Ditinggal

[2 Minggu Kemudian]

Farhan samar-samar mendengar suara seseorang mengaji,suaranya begitu merdu terdengar di telinganya yang masih tertidur lelap.

Farhan perlahan membuka matanya,dia mengedip-ngedipkan matanya untuk dapat melihat dengan jelas siapa yang sedang mengaji.

Farhan melihat seorang wanita sedang mengaji di samping tempat tidurnya,di atas hamparan sajadah dengan mengenakan mukena putih berenda,suaranya sangat merdu dan pembacaannya pun sangat benar.

"Ameera" ucap Farhan pelan,itu adalah istrinya,Ameera.

Farhan tak menyangka jika Ameera memiliki suara yang bagus dan bacaan Al-Qur'an yang sempurna,pastilah Ayahnya yang mengajarkan Ameera dengan baik,sungguh Ameera gadis yang sempurna dari segi manapun.

Farhan bangkit dari tidurnya,dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu,setelahnya dia sholat di belakang Ameera yang tak menyadari dirinya sudah bangun,gadis itu tetap fokus mengaji.

Farhan tak ingin mengganggunya,setelah shalat,Farhan duduk di atas sajadah dan menyimak bacaan Ameera.

Farhan merasakan damai mendengar lantunan ayat suci yang dibacakan Ameera,suara Ameera berhasil memikat dirinya,hingga dia tak ingin beranjak.

"Shodaqollahul 'adziiim" Ameera mengakhiri bacaannya,menutup Al-Qur'an dan menciumnya,lalu meletakkan kembali ke tempatnya.

Ameera berbalik,dan kaget begitu menyadari bahwa Farhan ada di belakangnya.

"Astagfirullah Mas,kamu udah bangun?" Tanya nya kaget.

"Iya,aku udah shalat tadi" jawab Farhan tersenyum.

"Kamu pasti kebangun karena suaraku ya? Maaf ya Mas,tadinya aku mau bangunin kamu setelah tadarus" Ameera merasa tak enak karena telah membangunkan suaminya yang tertidur lelap.

"Nggak kok,aku memang pengen bangun aja" Farhan berbohong, sesungguhnya memang karena suara ngaji Ameera yang membuatnya terbangun,tapi suara itu tak mengganggunya,malah membuatnya ingin mendengar lagi.

"Suara kamu bagus Meer" puji Farhan.

"Biasa aja Mas" jawab Ameera tersipu malu.

"Beneran loh,aku sampe betah dengerin kamu ngaji" balas Farhan jujur.

Ameera hanya tersenyum tersipu malu karena dipuji oleh suaminya.

"Kamu jago ngaji juga ya,aku gak nyangka" tambah Farhan.

"Nggak jago Mas,tapi aku dulu sering belajar ngaji di rumah Kyai,aku sering ngaji sore sampai malam,aku juga sering dengerin murotal dari hp, dikit-dikit aku ikutin langgamnya,hehehe" Ameera cengir.

"Ya,bagus daripada nonton drakor kan gak bermanfaat" timpal Farhan.

"Aku nonton drakor juga kok hehehe" Ameera kembali nyengir.

Farhan tersenyum,melihat tingkah istrinya,semakin hari Farhan semakin mengenal Ameera dengan baik,gadis yang sudah dinikahinya selama dua minggu itu ternyata selain sopan dan ramah,dia juga suka bercanda dan ceria,membuat Farhan betah tinggal bersamanya.

"Mas mau dibuatin kopi?" Ameera menawarkan.

"Boleh kalo kamu gak keberatan" jawab Farhan.

"Ya udah,aku ke dapur ya!" Ameera membuka mukenanya,melipatnya dan meletakkannya di tempat semula,dia lalu pergi ke dapur setelah mengikat rambutnya.

Farhan memperhatikan Ameera yang berjalan menjauh dar kamar,Farhan semakin mengert jika Ameera memanglah gadis baik-baik,dia menerima tawaran darinya hanya karena sangat terdesak demi Ayahnya.Farhan berjanji untuk tak mengecewakan Ameera selama menikah dengannya.

