Duka Ameera

[Ke esokan Harinya]

Farhan benar-benar mengadakan syukuran untuk kehamilan Ameera,tentu saia dengan mengatakan bahwa yang hamil adalah Viona.

Para karyawan dan juga staf di kantornya turut bahagia,mereka dengan suka cita menyalami Farhan, mengucapkan selamat karena akhirnya dia akan menjadi seorang Ayah.

"Pak Farhan,selamat ya,semoga istri Bapak sehat selalu beserta bayi yang di kandungnya" ucap salah satu stafnya.

"Terima kasih" ucap Farhan.

Wajah Farhan tampak sangat bahagia,dia tak pernah menyangka jika dia bisa menjadi seorang Ayah juga.

Orangtua Farhan sudah di beritahu tentang kabar itu,namun mereka belum bisa bertemu dengan Farhan,karena sedang berada di London.

Renacananya,mereka akan pulang dalam dua minggu kedepan.

Ponsel Farhan berbunyi,sebuah panggilan telepon dari Ameera.

Farhan menjauh dari keramaian orang yang sedang merayakan kebahagiaannya,dia masuk ke dalam ruang kerjanya dan mengunci pintu,agar tak ada yang dapat mendengarkan pembicaraannya.

"Halo Meer,maaf aku baru bisa angkat,aku lagi di kantor soalnya" sapa Farhan.

"Mas... Hiks hiks hiks" suara Ameera terisak.

Dia menangis?

"Kamu kenapa?" Tanya Farhan cemas.

"Mas... Ayah... Hiks hiks" Ameera masih terisak.

"Ayah kenapa?" Tanya Farhan tak sabar menunggu jawaban pasti dari Ameera.

"Ayah berpulang Mas" jawab Ameera dnegan suara serak.

Farhan tercengang.

"Innalillahi wa innailaiihi rooji'un" ucap Farhan.

Dia sungguh terkejut mendengar kabar itu dari Ameera.

"Memangnya Ayah kenapa?" Tanya Farhan lagi.

"Ayah tahu tentang alasan pernikahan kita Mas, Ayah sangat marah,karena aku telah menjual diriku demi uang.Ayah sangat murka, hingga mengalami serangan jantung dan meninggal seketika" jawab Ameera disepa tangisnya yang kian kencang.

"Astagfirullah..." Farhan tak menyangka,jika akhirnya akan seperti ini.

"Ya sudah,kamu tunggu ya,aku akan kesana" pinta Farhan.

"Iya Mas " jawab Ameera masih menangis.

Farhan dengan cepat keluar dari ruangannya,dengan langkah tergesa-gesa dia meninggalkan kantor dan langsung mengendarai mobilnya untuk pergi ke rumah Ameera.

Farhan tak sempat meminta izin pada Viona untuk pergi menemui Ameera.

Pikirnya,tak apa,nanti dia bisa mengabari Viona jika sudah sampai disana.

Farhan harus segera sampai,untuk menenangkan Ameera yang sangat sedih kehilangan Ayahnya.

*****

Sekitar dua jam perjalanan, akhirnya Farhan sampai di halaman rumah Ameera.

Disana telah terpasang berdera kuning,sebagai tanda bahwa ada yang meninggal.

Para pelayat memenuhi teras depan rumah.

"Assalamualaikum" ucap Farhan pada semua orang.

"Wa'alaikumussalam" jawab mereka semua bersamaan.

"Mas ini,suaminya Mbak Ameera ya?" Tanya salah seorang dari mereka.

"Iya,saya suaminya" jawab Farhan ramah.

"Segera masuk Mas,kasihan Mbak Ameera,tadi sempat pingsan,sekarang masih lemas di kamarnya" tuturnya.

Pingsan?

Ameera pasti sangat terpukul atas kematian Ayahnya itu.

Dengan segera, Farhan menerobos masuk ke dalam rumah,disana telah berkumpul para pelayat yang mengelilingi jenazah di tengah-tengah mereka,lantunan ayat suci Al-qur'an terdengan syahdu memenuhi ruangan itu.

