Pernikahan Kedua

Farhan dan Ameera keluar dari kamar rawat Ayah Ameera,mereka berjalan menuju ruangan lain untuk memeriksakan kesuburan Ameera,dan hasilnya positif,Ameera dinyatakan sehat dan bisa hamil,satu titik terang mulai terlihat bagi Farhan,dia memiliki harapan besar terhadap Ameera.

Farhan menyelesaikan pembayaran biaya operasi Ayah Ameera,juga biaya rawat inap selama di rumah sakit dan akan dilaksanakan operasi secepatnya.

Farhan kemudian mendatangi kembali Ayah Ameera untuk melamar Ameera,bagaimana pun juga Ameera adalah seorang gadis yang masih memiliki keluarga,sudah sepatutnya Farhan melamar Ameera secara baik-baik meski pernikahan mereka hanya untuk seorang anak,bagi Farhan Ameera tetap memiliki hak untuk mendapatkan pinangan sebelum pernikahan.

Ayah Ameera seolah tak percaya jika putrinya akan dinikahi pria kaya yang juga bosnya,dia bersyukur karena akhirnya harapan untuk melihat putrinya menikah segera terwujud,pria senja itu bersedia untuk menjadi wali bagi pernikahan Ameera dan Farhan,mereka berencana untuk menikah setelah operasi selesai dan Ayah Ameera bisa dibawa pulang.

Cukup lelah untuk seharian ini,Farhan seharian berada di rumah sakit untuk mengurus berbagai hal,dan dia bisa bernafas lega karena telah mendapatkan calon Ibu Pengganti yang akan melahirkan bayinya.

*****

"Mas,kamu udah dapet calon istrinya?" Tanya Viona tiba-tiba saat mereka makan malam bersama.

"Ya,sudah!" Jawab Farhan sambil menikmati makanannya.

"Dia cantik?" Tanya Viona ingin tahu.

"Cantik,kan perempuan!" Jawab Farhan simple.

"Sama aku cantikan mana?" Tanya Viona lagi.

"Cantikan kamu Vi,gak usah nanya yang aneh-aneh deh,cuma kamu yang paling cantik buat aku" jawab Farhan lagi menatap tajam istrinya.

Viona tersenyum mendengar jawaban Farhan,dia merasa dirinya yang paling cantik.

"Dia seperti apa?" Viona kembali bertanya.

"Dia baik,ramah,sopan,tutur katanya juga halus,awalnya dia nolak,tapi dia butuh uang banyak buat operasi Ayahnya,jadi dia mau.Aku juga udah bawa dia ke dokter,udah diperiksa hasilnya positif,dia bisa hamil" Farhan menjelaskan agar istrinya tak bertanya lagi,Farhan merasa sangat lelah karena seharian berjalan keluar masuk di rumah sakit,dia tak mau terus mendapatkan pertanyaan dari istrinya.

"Syukurlah,aku harap kamu gak jatuh cinta sama dia,Mas!" Ucap Viona penuh harap,dia juga tak mau jika suaminya mencintai wanita lain,karena itu akan membuatnya tersingkir dari posisinya sebagai istri pria kaya dan juga menantu konglomerat.

"Ya nggak lah,aku mencintai kamu kok!" Jawab Farhan tersenyum,berusaha untuk tetap manis di depan istrinya,meski sebenarnya Farhan mulai jengah dengan Viona yang menurutnya tak menghargai dia sebagai suami.

Malam itu,Farhan tidur lebih awal karena lelah,dia tak bercengkrama lagi dengan istrinya setelah makan malam usai.

Viona yang melihat suaminya telah terlelap,bangkit dari tempat tidurnya,mengambil ponsel dan berjalan menjauh dari kamarnya.

Dia menghubungi seseorang di seberang sana,entah siapa,namun sepertinya orang yang dihubungi Viona adalah seorang pria.

"Iya Sayang,maaf ya,tadi Mas Farhan masih bangun soalnya!" Ucap Viona.

"Aku kangen Yang,kapan kita ketemu lagi?" Tanya pria itu.

"Nanti ya,Mas Farhan akan menikah lagi,dan aku sama kamu bisa bebas berduaan,Mas Farhan bakal tinggal sama perempuan itu selama dua minggu setelah menikah dan dia baru akan pulang dua minggu kemudian,kita bisa bebas di rumah ini!" Jawab Viona sedikit berbisik,takut ada yang mendengar obrolannya.

