Tak Ingin Berpisah

[Di Hotel]

Pukul 20:15

Farhan belum ingin beranjak dari tempat itu,setelah memadu kasih dengan Ameera, Farhan merasa tak ingin pergi,dia ingin terus berdekatan dengan Ameera.

Ameera duduk di ranjang sambil menyisir rambutnya yang setengah basah,tadi mereka sudah mandi bersama,bercanda dan tertawa di dalam bathtub.

Farhan mendekati Ameera dan meletakkan kepalanya di pangkuan Ameera.

"Meer,bisakah kita tetap seperti ini?" Farhan menghirup aroma tubuh Ameera yang wangi.

"Kita bisa seperti ini jika kamu menemuiku Mas,aku nggak akan pernah memberikan batasan untukmu.Kamu suamiku,yang sah secara agama,gak ada alasan untukku menolakmu" jawab Ameera mengusap-usap kepala Farhan lembut.

"Kamu tahu? Aku baru bisa merasakan semua ini sekarang,sama kamu, sebelumnya aku nggak pernah merasakan semua ini" Farhan mulai bercerita.

"Masa sih? Kamu kan sama Mbak Viona sangat harmonis,kalian sangat serasi,bahkan di kantor pun kalian sering jadi bahan perbincangan yang lain,katanya kalian pasangan ideal yang membuat iri semua orang" Ameera masih ingat,saat dia masih bekerja, teman-temannya selalu menggunjingkan Farhan dan Viona,yang katanya sangat harmonis.

Terlebih lagi keduanya memiliki wajah yang rupawan,membuat mereka sangat serasi.

"Ya,semua orang mengira hubungan kami sehangat itu,padahal aslinya gak seperti itu.Mereka nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara kami" ucap Farhan.

"Yang penting kan kalian masih saling mencintai Mas,soal banyaknya masalah dalam rumah tangga,itu bukannya hal yang wajar?" Ameera masih tak paham arti perkataan Farhan.

"Cinta? Mungkin hanya aku yang masih sangat mencintai dia,tapi dia enggak" Farhan menyunggingkan senyum kecut mendengar kata cinta.

"Maksudnya?" Tanya Ameera.

"Tebak sendiri" jawab Farhan sambil menelusupkan tangan kanannya kedalam rok Ameera.

"Iiih... Mas,katanya mau pulang,tapi malah mulai lagi" Ameeraà merengek,karena suaminya sangat nakal.

"Aku belum mau berhenti Meer,aku masih pengen,aku puasa selama tiga bulan loh... Mana bisa aku puas kalau cuma sekali" Farhan mengusap-usap paha Ameera nakal.

"Mas,tapi ini sudah malam,kamu harus pulang" Ameera mengingatkan.

"Hmmm,menyebalkan" Farhan berhenti menggerayangi paha Ameera dan langsung duduk.

"Kamu marah?" Tanya Ameera menyesal, seharusnya dia tak menolak.

"Nggak,aku cuma merasa kita ini seperti pasangan selingkuh,yang harus sembunyi-sembunyi ketika ingin bertemu.Aku juga gak bisa terlalu lama sama kamu,rasanya menyebalkan sekali" jawab Farhan terus terang.

Farhan tak mau pergi ataupun pulang,dia ingin terus bersama Ameera.

"Mas,kamu kan bisa datang ke rumah setiap kamu mau,kamu bisa mendapatkan pelayanan terbaik dariku,aku janji.Sekarang,kamu pulang ya,jangan buat Mbak Viona kecewa" pinta Ameera lembut.

Ameera tak mau Farhan melupakan kewajibannya kepada Viona,karena dia tak pernah berniat untuk memisahkan keduanya.

Ameera tak menyesal walaupun hanya menjadi seorang istri siri yang hanya akan di datangi ketika Farhan membutuhkannya.

Farhan berbalik menatap Ameera,wajah gadis itu selalu menenduhkan hati Farhan.

"Meer,maafkan aku,kamu pasti merasa jika aku hanya memanfaatkan kamu.Kamu pasti merasa jika aku hanya menjadikan kamu pelampiasan nafsuku.Sejujurnya aku ingin kita terus begini, berdekatan dan saling bertukar cerita selama yang kita mau,tapi aku belum bisa.Masih ada tugas yang harus aku selesaikan dan setelah itu,aku akan merubah status kita" Farhan menatap dalam dua bola mata gadis itu, Farhan tak bisa berpaling darinya.

Farhan benar-benar jatuh cinta pada Ameera.

Meski tak mengerti akan maksud perkataan suaminya, Ameera cukup senang mendengar itu,dia pikir Farhan hanya sedang merayunya.

Farhan mencium bibir Ameera dalam,dia tak mau menyia-nyiakan waktu kebersamaan yang jarang terjadi dengan Ameera,dia akan menikmati setiap detiknya dengan penuh kebahagiaan.

"Ummm..." Ameera melenguh ketika Farhan meneroboskan lidahnya kedalam mulut,hingga terdengar suara decakan dari ludah yang bercampur.

Farhan mengelus punggung Ameera,nafsunya kembali memuncak.

Farhan tak bisa menahan diri,dia kembali membaringkan Ameera di tempat tidur,tanpa melepaskan tautannya.

Farhan tak peduli jika Viona akan marah karena dia tak pulang,yang Farhan inginkan saat ini hanyalah Ameera.

Sedang asyik bercumbu untuk memadu kasih lagi, tiba-tiba ponsel Farhan berdering terus menerus.

Meski Farhan enggan untuk menerimanya,tapi ponselnya tak mau juga berhenti berdering.

Farhan melepaskan tautannya dari Ameera,dengan sangat kesal Farhan mengambil ponselnya yang mengganggu kesenangannya.

Rupanya Viona yang menelepon, Farhan mendengus kesal.

Baru saja dia berpikir untuk tak pulang,tapi malah sudah di telepon juga.

Farhan mengatur nafasnya yang memburu sejak tadi,dia harus bersikap normal dan wajar jika berbicara dengan Viona.

"Halo Vi" sapa Farhan lembut.

"Kamu dimana sih? Jam segini belum pulang juga!" Viona langsung marah.

"Aku masih di kantor,memangnya kenapa?" Farhan berbohong.

"Kenapa,kenapa,kamu bilang Mama kamu akan datang, sekarang Mama kamu sudah datang tapi kamu yang belum pulang,menyebalkan!" Viona memarahi Farhan karena tak kunjung pulang.

"Ah,iya,maaf Vi,tadinya aku mau menginap di kantor,aku lupa kalau Mama mau datang,untung saja kamu mengingatkan" Farhan berbicara seolah memang lupa.

"Cepat pulang! Aku nggak mau ngobrol sama Mama kamu!" Bentak Viona tak sabar.

"Iya,aku pulang sekarang ya sayang" Farhan masih bersandiwara,suaranya masih sangat lembut.

Viona mematikan sambungan teleponnya kasar, Farhan menghela nafas berat.

Haruskah dia terus bersandiwara seperti ini?

Menjatuhkan harga diri sebagai seorang suami hanya demi mengumpulkan bukti-bukti kuat.

Ameera mendekat,dia memeluk suaminya erat.

"Mas,apa Mbak Viona selalu sekasar itu?" Ameera dapat mendengar suara Viona yang memarahi suaminya tadi,dia merasa sangat miris.

"Ya,itulah yang gak diketahui orang lain,itulah yang sebenarnya terjadi dibalik pujian semua orang " jawab Farhan tersenyum kecut.

Ameera tak menyangka,ternyata Viona yang dia kira sangat baik itu berani membentak suaminya sendiri,bahkan Farhan seolah sangat mengalah untuknya, padahal di kantor Farhan cukup tegas dan disegani oleh para karyawan dan staff.

"Aku harus pulang Meer, Mama datang kerumah,aku gak mau Viona mengacuhkan Mama " ucap Farhan.

Ameera melepaskan pelukannya,lalu memgambilkan jas Farhan dan memakaikannya.

Farhan membalikkan tubuh Ameera membelakanginya,lalu mengepang rambut panjang nan lurus itu.

Setelahnya,mereka keluar dari kamar hotel dan pergi bersama.

Farhan mengantarkan Ameera hingga ke stasiun.

Ameera mencium tangan suaminya sebelum keluar dari mobil,ketika hendak membuka pintu mobil, Farhan menahannya.

"Kenapa?" Tanya Ameera.

Farhan mengeluarkan dompetnya,lalu memberikan kartu ATM hitamnya pada Ameera.

"Kamu bisa ambil sendiri uang ketika kamu butuh, password nya tanggal lahir aku,kamu cari sendiri ya,itu tugas buat kamu" Farhan menjawel dagu Ameera gemas.

"Buat apa Mas? Aku masih punya uang kok,kamu ambil saja,toh aku cuma hidup sendiri" Ameera menolak menerima kartu itu dari suaminya.

"Uang kamu ya uang kamu,uang aku juga uang kamu,jadi jangan sungkan lagi ya,kamu istriku,aku berkewajiban menafkahi kamu lahir dan batin" Farhan memasukkan kartu itu kedalam tas Ameera.

Ameera terus menolak,dia memang tak membutuhkan itu,karena uang dari Farhan masih ada.

Terlebih lagi, Ameera hanya hidup sendiri,dia tak begitu membutuhkan banyak uang.

Farhan tetap memaksa,dia mengancam akan marah jika Ameera menolak lagi.

Akhirnya Ameera menerimanya.

Ameera kembali mencium tangan suaminya, Farhan mengecup kening Ameera,mereka akan berpisah cukup lama lagi.

"Aku mencintaimu Ameera" ucap Farhan pelan.

Ameera terkejut mendengar ucapan Farhan,secara tak langsung Farhan telah mengungkapkan perasaannya.

Tapi Ameera tak mau menganggap itu serius,karena itu tak mungkin.

"Aku pulang ya Mas" ucap Ameera berpamitan.

"Hati-hati di jalan ya,jaga anak kita juga" Farhan mengusap perut Ameera yang masih rata.

Ameera mengangguk.

"Assalamualaikum" ucap Ameera,lalu keluar dari mobil.

"Wa'alaikumussalam" jawab Farhan.

Farhan tak langsung pergi,dia memperhatikan Ameera dari mobilnya,hingga Ameera benar-benar menaiki bus untuk pulang.

Lepas itu,barulah Farhan pulang,setelah memastikan Ameera pergi.

