Hampir saja!

Paginya, Farhan sudah bersiap seperti biasa untuk pergi ke kantor,dia sangat rapi dan tampan.

Farhan turun untuk sarapan,dia membuat roti isi sebagai pengganjal perutnya pagi ini.

"Tuan,mau saya buatkan sarapan lain?" tawar pembantunya.

"nggak usah bi,saya lagi pengen makan roti isi" tolak Farhan.

"nggeh" pembantu Farhan kembali ke dapur menyelesaikan pekerjaannya.

Viona turun dari kamarnya,dia duduk di meja makan tepat di depan Farhan.

Farhan tak menyapanya,dia asyik menikmati roti isi di tangannya.

"Mas,kamu masih marah?" tanya Viona mencoba untuk bersikap wajar pada suaminya.

"nggak,marah kenapa?" Farhan menjawab seakan memang dia tak marah sama sekali.

"soal semalam,aku minta maaf ya,kamu boleh minta malam ini,aku janji akan melayani kamu speuasnya!" Viona menawarkan dengan perasaan semangat.

Viona tak mau Farhan marah,jika Farhan marah,maka posisinya benar-benar akan terancam, Farhan juga takkan pernah memberinya uang lagi.

"santai aja,aku ngerti kok,aku juga minta maaf ya sudah marahi kamu semalam" Farhan tersenyum manis,dia bersikap normal,tak tampak marah sama sekali.

"serius kamu gak marah?" Viona tak percaya suaminya tak marah karena kejadian semalam,padahal semalam Farhan membentaknya karena kecewa,dan pagi ini sikapnya normal kembali.

"nggak dong,kenapa harus marah,aku cuma kecewa aja,aku nggak mau marah-marah sama istriku yang cantik ini" Farhan menggoda Viona dengan menjawel dagunya.

Perlakuan Farhan membuat Viona tersipu malu,wanita itu merasa jika suaminya memanglah pria bodoh yang tergila-gila padanya,tanpa dia sadari jika suaminya tengah mengelabui dirinya untuk membuatnya lengah.

Setelah menghabiskan sarapannya, Farhan bangkit dan mendekati Viona.

"aku pergi dulu ya sayang,nanti malam kamu siapkan diri,aku akan menagih janji kamu!" Farhan menciumi rambut istrinya,bukan di kening atau pipi seperti biasa.

"tapi... boleh minta uang lagi? aku mau beli lingerie yang bagus buat nanti malam!" Viona bermanja,meminta uang pada Farhan.

"boleh,nanti aku trasfer setelah aku tiba di kantor ya!" Farhan setuju saja.

"aahhhh... makasih Mas,kamu memang suami terbaik!" Viona kegirangan,dia memeluk Farhan erat.

Pelukan dari Viona membuat Farhan jijik,dia ingin sekali mendorong tubuh wanita itu menjauh dari tubuhnya,tapi demi keberhasilan rencananya, Farhan harus bisa bersikap normal,dia harus jadi pria bodoh selama permainan berlangsung.

"aku pergi ya,bye!" Farhan melepaskan pelukan Viona,lalu pergi.

Viona sangat senang,karena Farhan akan memberikannya uang lagi, setelah seminggu lalu meminta tambahan uang sebesar 20 juta.

Farhan memang memiliki sifat yang baik hati,dia tak pelit walaupun Viona meminta banyak uang,dia akan selalu memberikannya.

*****

[Di Kantor]

'tok tok tok' pintu ruangan Farhan diketuk.

"masuk!" Farhan mengizinkan sang pengetuk pintu untuk masuk.

Pintu ruangan Farhan terbuka,Arif sang asisten pribadi masuk

"permisi Pak,ini berkas-berkas yang bapak minta,tolong diperiksa lagi" Arif menyerahkan berka-berkas yang dibawanya kepada Farhan.

"makasih Rif,kamu boleh keluar" ucap Farhan ramah,mempersilahkan Arif untuk kembali ke ruangannya.

Arif kemudian keluar dari ruangan Farhan untuk kembali bekerja.

Farhan lalu memeriksa berkas-berkas yang diberikan Arif padanya.

Ponsel Farhan berbunyi,sebuah panggilan video call dari Viona.

"tumben" gumam Farhan tersenyum kecut.

Dia tahu Viona sedang berusaha mengambil hatinya kembali.

"hai Mas,kamu udah makan siang belum?" tanya Viona yang terlihat sedang berada di Mall.

