hari ini aku ada janji sama teman sampai malam,nggak apa-apa ya aku pulangnya larut?" Viona meminta izin kepada suaminya dengan alasan ada acara bersama teman.

"sejak kapan Viona meminta izin padaku? biasanya dia akan melakukan segalanya sesuai keinginannya tanpa meminta izin dariku" batin Farhan.

"mas,kok kamu diam aja sih? boleh nggak?" tanya Viona jengkel.

"terserah kamu aja Vi,lagian biasanya kamu juga nggak pernah izin sama aku,kamu juga setiap hari pulang malam,kenapa tiba-tiba minta izin?" Farhan balik bertanya dengan ekspresi dinginnya.

Viona merasa aneh dengan tingkah suaminya yang tak seperti biasanya, Farhan yang biasanya selalu tersenyum dan menanggapi setiap ocehannya dengan ekspresi wajah tenang,kini berubah membuat, Viona sedikit tak nyaman.

"kamu kenapa sih mas? kok cuek banget sama aku? apa jangan-jangan kamu perlahan mulai mencintai si ibu pengganti itu?!" Viona sedikit cemburu.

"apaan sih Vi? jangan ngomong macam-macam deh,aku lagi capek aku banyak kerjaan, dan soal Ameera,jangan bahas tentang dia, jangan bawa-bawa dia dalam urusan kita,aku hanya masih merasa sedih atas kehilangan mertuaku yang baik. ayahnya Ameera adalah orang yang baik, beliau selalu mengingatkan aku untuk salat, dan beliau juga selalu mengingatkan aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.Kamu pikir aku bisa melupakan beliau begitu saja?" Farhan menjawab tanpa ekspresi.

Mendengar jawaban Farhan,Viona tersinggung,karena seolah-olah Farhan membandingkan antara orang tua Ameera dengan orang tuanya.

"jadi menurut kamu orang tuaku bukan orang yang baik mas? gitu?!" Viona berdiri dan menggebrak meja,dia merasa sangat tersinggung karena Farhan membahas kebaikan orang tua Ameera di depannya.

"aku nggak bilang kayak gitu, kamu sendiri yang merasa kayak gitu!" Farhan menatap Fiona tajam.

Jawaban Farhan membuat Viona malu dan marah, dengan menahan amarahnya,Viona langsung pergi masuk ke kamarnya.

Farhan tak peduli,dia melanjutkan sarapannya sendirian.

Lepas itu,Farhan berangkat ke kantor,dia ada pertemuan penting hari ini,dia tak boleh terlambat.

Dalam perjalanan ke kantor,ponsel Farhan berbunyi,panggilan masuk dari orang tuanya.

"Halo mah,ada apa?" sapa Farhan.

"kamu di mana Han?" tanya Mamanya.

"aku lagi di jalan mah,mau ke kantor, Ada apa?" Farhan balik bertanya.

"begini,mama kan sudah pulang sekarang mama ada di rumah, rencananya nanti malam Mama akan menginap di rumah kamu,apa boleh?" Mamanya Farhan berencana untuk menginap.

"boleh aja mah,kapan Mama akan datang?" tanya Farhan lagi.

"nanti sore aja,Mama akan datang nanti sore sambil memasak makan malam untuk kita" jawab mamanya

"ya sudah,Farhan tunggu ya mah" balas Farhan.

Setelah berbicara dengan ibunya lewat sambungan telepon,Farhan mematikan sambungan teleponnya dan kembali fokus menyetir.

Dalam benaknya,Farhan mengingat kata-kata Viona semalam,dia mulai mencurigai istrinya yang memang telah lama ini sikapnya berubah,Viona tak seperti dulu,dia benar-benar tak seperti Viona yang dinikahi Farhan sebelumnya.

"kenapa aku merasa Viona menyembunyikan sesuatu dariku? aku merasa Viona mulai menjauh dariku" gumam Farhan.

"tapi apa alasannya? seingatku,selama ini aku selalu berusaha menjadi suami yang baik untuknya,aku selalu setia,bahkan menikah dengan Ameera pun karena menuruti keinginanya,karena dia yang ingin mempunyai anak lewat rahim ibu pengganti untuk calon anakku,aku tak pernah memperlakukan Ameera lebih dari perlakuanku padanya.Karena aku sangat mencintai Viona,tapi kenapa? kenapa Viona berubah?" gumam Farhan lagi,dia tak mengerti dengan perubahan sikap istrinya itu.

Farhan sendiri tak pernah merasa dirinya membuat kesalahan pada Viona,bahkan untuk memiliki anak pun Farhan tak pernah memaksa Viona,lalu apa yang salah dari dirinya? apa yang membuat Viona berpaling darinya?

Farhan mengacak rambutnya kasar,dia mulai frustasi memikirkan perkataan Viona semalam,yang secara tak langsung tak menginginkan kehadiran dirinya di rumah mereka.

*****

setelah rapat usai Farhan kembali ke ruangannya.

Jordan sang manager keuangan masuk ke dalam ruangannya setelah mengetuk pintu.

"permisi pak, ini data keuangan kita, yang bapak minta tadi silakan diperiksa pak Jordan memberikan buku laporan keuangan pada Farhan

Farhan menerimanya kemudian membuka lembar demi lembar buku keuangan yang dimintanya tadi.

Di awal tak ada yang aneh ataupun janggal dalam buku laporan itu,namun,di bagian tengah,sesuatu yang janggal mengganggu Farhan.

"Dan,ini kok ada transaksi penarikan uang dua bulan lalu? dan ini juga transaksi penarikan uang bulan ini dengan nominal yang cukup besar.Memangnya siapa yang tarik uang sebanyak ini?!" Farhan bertanya pada Jordan dengan menunjuk riwayat penarikan uang dengan nominal 30 juta pada pertengahan bulan ini.

"loh,bukannya bapak sendiri yang menarik uangnya,pak?" Jordan terlihat sangat bingung.

"jangan ngaco kamu Dan,saya nggak pernah pakai uang perusahaan sepeserpun untuk kebutuhan pribadi saya,kamu tahu sendiri kan itu?" Farhan tak pernah merasa dirinya menarik uang perusahaan.

"tapi,uang itu di transfer ke rekening bapak,silahkan bapak cek sendiri" Jordan menunjuk pada nomor rekening yang menjadi pusat penerimaan uang itu.

Benar saja,itu nomor rekening dan juga nama dirinya yang tertera disana sebagai penerima uang.

"astaghfirullah... siapa yang melakukan ini? saya gak pernah minta kamu mentrasfer uang ke rekening saya Dan,saya juga nggak pernah menemui kamu beberapa hari belakangan ini,mana mungkin saya minta ditrasferkan uang?" Farhan kini kebingungan,dia tak merasa itu dirinya.

"maaf pak,memang bukan bapak yang meminta uang secara langsung pada saya,tapi Bi Viona yang meminta saya untuk mentransfer uang itu ke rekening bapak,katanya itu perintah dari bapak" Jordan dengan sungkan mengakui,bahwa yang meminta uang itu bukanlah Farhan,melainkan Viona.

"Viona?" tanya Farhan tak percaya."

"benar Pak,Bi Viona yang mendatangi saya saat itu,beliau bilang bapak yang memerintah untuk meminta uangnya di transfer ke rekening bapak" jawab Jordan jujur.

Farhan tercengang,dia sangat terkejut mendengar penuturan Jordan itu.

Mengapa Viona meminta uang?

Bukankah selama ini dia tak pernah kekurangan uang dari Farhan?

Bahkan,seminggu lalu Viona meminta uang lagi sebesar 20 juta padanya,apa itu juga kurang?

Farhan frustasi,dia terus beristighfar beberapa kali.

"Dan,saya minta, mulai sekarang,siapapun yang meminta uang untuk keperluan apapun, laporkan pada saya,meskipun atas nama saya,jangan gegabah kasih uang ke siapapun.Kita harus lebih waspada sekarang,dan saya minta, masalah ini cukup kamu dan saya saja yang tahu" pinta Farhan pada Jordan,dia tak mau kecolongan lagi.

"Baik Pak" jawab Jordan patuh.

"dan untuk uang yang ditrasfer ke rekening saya itu,saya akan ganti,tolong kamu ikuti arahan saya sekarang,jika Viona meminta uang atas nama saya,jangan kamu turuti,oke?" tambaj Farhan.

"siap Pak!" jawab Jordan.

Setelah itu, Jordan keluar dengan membawa buku laporan keuangan di tangannya.

Farhan tak habis pikir,untuk apa Viona memkai uang perusahaan?

Sedangkan jatah bulanannya juga sangat besar.

Itu artinya,memang uang yang diberikan oleh Farhan bukan dipakai oleh dirinya sendiri,melainkan dihabiskan bersama orang lain.

Karena, walaupun Viona selama ini boros,dia tak pernah meminta uang lagi setelah Farhan memberikan jatah bulanannya.

Itu membuat Farhan semakin curiga pada Viona.

Farhan menjadi sangat marah pada Viona,tapi dia tak mau sembarangan menuduh Viona walaupun buktinya ada.

Dia akan mengawasi Viona dalam diamnya,dan menjatuhkan Viona saat waktunya tepat.

"tunggu saja waktu mainnya Vi,aku gak akan biarkan kamu lolos!" batin Farhan.

Farhan kini mengibarkan berdera perperangan pada Viona,dia akan melakukan berbagai macam cara untuk menangkap Viona masuk kedalam jebakannya.

Tangan Farhan mengepal,giginya gemeretak,dia menahan dirinya untuk tak marah.