"Hmmm oke lah,aku gak sabar nunggu hari itu!" Balas pria itu.

"Aku juga!" Balas Viona senang.

Mereka mengobrol semalaman seperti dua sejoli yang tengah jatuh cinta,tanpa disadari bahwa pembantunya sejak tadi mendengarkan percakapan mereka,tak mau ikut campur,pembantu di rumah Viona lalu pergi seolah tak tahu apa-apa.

Rupanya Viona telah berselingkuh dari Farhan,pria malang itu tak tahu apapun tentang kebusukan istrinya,yang dia tahu bahwa istrinya setia dan mencintainya.

Viona mempunya rencana lain dibalik mengizinkan suaminya menikah lagi,dia juga akan menikmati romansa penuh cinta bersama selingkuhannya di rumah itu sementara Farhan tak di rumah,sangat licik!

Bukan hanya jalan bersama,tapi mereka sudah berhubungan sangat jauh,mereka sering melakukan hubungan suami istri di hotel,dan yang paling mencengangkan adalah,Viona membiarkan pria itu mengeluarkan sp*rma nya di dalam rahim Viona,dan Viona sendiri tak takut karena dia selalu meminum pil KB sebelum berhubungan,sehingga dia tak akan hamil.

Viona berbohong soal dirinya yang tak ingin ber KB,padahal dirinya sudah menggunakan obat itu selama beberapa bulan ke belakang setelah berhubungan dengan selingkuhannya,Viona mau melakukan apa saja untuk pria itu.

Viona tak memiliki hasrat lagi kepada Farhan,padahal suaminya itu sangat rupawan dan bertubuh atletis,tapi karena dibutakan cinta,Viona tak melihat Farhan sebagai suami yang sempurna,baginya Farhan hanyalah lelaki bodoh yang mau diperbudak olehnya atas nama cinta.

*****

[1 Minggu Kemudian]

Setelah operasi selesai dan Ayah Ameera bisa dibawa pulang dengan keadaan sehat,hanya perlu menunggu pemulihan,Farhan dan Ameera melaksanakan akad nikah di rumah Ameera yang sederhana,pernikahannya tertutup hanya dihadiri beberapa tetangga dan juga saksi.

Acara pernikahan dilakukan secara siri mengingat perjanjian Farhan dan Ameera yang hanya akan menikah secara agama saja,karena Farhan telah terdaftar sebagai suami Viona di pengadilan.

Farhan telah duduk bersila di depan penghulu dan Ayah Ameera untuk akad nikah,sementara Ameera masih di kamarnya sedang di dandani sebagai pengantin wanita.

"Nak Farhan sudah siap?" Tanya penghulu.

"Siap,Pak!" Jawab Farhan mantap,dia seolah mengulang kembali pernikahannya dengan Viona dulu.

Akad nikah pun dimulai tanpa kehadiran Ameera yang akan keluar setelah akad nikah.

Farhan menjabat tangan Pak Haris,Ayah dari Ameera dan mulai melafalkan ijab qobul sesuai syari'at Islam.

"Saya terima nikah dan kawinnya Ameera Humaira Zahwa binti Bapak Haris dengan mas kawin uang tunai senilai 200 juta,cincin berlian seberat 2 gram dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!" Farhan dengan lantang mengucapkan itu tanpa keraguan dan gugup sediktipun.

"Bagaimana saksi? Sah?" Tanya penghulu kepada para saksi yang hadir.

"Sah!"

"Sah!"

"Sah!"

Jawab mereka.

"Alhamdulillah" ucap semua orang,mereka pun berdo'a setelah akad selesai.

Ameera di panggil oleh penghulu untuk keluar,Ameera pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan kebaya putih bertabur payet,sangat cocok dengan bentuk tubuhnya yang ramping dan tinggi,wajahnya di rias tipis tak berlebihan,membuat Ameera tampak sangat cantik malam itu.

Farhan terpesona melihat gadis yang kini telah menjadi istrinya itu,dia tak berkedip saat memandangi Ameera yang berjalan mendekat padanya dengan anggun.

Kini mereka telah berhadapan,Ameera meraih tangan kanan Farhan dan mencium punggung tangannya takzim,tangan kiri Farhan mengusap rambut Ameera lembut.

Mereka sah menjadi sepasang suami istri di mata agama.

Malam itu juga Farhan mengajak Ameera untuk tinggal di rumah baru mereka,dimana rumah itu yang dijanjikan Farhan untuk Ameera.

Usai melangsungkan akad nikah dan menjamu tamu seadanya,mereka pun langsung pergi ke rumah baru beserta Ayah Ameera.

Lokasi cukup jauh dari tempat tinggal Ameera sebelumnya,Farhan sengaja memilih tempat yang jauh agar tak ada yang curiga dengan pernikahan mereka yang terkesan mendadak.

Tiba di rumah itu,Pak Haris tampak takjub melihat megahnya rumah itu,lebih megah dari rumah mereka,meski bagi Farhan rumah ini tak sebanding dengan rumahnya.

"Maasyaallah Nak,ini rumah kamu?" Tanya Pak Haris takjub.

"Iya Pak,ini rumah Ameera sekarang,lebih tepatnya rumah kalian" jawab Farhan ramah.

"Megah sekali" pujinya lagi, Ameera tersenyum melihat Ayahnya yang sangat senang.

Farhan mengajak mereka masuk, Farhan membantu mendorong kursi roda Pak Haris untuk masuk ke dalam.

Farhan menunjuk satu persatu ruangan dan kamar di rumah itu,Pak Haris dan Ameera mangut-mangut mengerti.

Ameera mengantarkan Pak Haris ke kamarnya yang berada tak jauh di samping kamarnya,rumah itu hanya satu lantai,namun megah.

"Ini beneran rumah kita Meer?" Tanya Pak Haris masih tak percaya.

"Iya,Yah,ini rumah kita" jawab Ameera dengan senyum mengembang.

"Alhamdulillah akhirnya kita punya rumah yang layak,Ayah bersyukur karena kamu mendapatkan jodoh yang baik,Ayah harap pernikahan kalian penuh kebahagiaan dan lenggeng" Pak Haris menyertakan do'a untuk putri tercintanya.

"Aamiiin,makasih Pak!" Balas Ameera.

Ameera membantu Pak Haris naik ke atas ranjangnya,dan menyelimuti Ayahnya itu.

Setelah dipastikan Ayahnya tidur, Ameera pun keluar dari kamar itu.

Ameera bingung harus masuk ke kamar Farhan atau tidak,dia sangat canggung,karena Farhan adalah CEO di kantornya.

Ameera telah berdiri di depan pintu kamar bercat putih itu yang mana itu adalah kamar mereka.

Ameera menghirup nafas dalam lalu membuangnya dan mengetuk pintu kamar perlahan.

'tok tok tok' suara pintu kamar di ketuk.

"Masuk Meer!" Sahut Farhan dari dalam kamar.

Ameera memutar gagang pintu,perlahan membuka pintu kamar,dia melihat Farhan sudah duduk di pinggiran tempat tidur dengan memainkan ponselnya.

"Masuklah,gak usah sungkan" pinta Farhan dengan mengulas senyum.

Ameera masuk dan mendekat.

"Maaf ya,aku balas chat Viona dulu tadi" ucap Farhan,lalu menyimpan ponselnya di atas nakas.

Farhan mendongak,menatap Ameera yang berdiri di depannya dengan gugup.

Farhan kagum dengan kecantikan dan keindahan tubuh Ameera,dimana gadis itu hanya gadis biasa yang tak melakukan perawatan mahal,sedangkan Viona bisa mendapatkan semua kesempurnaan fisiknya hanya karena rutin perawatan mahal setiap bulan.

"Kemarilah" Farhan menjulurkan tangannya agar digapai Ameera,memintanya untuk duduk disamping Farhan.

Ameera menyentuh tangan Farhan dan Farhan menggenggam tangan Ameera erat,dia lalu menuntun tangan Ameera supaya mendekat dan duduk di sampingnya.

"Kamu gak usah gugup,toh kita suami istri sekarang" ucap Farhan lembut.

"Gugup Pak,karena baru pertama saya berada di kamar yang sama dengan laki-laki" jawab Ameera gugup.

"Jangan panggil Pak,panggil Mas saja,dan bahasa kamu jangan formal lagi,kita suami istri sekarang,gak enak dengarnya" pinta Farhan.

Ameera mengangguk paham,memang tak seharusnya Ameera memanggilnya Bapak lagi,karena Farhan pun masih muda dan tampan.

"Meer,kamu takut?" Tanya Farhan,karena Ameera tak menatap matanya sejak tadi.

"Nggak Pak,eh Mas,cuma belum terbiasa aja" jawab Ameera masih gugup dan tak berani memandang Farhan.

"Kalau begitu,berbalik dan tatap aku!" Pinta Farhan.

Ameera memberanikan diri berhadapan dengan Farhan dan menatap matanya,saat mereka bertatapan mata,jantung mereka berdebar kencang, seolah tengah jatuh cinta.

"Mata kamu indah Meer" ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Farhan saat menatap mata Ameera.

Ameera juga menatap mata Farhan,dan menatap lekat wajahnya, Ameera kagum karena Farhan sangat tampan,hidung mancung dan alis sedikit tebal.Sungguh Viona sangat beruntung memiliki Farhan,itulah yang ada di benak Ameera saat ini.

Tangan Farhan menggapai kepala Ameera dan melepaskan sanggul di kepala Ameera pelan,kini rambut Ameera terurai dengan indah,Farhan merapikannya dengan jari-jarinya.

Farhan mengusap wajah Ameera lembut,pipi gadis itu sangat halus hingga membuat tangannya tak ingin berhenti mengelus.

Farhan mendekatkan wajahnya,kini wajah mereka sangat dekat nyaris tanpa jarak,Ameera semakin gugup.

Farhan mendaratkan kecupan di bibir Ameera yang ranum,membuat Ameera kaget dan mebulatkan kedua matanya tak percaya jika kini dia telah mendapatkan ciuman pertamanya.

Tak ada balasa dari ciumannya membuat Farhan melepaskan ciuman itu.

"Kamu belum ikhlas,kan,Meer?" Tanya Farhan sedikit kecewa.

"Baiklah,kamu pasti butuh waktu juga,kalau begitu kita tidur ya!" Farhan tersenyum lalu berdiri dan melangkahkan kakinya menjauh dari tempat tidur,dia merasa jika Ameera tak menginginkannya,dia tak boleh memaksa,butuh waktu bagi seorang gadis untuk memantapkan diri menyerahkan jiwa raganya terhadap pria yang baru dinikahinya.

Ameera pun sadar,kegugupannya membuat Farhan kecewa,dia melihat pria itu seakan menahan kekecewaannya dengan berusaha tetap tersenyum.

Ameera kemudian berdiri dan berjalan mendekat ke arah Farhan,sudah waktunya dia melakukan tugasnya.

Ameera memeluk Farhan dari belakang dan meminta maaf karena tadi,Farhan tak kalah kaget karena Ameera berani memeluknya seperti itu,dia pikir jika Ameera tak akan pernah mau melakukan hal semacam itu.

Farhan berbalik,mereka berhadapan,tatapan mata mereka kembali bertemu.

"Maaf Mas,tadi aku merasa seperti mimpi,karena itu ciuman pertamaku!" Ucap Ameera menyesal.

"Aku siap kok!" Tambahnya dengan mengulas senyum.

Farhan menyunggingkan senyum,tangannya kembali menyentuh wajah Ameera dan mendaratkan kembali ciuman di bibir Ameera,kali ini Ameera membalasnya.

Farhan kini tak bisa mengendalikan dirinya lagi,dia tak melepaskan ciumannya dari Ameera,tangan-tangannya mulai menggapai pinggang Ameera dan menariknya hingga tubuh mereka menempel.

Farhan merasa ini malam pertama bagi mereka,sudah sepantasnya mereka menikmatinya,untuk saat ini Farhan tak ingin mengingat Viona,baginya keberadaan Ameera saat ini cukup untuk melepas rindu pada Viona.

Farhan mulai semakin liar,dia menerobos mulut Ameera dengan lidahnya dan memainkan lidahnya di dalam sana.

Ameera melepaskan ciuman Farhan dan menatap pria yang tampak sangat bergairah itu dengan sedikit rasa penasaran.

"Inikah yang namanya malam pertama?" Ucapnya dalam hati.

Farhan tak mau menunggu lagi,hasratnya sudah sangat memuncak,dia membopong tubuh Ameera dan menidurkannya di atas kasur.

Farhan kembali mencumbui Ameera dengan liar,dia tak bisa menahan dirinya lagi atas gadis ini.