Farhan melepaskan sarung yang dipakainya,dia berjalan keluar dari kamar dan menemui Ameera yang sedang sibuk di dapur seperti biasa.

Ameera sedang membuatkan kopi untuknya.

Farhan mendekat.

"Wangi banget aroma kopinya" Farhan berkata dengan menghirup aroma kopi panas yang di aduk oleh Ameera.

"Iya,wangi banget,aku suka baunya tapi gak suka minumnya" jawab Ameera.

"Kenapa? kopi itu enak loh" tanya Farhan.

"Nggak suka aja Mas,menurutku pahit,hehehe" Ameera tersenyum lebar.

Ameera memberikan kopi itu pada Farhan.

"Makasih Meer" ucap Farhan dengan menyunggingkan senyum manisnya.

"Sama-sama" jawab Ameera.

Farhan duduk di sofa ruang tamu,menyalakan TV dan menonton sambil menyeruput kopinya.Ini hari minggu,Farhan bisa beristirahat hari ini.

Ameera menghampiri Farhan,dia membawakan beberapa potong brownies di atas piring kecil dan meletakkannya di depan Farhan.

"Buat teman ngopi" ucap Ameera,dia beranjak untuk kembali ke dapur,namun Farhan menahannya dengan menggenggam tangannya.

"Temani aku ya" pinta Farhan,Ameera tak bisa menolak,dia duduk disamping Farhan dan menemaninya menonton film kartun bersama.

"Ayah kemana?" Tanya Farhan.

"Ayah tadi setelah shalat subun tidur lagi Mas,kayaknya Ayah jadi sering tidur sekarang" jawab Ameera.

"Namanya juga baru operasi,wajarlah,mungkin sedang pemulihan" balas Farhan.

"Iya"

"Kamu tau gak kenapa aku pengen banget punya anak?" Tanya Farhan kemudian.

"Nggak tau Mas" jawab Ameera polos.

"Karena aku suka film kartun Meer,kalo ada anak aku pasti bisa nonton bareng!" Jawab Farhan dengan senyum putus asa.

Ameera menatap Farhan,pria itu sangat mengharapkan seorang anak,Ameera merasa kasihan padanya.

"Maaf sebelumnya,apa Mbak Viona gak bisa hamil,Mas?" Tanya Ameera berhati-hati,takut menyinggung Farhan.

"Dia normal kok Meer,dia bisa hamil dan punya anak,tapi dia gak mau" jawab Farhan terus terang,Ameera berhak tahu kebenarannya.

"Kenapa?" Tanya Ameera ingin tahu.

"Karena dia gak mau tubuhnya rusak akibat hamil dan melahirkan,dia bilang gak mau kalo nanti perutnya bergelambir" jawab Farhan sejujur-jujurnya.

Ameera cukup terkejut mendengar penjelasan Farhan,dia pikir kenapa Viona seperti itu? Bukankah itu kewajibannya sebagai seorang istri?

"Itulah kenapa,aku putus asa Meer,aku gak bisa maksa dia" tambah Farhan.

"Dia yang minta aku buat cari Ibu Pengganti,meski aku sempat menolak,tapi jika dipikir lagi,aku sangat membutuhkan seorang anak untuk penerus keluargaku,aku anak satu-satunya,kalo aku gak punya anak,maka aku gak bisa meneruskan keluargaku" jelas Farhan sedikit sedih.

Ameera menatap Farhan iba,pria baik seperti Farhan kenapa harus mendapatkan nasib seperti itu?

Pikir Ameera.

Ameera menyentuh wajah suaminya,menatap matanya dalam dan tersenyum.

"Insyaallah nanti kita akan punya anak Mas!" Ameera menguatkan Farhan.

Farhan menatap Ameera,dia menggenggam tangan Ameera,seolah mendapat kekuatan dari istrinya itu.

*****

Pagi itu,setelah menghabiskan kopinya,Farhan mengajak Ameera untuk jogging,Ameera menurut saja,dia segera berganti pakaian dengan mengenakan celana panjang dan jaket,lalu menguncir rambutnya.

Meski tubuhnya tertutup rapat oleh baju panjang,namun tubuhnya terlihat sangat indah di mata Farhan

Mereka lari bersama mengelilingi tempat itu,lapangan dan juga jalan raya.

Mereka kompak lari bersama,dengan diselingi obrolan ringan sambil berlari

Karena sudah terlalu jauh berlari dan nafas mereka sudah tak teratur,mereka berhenti di sebuah danau,Farhan mengajak Ameera untuk beristirahat dibawah pohon sambil menikmati pemandangan yang indah

Mereka duduk di bawah pohon besar di pinggiran danau,untuk menghirup udara segar setelah lelah berlari

"Indah ya Mas" ucap Ameera,matanya tertuju pada danau di depannya,dengan air yang jernih dan beberapa ekor angsa sedang berenang di atasnya

"Iya"jawab Farhan singkat

Farhan menyandarkan kepalanya pohon besar itu mengikuti Ameera yang sudah lebih dulu melakukannya

"Mas,besok Mas pulang ya?" Tanya Ameera,Farhan menatap padanya.

"He'emm" jawab Farhan.

"Kenapa?" Tanya Farhan.

"Nggak,udah biasa sama kamu,jadi bakal agak aneh kalo kamu gak ada" jawab Ameera malu.

"Nanti aku bakal kesini kalo ada waktu" jawab Farhan.

Ameera mengangguk.

Ya,meski singkat,tapi hidup barunya bersama Farhan tak bisa dipungkiri memberikan kebahagiaan bagi Ameera,gadis itu merasa hampa jika Farhan pergi,wajahnya berubah sendu,Farhan melihat itu.

Ameera berat untuk ditinggalkan Farhan,tapi dia sadar,dirinya bukanlah istri satu-satunya untuk Farhan,melainkan hanya Ibu Pengganti untuk mengandung dan melahirkan seorang anak bagi pasangan itu,Farhan tetaplah milik Viona seutuhnya.

Farhan menatap wajah Ameera yang sendu,tampak sekali jika Ameera tak ingin ditinggalkan.

Ya,mana ada pengantin baru yang mau di tinggalkan suaminya pergi,sedang hangat-hangatnya menikmati status baru,malah ditinggal pergi.

Farhan mengelus wajah Ameera lembut,Ameera menatap matanya dengan mata indahnya.

"Jangan sedih,nanti aku akan selalu hubungi kamu kok" ucap Farhan dengan senyum hangatnya.

Ameera mengangguk,tentu saja dia akan selalu menghubungi Ameera,agar tahu apakah Ameera hamil atau tidak,pikir Ameera.

Farhan mendekatkan wajahnya pada Ameera,dia memberanikan diri mencium bibir Ameera untuk kedua kalinya,setelah malam pertama,mereka tak pernah melakukannya lagi,Farhan dan Ameera sangat canggung jika melakukannya lagi.

Farhan mencium bibir Ameera lembut,Ameera membalasnya,membuat mereka berciuman mesra dibawah pohon rindang seperti sepasang pengantin baru pada umumnya.

*****

[Esoknya]

Pagi-pagi sekali Farhan sudah siap untuk pergi,dia tak membawa apapun dari rumah Ameera,agar nanti tak perlu membawanya lagi ketika dia datang kembali.

Di dalam kamar,Ameera sedikit bersedih karena Farhan akan pergi,mungkin cukup lama,entah berapa minggu atau berapa bulan dia tak akan kembali,karena bisa dipastika Farhan tak membutuhkannya lagi,dia hanya menunggu hasil dari penanaman benih malam itu saja,pikir Ameera.

Farhan melihat Ameera yang terus berdiam diri,menghampirinya dan duduk di samping Ameera.

"Kamu kenapa?" Tanya Farhan.

Ameera terkejut mengetahui Farhan berada disampingnya menjadi gelagapan.

"Kenapa?" Tanya Farhan heran.

"Emmm,anu,gak apa-apa Mas" jawab Ameera berbohong.

"Kamu takut aku gak balik lagi?" Farhan bisa menebak apa yang dipikirkan Ameera.

"Dengar,aku akan balik lagi kok,tapi gak tau kapan,aku harus dapat izin dari Viona" Farhan mengusap rambut Ameera.

Ameera menatap langsung ke mata Farhan.

"Mas,boleh peluk kamu sekali aja?" Tanya Ameera sedikit malu,Farhan tersenyum.

"Tentu" jawabnya,Farhan merentangkan tangannya, memberikan kesempatan pada Ameera untuk memeluknya,Ameera memeluk tubuh suaminya sebelum dia pergi,karena dia tahu,Farhan tak akan kembali lagi untuknya.

Farhan membalas pelukan Ameera hangat,dia juga sesungguhnya tak tega meninggalkan Ameera,tapi apa daya,Viona lebih utama baginya.

Ameera menghirup aroma tubuhnya suaminya yang wangi sepuasnya,dia selalu suka dengan aroma tubuh Farhan yang maskulin.

Farhan membiarkan Ameera memeluk dirinya sepuasnya,Ameera juga istrinya,dia berhak atas dirinya.

Puas memeluk Farhan,Ameera melepaskan pelukannya,mereka berjalan bersama keluar dari kamar,Farhan berpamitan kepada Ayah Ameera dengan alasan akan pergi ke luar kota untuk berbisnis,Farhan mencium punggung tangan Ayah Ameera takzim.

Ameera mengantar Farhan hingga ke mobil,dia mencium punggung tangan suaminya cukup lama,ini adalah perpisahan bagi mereka.

Setelahnya,Ameera baru melepaskan tangan Farhan.

"Hati-hati di jalan ya Mas,nanti aku hubungi kalo ada kabar baik" ucap Ameera.

Farhan mengangguk.

"Aku pergi ya" Farhan berpamitan,Ameera mengangguk.

Farhan hendak masuk ke dalam mobilnya,namun langkahnya terhenti,dia lupa sesuatu.

Farhan berbalik dan menghampiri Ameera,dia memberikan kecupan di bibir Ameera sebagai tanda perpisahan,Ameera cukup terkejut dengan kelakuan suaminya itu,mata Ameera membulat karena kaget.

Farhan melepaskan kecupannya dan tersenyum pada Ameera,lalu masuk ke dalam mobil, membiarkan Ameera dengan wajah terkejutnya itu.

"Assalamualaikum" ucap Farhan dengan melambaikan tangan.

"Wa wa'alaikumussalam" jawab Ameera gugup,dia membalas lambaian tangan suaminya.

Perlahan mobil Farhan pergi,hingga tak terlihat lagi.

Kepergian Farhan berhasil membuat Ameera bersedih,hanya dua minggu dia bisa merasakan indahnya sebagai pengantin baru,setelah itu dia dicampakkan seolah tak berguna lagi.

Tapi Ameera harus menerima itu,karena pernikahan mereka hanyalah sebuah perjanjian bukan karena cinta.