Farhan pergi ke kamar Ameera untuk melihat kondisinya, Farhan mengkhawatirkan Ameera yang sedang mengandung buah hati mereka.

Begitu sampai di pintu kamar, Farhan melihat Ameera yang terkulai lemas di pelukan seorang wanita berjilbab,beberapa wanita lainnya mengusap kepala Ameera, seolah memberikan kekuatan pada wanita malang itu.

"Permisi,saya suaminya" ucap Farhan.

Mereka dengan kompak menatap Farhan.

"Oh,suaminya ya? Silahkan Mas,kasihan Mbak nya,badannya lemas" wanita yang memeluk Ameera mempersilahkan dirinya untuk mendekati Ameera.

Farhan mendekat,mereka semua keluar,membiarkan Ameera berdua saja dengan Farhan.

"Meer,aku datang" Farhan menyentuh bahu Ameera yang tertunduk lemas.

Ameera mengangkat kepalanya,ditatapnya wajah tampan suaminya.

Mata Ameera yang indah itu berlinang,bulir-bulir bening masih memenuhi pelupuk matanya.

Farhan meraih tubuhnya,memeluk wanita itu erat.

"Maaf,aku datang terlambat Meer,maafkan aku" ucap Farhan.

Dia menyesal tak ada bersama Ameera untuk menjelaskan pada Ayah Ameera tentang pernikahan mereka.

Jika saja Farhan ada,mungkin Farhan dapat menjelaskan,bahwa Ameera bukanlah menjual dirinya,melainkan hanya membantunya untuk memiliki seorang anak.

Farhan bisa menjelaskan betapa dia ingin memiliki seorang anak untuk penerus keluarganya.

Semua ini takkan terjadi,itulah yang Farhan sesali.

"Yang sabara ya,yang kuat, Ayah orang baik, insyaallah surga menunggunya" Farhan berusaha menguatkan Ameera.

Ameera kembali menangis terisak, menenggelamkan wajahnya di dada Farhan.

Farhan membiarkan Ameera menumpahkan kesedihan padanya,tak ada lagi yang Ameera punya selain dirinya.

Ponsel Farhan kembali berdering,dia merogoh saku jas nya,dimana dia biasa menyimpan ponselnya saat di kantor.

Viona,dialah yang menghubungi Farhan.

Farhan sesungguhnya malas menerima panggilan darinya,tapi,jika tak diterima, Viona akan sangat marah.

"Halo Vi" sapa Farhan.

"Kamu dimana Mas?" Tanya Viona.

"Aku dirumah Ameera Vi, aku gak pulang ya,aku harus tetap disini sampai tahlilannya selesai" tutur Farhan.

"Tahlilan? Tahlilan siapa?" Tanya Viona lagi.

"Ayahnya Ameera wafat,aku gak bisa ninggalin dia sendirian disini.Aku akan tetap disini" jawab Farhan menjelaskan.

"Oh,ya sudah,gak apa-apa,tapi transfer uang 20 juta ya Mas,aku mau ke salon" Viona terdengar biasa saja,dia bahkan tak mengucapkan belasungkawa untuk Ameera.

"Bukannya kemarin aku sudah kasih kamu 50 juta untuk nafkah sebulan? Masa,sudah habis? Uang itu khusus buat kamu saja loh,gak termasuk uang kebutuhan rumah.Memangnya kamu pakai apa uang sebanyak itu?" Farhan sedikit jengkel pada istrinya yang sangat boros.

Padahal Farhan memberikan jatah bulanan 50 juta,itu semua hanya untuk kebutuhannya saja,tidak termasuk jatah bulanan rumah tangga,yang diberikan Farhan secara terpisah.

Terkadang, Farhan pun tak mengerti, Viona tak pernah mempedulikan dirinya,hanya uang dan uang yang ada di otaknya.

"Ya,habislah Mas,memangnya kamu pikir barang-barang mewah harganya murah? Kamu juga tahu,aku sukanya barang mewah, bukan barang murahan.Perawatan tubuh dan wajahku juga mahal,kamu kok itung-itungan sih?!" Viona terdengar kesal akan pertanyaan suaminya tadi.