"sudah,aku sudah makan siang,kamu dimana?" tanya Farhan basa basi.

"aku lagi di Mall nih,aku beli ini buat nanti malam!" Viona dengan senangnya menunjukkan paper bag di tangannya.

Farhan mengerti, Viona membeli lingerie untuk menepati janjinya nanti malam.

"ahhh... aku gak sabar nih pengen cepat malam!" Farhan pura-pura antusias.

"sabar dong,nanti malam kita bisa main sepuasnya!" Viona setengah berbisik.

Tatapan mata Viona genit pada Farhan,dia berusaha menggoda suaminya sendiri.

Farhan tertawa lepas,bukan karena senang dijanjikan itu oleh Viona,namun dia mentertawakan istirnya yang mulai masuk kedalam perangkapnya.

"sayang... aku tunggu ya nanti malam,muuuachhh!" Viona memberikan ciuman mesra untuk Farhan dari layar ponsel.

Kemudian sambungan video call dimatikan.

Farhan mengambil ponsel satunya lagi,yang dia gunakan untuk menyadap ponsel Viona,terlihat jelas sekali ponsel itu bergerak sendiri,seolah sedang dimainkan oleh seseorang dari jauh.

Tentu saja,karena ponsel itu dan ponsel Viona sudah terhubung,apapun aktifitas yang dilakukan Viona di ponselnya akan muncul di layar ponsel itu.

Ponsel yang dipegang Farhan menunjukkan fitur chat dibuka.

Nama kontak 'my honey' di klik.

[sayang,malam ini gak usah ketemu dulu ya,aku udah janji sama suamiku mau temani dia malam ini] Farhan memperhatikan huruf demi huruf yang di ketik oleh istrinya dan dikirim pada selingkuhannya.

[loh,kamu kan udah janji mau temani aku lagi malam ini] balas pria itu tampak kecewa.

[iya,tapi aku gak bisa malam ini,aku harus temani Mas Farhan dulu,kalau nggak begitu,aku akan kehilangan semuanya,aku gak akan bisa kasih kamu uang lagi] balas Viona.

[ya udah gak apa-apa,tapi aku minta uang ya,aku mau clubbing sama teman-teman] selingkuhan Viona meminta sejumlah uang.

[iya,nanti aku transfer,tapi jangan ngambek ya] Viona memohon.

[iya sayang,aku tunggu] pria itu membalas lagi.

Chat di akhiri,lalu layar ponselnya mulai mengklik aplikas m-banking.

Terlihat beberapa digit angka di ketik di fitur transfer,lalu nomor rekening penerima,dan sejumlah uang itu sudah terkirim ke rekening penerima itu.

Farhan terus memperhatikan layar ponsel sengan seksama,tanpa beralih sedikitpun darinya.

"rupanya kamu bersikap manis karena kamu takut posisimu tergeser? dan uang yang kamu gelapkan juga kamu kasih ke pria itu? cih,wanita munafik,murahan,pezina,kotor,hina.Ahhh... aku nggak tahu lagi harus menggambarkan kamu seperti apa,rasanya kamu sulit digambarkan Viona.Karena kamu terlalu menjijikan! Aku senang bisa memperhatikan kegiatan kamu dari jauh,rasanya puas sekali,aku jadi merasa jika aku ini kuat,hahahaha!" Farhan bergumam sendiri dan tertawa lepas.

Dia benar-benar telah berhasil dibodohi oleh istrinya sendiri,jika saja Farhan tak memeriksa ponsel Viona,pastilah Farhan saat ini masih menjadi pria bodoh yang akan terus dibodohi selama hidupnya.

Namun, Farhan sangat beruntung,karena dia bisa menyadari itu secepatnya.

*****

Malamnya, Farhan pulang dari kantor.

Farhan masuk kedalam kamarnya,begitu masuk,dia langsung disambut oleh pemandangan yang sensual.

Viona berdiri di depannya dengan mengenakan sebuah lingerie tipis berwarna merah darah,yang sangat kontras dengan kulit putih mulusnya.

Viona mendekati Farhan,dia menyentuh wajah Farhan lembut,sentuhannya berhasil membuat Farhan tergoda.

Bagaimana tidak?

Farhan sudah berpuasa dari jatah nafkah batinnya selama 3 bulan,dan sekarang dia kembali mendapat sentuhan panas dari istrinya yang berhasil membangunkan gairahnya.

