Menolak Cintanya Dia

Setelah kemarin Clara mengalami keterlambatan, hari ini ia tak mengulangi itu karena ia berusaha untuk bangun lebih awal dan tidak tidur di larut malam.

Pagi ini seperti biasa Clara bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Tak lupa juga iya berpamitan terlebih dahulu kepada orang tuanya dan Arya suaminya.

Sesampainya ia di kampus, yang biasanya sahabatnya itu yang slalu menyapa nya dahulu, sekarang malah kebalikannya. Ia yang menyapa para sahabatnya dahulu.

"Pagi gaess.." sapa Clara.

"Pagi," jawabnya mereka dengan kompak.

"Gaess, ke tongkrongan biasa yuk, masih lama juga kan pak dosennya masuk, belum jamnya juga mending kita makan-makan dulu, minum gitu kek, laper banget gue." Ucapnya dengan lesu.

"Yuk lah, gue juga laper nih." Balas Vera sambil memegangi perutnya.

Dan akhirnya mereka pun pergi menuju tempat tongkrongan nya itu. Sesampainya disana mereka langsung saja memesan makanan dan minuman, karena tidak bisa menahan lapar terlalu lama lagi.

Setelah memesan mereka pun duduk sambil menunggu pesanan mereka itu datang.

Sesampainya makanan dan minuman, tak berlama-lama lagi mereka langsung saja menyantap makanan itu, apa lagi Clara, terlihat seperti orang yang berhari-hari tidak makan sama sekali.

"Lo nggak ada makan-makan ya dirumah?" Tanya Vera pada Clara sambil memakan baksonya dengan lahap.

"Makan sih, cuman untuk pagi ini gue nggak sarapan ngejar waktu juga kan, takut aja tiba-tiba pak dosen sudah di kelas bisa kena hukum gue." Jawab Clara sambil menyantap baksonya dengan sangat lahap dan menyeruput jus jeruknya.

Disaat yang bersamaan, seorang cowok datang menghampiri meja mereka bertiga. Sontak Clara merasa kaget.

"Angga, lo kok..."

"Iya, ini gue Clara," sahutnya.

Angga adalah salah satu ketua tim basket. Dia menyukai Clara, begitupun sebaliknya. Tapi, ya itu... mungkin karena merasa sok ganteng, dia suka gonta-ganti cewek.

Kenapa dia baru nongol? Karena dua minggu ini dia izin, karena ada urusan keluarga.

"Clara, udah lama kita nggak ketemu. Kangen nggak sama gue?" Tanya Angga pada Clara.

"Ih, apaan sih," balas Clara merasa risih, entah karena apa. Biasanya juga dia fine-fine aja saat Angga merayunya seperti itu.

"Oh iya Clara... gue mau ngomong sesuatu sama lo." Ucap Angga.

"Mau ngomong apa?"

"Berdua." Tambah Angga sambil menunjukkan jarinya dan mengedarkan pandangannya ke arah Hani dan Vera seolah memberi kode agar mereka menjauh.

"Iya, oke... Kita ngerti kok," balas Vera sambil narik tangan Hani agar beranjak dan pindah duduk ke meja lain.

"Tunggu!" Seru Clara menghentikan langkah Vera dan Hani, membuat dua sobatnya itu tak jadi melangkah.

"Sorry, Ga..kalau cuma berdua , gue nggak bisa. Kalau mau ngomong ya langsung aja." tantang Clara.

Mendengar ucapan Clara, Hani dan Vera kembali duduk di kursi mereka.

"Baiklah. Sebenarnya gue pingin Lo jadi pacar gue." Ungkap Angga to the point. Jelas itu membuat Clara tak habis pikir.

"Astaga, kita berdua ceritanya jadi saksi, nih," gumam Hani.

"Lo nembak gue?"

Angga mengangguk. "Lo mau kan?" Tanya Angga yang masih menunggu jawaban dari Clara.

Bukannya ngasih Jawaban yes or no, Clara malah sibuk lirik-lirikan sama kedua sohibnya, seolah sedang berdiskusi dengan bahasa kalbu.

"Lo terima aja." Bisik Vera.

"Kenapa?"

"Bego, bukannya lo suka sama Angga."

"Iya, kemarin-kemarin."

"Hello, emang Lo punya cowok sekarang? Dasar jones." Ledek Hani.

5 menit kemudian....

"Gimana Clara?" Tanya Angga mengagetkan ketiganya yang masih sibuk bisik-bisik di dunia mereka.

"Sorry banget ni, Ga. Tapi maaf, gue nggak bisa terima lo." Jawab Clara.

"Kenapa?" Tanya Angga.

Hani menyikut lengan Clara saat mendengar jawaban yang di berikan sobatnya itu. "Kenapa loo tolak sih?"

"Ya, karena.... Karena gue udah punya pacar," jawabnya pasti. Seolah sedang meyakinkan Angga.

Entah alasan apa yang ia pakai. Tapi, karena alasan itulah bisa ia yakini kalau Hani dan Vera sudah siap menginterogasinya.

"What!" Vera dan Hani langsung melotot ke arah Clara. Tentu saja kaget. Pacar katanya?

"Oo, jadi lo udah punya pacar, ya. Jadi, gue telat dong ya," sesal Angga dengan tawa yang sangat jelas dipaksakan.

"Iya, nggak papa, santai aja. Kalau gitu, gue ke kelas dulu, ya, bye." Angga langsung beranjak dari kursinya dan berlalu pergi meninggalkan Clara, Hani dan Vera.

"Duh, kasihan sekali yang cintanya di tolak." Gumam Hani.

"Masih nanya lagi."

"Iya, padahal masih muda," tambah Vera ikut-ikutan.