"Buka itung-itungan Vi,tapi jumlah uang yang aku kasih ke kamu itu bukan nominal kecil,uang itu pasti lebih dari cukup untuk sebulan jika kamu bisa menghematnya" tutur Farhan dongkol.

"Berisik! Kalau kamu gak mau kasih ya gak usah ceramahi aku! Bilang saja gak mau ngasih!" Viona marah,nada suaranya tinggi.

"Bukannya gak mau ngasih Vi,tapi.... Sudahlah,nanti aku transfer,aku gak mau ribut,kasihan Ameera " Farhan mengalah,tak mau ribut di depan Ameera yang berduka.

Farhan mematikan sambungan teleponnya dan menghela nafas berat.

Ameera masih terisak dipelukannya, Farhan mengelus rambut pajangnya.

"Permisi Mbak, Mas,kita bisa mulai shalatkan jenazahnya? Agar kita bisa secepatnya mengebumikan beliau sebelum malam tiba,ini sudah sore" seorang ustadz mendatangi Ameera dan Farhan.

"Ah,iya,kita mulai saja Pak ustadz,lebih cepat lebih baik" jawab Farhan.

Ustdaz itu keluar dari kamar mereka, untuk mengajak yang lain menshalatkan jenazah Ayah Ameera.

Ameera melepaskan pelukannya, Farhan menatap lekat wajah sedihnya.

"Kita lakukan tugas terakhir buat Ayah ya,yuk!" Ajak Farhan.

Ameera mengangguk pelan dan bangkit,mengambil mukenanya dan pergi bersama Farhan menuju masjid terdekat,dimana jenazah Ayahnya sudah dibawa lebih dulu.

Sekitar pukul 16:20,jenazah Ayah Ameera di kebumikan, Ameera Kembali menangis mengiringi kepergian sang Ayah tercinta ke tempat terakhirnya.

Farhan turut membantu menguburkan mertuanya,sebagai tanda penghormatan terakhir untuknya.

Farhan memang baru mengenal Ayah Ameera,tapi dia sudah cukup akrab dengan mertuanya itu,pria senja itu amatlah baik,berbeda dari mertuanya dari Viona,mereka terkesan baik jika hanya diberi uang.

Ayah Ameera tak jarang mengingatkan Farhan untuk shalat,jika Farhan terlalu asyik pada gadgetnya,beliau selalu mengatakan 'shalat dulu Nak,hapemu tidak akan menolongmu di akhirat' pesan Ayah Ameera yang hingga detik ini masih dapat diingat olehnya.

Farhan tak marah jika di ingatkan,justru dia sangat senang,karena orangtuanya sendiri tak pernah mengingatkan dia akan hal itu.

Tak terasa, Farhan menitikan air mata saat membuka tali jenazah Ayah mertuanya.

Kini,tak ada lagi yang akan mengingatkannya jika dia lalai dalam ibadah.

Selesai di kebumikan juga di do'akan sebagai upacara terakhir,para pelayat satu per satu pergi dari pemakaman.

Mereka berpamitan pada Ameera setelah menguatkannya.

Langit sudah mulai gelap,hanya mereka berdua yang masih tetap tinggal.

Farhan mengajak Ameera pulang,karena maghrib sudah hampir tiba,mereka harus menyiapkan acara tahlilan untuk Ayahnya.

Ameera menurut,dia ikut pulang bersama Farhan.