Farhan mengarahkan tangan Ameera untuk membuka kancing bajunya,Ameera menurut,dia membuka satu persatu kancing baju yang dipakai Farhan hingga terbuka,tampaklah tubuh depan Farhan yang kekar dengan perut yang kotak-kotak sempurna.

Ameera melongo melihat tubuh pria tanpa ditutupi kain tepat di depan wajahnya.

Farhan menggapai baju kebaya yang dikenakan Ameera,dia membuka kancing kebayanya hingga terbuka,tampak dua gundukan kenyal berukuran standar itu yang masih dibungkus rapi oleh bra berenda berwarna putih.

Ameera malu dan menutupinya dengan tangan.

"Jangan malu Meer,aku suamimu" ucap Farhan dengan menyingkirkan tangan Ameera yang menutupi keindahan itu pelan.

Farhan membuka seluruh baju yang dikenakan Ameera hingga tersisa bra dan ****** ***** yang yang menempel.

"Mas,boleh tutup pakai selimut? Bukanya di dalam aja ya,aku malu" pinta Ameera dengan menutup dua bagian sensitifnya dengan tangan,Farhan mengerti,gadis ini sangat pemalu.Farhan menarik selimut dan menutupi tubuh Ameera yang hampir polos itu dengan selimut.

"Auwww!" Rintih Ameera.

Farhan mulai memasuki Ameera dan Ameera semakin kesakitan,Farhan tak tega,dia mengusap air mata Ameera lembut dan menciumi bibir gadis itu.

"Maaf Meera,tapi aku sudah tak tahan lagi" gumamnya dalam hati,Farhan tak mau berlama-lama lagi,dia segera menuntaskan keinginannya yang telah lama tak dia dapatkan dari Viona,hingga membuatnya sangat menikmati permainan itu.

Kamar itu dipenuhi dengan suara *******,erangan dan lenguhan yang menggema,Farhan merasakan puas setelah air mani nya ditumpahkan di dalam rahim Ameera,yang belum pernah dirasakan selama bersama Viona.

Farhan sangat puas,tubuhnya terkapar lemas setelah permainan yang cukup lama,tubuhnya dipenuhi peluh bekas kenikmatan surga dunia yang baru dia rasakan seumur hidupnya,untuk pertama kalinya Farhan tak perlu melepas miliknya ketika mencapai *******,kali ini dia benar-benar bisa menumpahkan cairan kenikmatannya itu di dalam.

Farhan mengatur nafasnya yang terengah-engah,Ameera pun sama,meski sangat sakit pada awalnya,tapi dia merasakan kenikmatan yang sama untuk pertama kalinya.

Farhan menarik tubuh Ameera hingga ke pelukannya,dia mengecup bibir ranum itu,dan memeluk Ameera hingga mereka tidur bersama dalam keindahan malam pertama.

Farhan benar-benar lupa akan Viona,dia tak memikirkan keraguan bersama Ameera,dia pun lupa bahwa dirinya sangat mencintai Viona dan tak ingin berpaling darinya.

Tampaknya hati Farhan mulai berubah haluan,sejak menatap mata Ameera langsung,Farhan merasa hatinya berdebar,tak seperti pada Viona yang hatinya terasa hampa saat bertatap mata.

Ini pernikahan kedua baginya,tapi terasa seperti pernikahan pertama.

*****

Terpopuler

Comments

YNa Msa

YNa Msa

pasti punya Selingkuhan

2024-02-27

0

Umi Maryam

Umi Maryam

haha nama nya laki2 udah ga di kasih servis nemu yg masih kinyis2 uadh ga inget mandi yah langsung hajar aja .🤣🤣🤣🤣

2024-02-19

0

Endang Oke

Endang Oke

engga mandi dulu jorok amat. bau asemmmm.banyak bahteri.