*****

Episodes
1 Rencana Ibu Pengganti
2 Ameera
3 Pernikahan Kedua
4 Istri Baru,Suasana Baru
5 Ditinggal
6 Garis Dua
7 Duka Ameera
8 Kisah Hidup Ameera
9 Farhan Mulai Merindu
10 Kecurigaan Farhan
11 Kecurigaan Farhan Bertambah
12 Permainan Dimulai!
13 Hampir saja!
14 Berlabuhnya Hati Farhan
15 Tak Ingin Berpisah
16 Pertengkaran
17 Tempat Ternyaman
18 Dendam Kian Membara
19 Mari Bercerai
20 Bagaimana,Sayang?
21 Talak Tiga
22 Kesedihan Farhan
23 Tawa Farhan
24 Saya kembalikan Viona,Mah!
25 Mengunjungi Papa dan Mama
26 Penentangan Orangtua
27 Hadiah Pertama
28 Rancana Jahat Viona
29 Pengantin Kecilku
30 Suami Mesum
31 Ameera Celaka!
32 Penyesalan Mark
33 Ameera & Mark
34 Seorang Gigolo 21++
35 Farhan yang berbeda
36 Maaf Mas!
37 Bukti
38 Air mata Ameera kelemahan Farhan
39 Terbukanya Tabir
40 Penangkapan
41 Menantikan Jabang Bayi
42 Bertemu Mark
43 Kondisi Viona
44 Viona Hamil
45 Siasat Viona
46 SKAKMAT!
47 Syukuran
48 BUCIN
49 Niat Ameera
50 Kembalinya Masalalu
51 Ameera & Aura (Double Update)
52 Kejujuran Sangatlah Penting
53 Rencana pergi dengan Aura
54 Pergi Bersama
55 Salah Paham
56 Sisi Lain Ameera
57 Rencana Ameera
58 Ajakan Farhan Untuk Aura
59 Ameera Yang Jahat
60 Intermission Ameera
61 Pulang
62 Ketakutan Aura
63 Kisah Arya Prakoso
64 Kesempatan
65 Negosiasi
66 Buah Kesabaran
67 Membesuk Mark
68 Sudah Dapat
69 Ayah Yang Baik
70 Tinggal Di Rumah Mertua
71 Pertemuan Arya dan Aura
72 Rest In Peace, Maria.
73 Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74 Hari Yang Dinanti
75 Persahabatan 3 Sekawan
76 Akhir Hidup
77 Sesal Arya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rencana Ibu Pengganti
2
Ameera
3
Pernikahan Kedua
4
Istri Baru,Suasana Baru
5
Ditinggal
6
Garis Dua
7
Duka Ameera
8
Kisah Hidup Ameera
9
Farhan Mulai Merindu
10
Kecurigaan Farhan
11
Kecurigaan Farhan Bertambah
12
Permainan Dimulai!
13
Hampir saja!
14
Berlabuhnya Hati Farhan
15
Tak Ingin Berpisah
16
Pertengkaran
17
Tempat Ternyaman
18
Dendam Kian Membara
19
Mari Bercerai
20
Bagaimana,Sayang?
21
Talak Tiga
22
Kesedihan Farhan
23
Tawa Farhan
24
Saya kembalikan Viona,Mah!
25
Mengunjungi Papa dan Mama
26
Penentangan Orangtua
27
Hadiah Pertama
28
Rancana Jahat Viona
29
Pengantin Kecilku
30
Suami Mesum
31
Ameera Celaka!
32
Penyesalan Mark
33
Ameera & Mark
34
Seorang Gigolo 21++
35
Farhan yang berbeda
36
Maaf Mas!
37
Bukti
38
Air mata Ameera kelemahan Farhan
39
Terbukanya Tabir
40
Penangkapan
41
Menantikan Jabang Bayi
42
Bertemu Mark
43
Kondisi Viona
44
Viona Hamil
45
Siasat Viona
46
SKAKMAT!
47
Syukuran
48
BUCIN
49
Niat Ameera
50
Kembalinya Masalalu
51
Ameera & Aura (Double Update)
52
Kejujuran Sangatlah Penting
53
Rencana pergi dengan Aura
54
Pergi Bersama
55
Salah Paham
56
Sisi Lain Ameera
57
Rencana Ameera
58
Ajakan Farhan Untuk Aura
59
Ameera Yang Jahat
60
Intermission Ameera
61
Pulang
62
Ketakutan Aura
63
Kisah Arya Prakoso
64
Kesempatan
65
Negosiasi
66
Buah Kesabaran
67
Membesuk Mark
68
Sudah Dapat
69
Ayah Yang Baik
70
Tinggal Di Rumah Mertua
71
Pertemuan Arya dan Aura
72
Rest In Peace, Maria.
73
Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74
Hari Yang Dinanti
75
Persahabatan 3 Sekawan
76
Akhir Hidup
77
Sesal Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!