"mau main sekarang?" bisi Viona di telinga farhany,suara Viona sangat manja dan menggoda.

Viona membuka dasi Farhan,lalu membuka kancing pakaiannya,hingga dada bidang Farhan terlihat.

Viona menyentuh dada Farhan,lalu mulai menciumi leher suaminya .

"hmmmm" Farhan melenguh menikmati sentuhan dari Viona.

Sudah lama sekali dia tak merasakan sentuhan Viona di tubuhnya.

Tangan Viona beralih mengusap tubuh bagian bawah Farhan,membangunkan sesuatu yang sudah tidur cukup lama itu.

Akibat dari sentuhan-sentuhan Viona, Farhan hampir lupa dengan tujuannya.

Farhan mulai sadar lagi,dengan cepat melepaskan tangan Viona dari kejantanannya.

"kenapa Mas?" tanya Viona heran.

"nggak,aku belum mandi,aku harus mandi dulu biar gak lengket" jawab Farhan bohong.

"gak apa-apa gak mandi juga Mas,tubuh kamu masih wangi dan gak lengket kok" Viona tak mau menghentikan aksinya.

"tapi aku gak enak Vi,aku mau mandi dulu ya,badanku rasanya lengket,kamu tunggu aja di kasur,aku mandi gak lama" Farhan menjauhkan tangan Viona darinya.

Farhan masuk ke kamar mandi dan langsung menguncinya.

Farhan menyandarkan tubuhnya di pintu kamar mandi.

Hampir saja dia kebablasan dan lupa akan rencananya,dia terbuai oleh sentuhan yang sudah lama tak dirasakannya itu.

Tidak, Farhan tak boleh tergoda oleh Viona lagi,wanita itu sudah berzina dengan pria lain, tubuhnya sudah di jamah oleh seseorang yang tak memiliki ikatan pernikahan dengannya,jika ingat itu, Farhan menjadi semakin jijik.

Farhan segera melepas pakaiannya,lalu mengguyur tubuhnya dengan air shower,dia sengaja lebih lama di dalam kamar mandi,untuk mengulur waktu agar Viona tertidur.

Di kamar mereka, Viona terus menunggu suaminya yang tak juga keluar,namun Viona dapat mendengar gemericik air dari dalam kamar mand,itu artinya Farhan memang masih mandi.

Viona mulai bosan,dia merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"kok lama banget sih? padahal gak usah mandi juga gak apa-apa,dia gak bau.Ah! bikin kesal saja!" Viona menggerutu kesal karena suaminya tak juga kunjung keluar.

"aku ngantuk banget,apa aku tidur aja ya? nanti kan dia akan melakukannya juga kalau lihat aku seksi begini,dulu dia juga sering melakukannya meskipun aku sedang tidur!" Viona merasa ngantuk,dia berpikir meskipun dia tidur, suaminya akan tetap melakukannya jika melihat keseksiannya.

Viona sangat percaya diri,dia kemudian memutuskan untuk tidur saja,berharap Farhan akan menyentuhnya.

20 menit kemudian, Farhan keluar dari kamar mandi,dia cukup puas melihat Viona yang sudah teridur nyenyak,dengan begitu,dia tak usah melayani Viona lagi,dia benar-benar tak ingin berhubungan lagi dengan Viona secara fisik,rasa jijiknya semakin bertambah.

Setelah berpakaian, Farhan keluar dari kamarnya,dia akan tidur di kamar tamu saja dan menghubungi Ameera untuk menemaninya sebelum tidur.

Farhan sudah tak mau peduli pada Viona,dia hanya menginginkan Ameera untuk selalu menemaninya walaupun hanya lewat sambungan telepon.

Farhan tak tahu apa yang dia rasakan,tapi yang kini ada dalam hatinya hanyalah Ameera,si ibu pengganti yang dinikahinya atas permintaan Viona.