Tapi mereka berdua tak lupa akan sesuatu dan memberikan tatapan tajampada Clara.

"Kenapa?" Tanya Clara pada dua sahabatnya itu.

Kedua sudut bibir Clara terangkat. "Sorry alasan yang gue pakai barusan cuman becanda doang, kok. Lagian, mana mau gue jadi pacarnya Angga yang playboy itu. Meskipun suka sekalipun, tapi kalau jadi pacarnya, nggak deh," jelas Clara.

"Kirain lo beneran udah punya pacar." Cibir Hani.

"Nggaklah. Kalau gue punya pacar, lo berdua yang bakal tau duluan."

Clara membatin 'Ya, saat gue punya pacar, kalian berdua yang tau duluan. Tapi maaf, sepertinya itu nggak akan pernah terjadi . Karena apa? Gue udah punya suami. Nggak akan ada lagi yang namanya pacar mampir di kehidupan gue."

Tanpa sepengetahuan mereka bertiga, ada yang menyaksikan kejadian barusan.

Setelah itu, mereka bertiga pun kembali ke kelas.

6 jam kemudian...

Seluruh mahasiswa keluar dari ruangan. Yang menandakan kegiatan di hari ini sudah selesai. Layaknya seperti anak ayam yang baru saja di lepaskan.

Clara pun keluar ruangan, menuju tempat mobilnya di parkir. Setelah itu ia melajui mobilnya sambil menyetel musik-musik pop yang sedang trending di saat itu.

Episodes
1 Awal mula kehancuran
2 Pertengkaran yang hebat
3 Berakhirnya Hubungan
4 Berita tak terduga
5 Tunangan
6 Mendadak menikah
7 Status Baru
8 Tugas pertama istri
9 Perang Di Dapur
10 Ternyata Dia Cerewet
11 Hampir Ketahuan
12 Terlambat
13 Menolak Cintanya Dia
14 Pindah rumah
15 Antara Kesal Dan Bahagia
16 Perhatian seorang dosen killer
17 Gara-gara Nilai
18 Kebocoran hubungan
19 Cemburu
20 Pengakuan Clara
21 Sidang
22 Kebahagiaan Tak Terduga
23 Terserah
24 Imam Dan Makmum
25 Liburan
26 Cobaan dalam rumah tangga
27 Positif hamil
28 Clara Merasa Kesepian
29 Mau Anak Cewek Or Cowok?
30 Arya khawatir, Clara Pergi Sendirian
31 Ngidam mangga muda
32 Jalan pagi
33 4 bulanan
34 Pernyataan Clara
35 Diamnya Clara
36 Penjelasan
37 Kontraksi
38 Lahiran
39 Marya Intan Zivani
40 Aqiqah hari ke-7 baby zivani
41 Tangisan baby zivani
42 Main Ke Time Zone
43 1 tahun
44 Firasat
45 Kecelakaan
46 Perasaan yang hancur sebab musibah yang datang
47 Kepulihan Clara dan Zivani
48 Keluh kesah Arya
49 Doa yang belum terjabah
50 Demi Sang Istri Apapun Di Lakukan
51 Menjadi Lelaki Yang Kuat Dalam Keluarga
52 Zivani Mimpi Buruk
53 Sholat Berjamaah
54 Makan Es Krim Bersama
55 Kembalinya keceriaan Clara dan Zivani
56 Perdebatan Membawa Kebahagiaan
57 Ketagihan Minuman Clevo
58 Zivani menangis
59 Ketiduran
60 Clara Terjatuh
61 Clara drop Kembali
62 Fisik Bukan Utama Untuk Menjadi Setia
63 Pijatan Bikin Nyaman
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Awal mula kehancuran
2
Pertengkaran yang hebat
3
Berakhirnya Hubungan
4
Berita tak terduga
5
Tunangan
6
Mendadak menikah
7
Status Baru
8
Tugas pertama istri
9
Perang Di Dapur
10
Ternyata Dia Cerewet
11
Hampir Ketahuan
12
Terlambat
13
Menolak Cintanya Dia
14
Pindah rumah
15
Antara Kesal Dan Bahagia
16
Perhatian seorang dosen killer
17
Gara-gara Nilai
18
Kebocoran hubungan
19
Cemburu
20
Pengakuan Clara
21
Sidang
22
Kebahagiaan Tak Terduga
23
Terserah
24
Imam Dan Makmum
25
Liburan
26
Cobaan dalam rumah tangga
27
Positif hamil
28
Clara Merasa Kesepian
29
Mau Anak Cewek Or Cowok?
30
Arya khawatir, Clara Pergi Sendirian
31
Ngidam mangga muda
32
Jalan pagi
33
4 bulanan
34
Pernyataan Clara
35
Diamnya Clara
36
Penjelasan
37
Kontraksi
38
Lahiran
39
Marya Intan Zivani
40
Aqiqah hari ke-7 baby zivani
41
Tangisan baby zivani
42
Main Ke Time Zone
43
1 tahun
44
Firasat
45
Kecelakaan
46
Perasaan yang hancur sebab musibah yang datang
47
Kepulihan Clara dan Zivani
48
Keluh kesah Arya
49
Doa yang belum terjabah
50
Demi Sang Istri Apapun Di Lakukan
51
Menjadi Lelaki Yang Kuat Dalam Keluarga
52
Zivani Mimpi Buruk
53
Sholat Berjamaah
54
Makan Es Krim Bersama
55
Kembalinya keceriaan Clara dan Zivani
56
Perdebatan Membawa Kebahagiaan
57
Ketagihan Minuman Clevo
58
Zivani menangis
59
Ketiduran
60
Clara Terjatuh
61
Clara drop Kembali
62
Fisik Bukan Utama Untuk Menjadi Setia
63
Pijatan Bikin Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!