*****

Episodes
1 Rencana Ibu Pengganti
2 Ameera
3 Pernikahan Kedua
4 Istri Baru,Suasana Baru
5 Ditinggal
6 Garis Dua
7 Duka Ameera
8 Kisah Hidup Ameera
9 Farhan Mulai Merindu
10 Kecurigaan Farhan
11 Kecurigaan Farhan Bertambah
12 Permainan Dimulai!
13 Hampir saja!
14 Berlabuhnya Hati Farhan
15 Tak Ingin Berpisah
16 Pertengkaran
17 Tempat Ternyaman
18 Dendam Kian Membara
19 Mari Bercerai
20 Bagaimana,Sayang?
21 Talak Tiga
22 Kesedihan Farhan
23 Tawa Farhan
24 Saya kembalikan Viona,Mah!
25 Mengunjungi Papa dan Mama
26 Penentangan Orangtua
27 Hadiah Pertama
28 Rancana Jahat Viona
29 Pengantin Kecilku
30 Suami Mesum
31 Ameera Celaka!
32 Penyesalan Mark
33 Ameera & Mark
34 Seorang Gigolo 21++
35 Farhan yang berbeda
36 Maaf Mas!
37 Bukti
38 Air mata Ameera kelemahan Farhan
39 Terbukanya Tabir
40 Penangkapan
41 Menantikan Jabang Bayi
42 Bertemu Mark
43 Kondisi Viona
44 Viona Hamil
45 Siasat Viona
46 SKAKMAT!
47 Syukuran
48 BUCIN
49 Niat Ameera
50 Kembalinya Masalalu
51 Ameera & Aura (Double Update)
52 Kejujuran Sangatlah Penting
53 Rencana pergi dengan Aura
54 Pergi Bersama
55 Salah Paham
56 Sisi Lain Ameera
57 Rencana Ameera
58 Ajakan Farhan Untuk Aura
59 Ameera Yang Jahat
60 Intermission Ameera
61 Pulang
62 Ketakutan Aura
63 Kisah Arya Prakoso
64 Kesempatan
65 Negosiasi
66 Buah Kesabaran
67 Membesuk Mark
68 Sudah Dapat
69 Ayah Yang Baik
70 Tinggal Di Rumah Mertua
71 Pertemuan Arya dan Aura
72 Rest In Peace, Maria.
73 Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74 Hari Yang Dinanti
75 Persahabatan 3 Sekawan
76 Akhir Hidup
77 Sesal Arya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rencana Ibu Pengganti
2
Ameera
3
Pernikahan Kedua
4
Istri Baru,Suasana Baru
5
Ditinggal
6
Garis Dua
7
Duka Ameera
8
Kisah Hidup Ameera
9
Farhan Mulai Merindu
10
Kecurigaan Farhan
11
Kecurigaan Farhan Bertambah
12
Permainan Dimulai!
13
Hampir saja!
14
Berlabuhnya Hati Farhan
15
Tak Ingin Berpisah
16
Pertengkaran
17
Tempat Ternyaman
18
Dendam Kian Membara
19
Mari Bercerai
20
Bagaimana,Sayang?
21
Talak Tiga
22
Kesedihan Farhan
23
Tawa Farhan
24
Saya kembalikan Viona,Mah!
25
Mengunjungi Papa dan Mama
26
Penentangan Orangtua
27
Hadiah Pertama
28
Rancana Jahat Viona
29
Pengantin Kecilku
30
Suami Mesum
31
Ameera Celaka!
32
Penyesalan Mark
33
Ameera & Mark
34
Seorang Gigolo 21++
35
Farhan yang berbeda
36
Maaf Mas!
37
Bukti
38
Air mata Ameera kelemahan Farhan
39
Terbukanya Tabir
40
Penangkapan
41
Menantikan Jabang Bayi
42
Bertemu Mark
43
Kondisi Viona
44
Viona Hamil
45
Siasat Viona
46
SKAKMAT!
47
Syukuran
48
BUCIN
49
Niat Ameera
50
Kembalinya Masalalu
51
Ameera & Aura (Double Update)
52
Kejujuran Sangatlah Penting
53
Rencana pergi dengan Aura
54
Pergi Bersama
55
Salah Paham
56
Sisi Lain Ameera
57
Rencana Ameera
58
Ajakan Farhan Untuk Aura
59
Ameera Yang Jahat
60
Intermission Ameera
61
Pulang
62
Ketakutan Aura
63
Kisah Arya Prakoso
64
Kesempatan
65
Negosiasi
66
Buah Kesabaran
67
Membesuk Mark
68
Sudah Dapat
69
Ayah Yang Baik
70
Tinggal Di Rumah Mertua
71
Pertemuan Arya dan Aura
72
Rest In Peace, Maria.
73
Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74
Hari Yang Dinanti
75
Persahabatan 3 Sekawan
76
Akhir Hidup
77
Sesal Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!