Bagaimana,Sayang?

"inikah yang kamu sebut cinta?" tanya Farhan dengan menyunggingkan senyum mengejek.

Viona tercengang melihat semua bukti yang dimiliki Farhan, bukti yang tidak bisa terelakkan lagi, kini ada di tangan Farhan.

Viona tak mengerti,bagaimana bisa Farhan menemukan semua bukti-bukti itu?

Selama ini dia selalu mengunci ponselnya dengan baik dan tak ada seorangpun yang bisa membukanya,karena kunci ponselnya menggunakan sidik jarinya sendiri.

Viona pikir itu sudah sangat aman.

Viona menatap layar ponsel yang dimainkan oleh Farhan,menunjukkan setiap bukti tentang perselingkuhannya dengan pria yang terlihat lebih muda dari Viona.

Semua isi chat mereka dan juga foto-foto mesra mereka terpampang jelas di ponsel itu.

Bagaimana bisa isi dari ponsel itu semuanya sangat sama dengan isi dari ponsel Viona? Wanita itu melotot melihat semua yang ditunjukkan Farhan padanya.

"bagaimana? apakah ini bukti cintamu padaku, Viona?" tanya Farhan lagi,pria itu tersenyum miring pada Viona seolah mengejeknya.

"ba,ba,ba,bagaimana kamu bisa mendapatkan semua ini Mas?" tanya Viona gugup.

"tentu saja karena aku suami yang bodoh,aku yang selalu mempercayai istriku dan tak bisa berbuat apa-apa.Kamu pasti berpikir jika aku takkan pernah mengetahui segalanya karena aku yang terlalu bodoh ini,tapi sayangnya,aku rasa aku tak terlalu bodoh,hingga aku bisa menemukan semua bukti yang nggak bisa kamu elak lagi" jawab Farhan tenang.

Farhan terlihat sangat tenang menyerang Viona dengan semu bukti yang dimilikinya,dia tak sedih sama sekali,seolah hatinya telah mati untuk Viona.

"Ma,ma,Mas,tapi itu nggak bener Mas, kamu hanya salah paham!" Viona dengan sangat gugup berusaha membodohi Farhan kembali.

"benarkah ini hanya salah paham? lalu foto-foto ini, bukankah foto-foto ini ada di ponsel kamu? mana mungkin semua ini hanya salah paham" Farhan menunjuk foto mesra Viona dengan seorang lelaki di atas tempat tidur yang begitu intim.

Viona semakin bergetar,jantungnya berdebar kencang,dia tak tahu harus mengatakan apa dan harus membuat skenario apa agar Farhan bisa dibodohi,dia berpikir cukup keras tapi tak dapat menemukan sesuatu yang bisa dijadikannya untuk sebuah alasan.

"jadi bagaimana? apakah kamu masih mau mengelak?" tanya Farhan lagi,sikapnya sangat tenang,suaranya pun lembut.

Tapi semua itu bukannya membuat Viona tersanjung,dia malah merasa takut.

Farhan berjalan maju mendekat ke arah Viona, tapi wanita itu mundur perlahan dia, sungguh takut melihat tatapan tajam Farhan padanya.

"kenapa mundur sayang? bukannya kamu bilang kamu mencintaiku dan kamu bilang jika semua ini adalah salah paham? kenapa takut jika kamu memang tidak bersalah?" Farhan kembali bertanya sambil terus berjalan mendekat ke arah Viona,dan wanita itu terus perlahan mundur menjauh dari Farhan.

"ah iya,dan satu lagi yang membuat aku rugi memiliki istri seperti kamu,karena setiap uang yang aku berikan padamu kamu kirimkan kepada pria itu,bukankah begitu sayang?" Farhan tak kehabisan cara untuk memojokkan Viona.

"i,i,itu ggak benar Mas,aku nggak pernah memberikan uang kepada pria manapun, mana mungkin aku memberikan uang kepada seseorang yang enggak aku kenal!" Viona masih mengelak,dia tak mau mengaku.

Farhan tak berkata,dia kemudian menunjukkan kembali bukti-bukti dari riwayat transaksi transfer uang dari rekening Viona ke rekening pria selingkuhannya.