2023-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Ibu Pengganti
2 Ameera
3 Pernikahan Kedua
4 Istri Baru,Suasana Baru
5 Ditinggal
6 Garis Dua
7 Duka Ameera
8 Kisah Hidup Ameera
9 Farhan Mulai Merindu
10 Kecurigaan Farhan
11 Kecurigaan Farhan Bertambah
12 Permainan Dimulai!
13 Hampir saja!
14 Berlabuhnya Hati Farhan
15 Tak Ingin Berpisah
16 Pertengkaran
17 Tempat Ternyaman
18 Dendam Kian Membara
19 Mari Bercerai
20 Bagaimana,Sayang?
21 Talak Tiga
22 Kesedihan Farhan
23 Tawa Farhan
24 Saya kembalikan Viona,Mah!
25 Mengunjungi Papa dan Mama
26 Penentangan Orangtua
27 Hadiah Pertama
28 Rancana Jahat Viona
29 Pengantin Kecilku
30 Suami Mesum
31 Ameera Celaka!
32 Penyesalan Mark
33 Ameera & Mark
34 Seorang Gigolo 21++
35 Farhan yang berbeda
36 Maaf Mas!
37 Bukti
38 Air mata Ameera kelemahan Farhan
39 Terbukanya Tabir
40 Penangkapan
41 Menantikan Jabang Bayi
42 Bertemu Mark
43 Kondisi Viona
44 Viona Hamil
45 Siasat Viona
46 SKAKMAT!
47 Syukuran
48 BUCIN
49 Niat Ameera
50 Kembalinya Masalalu
51 Ameera & Aura (Double Update)
52 Kejujuran Sangatlah Penting
53 Rencana pergi dengan Aura
54 Pergi Bersama
55 Salah Paham
56 Sisi Lain Ameera
57 Rencana Ameera
58 Ajakan Farhan Untuk Aura
59 Ameera Yang Jahat
60 Intermission Ameera
61 Pulang
62 Ketakutan Aura
63 Kisah Arya Prakoso
64 Kesempatan
65 Negosiasi
66 Buah Kesabaran
67 Membesuk Mark
68 Sudah Dapat
69 Ayah Yang Baik
70 Tinggal Di Rumah Mertua
71 Pertemuan Arya dan Aura
72 Rest In Peace, Maria.
73 Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74 Hari Yang Dinanti
75 Persahabatan 3 Sekawan
76 Akhir Hidup
77 Sesal Arya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rencana Ibu Pengganti
2
Ameera
3
Pernikahan Kedua
4
Istri Baru,Suasana Baru
5
Ditinggal
6
Garis Dua
7
Duka Ameera
8
Kisah Hidup Ameera
9
Farhan Mulai Merindu
10
Kecurigaan Farhan
11
Kecurigaan Farhan Bertambah
12
Permainan Dimulai!
13
Hampir saja!
14
Berlabuhnya Hati Farhan
15
Tak Ingin Berpisah
16
Pertengkaran
17
Tempat Ternyaman
18
Dendam Kian Membara
19
Mari Bercerai
20
Bagaimana,Sayang?
21
Talak Tiga
22
Kesedihan Farhan
23
Tawa Farhan
24
Saya kembalikan Viona,Mah!
25
Mengunjungi Papa dan Mama
26
Penentangan Orangtua
27
Hadiah Pertama
28
Rancana Jahat Viona
29
Pengantin Kecilku
30
Suami Mesum
31
Ameera Celaka!
32
Penyesalan Mark
33
Ameera & Mark
34
Seorang Gigolo 21++
35
Farhan yang berbeda
36
Maaf Mas!
37
Bukti
38
Air mata Ameera kelemahan Farhan
39
Terbukanya Tabir
40
Penangkapan
41
Menantikan Jabang Bayi
42
Bertemu Mark
43
Kondisi Viona
44
Viona Hamil
45
Siasat Viona
46
SKAKMAT!
47
Syukuran
48
BUCIN
49
Niat Ameera
50
Kembalinya Masalalu
51
Ameera & Aura (Double Update)
52
Kejujuran Sangatlah Penting
53
Rencana pergi dengan Aura
54
Pergi Bersama
55
Salah Paham
56
Sisi Lain Ameera
57
Rencana Ameera
58
Ajakan Farhan Untuk Aura
59
Ameera Yang Jahat
60
Intermission Ameera
61
Pulang
62
Ketakutan Aura
63
Kisah Arya Prakoso
64
Kesempatan
65
Negosiasi
66
Buah Kesabaran
67
Membesuk Mark
68
Sudah Dapat
69
Ayah Yang Baik
70
Tinggal Di Rumah Mertua
71
Pertemuan Arya dan Aura
72
Rest In Peace, Maria.
73
Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74
Hari Yang Dinanti
75
Persahabatan 3 Sekawan
76
Akhir Hidup
77
Sesal Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!