*****

Terpopuler

Comments

Heni Nurhaeni

Heni Nurhaeni

kok naik bis

2024-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Ibu Pengganti
2 Ameera
3 Pernikahan Kedua
4 Istri Baru,Suasana Baru
5 Ditinggal
6 Garis Dua
7 Duka Ameera
8 Kisah Hidup Ameera
9 Farhan Mulai Merindu
10 Kecurigaan Farhan
11 Kecurigaan Farhan Bertambah
12 Permainan Dimulai!
13 Hampir saja!
14 Berlabuhnya Hati Farhan
15 Tak Ingin Berpisah
16 Pertengkaran
17 Tempat Ternyaman
18 Dendam Kian Membara
19 Mari Bercerai
20 Bagaimana,Sayang?
21 Talak Tiga
22 Kesedihan Farhan
23 Tawa Farhan
24 Saya kembalikan Viona,Mah!
25 Mengunjungi Papa dan Mama
26 Penentangan Orangtua
27 Hadiah Pertama
28 Rancana Jahat Viona
29 Pengantin Kecilku
30 Suami Mesum
31 Ameera Celaka!
32 Penyesalan Mark
33 Ameera & Mark
34 Seorang Gigolo 21++
35 Farhan yang berbeda
36 Maaf Mas!
37 Bukti
38 Air mata Ameera kelemahan Farhan
39 Terbukanya Tabir
40 Penangkapan
41 Menantikan Jabang Bayi
42 Bertemu Mark
43 Kondisi Viona
44 Viona Hamil
45 Siasat Viona
46 SKAKMAT!
47 Syukuran
48 BUCIN
49 Niat Ameera
50 Kembalinya Masalalu
51 Ameera & Aura (Double Update)
52 Kejujuran Sangatlah Penting
53 Rencana pergi dengan Aura
54 Pergi Bersama
55 Salah Paham
56 Sisi Lain Ameera
57 Rencana Ameera
58 Ajakan Farhan Untuk Aura
59 Ameera Yang Jahat
60 Intermission Ameera
61 Pulang
62 Ketakutan Aura
63 Kisah Arya Prakoso
64 Kesempatan
65 Negosiasi
66 Buah Kesabaran
67 Membesuk Mark
68 Sudah Dapat
69 Ayah Yang Baik
70 Tinggal Di Rumah Mertua
71 Pertemuan Arya dan Aura
72 Rest In Peace, Maria.
73 Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74 Hari Yang Dinanti
75 Persahabatan 3 Sekawan
76 Akhir Hidup
77 Sesal Arya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rencana Ibu Pengganti
2
Ameera
3
Pernikahan Kedua
4
Istri Baru,Suasana Baru
5
Ditinggal
6
Garis Dua
7
Duka Ameera
8
Kisah Hidup Ameera
9
Farhan Mulai Merindu
10
Kecurigaan Farhan
11
Kecurigaan Farhan Bertambah
12
Permainan Dimulai!
13
Hampir saja!
14
Berlabuhnya Hati Farhan
15
Tak Ingin Berpisah
16
Pertengkaran
17
Tempat Ternyaman
18
Dendam Kian Membara
19
Mari Bercerai
20
Bagaimana,Sayang?
21
Talak Tiga
22
Kesedihan Farhan
23
Tawa Farhan
24
Saya kembalikan Viona,Mah!
25
Mengunjungi Papa dan Mama
26
Penentangan Orangtua
27
Hadiah Pertama
28
Rancana Jahat Viona
29
Pengantin Kecilku
30
Suami Mesum
31
Ameera Celaka!
32
Penyesalan Mark
33
Ameera & Mark
34
Seorang Gigolo 21++
35
Farhan yang berbeda
36
Maaf Mas!
37
Bukti
38
Air mata Ameera kelemahan Farhan
39
Terbukanya Tabir
40
Penangkapan
41
Menantikan Jabang Bayi
42
Bertemu Mark
43
Kondisi Viona
44
Viona Hamil
45
Siasat Viona
46
SKAKMAT!
47
Syukuran
48
BUCIN
49
Niat Ameera
50
Kembalinya Masalalu
51
Ameera & Aura (Double Update)
52
Kejujuran Sangatlah Penting
53
Rencana pergi dengan Aura
54
Pergi Bersama
55
Salah Paham
56
Sisi Lain Ameera
57
Rencana Ameera
58
Ajakan Farhan Untuk Aura
59
Ameera Yang Jahat
60
Intermission Ameera
61
Pulang
62
Ketakutan Aura
63
Kisah Arya Prakoso
64
Kesempatan
65
Negosiasi
66
Buah Kesabaran
67
Membesuk Mark
68
Sudah Dapat
69
Ayah Yang Baik
70
Tinggal Di Rumah Mertua
71
Pertemuan Arya dan Aura
72
Rest In Peace, Maria.
73
Nasib Yang Sama, Cara Yang Berbeda.
74
Hari Yang Dinanti
75
Persahabatan 3 Sekawan
76
Akhir Hidup
77
Sesal Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!