*****

Episodes
1 Rencana Ibu Pengganti
2 Ameera
3 Pernikahan Kedua
4 Istri Baru,Suasana Baru
5 Ditinggal
6 Garis Dua
7 Duka Ameera
8 Kisah Hidup Ameera
9 Farhan Mulai Merindu
10 Kecurigaan Farhan
11 Kecurigaan Farhan Bertambah
12 Permainan Dimulai!
13 Hampir saja!
14 Berlabuhnya Hati Farhan
15 Tak Ingin Berpisah
16 Pertengkaran
17 Tempat Ternyaman
18 Dendam Kian Membara
19 Mari Bercerai
20 Bagaimana,Sayang?
21 Talak Tiga
22 Kesedihan Farhan
23 Tawa Farhan
24 Saya kembalikan Viona,Mah!
25 Mengunjungi Papa dan Mama
26 Penentangan Orangtua
27 Hadiah Pertama
28 Rancana Jahat Viona
29 Pengantin Kecilku
30 Suami Mesum
31 Ameera Celaka!
32 Penyesalan Mark
33 Ameera & Mark
34 Seorang Gigolo 21++
35 Farhan yang berbeda
36 Maaf Mas!
37 Bukti
38 Air mata Ameera kelemahan Farhan
39 Terbukanya Tabir
40 Penangkapan
41 Menantikan Jabang Bayi
42 Bertemu Mark
43 Kondisi Viona
44 Viona Hamil
45 Siasat Viona
46 SKAKMAT!
47 Syukuran
48 BUCIN
49 Niat Ameera
50 Kembalinya Masalalu
51 Ameera & Aura (Double Update)
52 Kejujuran Sangatlah Penting
53 Rencana pergi dengan Aura
54 Pergi Bersama
55 Salah Paham
56 Sisi Lain Ameera
57 Rencana Ameera
58 Ajakan Farhan Untuk Aura
59 Ameera Yang Jahat
60 Intermission Ameera
61 Pulang
62 Ketakutan Aura
63 Kisah Arya Prakoso
64 Kesempatan
65 Negosiasi
66 Buah Kesabaran
67 Membesuk Mark
68 Sudah Dapat
69 Ayah Yang Baik
70 Tinggal Di Rumah Mertua
71 Pertemuan Arya dan Aura
72 Rest In Peace, Maria.
73 Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74 Hari Yang Dinanti
75 Persahabatan 3 Sekawan
76 Akhir Hidup
77 Sesal Arya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rencana Ibu Pengganti
2
Ameera
3
Pernikahan Kedua
4
Istri Baru,Suasana Baru
5
Ditinggal
6
Garis Dua
7
Duka Ameera
8
Kisah Hidup Ameera
9
Farhan Mulai Merindu
10
Kecurigaan Farhan
11
Kecurigaan Farhan Bertambah
12
Permainan Dimulai!
13
Hampir saja!
14
Berlabuhnya Hati Farhan
15
Tak Ingin Berpisah
16
Pertengkaran
17
Tempat Ternyaman
18
Dendam Kian Membara
19
Mari Bercerai
20
Bagaimana,Sayang?
21
Talak Tiga
22
Kesedihan Farhan
23
Tawa Farhan
24
Saya kembalikan Viona,Mah!
25
Mengunjungi Papa dan Mama
26
Penentangan Orangtua
27
Hadiah Pertama
28
Rancana Jahat Viona
29
Pengantin Kecilku
30
Suami Mesum
31
Ameera Celaka!
32
Penyesalan Mark
33
Ameera & Mark
34
Seorang Gigolo 21++
35
Farhan yang berbeda
36
Maaf Mas!
37
Bukti
38
Air mata Ameera kelemahan Farhan
39
Terbukanya Tabir
40
Penangkapan
41
Menantikan Jabang Bayi
42
Bertemu Mark
43
Kondisi Viona
44
Viona Hamil
45
Siasat Viona
46
SKAKMAT!
47
Syukuran
48
BUCIN
49
Niat Ameera
50
Kembalinya Masalalu
51
Ameera & Aura (Double Update)
52
Kejujuran Sangatlah Penting
53
Rencana pergi dengan Aura
54
Pergi Bersama
55
Salah Paham
56
Sisi Lain Ameera
57
Rencana Ameera
58
Ajakan Farhan Untuk Aura
59
Ameera Yang Jahat
60
Intermission Ameera
61
Pulang
62
Ketakutan Aura
63
Kisah Arya Prakoso
64
Kesempatan
65
Negosiasi
66
Buah Kesabaran
67
Membesuk Mark
68
Sudah Dapat
69
Ayah Yang Baik
70
Tinggal Di Rumah Mertua
71
Pertemuan Arya dan Aura
72
Rest In Peace, Maria.
73
Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74
Hari Yang Dinanti
75
Persahabatan 3 Sekawan
76
Akhir Hidup
77
Sesal Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!