*****

Episodes
1 Rencana Ibu Pengganti
2 Ameera
3 Pernikahan Kedua
4 Istri Baru,Suasana Baru
5 Ditinggal
6 Garis Dua
7 Duka Ameera
8 Kisah Hidup Ameera
9 Farhan Mulai Merindu
10 Kecurigaan Farhan
11 Kecurigaan Farhan Bertambah
12 Permainan Dimulai!
13 Hampir saja!
14 Berlabuhnya Hati Farhan
15 Tak Ingin Berpisah
16 Pertengkaran
17 Tempat Ternyaman
18 Dendam Kian Membara
19 Mari Bercerai
20 Bagaimana,Sayang?
21 Talak Tiga
22 Kesedihan Farhan
23 Tawa Farhan
24 Saya kembalikan Viona,Mah!
25 Mengunjungi Papa dan Mama
26 Penentangan Orangtua
27 Hadiah Pertama
28 Rancana Jahat Viona
29 Pengantin Kecilku
30 Suami Mesum
31 Ameera Celaka!
32 Penyesalan Mark
33 Ameera & Mark
34 Seorang Gigolo 21++
35 Farhan yang berbeda
36 Maaf Mas!
37 Bukti
38 Air mata Ameera kelemahan Farhan
39 Terbukanya Tabir
40 Penangkapan
41 Menantikan Jabang Bayi
42 Bertemu Mark
43 Kondisi Viona
44 Viona Hamil
45 Siasat Viona
46 SKAKMAT!
47 Syukuran
48 BUCIN
49 Niat Ameera
50 Kembalinya Masalalu
51 Ameera & Aura (Double Update)
52 Kejujuran Sangatlah Penting
53 Rencana pergi dengan Aura
54 Pergi Bersama
55 Salah Paham
56 Sisi Lain Ameera
57 Rencana Ameera
58 Ajakan Farhan Untuk Aura
59 Ameera Yang Jahat
60 Intermission Ameera
61 Pulang
62 Ketakutan Aura
63 Kisah Arya Prakoso
64 Kesempatan
65 Negosiasi
66 Buah Kesabaran
67 Membesuk Mark
68 Sudah Dapat
69 Ayah Yang Baik
70 Tinggal Di Rumah Mertua
71 Pertemuan Arya dan Aura
72 Rest In Peace, Maria.
73 Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74 Hari Yang Dinanti
75 Persahabatan 3 Sekawan
76 Akhir Hidup
77 Sesal Arya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rencana Ibu Pengganti
2
Ameera
3
Pernikahan Kedua
4
Istri Baru,Suasana Baru
5
Ditinggal
6
Garis Dua
7
Duka Ameera
8
Kisah Hidup Ameera
9
Farhan Mulai Merindu
10
Kecurigaan Farhan
11
Kecurigaan Farhan Bertambah
12
Permainan Dimulai!
13
Hampir saja!
14
Berlabuhnya Hati Farhan
15
Tak Ingin Berpisah
16
Pertengkaran
17
Tempat Ternyaman
18
Dendam Kian Membara
19
Mari Bercerai
20
Bagaimana,Sayang?
21
Talak Tiga
22
Kesedihan Farhan
23
Tawa Farhan
24
Saya kembalikan Viona,Mah!
25
Mengunjungi Papa dan Mama
26
Penentangan Orangtua
27
Hadiah Pertama
28
Rancana Jahat Viona
29
Pengantin Kecilku
30
Suami Mesum
31
Ameera Celaka!
32
Penyesalan Mark
33
Ameera & Mark
34
Seorang Gigolo 21++
35
Farhan yang berbeda
36
Maaf Mas!
37
Bukti
38
Air mata Ameera kelemahan Farhan
39
Terbukanya Tabir
40
Penangkapan
41
Menantikan Jabang Bayi
42
Bertemu Mark
43
Kondisi Viona
44
Viona Hamil
45
Siasat Viona
46
SKAKMAT!
47
Syukuran
48
BUCIN
49
Niat Ameera
50
Kembalinya Masalalu
51
Ameera & Aura (Double Update)
52
Kejujuran Sangatlah Penting
53
Rencana pergi dengan Aura
54
Pergi Bersama
55
Salah Paham
56
Sisi Lain Ameera
57
Rencana Ameera
58
Ajakan Farhan Untuk Aura
59
Ameera Yang Jahat
60
Intermission Ameera
61
Pulang
62
Ketakutan Aura
63
Kisah Arya Prakoso
64
Kesempatan
65
Negosiasi
66
Buah Kesabaran
67
Membesuk Mark
68
Sudah Dapat
69
Ayah Yang Baik
70
Tinggal Di Rumah Mertua
71
Pertemuan Arya dan Aura
72
Rest In Peace, Maria.
73
Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74
Hari Yang Dinanti
75
Persahabatan 3 Sekawan
76
Akhir Hidup
77
Sesal Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!