"I..itu..mobil temen papa gue." Ucapnya dengan terbata-bata.
"Tapi gue kayak kenal sama tu mobil, ga asing aja gitu liatnya." Jawab Hani dengan penuh penasaran.
"Perasaan Lo aja kalik," elak Clara.
"Iya ya, gue kok kayak pernah lihat, tapi dimana ya," saut Vera sambil mencoba mengingat.
"Apa sih kalian berdua, kan gue udah bilang itu mobil temen papa gue. Kok kalian pada nggak percaya sih." Jawab Clara dengan sedikit kesal.
"Yaudah gue turun disini aja, lagian deket juga kok dengan rumah gue." Lanjut Clara.
"Bye bestie gue... "
Clara pun turun dari mobil, mengalihkan pikiran mereka agar kedua sahabatnya tidak terus mencurigai mobil itu.
"Yakin Lo mau turun disini aja? Nggak sekalian kita anter sampai depan rumah?"
"Nggak deh disini aja. Yaudah ya, bye.." jawab Clara sambil berlalu menuju rumahnya.
"Oke,"
Dengan rasa penasaran, kedua sahabatnya itu pun akhirnya memutuskan untuk tidak terlalu berfikir yang aneh-aneh. Mungkin saja rasa penasaran itu masih ada tapi mereka tak ingin membuat sahabat nya Clara itu menjadi kesal dan akhirnya mereka Memutuskan untuk pergi.
"Clara yang cantik dan imut sudah pulang.." ucapnya sambil berteriak.
Mamanya yang tengah duduk santai di sofa itupun merasa risih dengan teriakan Clara yang kencang itu.
"Clara, kalau masuk itu ucap salam bukan teriak, sakit nih kuping mama." Saut Mamanya.
"Hehe, ya maaf Ma." Jawab Clara sambil nyengir.
"Oh ya Ma, mas Arya mana ya? Udah pulang kan?" Tanya Clara.
"Udah pulang tadi, trus pergi lagi ke kampus,"
"Trus kenapa di depan ada mobil mas Arya?,"
"Katanya tadi dia perginya bareng temennya."
"Bagus deh, jadi gada yang bisa ngatur-ngatur Clara buat belajar." Jawabnya dengan senang sambil berjalan menuju kamar.
"Kamu sebagai istri yang baik harusnya nurut sama suami." Teriak Mama.
"Iya iya, Ma."
Sesampainya di kamar Clarapun langsung melempar tasnya ke atas kasur dan berbaring.
"Akhirnya bisa bebas juga dari si dosen killer muka tembok itu." Ucapnya.
"Tunggu dulu, tadi sewaktu di kampus kok gue ngerasa panas ya ngelihat temen-temen gue pada muji mas Arya."
"Apa jangan-jangan gue ini punya perasaan sama mas Arya?. Ah, tapi ga mungkinlah seorang Clara cinta sama dosen killer kayak gitu." Tanya Clara pada dirinya sendiri.
Tak lama kemudian Clara pun tertidur. Enggak ada kata mandi apa lagi ganti baju semua itu seketika lupa, tidak teringat lagi di pikirannya.
Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Arya yang tadinya sibuk pun kini telah kembali pulang.
"Malem, Ma, Pa." ucap Arya sambil mencium punggung tangan mertuanya itu.
"Iya Arya, malem juga,"
"Clara udah pulang kan Ma?" Tanya Arya pada mertuanya.
"Udah dari tadi Ar, malah sekarang lagi molor tu dari sore nggak bangun-bangun."
'Ya ampun ABG satu ini, ga inget apa sama belajar dan sholatnya.' ucap Arya dalam hati.
"Yaudah ya Ma, Pa, Arya naik dulu ke atas mau istirahat."
Dengan langkah nya yang pelan dan santai akhirnya Arya pun tiba di kamar. Ketika membuka pintu, terlihat jelas Clara yang tengah tidur masih mengenakan sepatu dan pakaian yang sama saat ia pergi ke kampus.
"Bangun bangun bangun, jam berapa ini, tidur terus." Ucap Arya
"aaaa apa sih mas, kamu ganggu aku tidur aja. Lagi nyenyak-nyenyak nya tidur malah di bangunin." Jawab Clara sambil mengucek matanya.
"Kan saya sudah bilang, sebelum tidur itu biasain belajar. Supaya ketika ada ujian dadakan kamu bisa menjawab soalnya." Terang Arya
"Kenapa sih, mas ngatur-ngatur hidup aku muluk. Akutu capek tauk di atur-atur."
"Saya hanya menyarankan kamu, tidak memaksa."
"Ya itu barusan tadi, apa?"
"Okey, kalau begitu saya akan majukan tanggal ujiannya di hari besok." Ucap Arya.
"Enak aja main maju-majuin tanggalnya." Ucap Clara dengan emosi.
"Biarin, kan kamu udah nggak mau belajar lagi." Balas Arya.
"Kenapa sih mas, kamu tega banget sama iistrinya sendiri."
"Karna kamu tidak mau mendengari perkataan suami kamu, kamu juga selalu menganggap nya itu sebagai paksaan jadi yaudah terima aja keputusan dari saya."
"Udah, saya mau tidur." Lanjutnya.
"Yaudah iya iya aku belajar, tapi temenin jangan di tinggal tidur." Jawabnya dengan sedikit manja.
"Nah gitu dong,"
Setelah ribut-ribut itu, Clara pun yang tadinya tertidur dengan pulas sekarang ia terbangun, berada di meja belajar dan fokus kebukunya untuk mempelajari semua materi yg ada di buku.
20 menit pun telah berlalu, Clara yang tadinya fokus sekarang ia malah kembali tidur dengan posisi duduk. Sang suami yang tak tega melihat istrinya tertidur di atas meja belajar pun mencoba memindahkan nya ke kasur. Setelah sama-sama berada di kasur, Clara tiba-tiba saja terbangun.
"Loh, kok aku ada di sini." Tanya Clara kepada Arya.
"Kamu tadi ketiduran, makanya saya angkat kamu kesini."
"Apa? Mas Arya nggak apa-apain aku kan?" Tanya nya dengan panik.
"Nggak. Gausah berlebihan gitu." Jawab Arya.
Setelah itu tak ada lagi ucapan yang keluar, mereka berdua pun saling diam-diaman. Tapi si ABG yang satu ini kembali berbicara.
"Kamu tau ga sih mas, Hani sama Vera tadi hampir aja tau kalau kita itu punya hubungan. Secara mobil kamu ada di depan rumah." Omel Clara.
"Baguslah kalau mereka tau, jadi nggak ada yang perlu di sembunyikan lagi."jawabnya.
"Apasih mas, lagian ya mas tu kenapa sih mobilnya pakek di Tarok di depan rumah, kan bisa gawat kalau ketauan sama semua orang. Mau di Tarok mana muka ku ini, pasti akan banyak hujatan dari orang-orang."
Omel Clara tak henti-henti.
Clara yang tengah ngomel itu ternyata ia tak tahu bahwa Arya sudah tertidur.
"Mas..."
"Mas Arya...."
"Ih... Selalu di tinggal tidur, ga pernah mau dengerin istrinya lagi ngomel."
"Mas Arya nyebelin," ucapnya dengan cemberut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments